Srek!!
Gorden jendela kamar Bobby buka selebar jendela besar yang ada di dalam kamar Estella. Sinar cahaya pagi masuk tanpa penghalang menembus wajah Estella yang masih tertidur lelap. Wajah Estella perlahan bergerak setelah terlalu lama terpapar bias sinar matahari pagi.
Bobby berdiri di samping ranjang, kedua tangan diletakkan di depan perut, “Pagi nona muda.”
Estella yang masih setengah sadar menarik selimut menutupi wajahnya, “Apa kamu tidak tahu sopan santun? Berani sekali kamu membuka gorden jendela dan membiarkan sinar matahari yang buruk itu memba-kar kulit wajahku.”
“Anda harus bangun nona muda Yuka, karena tuan Valdes sudah menunggu di bawah,” Bobby menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh dan wajah Estella.
Estella langsung duduk, tangan kanan memegang dahi yang terasa tegang, kedua mata membulat sempurna saat mendengar nama Yuka. Estella yang sempat terlupa dengan nama tersebut, kini teringat kembali tentang mimpi malam itu. Di mana dirinya sudah berjanji kepada pemilik tubuh untuk mengganti nama dan membuat tubuh yang ia tumpangi akan merasakan hal bahagia dan indah yang belum pernah di rasakan tubuhnya.
“Maafkan aku, tadi malam aku tidak bisa tidur nyenyak,” Estella perlahan duduk di tepian ranjang, tangan kanan memijat lembut kepala yang terasa sedikit pusing, ‘Sakit sekali kepala ini, apa mungkin efek mimpi tadi malam. Aku tidak boleh mengingkari janjiku kepada pemilik tubuh. Mulai hari ini aku sudah memiliki kehidupan yang baru, nama pemilik tubuh ini juga tidak buruk. Mulai sekarang aku akan mengganti namaku menjadi nama Yuka.’
“Air hangat juga sudah saya siapkan buat mandi,” tangan kanan Bobby mengarah ke pintu kamar mandi, “Mari saya antar.”
Mulai hari ini Estella resmi mengganti namanya menjadi nama Yuka. Kehidupan baru, nama baru. Namun, tidak termasuk sifat dan sikap pemberani (seorang pembunuh tanpa bayangan), Yuka tidak ingin merubahnya karena dirinya tidak ingin menjadi gadis yang lemah seperti pemeran protagonis wanita yang aslinya yang ada di novel ‘Yuka (Hidup Kedua Demi Dendam)’, hanya saja Yuka menyembunyikan Identitasnya agar tidak di curigai Bobby dan Valdes.
Yuka melirik tajam dari sudut ekor matanya, “Apakah Paman mau ikutan mandi?”
“Ti-tidak! saya hanya....” wajah Bobby mendadak memerah, kedua tangan terus melambai, dan suaranya mendadak gugup saat mendengar dan melihat wajah imut Yuka. Jari telunjuk tangan kanan mengarah ke lemari pakaian, “Sa-saya akan mengambil baju buat nona muda,” kedua kaki Bobby berjalan cepat menuju lemari pakaian, kedua tangan yang gugup mencari-cari pakaian yang tersusun rapih.
‘Tidak buruk merubah dan menyembunyikan siapa diriku sebenarnya. Demi membalas dendam, aku harus tetap menjadi Yuka. Tunggu kedatanganku Caprio!’ kedua kaki Yuka berjalan cepat menuju kamar mandi.
.
.
💫💫Di meja makan💫💫
Saat ini Yuka menikmati santap sarapan pagi bersama dengan Valdes. Sejenak ia melirik Valdes yang menikmati santap sarapannya.
Deg! Deg!
‘17 tahun aku hidup di dunia, banyak menjumpai bebagai macam bentuk wajah laki-laki. Tapi, kenapa di saat aku berubah menjadi bocah 12 tahun aku merasakan debaran jantung yang hentak lepas dari tempatnya. Wajah tampan dari pria dingin membuat jantungku ingin berperang. Aku harus hentikan ini!’ gerutu Yuka di dalam hati, tangan kanan memegang dada kirinya.
“Bobby, siapkan mobil untukku!”
“Baik!”
Tanpa berbicara sepatah katapun dengan Yuka, Valdes dan Bobby beranjak dari kursi ruang makan. Jantung Yuka yang terus berdetak tak karuan kini kembali stabil dan terasa sedikit sakit saat melirik Valdes berjalan tanpa menoleh ke arahnya.
“Fokus-fokus,” gumam Yuka, kepala menggeleng. Yuka kembali menyuapi mulutnya dengan sisa sarapan yang berada di atas piringnya. 10 menit kemudian Yuka sudah menghabiskan sarapan yang ada di dalam piring, tubuhnya menyandar ke kursi seperti orang malas, kedua tangan mengelus perutnya yang sedikit membuncit akibat kekenyangan, “Akh! Enaknya,” mendengar ada suara langkah sepatu pansus pria berjalan menuju ruang makan, Yuka kembali duduk tegak, wajah datar yang terlihat imut ia arahkan ke pintu masuk ruang makan.
