saat hendak pulang ke rumah Putri terlihat mengendap-endap sambil jalan perlahan agar ibu kos tidak melihatnya.ia berusaha menghindar dari pemilik kos-kosan.
tapi saat sedang berjalan tiba-tiba ada yang memanggilnya hingga ibu kos menoleh ke arahnya.
rupanya yang memanggil Putri adalah Cika tetangga kos yang dulu bekerja di tempat yang sama saat Masi bekerja di kantin sekolah.
Cika menghampiri Putri karena ingin meminta bantuan agar dia bisa ikut bekerja di tempat kerja baru Putri.
Putri menyayangkan karena ia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Cika, karena ia sendiri harus melamar dan kebetulan ia diterima. namun ia mengatakan kalau ia akan memberi kabar pada Cika jika nanti ada lowongan pekerjaan
Cika merasa senang dan meminta Putri untuk segera memberi tahunya.
ibu kos menghampiri Putri yang sedang berbincang dengan Cika, ia langsung menanyakan perkara uang kos yang suda telat 3 bulan belum di bayar Putri.
Putri hanya bisa meminta maaf karena belum bisa membayar tunggakan uang kos, ia janji akan membayar saat gajian bulan depan.
tapi kali ini ibu kos suda tidak percaya Putri yang terus saja meminta waktu. hingga ia mengatakan untuk memberi Putri waktu satu Minggu setelah itu kalau masih tidak bisa membayar maka dengan berat hari ia terpaksa mengusir Putri untuk segera mengosongkan tempatnya.
Putri hanya bisa pasrah meski ia tidak tahu harus pergi kemana kalau ia di usir dari kosan.
di dalam rumah Putri memikirkan cara mendapatkan uang dalam waktu satu Minggu, ia bingung harus bagaiman.
meski masih memiliki tabungan tapi ia tidak bisa menggunakan untuk dirinya karena hanya uang tabungan itu yang tersisa untuk biaya rumah sakit ayahnya.
Putri meminta bantuan pada Ratna siapa tahu ia punya uang untuk bisa dipinjam. tapi sayang nya kehidupan Ratna juga tidak lebih baik dari dirinya.
Ratna anak sulung dari 4 bersaudara ia masih memiliki banyak adik yang masih sekolah. dengan berat hati Ratna mengatakan kalau ia juga tidak punya uang jadi tidak bisa membantu Putri.
Putri sangat memahami keadaaan temannya itu. ia lalu mencoba menelpon Aril siapa tahu dia bisa bantu meminjam kan uang untuk nya.
Putri memberanikan diri untuk menelpon Aril dan mengutarakan niatnya. tapi lagi-lagi Aril juga tidak bisa menolongnya karena ia adalah tulang punggung keluarga nya jadi tiap kali gajian ia harus membayar semua keperluan keluarga. belum lagi ia harus membayar biaya pendidikan adiknya. tidak jauh berbeda dari kehidupan temannya Ratna
Putri malah menjadi ikut sedih dengan kisah kedua temannya, rupanya Aril juga dalam kesulitan, hanya saja setidak nya Aril masih punya anggota keluarga. Masi ada tempat untuk berbagi keluh kesah.
di dalam kamar Putri termenung sambil memandangi gambar kedua orang tua nya, tidak terasa air mata nya menetes ia merasa sangat kesepian tidak ada tempat untuk bersandar dan berbagi suka duka. ia sangat merindukan orang tuanya.
"andai kalian masih ada, kalian pasti tidak akan perna membiarkan aku hidup seperti ini" keluh Putri sambil mendekap foto orang tuanya
malam itu Putri memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi ayah nya. disana ia menemui dokter yang merawat ayah nya, untuk menanyakan perkembangan kondisi ayahnya.
namun sayangnya dokter hanya bisa mengatakan kalau Putri harus tetap bersabar dan berdoa agar ayah nya cepat sadarkan diri.
Putri hanya bisa menatap sedih ayahnya yang masih terbaring koma.
***
di kediaman Johan yang sedang menikmati makan malamnya bersama dengan ibunya, ia kembali di minta untuk segera menikah karena usianya yang suda pas untuk menikah.
Johan mengatakan kalau dia tidak ingin cepat menikah, dengan bergurau kalau ia tidak mau membagi sayangnya pada wanita lain selain ibunya. jawaban Johan berhasil membuat senyum kecil di raut wajah ibunya
di kamar Johan merebahkan tubuhnya sambil melihat ponsel ia berkata "entah di mana kamu sekarang, kenapa hilang tanpa kabar berita, apa yang terjadi padamu?" keluh Johan pada foto yang ada di ponselnya.
semalaman Putri menemani ayahnya hingga ia tertidur disana. saat terbangun Putri buru-buru pulang karena harus bekerja.
"ayah Putri pulang dulu ya....Putri harus bekerja, ayah cepat bangun agar kita bisa bersama lagi.....ayah harus lihat anak ayah sekarang bukan lagi gadis cantik yang manja seperti kata ayah dulu. jadi bangunlah agar ayah tahu seperti apa Putri sekarang". sambil mencium kening ayah nya Putri keluar untuk pergi bekerja.
di lantai atas sambil membersihkan kaca jendela Putri melihat Johan pergi terburu-buru.
rupanya Johan menjemput Nadin di bandara sesuai perintah ayah Nadin.
sesampai nya di bandara Johan melambaikan tangan saat melihat Nadin.
Nadin yang juga melihat Johan segera berjalan mendekatinya. ia langsung memeluk Johan sambil mengatakan senang bisa bertemu Johan lagi. Johan yang saat itu merasa kaget ia agak canggung karena tiba-tiba Nadin memeluknya.
"rupanya kamu banyak berubah sekarang, termasuk cara mu menyapa seseorang" ujar Johan
namun Nadin dengan santai mengatakan kalau itu hanya berlaku untuk orang-orang tertentu.
Johan mengajak Nadin segera pulang karena ayah nya pasti suda menunggu anak kesayangannya tiba di rumah
sesampai nya di tempat Nadin, kedua orang tuanya sudah menunggu di luar. saat melihat mereka Nadin langsung memeluk papa dan mama nya untuk melepas kerinduannya
Johan pamit pergi untuk segera kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaan yang harus diurus.
Nadin melambaikan tangannya dan mengatakan sampai bertemu besok di kantor.
kedua orang tua Nadin langsung menyuruh mereka segera masuk.
di tempat kerja, Putri Ratna dan Aril sedang menikmati makan siang mereka di jam istirahat
Putri bertanya pada kedua teman nya itu mengapa pimpinan jarang pergi ke kantor?
Ratna menjelaskan dari apa yang ia ketahui kalau pimpinan mereka memang jarang ke kantor karena kondisi kesehatan yang sering menurun hingga harus rutin berobat.
"lagi pula sejauh ini perusahan ini berjalan baik di bawah pimpinan pak Johan jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan" sambung Aril sambil menikmati makanannya
Aril juga mengatakan kalau ia mendengar kabar dari karyawan lain kalau hari ini anak tunggal direktur baru pulang dari Amerika.
"benarkah..wahh seperti apa anak direktur, aku belum perna melihatnya ia pasti sangat tampan" ujar Ratna
"yang aku tahu anak direktur itu perempuan bukan laki-laki" jelas Aril
"kalau begitu ia pasti sangat cantik" tambah Ratna
Putri jadi teringat saat ia melihat Johan yang pergi terburu-buru, ia berpikir mungkin Johan menemui anak pimpinan.
ditengah percakapan kedua temanya Putri hanya terdiam ia menjadi tidak selera makan, hingga Aril bertanya kenapa Putri tidak menghabiskan makanannya
Putri beralasan kalau ia tidak terlalu lapar.
"kalau begitu buat aku saja" ujar Ratna sambil mengambil makanan Putri
Putri kembali bertanya pada kedua temanya apa wakil pimpinan mereka juga dekat dengan anak pimpinan
"dari yang aku tahu pak Johan memang dekat dengan putrinya direktur, tapi tidak heran toh juga Johan adalah kepercayaan pimpinan". jelas Aril
jawaban itu tentu membuat Putri semakin sedih. sadar dengan wajah sedih Putri, Aril yang mengira itu karena Masalah semalam ia lalu bertanya apa Putri suda mendapatkan pinjaman uang?
Putri hanya menggelengkan kepala, Ratna dan Aril benar-benar minta maaf karena mereka tidak bisa membantu Putri.
Putri memahami itu ia sama sekali tidak kecewa karena kedua temanya tidak bisa membantunya, ia meminta kedua temanya tidak usah merasa bersalah ia mengerti dengan keadaan mereka.
"tapi bagaimana kalau sampai kamu tidak bisa bayar uang kos"? tanya Aril Mengkhawatirkan keadaan Putri
"aku mungkin akan di usir" jawab Putri
Ratna meminta Putri tinggal di rumahnya saja sampai Putri bisa sewa tempat tinggal baru.
Putri tersenyum pada kedua teman nya itu, ia begitu terharu atas sikap kedua temannya yang begitu baik padanya padahal mereka baru saling mengenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments