BAB 20. Menuju Ke Dunia Lain

Karena hari ini adalah kepergian Yuka untuk kembali ke tahun 1968. Dan tidak tahu dia bisa kembali dengan utuh apa dia akan menghilang untuk selamanya. Yuka hanya bisa mencoba memberikan kesan dan ingatan indah kepada Grace, Rado, dan Bianca mengenai semua perbuatannya. Berharap mereka akan mengenang kebersamaan singkat ini. Yuka juga berbohong dengan meminta maaf kepada Bianca karena kalung miliknya sudah hilang. Tanpa Yuka meminta maaf, Bianca ternyata sudah memaafkan Yuka, dan tidak memperdulikan tentang kalung miliknya itu.

Jam terus berdetak sangat cepat hari ini. Sesuai perhitungan hari dan tanggal. Siang ini, tepat setelah Yuka pulang sekolah, Adair menunggu Yuka di depan sekolah. Dengan menyambar sebagai Kakek tua, Adair berkata, “Aku kasih kamu waktu sampai sore ini. Pergilah menghabiskan sisa jam yang kamu miliki bersama pria baik itu, sampai aku menjemput kamu. ”

“Tapi aku tidak pandai berbuat hal romantis dengan seorang pria,” sahut Yuka.

“Yang menyuruh kamu bersikap romantis itu siapa?” tanya Adair berwajah malas.

“Tadi kamu baru saja bilang,” tunjuk Yuka kepada Adair.

Adair meraup wajah keriputnya, “Menghabiskan sisa waktu, agar tidak menimbulkan penyesalan buat kamu jika sudah berada di tahun dan di Dunia berbeda. Bukan menyuruh kamu melakukan hal romantis layaknya sepasang kekasih.”’

Yuka tidak menghiraukan ucapan Adair, ia hanya melambai, kedua kaki berjalan mendekati mobil Valdes, “Ah…sama saja itu. Aku tidak bisa, tunggu saja aku nanti di depan gerbang rumahku,” kedua kaki Yuka berlari, tangan kanan melambai, “Daaa…Kakek tua yang jelek.”

Melihat mobil Valdes dan Yuka sudah pergi. Adair juga ikut pergi, menghilang di kerumunan anak sekolah.

Sepanjang perjalanan menuju jalan pulang ke rumah, Yuka hanya menatap pemandangan dari balik jendela mobil. Kedua matanya mengingat semua tentang Valdes. Hatinya tiba-tiba terasa sakit saat mengingat kebaikan Valdes. Namun kebaikan itu harus terbalas dengan kepergiannya. Membuat Yuka tidak bisa berbuat apa pun, jangankan untuk menatap matanya, melihat senyum dan mendengar suara Valdes saja sudah membuat hatinya sangat sakit, apalagi untuk menyempatkan diri menghabiskan waktu sampai sore hari.

“Akhir-akhir ini kamu terlihat berbeda. Apa kamu sedang sakit?” tanya Valdes memecah pikiran Yuka.

Yuka menyeka kasar air matanya, menarik nafas panjang. Setelah cukup reda Yuka menatap wajah Valdes dengan senyum manis, “Tidak. Mungkin karena aku banyak kegiatan sekolah,” sahut Yuka berbohong.

“Apa kamu suka es krim?”

“Tentu!” sahut Yuka semangat.

.

.

✨PUKUL 16:59 SORE✨

Sore itu Valdes sedang menikmati teh hangat di depan teras rumah. Sedangkan Yuka sedang berpura-pura melakukan olah raga sore di sekitaran rumah mereka. Yuka menghabiskan waktu dan memutus pikiran serta hati yang terasa mulai goyah akan tujuan utamanya. Saat Yuka menghabiskan putaran sampai ke sepuluh. Yuka juga sedang terduduk di atas tanah dengan nafas memburu, terlihat Adair sudah berdiri di depan Yuka.

“Apa kamu sudah menghabiskan waktu-Mu?”

Yuka merebahkan tubuh dan baju penuh keringat di atas tanah, “Tentu saja aku sudah menghabiskan waktuku sendiri di sini,” sahut Yuka berpura-pura mengalihkan pembicaraan Adair mengenai Valdes.

Adair berjalan mendekati Yuka, tubuh menunduk, kedua tangan berkacak pinggang, dengan tatapan suram menatap wajah cuek Yuka. “Kamu ini wanita bukan! Apa kamu sama sekali tidak ingin memberikan kesan terakhir kepada pria itu!” tangan kiri mengarah ke dalam gerbang, lurus ke teras rumah di mana Valdes sedang bersantai bersama Bobby, “Apa kamu juga tidak bilang kepada pria itu jika kamu akan pergi selama 7 hari, dan jangan menunggu kepulangan kamu?”

Yuka duduk, kedua tangan di lipat di depan dada, dengan wajah malas ia menatap Adair, “TIDAK!”

Dengan kesal Adair meraup wajahnya, kedua kaki berputar-putar, “Ya Tuhan. Kenapa aku harus ikut campur dengan urusan gadis dingin dan keras seperti ini. Dimana letak hatinya, kenapa dia tidak memperdulikan perasaan orang lain!” ucap Adair sedikit histeris.

“Aku saja tidak memiliki bayangan, apa lagi hati.”

Adair memegang kedua lengan Yuka, dan mengguncang tubuhnya, “Tapi kamu ini akan pergi selama 7 hari. Kamu juga belum tentu bisa kembali ke sini, atau kamu bisa kembali bereinkarnasi lagi.”

Yuka menepis kedua tangan Adair, “Aku tidak suka perpisahan, dan aku tidak suka mengucapkan salam perpisahan,” Yuka berdiri, “Aku pastikan aku akan segera kembali. Jadi jangan paksa aku untuk berpamitan kepadanya!” Yuka merapihkan rambut lepek nya, “Ucapan kamu juga sangat menyakitkan. Kamu berbicara seolah aku akan mati di sana,” tangan kanan menepuk bahu kiri Adair, “Mari antar aku pergi sekarang!” pinta Yuka kepada Adair untuk membuka portal menuju ke tahun 1968.

Adair menarik nafas panjang, “Baiklah.”

Langit sore cerah berubah menjadi awan gelap, angin mendung disertai angin kencang menerpa muka Bumi.

Wuuushh!!!

Wuusshhh!!!

Swwiiisssh!!!

Adair berbalik badan, menatap Yuka sedang berjalan ke arahnya, “Apa kamu sudah yakin?”

“Sudah!” sahut Yuka menghentikan kedua kakinya di samping kiri Adair.

Adair menatap Yuka dengan serius, “Jika kembali itu suatu bonus dari Tuhan. Jika tidak kembali itu berarti kamu harus menebus semua dosa-dosa kamu yang sudah banyak merenggut nyawa orang lain dengan cara meniadakan dirimu untuk selamanya. Apa kamu menerima itu jika suatu saat hal itu terjadi kepada kamu?” tanya Adair dengan tegas.

Yuka mengangguk, “Aku menerima semua konsekuensi atas perbuatan ku. Asal aku bisa kembali dan merenggut kembali nyawa Pengkhianat itu,” tangan kanan ia kepal, tatapan penuh amarah lurus ke depan dada, “Aku akan membuat dirinya membalas semua perbuatan kejinya kepadaku. tidak akan aku biarkan satu nafas tersisa di tubuhnya.”

“Baiklah. Jika kamu sudah tahu, dan ingin menerima semuanya. Maka aku akan membuka portal menuju ke sana.”

Adair memutar kedua tangannya, hingga memunculkan sebuah portal besar dengan kekuatan menyerap semua benda di muka Bumi ini ikut masuk ke dalamnya.

Wuuusshhh!!

Wuuussshhh!!!!

Swiiissshh!!

“Cepat masuk! sepertinya aku sudah tidak tahan lagi menahan kekuatan portal yang cukup besar ini. Satu pesanku. Jika kamu sedang merasakan kesulitan yang tidak bisa kamu atasi sendiri, maka jangan biarkan kamu berjuang di sana sendiri. Hentakkan kaki kanan kamu, sebut namaku tiga kali, maka aku akan segera hadir menolong kamu. Jangan biarkan mereka merebut dan menghancurkan harapan kamu yang sudah ada!” pesan Adair dengan meninggikan nada suaranya.

Yuka mengangguk dengan wajah tegas, sebelum kakinya melangkah masuk, bibir Yuka berkata, dengan kedua mata menatap Valdes masih bertahan di depan teras rumah.

‘Aku mencintai kamu!’ kaki kanan ia langkahkan ke dalam portal.

Di sisi lain, kedua mata Valdes membesar, seolah dirinya merasakan bisikan halus dari Yuka.

Wuuuusss

Portal tersebut langsung tertutup, awan mendung, dan angin kencang ikut menghilang bersama kepergian Yuka menuju dunia dan tahun berbeda.

Adair memutar badannya, “Sebaiknya aku juga kembali.”

Wuuusshhh!!!

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

~~N..M~~~

~~N..M~~~

Yuka itu separuh wanita separuh pria. 😂😂

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Berpindah ke sebuah Novel
2 Bab 02. Siapa Yuka?
3 Bab 03. 2 Triliun
4 BAB 04. AKU JANJI
5 BAB 05. KEHIDUPAN BARU
6 BAB 06. SEPERTI WANITA YANG SEDANG PMS.
7 BAB 07. Menebus kesalahan
8 BAB 08. Hampir Kehilangan KEPERJAKAAN
9 BAB 09. Kesalahpahaman dan TRAUMA
10 BAB 10. Rumah baru, Sekolah Baru
11 BAB 11. JANGAN panggil Aku, Paman!
12 BAB 12. APA kamu tahu UKE?
13 BAB 13. Bertemu Kakek Tua
14 BAB 14. Rencana Yuka dan pikiran Valdes
15 BAB 15. Tidak boleh SEKOLAH
16 BAB 16. Misi Pertama Berhasil dan Darah
17 BAB 17. MISI BERHASIL
18 BAB 18. Mulai Berlatih
19 BAB 19. Kenapa Aku yang Menyesal?
20 BAB 20. Menuju Ke Dunia Lain
21 BAB 21. Kembali ke tahun 1968
22 BAB 22. Senyum Psikopat
23 BAB 23. Hantarkan Saya, Paman!!!
24 BAB 24. Menuju Vila Bandung
25 BAB 25. MENGINTIP
26 BAB 26. KETANGKAP dan Kegelisahan Valdes
27 BAB 27. Dimana Yuka?
28 BAB 28. Berhasil kabur
29 BAB 29. Mimpi buruk Valdes
30 BAB 30. HARI TERAKHIR
31 BAB 31. KEMBALI PULANG
32 BAB 32. Pelukan yang sangat nyaman
33 BAB 33. Cintaku
34 BAB 34. LUKISAN
35 BAB 35. Rajendra dan sebuah bayangan
36 BAB 36. Museum
37 BAB 37. KENAPA?
38 BAB 38. Tinggi ranjang
39 BAB 39. Nggak Fokus
40 BAB 40. Fakta Paman dan Bibi
41 BAB 41. Cemburu dan rambut botak
42 BAB 42. Kepulangan mendadak
43 BAB 43. MENGULIK
44 BAB 44. Siswa baru yang tampan dan dingin
45 BAB 45. Di hukum bersama
46 BAB 46. Siapa Yuka? Siapa Bimo?
47 BAB 47. Andai saja aku!
48 BAB 48. Identitas terbongkar
49 BAB 49. Jangan pergi!
50 BAB 50. Pemberitahuan Valdes
51 BAB 51. Awal mula
52 BAB 52. Bertemu Paman dan Bibi
53 BAB 53. Mimpi
54 BAB 54. Awal Balas dendam buat Paman dan Bibi
55 BAB 55. Kedatangan Bimo
56 BAB 56. GAGAL DAN TAMAT
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 01. Berpindah ke sebuah Novel
2
Bab 02. Siapa Yuka?
3
Bab 03. 2 Triliun
4
BAB 04. AKU JANJI
5
BAB 05. KEHIDUPAN BARU
6
BAB 06. SEPERTI WANITA YANG SEDANG PMS.
7
BAB 07. Menebus kesalahan
8
BAB 08. Hampir Kehilangan KEPERJAKAAN
9
BAB 09. Kesalahpahaman dan TRAUMA
10
BAB 10. Rumah baru, Sekolah Baru
11
BAB 11. JANGAN panggil Aku, Paman!
12
BAB 12. APA kamu tahu UKE?
13
BAB 13. Bertemu Kakek Tua
14
BAB 14. Rencana Yuka dan pikiran Valdes
15
BAB 15. Tidak boleh SEKOLAH
16
BAB 16. Misi Pertama Berhasil dan Darah
17
BAB 17. MISI BERHASIL
18
BAB 18. Mulai Berlatih
19
BAB 19. Kenapa Aku yang Menyesal?
20
BAB 20. Menuju Ke Dunia Lain
21
BAB 21. Kembali ke tahun 1968
22
BAB 22. Senyum Psikopat
23
BAB 23. Hantarkan Saya, Paman!!!
24
BAB 24. Menuju Vila Bandung
25
BAB 25. MENGINTIP
26
BAB 26. KETANGKAP dan Kegelisahan Valdes
27
BAB 27. Dimana Yuka?
28
BAB 28. Berhasil kabur
29
BAB 29. Mimpi buruk Valdes
30
BAB 30. HARI TERAKHIR
31
BAB 31. KEMBALI PULANG
32
BAB 32. Pelukan yang sangat nyaman
33
BAB 33. Cintaku
34
BAB 34. LUKISAN
35
BAB 35. Rajendra dan sebuah bayangan
36
BAB 36. Museum
37
BAB 37. KENAPA?
38
BAB 38. Tinggi ranjang
39
BAB 39. Nggak Fokus
40
BAB 40. Fakta Paman dan Bibi
41
BAB 41. Cemburu dan rambut botak
42
BAB 42. Kepulangan mendadak
43
BAB 43. MENGULIK
44
BAB 44. Siswa baru yang tampan dan dingin
45
BAB 45. Di hukum bersama
46
BAB 46. Siapa Yuka? Siapa Bimo?
47
BAB 47. Andai saja aku!
48
BAB 48. Identitas terbongkar
49
BAB 49. Jangan pergi!
50
BAB 50. Pemberitahuan Valdes
51
BAB 51. Awal mula
52
BAB 52. Bertemu Paman dan Bibi
53
BAB 53. Mimpi
54
BAB 54. Awal Balas dendam buat Paman dan Bibi
55
BAB 55. Kedatangan Bimo
56
BAB 56. GAGAL DAN TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!