saat Putri sedang mengepel lantai terdengar ada yang meminta tolong suara itu berasal dari ruangan pimpinan. Putri yang saat itu berada dekat di ruangan pimpinan merasa panik dan penasaran hingga ia berjalan mendekat untuk memastikan apa yang terjadi
Putri buru-buru lari masuk ke ruangan Abraham dia melihat pimpinan mereka suda terbaring di lantai di bantu oleh sekretarisnya .yang terlihat sangat panik dan bingung harus bagaimana.
Putri membantunya ia bertanya apa sekretarisnya suda menelpon dokter? namun karena panik ia belum sempat menelpon baru saat Putri bertanya ia langsung buru- buru menelpon pihak rumah sakit.
Putri mencoba memberikan pertolongan dengan menekan bagian dada untuk mengembalikan nafas yang suda terengah-engah dengan kedua tangannya beberapa kali ia menekan dada pimpinan hingga akhirnya nafas direktur kembali teratur.
tepat saat itu dokter tiba di lokasi mereka langsung memasang oksigen dan membawa pimpinan ke rumah sakit
semua karyawan banyak yang melihat karena ikut panik dengan keadaan pak Abraham begitu juga dengan Brian saat mendengar kabar tersebut ia langsung lari ke ruangan Abraham.
saat Brian tiba di ruangan direktur dia melihat Putri yang sudah berhasil menyelamatkan pak Abraham lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
Putri terduduk lemas ia merasa lega karena nyawa Abraham bisa tertolong. Ratna mendekati temannya ia bertanya apa yang sebenarnya terjadi kenapa pimpinan mereka bisa jatuh pingsan, Putri yang masih shock dengan keadaan disana mengatakan kalau sepertinya pimpinan mereka terkena serangan jantung.
salah satu karyawan yang sempat melihat Putri menolong pimpinan mengatakan kalau Putri sangat hebat karena dia menolong direktur kalau tidak ada Putri mungkin saat ini nyawa direktur mereka tidak tertolong.
Aril dan Ratna mendengar ucapan salah satu karyawan merasa bangga pada Putri mereka mengatakan Putri cocok jadi seorang dokter dari pada OB. Putri hanya tersenyum menanggapi ucapan temannya
karena kejadian itu banyak karyawan mengenal sosok Putri karena sering kali jadi perbincangan banyak karyawan yang memuji Putri.
***
Nadin yang suda mendapat kabar segera buru-buru pergi ke rumah sakit bersama Johan, ia terlihat sangat khawatir takut hal buruk terjadi pada papa nya. Johan meyakinkan Nadin kalau papa nya pasti akan baik-baik saja agar Nadin tidak begitu cemas
sampainya di rumah sakit Nadin dan Johan langsung ke ruangan pimpinan untuk mengetahui kondisinya, di sana sudah ada mama Nadin yang lebih dulu datang.
setelah menunggu beberapa menit dokter akhirnya keluar dari ruangan dan mengabarkan kalau kondisi Abraham saat ini baik-baik saja. dokter juga mengatakan untung saja Pak Abraham cepat diberi pertolongan sebelum di larikan ke rumah sakit kalau terlambat sedikit saja kemungkinan nyawanya tidak tertolong.
Nadin beserta keluarga merasa sangat lega, mereka segera masuk untuk melihat kondisi papa Nadin
Brian rupanya ikut serta mengantar Abraham ke rumah sakit baru setelah ia mendengar kabar direktur baik-baik saja ia pamit pulang.
Johan mengatakan terima kasih banyak pada Brian yang suda membantu pak direktur.
namun Brian mengatakan kalau ia tidak banyak membantu ia hanya menemanj ke rumah sakit, Brian memberi tahu agar sebaiknya mereka harus berterima kasih pada seorang perempuan yang ia ketahui telah menolong pak Abraham
Nadin bertanya apa perempuan yang dimaksud adalah sekretaris papanya. namun Brian mengatakan kalau ia rasa perempuan itu hanya seorang OB.
pak Abraham suda mulai sadar. Nadin langsung meminta dokter untuk memeriksa kembali keadaan papa nya yang sudah siuman
"syukurlah keadaan pasien sudah pulih tapi harus tetap banyak istirahat". kata dokter
Abraham melihat ke arah putrinya yang masih terlihat khawatir dengan keadaan dirinya. ia meminta Nadin untuk tidak sedih lagi karena dia baik-baik saja.
Johan yang masih berada di sana ikut merasa lega melihat kondisi Abraham sudah sadar. tiba-tiba ponsel Johan berdering ia permisi keluar untuk mengangkat telponnya
yang menelpon rupanya anak buah Johan yang ia tugaskan untuk mencari tahu tentang keberadaan seorang gadis yang selama ini ia cari
anak buahnya mengatakan kalau dia telah menemukan keberadaan gadis itu yang tidak lain adalah Putri. Johan langsung kaget ia bertanya dimana dia sekarang? anak buah nya mengatakan kalau gadis itu ternyata bekerja di tempat Johan mereka berada di kantor yang sama.
Johan merasa bingung ia merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan anak buahnya. Johan berpikir itu tidak mungkin karena ia tidak perna melihat Putri dan kalaupun Putri memang bekerja di sana pikirnya Putri pasti menyapanya.
tapi anak buah nya mengatakan dengan begitu yakin kalau dia tidak salah orang dia bekerja sebagai OB disana. kata anak buah Johan
Johan semakin tidak percaya lagi bagaimana bisa seorang Putri yang ia kenal menjadi OB. namun ia akan memastikannya sendiri tentang perempuan yang dimaksud anak buahnya
Johan mematikan ponselnya lalu kembali ke ruang Abraham disana ia permisi untuk kembali ke tempat kerja. sebelum Johan pergi, Abraham berpesan untuk mengurus perusahaan selama ia tidak bisa masuk ia juga menitipkan Nadin agar Johan selalu menjaganya dan mengajarinya.
Johan mengerti, dengan senang hati dia akan selalu melakukan yang terbaik. Johan meminta Abraham untuk fokus pada kesehatan beliau.
Johan buru-buru kembali ke kantor ia langsung menuju ke ruangan karyawan OB. dia bertemu dengan kepala OB Johan bertanya apa di sana ada karyawan yang bernama Putri? kepala OB membenarkan pertanyaan Johan
Johan menyuruh kepala OB untuk menyuruh Putri ke ruangannya tapi sayangnya saat itu kepala OB mengatakan kalau Putri suda pulang jam kerjanya suda selesai jadi dia suda pulang satu jam yang lalu
Johan begitu penasaran ingin sekali memastikan kebenarannya. ia kembali ke ruang kerjanya masih dengan pikirannya tentang Putri
" kalau memang Putri bekerja disana kenapa dia tidak pernah memanggilnya?" batin Johan
sampai di rumah pun Johan masih terpikir dengan Putri, bahkan ia tidak bisa tidur karena ingin cepat pergi ke kantor.
di rumah Putri sudah mengemasi beberapa pakaian dan barang-barang nya, meski ia tidak tahu harus tinggal di mana tapi ia juga tidak punya pilihan lain selain pergi dari tempat itu karena sampai hari ini ia masih tidak punya uang untuk melunasi uang sewa.
keesokan harinya Johan pergi ke kantor pagi-pagi sekali, ibu yang melihatnya sampai heran kenapa Johan pergi sepagi ini, apa ada masalah di kantornya?
Johan mengatakan kalau masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan jadi ia harus pergi lebih awal. sambil mencium tangan ibu nya Johan pamit pergi kerja.
"tapi kamu belum sarapan" panggil ibu Johan saat Johan berjalan keluar
Johan sempat membalas ucapan ibunya dengan mengatakan kalau ia akan makan di kantor.
sesampai nya di kantor tanpa ragu Johan langsung datang ke tempat OB, ia meminta semua karyawan berkumpul karena ada beberapa hal yang ingin ia sampaikan terkait tentang seorang perempuan yang telah menolong pimpinan yang bekerja sebagai OB.
Johan melihat sekeliling namun ia tidak melihat Putri disana. ia melanjutkan ucapannya kalau ia secara langsung mewakili pimpinan mengucapkan terima kasih atas pertolongannya. Johan juga meminta agar perempuan yang di maksud maju kedepan namun saat itu tidak ada yang maju.
salah satu karyawan mengatakan kalau perempuan yang menolong pimpinan suda pergi ke rumah sakit bersama sekretaris pimpinan.
mendengar hal itu Johan ikut senang karena mereka suda menemukan gadis itu. namun di sisi lain ia masih penasaran karena tidak ada sosok Putri disana, saat ia menyuruh karyawan untuk kembali bekerja ia kembali bertanya kepada kepala OB
Johan menanyakan Putri apa dia suda datang? kepala OB mengatakan kalau Putri memang suda datang, tapi sepertinya dialah perempuan yang menolong Pimpinan, kemungkinan saat ini dia sedang berada di rumah sakit. jelas kepala OB
mendengar penjelasan kepala OB, Johan memutuskan untuk datang ke rumah sakit, ia berpesan pada sekretarisnya untuk menghandle pekerjaannya selama ia pergi.
di rumah sakit di ruangan Abraham suda ada Nadin dan mamanya, beserta sekretaris juga Putri.
Abraham secara langsung berterima kasih pada Putri yang telah menyelamatkan dirinya. sebagai tanda terima kasihnya Abraham suda menyiapkan sejumlah uang untuk di berikan pada Putri namun saat itu Putri enggan menerimanya karena ia sama sekali tidak mengharapkan imbalan apapun, melihat kondisi Abraham yang suda membaik suda cukup membuatnya ikut merasa senang. ia berharap pak Abraham akan cepat pulih dan selalu dalam keadaan sehat
Abraham tersenyum haru mendengar jawaban dari Putri, karena terlihat begitu tulus
"siapapun orang tua mu mereka pasti bangga suda membesarkan anak sepertimu"
Nadin menyarankan agar sebaiknya Putri menerima uang pemberian dari papa nya, karena uang itu tidak sebanding dengan apa yang suda dilakukan Putri untuk papanya. namun Putri tetap enggan menerimanya.
Abraham mencoba menghargai keputusan Putri ia akhirnya menyarankan kalau suatu hari Putri butuh apapun itu maka ia harus mengatakan padanya, karena ia pasti akan membantu Putri.
tidak lama kemudian Johan suda tiba di depan ruang rawat Abraham sebelum masuk ia sempat melihat di cela kaca saat ia melihat kedalam ia begitu kaget karena memang benar perempuan itu adalah Putri.
Johan terdiam di tempatnya berdiri ia begitu tidak menyangka ternyata selama ini Putri berada sangat dekat dengannya tapi ia tidak pernah menyadarinya, sejenak ia masih terpaku di tempatnya sebelum akhirnya memutuskan untuk segera masuk, saat ia membuka pintu Nadin sempat kaget dengan kedatangannya
"Johan...kenapa tidak memberi tahu kalau mau kemari" tanya Nadin terlihat senang saat ia melihat Johan
Putri yang mendengar nama Johan ia langsung memalingkan wajahnya, lalu mengatakan untuk permisi pulang karena masih harus melanjutkan pekerjaannya. belum sempat mendapat jawaban Putri langsung pergi meninggalkan ruangan Abraham. hingga membuat mereka yang berada di sana merasa sedikit heran
"kenapa ia sangat terburu-buru" ujar Nadin
namun papanya mengatakan kalau dia mungkin tidak enak terlalu lama meninggalkan pekerjaannya. Abraham juga memuji Putri kalau dia adalah anak yang sangat baik
"tapi apa ada sesuatu yang terjadi hingga membuatmu datang secara tiba-tiba?" tanya Abraham pada Johan yang masi berdiri melihat Putri keluar
"tidak apa-apa aku datang hanya ingin melihat keadaan Om" jelas Johan
di luar Putri masih merasa gugup ia takut kalau saja tadi Johan sempat melihatnya tapi untung saja ia buru-buru pergi hingga ia rasa Johan tidak melihatnya .
Johan kembali ke kantor bersama dengan Nadin disepanjang jalan ia tidak banyak bicara ia berfikiran sepertinya Putri sengaja menghindarinya. itulah sebab Putri tidak perna menyapanya meski tahu mereka satu kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments