Ep 08 tidak sengaja bertemu

keesokan hari kembali pada aktifitas di kantor, terlihat Brian yang baru sampai di depan kantor Johan. saat hendak berjalan ke ruangan Johan tanpa sengaja Putri yang saat itu tengah terburu-buru sambil membawa peralatan kebersihan ia menabrak pak Brian yang saat itu tidak melihat keberadaan Putri karena sibuk dengan ponselnya. hingga berkas yang di bawanya terjatuh ke lantai. Putri yang merasa bersalah langsung segera meminta maaf atas keteledorannya ia mengatakan dia benar2 tidak sengaja.

ia langsung membereskan berkas yang terjatuh dan memberikan kembali pada Brian sambil mengucapkan permintaan maaf.

sejenak Brian terdiam berdiri ditempatnya menatap tajam ke arah Putri sebelum akhirnya mengambil berkas yang di berikan oleh Putri dan mengatakan kalau itu juga salah dirinya karena tidak fokus.

kemarin ia melihat Putri namun tidak begitu jelas, tapi hari ini ia jelas merasa Putri yang ada di hadapannya adalah Putri yang ia kenal.

Brian bertanya apa kamu wanita yang kemarin menolong pak Abraham ?

" iya benar pak" jawab Putri sambil menundukkan kepalanya

"kamu ingat aku?" tanya Brian

"iya, bapak adalah klien penting di kantor ini?" jawab Putri dengan sopan

"maksud ku kita perna bertemu sebelumnya tapi bukan di kantor ini"

Putri masih bingung dia merasa tidak perna mengenal Brian dan tidak perna bertemu sebelumnya kecuali saat kejadian kemarin.

melihat Putri yang seperti nya tidak ingat tentang dirinya Brian tidak mencoba untuk mengingatkan Putri, ia malah mengulurkan tangan mengenalkan dirinya

meski sedikit merasa canggung Putri akhirnya menyabut uluran tangan Brian dan mengenalkan dirinya juga

"aku senang melihat semangat kerja mu, kita mungkin akan sering bertemu di Kantor ini" ujar Brian, yang di balas dengan anggukan oleh Putri karena merasa bingung ia harus bersikap bagaimana pada keramahan Brian

Putri merasa kagum pada sosok Brian yang terlihat begitu sopan dan sangat ramah pada dirinya

"dia sangat luar biasa, diusia mudah suda menjadi seorang pengusaha sukses dan yang pastinya ia sama sekali tidak angkuh" batin Putri setelah Brian pergi

Brian langsung ke ruangan Johan untuk membahas kerja sama mereka, ada beberapa berkas yang perlu di tanda tangani

saat sedang jam istirahat Putri mengeluarkan kartu nama dari Brian, rupanya Brian sempat memberinya kartu nama dan menawarinya pekerjaan di kantornya kalau Putri ingin pindah pekerjaan.

Putri merasa sedikit heran pada kebaikan Brian yang baru ia temui. namun ia juga merasa senang karena mungkin saja nanti ia butuh pekerjaan baru. tiba-tiba datang Ratna yang mengangetkan nya

"hey sedang apa melamun disini, itu apa yang kamu pegang coba ku lihat" tanya Ratna sambil mengambil kartu nama Brian

"ini kartu nama siapa? tanya Ratna sambil ikut duduk di dekat Putri

"ini dari seseorang yang menawariku pekerjaan di kantornya" jelas Putri

"kalau begitu dia bukan sembarang orang, lantas apa kamu menerimanya, mungkin ia akan memberimu pekerjaan yang lebih baik dari seorang OB"

Putri hanya mengatakan kalau sepertinya ia sudah nyaman bekerja disini walaupun hanya sebagai OB. mendengar ucapan Putri Ratna menyarankan agar Putri memikirkannya baik2 karena biar bagaimanapun dia bisa mendapat posisi lebih yang pastinya gaji nya lebih tinggi.

enggan terlalu lama membahas soal pekerjaan baru, Putri mengajak Ratna untuk kembali bekerja

"ayo kembali bekerja lagi" pinta Putri yang tidak mau mendengar pendapat apapun yang dikatakan Ratna.

"tunggu dulu ayo pikirkan baik2, atau setidak nya kalau kamu tidak mau biar aku saja yang menggantikan mu" ujar Ratna sambil mengikuti Putri yang berjalan pergi

Putri tiba-tiba menarik tangan Ratna untuk bersembunyi karena ia melihat Johan dan Nadin keluar dari ruangan disusul oleh Brian yang akan pergi karena urusan nya suda selesai.

Ratna kaget kenapa Putri mengajaknya bersembunyi memangnya mereka salah apa sampai harus ngumpet segala?

Putri bingung menjawab pertanyaan Ratna, ia lalu beralasan kalau ia tidak enak bertemu dengan klien Johan karena itulah orang yang memberinya kartu nama dan menawarinya pekerjaan

"oh jadi itu orang yang kamu maksud, tapi kenapa ia sangat baik padamu?" tanya Ratna menoleh ke arah Brian

setelah mereka pergi Putri mengajak Ratna kembali bekerja. tiba-tiba Aril yang melihat mereka memanggilnya

"rupanya kalian disini, aku mencarimu dari tadi" ujar Aril pada Putri

" memang nya ada apa kamu mencariku? tanya Putri

"apa kamu jadi pindah ke rumah Ratna hari ini?"

"tentu saja jadi, kamu juga harus membantu beresin barang2 Putri setelah pulang dari kerja" jawab Ratna mewakili Putri

"benar, kalau kamu tidak punya kesibukan setelah pulang kerja bisa tolong bantu aku pindahan?" lanjut Putri

"tentu saja aku akan membantumu pindahan, mari kita pergi bersama ke tempat kos mu setelah pulang" pinta Aril

"sekali lagi terima kasih banyak ya, kalian benar2 teman terbaikku, kalau tidak ada kalian aku tidak tahu harus bagaimana? kata Putri yang merasa haru pada kedua temannya

"sudahlah Jangan bersedih lagi pokok nya kita harus selalu saling menolong dalam keadaan apapun" ungkap Ratna pada kedua temannya

tanpa disadari dari jendela kaca Johan melihat ketiga orang ini walaupun tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. tiba-tiba Aril merangkul Putri, Johan yang melihat mendadak kaget hingga melotot melihat sikap salah satu karyawannya yang berani menyentuh Putri. ia merasa sangat kesal tapi sebenarnya Aril bukan hanya merangkul Putri tapi juga Ratna, mereka saling merangkul untuk saling menguatkan satu sama lain. tapi apa yang di lihat Johan malah seperti Aril hanya merangkul Putri.

saat bersamaan sekretarisnya masuk untuk memberikan laporan hari ini yang harus disetujui pak Johan, sepertinya waktu kedatangan sekretaris tidak tepat akhirnya harus menjadi pelampiasan kekesalan Johan dengan mengatakan kalau hasil kerja sekretarisnya tidak becus jadi kerjakan lagi dengan baik.

sekretaris merasa bingung kenapa tiba-tiba pekerjaan nya salah padahal biasanya tidak ada kendala, saat sekretaris bertanya bagian mana yang harus diperbaiki ia malah di omelin lagi Johan mengatakan untuk memperbaiki saja bagian mana saja terserah.

karena merasa ada yang aneh pada sikap atasannya itu, ia lalu memilih untuk pergi saja dari pada pak Johan semakin marah tidak jelas pada dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!