Ep 16 Berkunjung

hingga ia tidak sadar kalau taksi yang ia pesan suda sedari tadi memanggilnya untuk segera naik

Putri meminta maaf karena ia tidak menyadari kalau taksinya Sudah tiba.

selama di dalam taksi perasaan Putri masih saja tidak tenang ia terus bergumam

"apa itu hal yang wajar, kenapa mereka makan bersama di luar jam kerja, kenapa mereka terlihat sangat begitu dekat?" batin Putri, tapi apalah daya iya hanya bisa menggerutu kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

setelah tiba di kos, saat hendak turun dari mobil ia melihat ibu kos suda menunggunya. karena merasa penasaran kenapa ibu kos menunggu dirinya. ia lalu bertanya apa ada masalah saat ia pergi?

"tidak ada masalah, ibu hanya ingin tahu tadi kamu pergi kemana? tanya ibu kos

"ah...aku pergi makan diluar buk" jawab Putri yang merasa heran karena tidak biasanya ibu kos menanyai perkara kemana ia pergi

"oh baiklah.., tapi lain kali tolong beri tahu ibu kalau kamu mau pergi kemana-mana ya" pinta ibu kos

"memangnya kenapa Bu, apa ada kebijakan baru di kosan ibu"

"bukan begitu hanya saja ibu merasa ibu perlu tahu penghuni kos ibu pergi kemana agar kalau terjadi apa-apa ibu bisa tahu, ini demi keamanan" jelas ibu kos

"apalagi Putri tinggal sendirian jadi alangkah baik nya kalau ada keperluan di luaran sana Putri bilang dulu sebelum pergi"

"baiklah, Putri mengerti" ujar Putri meski merasa agak berlebihan sikap ibu kos tentang kehidupannya

***

setelah di dalam rumah Putri mengecek ponselnya, ia melihat ada panggilan masuk dari nomor tidak di kenal. apa ini nomor dari rumah sakit? ujar Putri saat ia melihat banyak panggilan masuk

Putri menelpon balik ke nomor itu namun saat ia telpon Johan masih berada di toilet dan meninggalkan ponselnya di meja makan.

Nadin melihat ada panggilan masuk di ponsel Johan dengan nama Putri yang tertera di layar ponsel Johan. karena merasa penasaran Nadin mengangkat telpon itu

"hello" jawab Nadin

"iya Hello? maaf ini dengan siapa? tanya Putri

"kan kamu yang telpon? kenapa malah bertanya? jawab Nadin ketus

"begini tadi nomor ini yang lebih dulu menelpon saya, mangkanya saya tanya ini dengan siapa?" jelas Putri

"benarkah? kalau begitu itu hanya salah sambung" lalu Nadin mematikan telpon dari Putri

Putri merasa bingung apa memang salah sambung tapi kenapa telpon sampai berkali-kali.

Johan kembali ke tempat duduk nya. ia meminta Nadin cepat menyelesaikan makanya agar mereka cepat pulang. Nadin malah bengong tidak menjawab ucapan Johan.

ia merasa penasaran siapa Putri yang ada di ponsel Johan, apa yang menelpon itu Putri si OB? tentu saja tidak mungkin, kenapa Johan harus menelpon OB itu. batin Nadin

saat mereka selesai makan Johan berniat langsung mengantar Nadin, tapi Nadin malah ingin ikut ke rumah Johan ia ingin bertemu dengan ibu Johan.

"memang nya ada perlu apa kamu ingin bertemu dengan ibu ku" tanya Johan

"memang nya harus ada kepentingan baru bisa bertemu ibu mu" jawab Nadin

"lagi pula aku hanya ingin berkunjung untuk melihat keadaan ibumu"

"ibu baik-baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan" jelas Johan

namun Nadin tetap ingin ikut Johan ke rumahnya.

"baiklah kalau memang mau bertemu ibuku, tapi ingat jangan terlalu berisik dan jangan terlalu lama mengganggu ibu, karena ibu tetap harus banyak istirahat" tegas Johan

"iya aku mengerti" ujar Nadin karena Johan memberinya banyak peringatan.

setiba di rumah Johan, ibunya sangat senang melihat kedatangan Nadin ke rumahnya. ibu langsung mengajak Nadin masuk ke dalam

Johan langsung ke kamarnya membiarkan Nadin dan ibunya ngobrol di ruang tamu.

Nadin bertanya bagaimana keadaan ibu? Karena Johan mengatakan kalau ibu harus rutin kontrol ke rumah sakit?

"ibu baik2 saja.. hanya saja Johan suka berlebihan khawatir dengan keadaan ibu"

"ibu sangat berharga bagi Johan, tentu saja ia akan sangat mengkhawatirkan keadaan ibu, karena kesehatan ibu itu sangat penting bagi Johan"

setelah banyak berbincang, akhirnya Nadin menanyakan hal yang sedari tadi menggangu di pikirannya

"oh iya Bu, apa Johan akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang perempuan" tanya Nadin memastikan

"setahu ibu dia sedang tidak dekat dengan siapapun"

"tapi apa mungkin Johan punya seorang kekasih yang mungkin saja belum dia kenalkan pada ibu" Tanya Nadin

"ibu tidak begitu yakin, tapi Johan memang sedang mencari seorang gadis yang ia kenal semasa sekolah, tapi sampai hari ini Johan tidak kunjung menemukannya" jelas ibu Johan

"memang nya siapa gadis itu buk, kenapa Johan begitu ingin menemukanya"

"dia wanita yang disukai Johan" seketika raut wajah Nadin berubah ia merasa kecewa karena ternyata Johan menyukai gadis lain

melihat raut wajah Nadin yang terlihat sedih mendengar ucapannya, ibu lalu mengatakan kalau ia sangat berharap ada seorang gadis yang bisa membuatnya melupakan wanita yang selama ini dia cari.

"kenapa ibu berharap hal demikian? apa ibu tidak setuju dengan wanita itu?

"ibu hanya merasa wanita itu tidak perna ada, ia hanya menghalangi perasaan Johan untuk membuka hati nya untuk perempuan lain"

sejenak Nadin terdiam dengan ucapan ibu Johan. ia lalu memberanikan diri untuk bertanya

"kalau ia bisa membuka hati Johan untuk nya apa ibu akan setuju"?

ibu Johan menatap Nadin yang terlihat sangat serius dengan ucapannya.

"jika Nadin orang nya ibu tentu akan sangat setuju" jawab ibu sambil tersenyum pada Nadin yang terlihat senang dengan jawaban ibu Johan untuk nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!