Senyum manis Bobby pancarkan ke wajah Yuka yang terus menyambut kedatangannya dengan wajah datar. Bobby menghentikan langkah kakinya di samping Yuka, tangan kanan mengarah ke pintu ruang tamu yang terhubung dengan ruang tamu. “Karena nona muda sudah selesai sarapan, mari kita menuju ke ruang tamu, karena sebentar lagi akan datang seorang guru privat yang akan mengajarkan Anda.”
“APA!”
“Ekspresi terkejut yang menggemaskan,” tangan kanan Bobby kembali mengarah ke pintu ruang makan yang terhubung dengan ruang tamu, “Mari kita pergi nona muda, Yuka.”
“Baik!” Yuka terpaksa berjalan mengikuti langkah kaki Bobby. Wajah tertunduk kesal karena dirinya berpikir hari-harinya akan terisi dengan bebas tanpa aturan. ‘Di sini aku di atur seperti gadis yang baru saja keluar dari cangkangnya,’ Yuka menarik nafas panjang, melanjut keluhannya, ‘Tidak buruk juga jika aku belajar, siapa tahu aku mendapatkan informasi untuk kembali ke tahun 1968.’
.
✨✨10 menit kemudian✨✨
Yuka sedang duduk di lantai yang beralas karpet bulu yang sangat lembut, di depannya ada seorang guru yang sedang berdiri di samping white board. Guru les yang terlihat cantik dengan baju yang sedikit ketat, hingga menampilkan beberapa lekuk tubuh.
Dengan tatapan malas Yuka melihat guru wanita yang berdiri di hadapannya, dagu diletakkan di atas meja, kedua tangan menyelinap masuk di bawah kolong meja kecil. ‘Ini guru atau wanita penggoda?’
...ILUSTRASI...
“Pekernalkan nama saya….”
“Tidak perlu perkenalan,” potong Yuka, tubuh duduk tegak, tangan kanan diletakkan di depan dada, “Aku Yuka,” tangan kanan mengulur ke depan seperti sedang mempersilahkan, “Silahkan ke intinya saja.”
Guru wanita tercengang, Bobby, dan beberapa pelayan yang melintas di ruang tamu juga tercengang melihat sikap Yuka yang dingin.
“Oh! Baiklah,” guru wanita berjalan mendekati Yuka, berjongkok di depan meja Yuka, tangan kanan mengambil pensil dan penghapus yang sudah terletak di sisi kanan meja, “Menulisnya lebih baik pakai pensil dulu. Hari ini kita akan belajar Bahasa Indonesia,” memberi Yuka buku Bahasa Indonesia anak kelas satu.
“Baik!” Yuka mengambil buku yang diberikan guru wanita, kedua tangannya terus membuka buku pelajaran.
Awalnya Yuka tidak tertarik untuk membacanya, namun setelah membaca tulisan di setiap bab nya, Yuka sedikit tertarik. Di sinilah pencarian informasi terbaru di mulai.
Guru wanita berdiri, tangan kanan membuka lembaran bab, dan membacakan isi dialog yang ada di dalam bab. “Pada zaman dahulu, di Bali ada sebuah Kerajaan bernama Soma Kencana. Suatu saat Raja bingung denan ulah si burung. Burung itu suka merusak tanaman Istana. Akhirnya sang Raja membuat pengumuman, siapa yang berhasil menangkap burung itu akan di beri jabatan di Istana.”
Yuka menatap guru wanita dengan mata yang berbinar terang, mulut sedikit terbuka. ‘Luar biasa, di sini ada pembahasan seperti itu. Jika sang Raja bisa membuat pengumuman seperti itu untuk Istananya, maka di sini aku juga bisa mencari Informasi bagaimana caranya untuk kembali ke tahun 1968. Tunggu aku Caprio.’
Waktu terus berjalan, Yuka yang sudah usai jam pelajaran, dan guru wanita sudah pulang. Yuka yang masih ingin terus mencari Informasi untuk menuju tahun 1968, terus belajar. Kini Yuka berpindah ke dalam kamar, karena dirinya tidak ingin di ganggu oleh Bobby yang terus mendesaknya untuk berhenti.
Angin malam yang sejuk perlahan menyelinap masuk ke sela-sela kamar, Yuka yang duduk di atas karpet bulu, kedua kelopak mata perlahan tertutup, tubuh perlahan goyang dan jatuh ke sisi kanan. “Akh! Lembutnya karpet ini,” tangan kanan mengelus karpet bulu, “Hari ini sudah belajar sampai hafal semua isi yang ada di dalam buku, tapi kenapa aku belum menemukan Informasi untuk kembali ke….aargghh! arrgghh!” Yusi tertidur dengan nyenyak di lantai karpet bulu yang ada di dalam kamarnya.
Di luar pintu terlihat seorang pria tampan berstelan jas mondar-mandir, dengan mulut yang terus berdecak.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Dendry Den
Kalau kayak gini gurunya aku juga mau
2022-10-01
0
xixi
boby suka ya sama anak kecil 😂
2022-09-13
0
Dewi Payang
😀
Yuka, ingat kau masih dibawah umur, jangan merasa sakit krn Valdes tak menoleh pd mu.
2022-09-12
0