Ep 14 menunggu

Di ruangan pimpinan Johan menyerahkan beberapa berkas yang perlu tanda tangan pimpinan.

Abraham atau papa Nadin bertanya apa luka Johan suda membaik? kalau masih perlu istirahat maka sebaiknya Johan pulang lebih awal.

Johan mengatakan kalau lukanya suda membaik tidak ada yang perlu dikhawatirkan ia masih bisa bekerja seperti biasanya.

Nadin ikut membenarkan ucapan papanya ia juga menyarankan agar Johan pulang lebih awal dan menemaninya ke acara pesta temanya

"kamu ini bagaimana ayah menyuruh Johan cepat pulang agar dia bisa beristirahat bukan malah keluyuran lagi" jawab Abraham

"ini hanya acara kumpul biasa pa, acara reuni teman sekolah Nadin,....jadi apa salahnya aku bisa pergi dengan Johan"

"papa rasa Johan tidak suka acara seperti itu" jawab Abraham mewakili Johan

benar yang dikatakan Abraham Johan memang tidak begitu suka ia lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya

Johan pamit keluar pada pimpinan di ikuti oleh Nadin yang masih membujuk Johan untuk ikut dengannya , tapi Johan tetap tidak mau.

"Baiklah kalau kamu tidak mau tidak masalah, teruslah bekerja karena kamu memang mencintai pekerjaanmu" jawab Nadin kesal sambil mengacak berkas di atas meja Johan dan berlalu pergi

Johan tidak habis pikir dengan sikap kekanakan Nadin yang membuat ruangannya jadi berantakan

ia kembali merapikan berkas di meja kerjanya, Johan menoleh pada cangkir kopi yang di buat Putri untuk nya tadi pagi, ia tidak bisa menghabiskan kopi itu karena rasanya terlalu aneh, namun ia kembali meminta pelayan dapur untuk menyuruh Putri membawakan lagi kopi ke ruangannya

pelayan dapur memanggil Putri ia meminta agar membuatkan lagi kopi untuk pak Johan

"pak Johan kembali menyuruhmu untuk membuat kopi, sepertinya pak Johan suka kopi buatanmu" kata pelayan dapur

Putri masih ragu ia merasa tidak enak untuk ke ruang pak Johan setelah mendengar ucapan Nadin pada dirinya. tapi itu adalah perintah jadi ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja

"aku hanya perlu membuat kopi dan mengantarkan nya pada Johan setelah itu langsung keluar" Putri meyakinkan dirinya

Putri membawa kopi ke ruangan Johan. ia menaruhnya dan berniat langsung keluar Tapi Johan menahannya ia bertanya kenapa Putri kembali bersikap dingin pada dirinya

Putri membela diri dengan mengatakan dia hanya bersikap sebagai mana mestinya

Johan berdiri dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Putri. ia bertanya apa Putri bahkan tidak merindukannya sedikitpun seperti dirinya yang sangat merindukan Putri

"maaf aku harus pergi" ujar Putri berusaha menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, namun Johan tetap melarangnya keluar dengan memegang tangan Putri

belum sempat mengatakan apa2, Nadin tiba-tiba masuk ke ruangan Johan sambil membawa laporan yang harus ia serahkan pada Johan.

Putri yang sangat kaget langsung menepis tangan Johan sebelum Nadin melihatnya

"kenapa kamu ke ruangan Johan lagi?" tanya Nadin saat melihat Putri yang berada di sana

"maaf saya hanya mengantarkan kopi yang di minta pak Johan, kalau begitu saya permisi pergi" kata Putri sambil berjalan keluar

saat itu Johan sebenarnya belum selesai bicara pada Putri tapi ia tidak bisa menahan Putri untuk tetap tinggal

"kenapa kamu meminta kopi lagi, apa sekarang kamu sangat suka kopi? tanya Nadin pada Johan setelah Putri keluar

"tentu saja dari dulu memang aku suka kopi" Jawab Johan seraya kembali ke tempat duduknya

"tapi kenapa harus dia lagi yang membuat kopi untukmu"

"aku suka kopi buatannya menurutku paling enak"

Nadin penasaran memang seenak apa kopi yang di buat Putri ia lalu mengambil kopi itu dan mencobanya. Johan kaget saat Nadin langsung mencoba kopi buatan Putri Tanpa bertanya .

setelah meminumnya Nadin bahkan tidak bisa menelannya, karena rasanya sangat tidak ia sukai

"apa rasa kopi seperti ini yang kamu suka?" tanya Nadin dengan wajah kecut setelah meminum kopi buatan Putri

Johan masih tidak habis pikir kenapa Nadin malah mencoba kopi itu. hingga ia terpaksa mengatakan kalau rasa kopi itu benar-benar kesukaannya

melihat Nadin yang menatapnya dengan serius Johan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya kenapa Nadin ke ruangannya?

Nadin menyerahkan berkas yang ia bawa. dengan wajah yang masih memandang Johan dengan tajam ia merasa ada yang aneh pada Johan

"aku suda menyelesaikan tugasku" kata Nadin

Johan melihat berkas itu lalu mengatakan ternyata Nadin baik juga dalam membuat laporan." ujar Johan

"aku selalu baik dalam segala hal" ungkap Nadin ketus

"silahkan habiskan kopi kesukaanmu itu" lanjut Nadin sambil melangkah pergi dari ruangan Johan

Johan benar meminum kopi buatan Putri, ia hanya bisa menggelengkan kepala saat meminumnya

"kenapa bisa rasa kopi seperti ini" ujar Johan namun ia tetap meminumnya dan kali ini kopi buatan Putri benar2 ia minum sampai habis.

"lama-lama kopi ini benar2 akan jadi seleraku kalau aku meminumnya tiap hari" ucap Johan

setelah pulang dari kantor Johan bermaksud menemui Putri di kediamannya, tapi saat tiba di sana Putri ternyata belum pulang

ibu kos melihat Johan dari kejauhan ia lalu menghampirinya dan bertanya

"apa Johan sedang menunggu Putri" tanya ibu kos

"iya buk, apa Putri belum pulang?" tanya Johan balik

"sepertinya Putri memang belum pulang, ibu tidak melihat nya" jawab ibu kos

Johan memutuskan untuk menunggu sampai Putri pulang

"kalau Johan butuh sesuatu datang saja ke tempat ibu"

"Baiklah" jawab Johan yang masih menunggu Putri

ia sudah menunggu hingga larut malam tapi Putri belum juga kembali, Johan merasa khawatir takut terjadi apa-apa pada Putri karena belum pulang juga saat hari suda larut malam

ibu kos kembali menghampiri Johan, karena melihat Johan masih belum pulang ia mengatakan agar sebaiknya Johan pulang saja karena Putri memang sering kali tidak pulang dan biasanya nya ia akan pulang besok pagi

"memangnya dia kemana, apa dia tidur di rumah temannya?" tanya Johan, namun sayangnya ibu kos tidak begitu tahu alasan Putri kadang tidak pulang

Putri rupanya berada di rumah sakit ia memang tidak pulang malam itu, karena besok hari libur kerja ia memutuskan untuk tidur di rumah sakit. saat itu Ratna menelpon ia bertanya hari libur besok apa Putri punya kesibukan

"memangnya ada apa?" tanya Putri balik

Ratna rupanya ingin mengajak Putri ke suatu tempat ia mengatakan kalau ia ingin menemui seorang kenalannya yang dia kenal di sosial media dan mereka berniat untuk bertemu besok siang.

"kalau kamu tidak keberatan, apa kamu mau menemani ku untuk bertemu laki-laki kenalan ku" pinta Ratna

"bagaimana bisa kamu bertemu laki-laki yang bahkan belum kamu kenal, bagaimana kalau dia punya niat jahat" tanya Putri

"mangkanya aku mau kamu menemaniku besok" pinta Ratna

meski sedikit ragu Pitri akhirnya bersedia menemani Ratna

"baiklah aku akan menemanimu" jawaban Putri membuatnya sangat senang

"kalau begitu besok siang aku akan menemuimu" kata Ratna

Putri tidak habis pikir dengan temanya kenapa begitu mudah bertemu laki-laki yang bahkan belum di kenalnya.

"apa menyenangkan bisa seperti itu?" ujar Putri.

keesokan harinya, seperti biasa saat hari libur Johan sering menemani ibunya ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan ibunya

mereka rupanya datang ke rumah sakit yang sama dengan tempat ayah Putri di rawat. tapi saat itu Putri suda pulang hingga mereka tidak bertemu.

saat sedang menunggu ibu nya selesai pemeriksaan, Nadin menelpon meminta Johan bertemu ia meminta Johan menemaninya pergi keluar

Johan bingung harus jawab apa karena ia tidak bisa menemani Nadin pergi sebab ia suda punya urusan lain, akhirnya ia memberi tahu kalau ia menemani ibunya ke rumah sakit jadi ia tidak bisa pergi dengan Nadin.

karena menyangkut ibu Johan, Nadin mencoba mengerti ia menitip salam untuk ibu Johan dan berharap ibu Johan selalu sehat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!