kopi

putri mengatakan kalau ia hanya kelelahan dan beristirahat sebentar. Aril lalu bertanya tentang Nadin yang meminta putri untuk ke ruangannya.

"apa terjadi sesuatu, hingga buk Nadin memanggil putri?" tanya Aril

"tidak ada apa-apa, aku hanya di minta untuk merapikan ruangan buk Nadin, itu saja" jawab putri yang tidak berkata jujur pada teman2nya karena ia tidak mau menambah masalahnya kalau Aril dan Ratna tau.

di ruangan pimpinan Johan menyerahkan beberapa berkas yang perlu tanda tangan pimpinan.

Abraham atau ayah Nadin bertanya apa luka Johan suda membaik? kalau masih perlu istirahat maka kamu boleh pulang lebih awal. kata ayah Nadin

Johan mengatakan kalau lukanya Suda membaik tidak ada yang perlu dikhawatirkan ia masih bisa bekerja seperti biasanya.

"tapi apa yang di katakan ayah ada benarnya juga, bagaimana kalau kamu pulang lebih awal saja, lalu temani aku kita pergi ke pesta temanku" pinta Nadin

"kamu ini bagaimana ayah menyuruh Johan cepat pulang agar dia bisa beristirahat bukan malah keluyuran lagi" kata ayah Nadin

"ini hanya acara kumpul biasa ayah, acara reuni teman2 SMA Nadin, mereka mengajak Nadin untuk ikut bergabung selagi aku masih disini.... bagaimana apa kamu mau menemani ku" tanya Nadin pada Johan sambil memegang tangan Johan

tapi johan menolaknya dengan mengatakan kalau itu acara reuni nadin jadi sebaiknya Nadin sendiri saja yang datang karena Johan sama sekali tidak mengenal teman2 nadin, lagi pula masih ada banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.

Johan lalu pamit pada pimpinan untuk kemabli ke ruang kerjanya. Nadin mengikuti Johan

"ayolah ikut aku saja, tidak penting kenal atau tidak karena nanti ia akan mengenalkan johan pada teman2 nya"

"sudahla pergi sendiri saja aku tidak bisa ikut, aku harus bekerja"

" sekali ini saja, lagi pula tidak ada pekerjaan yang mendesak dan ayah juga memberikan izin" pinta Nadin

"ayah mu memberiku izin untuk pulang lebih awal agar aku bisa istirahat"

Nadin terdiam dengan wajah cemberutnya, karena Johan tetap tidak mau menemaninya.

"Baikla kalau kamu tidak mau tidak masalah, terus saja bekerja karena kamu memang mencintai pekerjaanmu" jawab nadin kesal sambil mengacak berkas di atas meja Johan dan berlalu pergi

Johan hanya menggelengkan kepala melihat sikap Nadin yang masih kekanakan.

"ada apa dengan nya, kenapa bersikap begitu" kata Johan kembali merapikan berkasnya yang di acak oleh Nadin

Johan kembali menoleh pada cangkir kopi yang di buat putri untuk nya tadi pagi, ia tidak bisa menghabiskan kopi itu karena rasanya terlalu aneh, Johan akhirnya terpaksa membuang kopi buatan putri lalu ia menelpon pelayan dapur untuk menyuruh putri membawakan kopi ke ruangannya lagi

pelayan dapur memanggil putri yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari sana, ia meminta putri untuk membuatkan lagi kopi untuk pak Johan

"pak Johan kembali menyuruhmu untuk membuat kopi, sepertinya pak Johan suka kopi buatanmu" kata pelayan dapur

putri masih ragu ia merasa tidak enak untuk ke ruang pak Johan setela mendengar ucapan Nadin pada dirinya. tapi itu adalah perintah untuknya jadi ia harus menuruti permintaan pak Johan.

"aku hanya perlu membuat kopi dan mengantarkan nya pada Johan setelah itu langsung keluar" kata putri dalam hati

putri membawa kopi ke ruangan Johan. putri menaruhnya dan langsung keluar Tapi Johan menahannya ia bertanya kenapa putri kembali bersikap dingin pada dirinya, Johan berdiri dari tempat duduknya dan mendekat ke arah putri. Johan mengatakan kalau ia senang melihat putri yang menghawatirkan nya, jadi tolong jangan mengabaikannya lagi pinta Johan pada putri.

putri mengatakan kalau ia hanya seorang OB disana, ia tidak bisa dekat dengan Johan seperti ia yang dulu karena ia memang bukan putri yang dulu lagi.

"aku harap kamu bisa memperlakukan ku sebagaimana mestinya aku bukan putri yang dulu, aku hanya seorang OB disini kita tentu memiliki batasan antara atasan dan bawahan, aku tidak mau orang salah paham padaku tentang dirimu aku hanya ingin bekerja dengan baik tanpa ada masalah" jelas putri lalu berniat pergi tapi Johan kembali menahannya

"lalu apa masalahnya kalau kamu OB disini, tanpa kamu jelaskan aku juga suda tahu posisimu, dan aku sama sekali tidak perduli hal itu..lagi pula aku juga hanya wakil pimpinan di kantor ini yang sewaktu-waktu bisa saja di berhentikan" jelas Johan yang membuat putri terdiam menatap ke arah Johan

belum sempat mengatakan apa2 tiba-tiba Nadin masuk ke ruangan Johan sambil membawa berkas yang harus ia serahkan pada Johan. saat itu Nadin melihat Johan sedang bersama putri

"kamu lagi, kenapa kamu ke ruangan Johan lagi?" tanya Nadin kepada putri

"maaf aku hanya mengantarkan kopi yang di minta pak Johan, dan aku sudah selesai mengantarkannya jadi aku permisi pergi" kata putri sambil permisi keluar

saat itu Johan sebenarnya belum selesai bicara pada putri tapi ia tidak bisa menahan putri untuk tetap tinggal karena mungkin Nadin akan membuat putri dalam masalah.

"kenapa kamu meminta kopi lagi, apa sekarang kamu sangat suka kopi? tanya Nadin pada Johan setelah putri keluar

"tentu saja dari dulu memang aku suka kopi" kata Johan kembali ke tempat duduknya

"tapi kenapa harus dia lagi yang membuat kopi untukmu"

"aku suka kopi buatannya menurutku paling enak" tutur Johan

Nadin penasaran memang seenak apa kopi yang di buat putri ia lalu mengambil kopi itu dan mencobanya. Johan kaget Nadin langsung mencoba kopi buatan putri Tanpa bertanya pada Johan lagi.

Nadin mengatakan rasa kopi buatan putri memang terasa berbeda dari kopi pada umumnya tapi apa rasa kopi seperti ini yang di sukai Johan? tanya Nadin yang merasa tidak suka dengan rasa kopi buatan putri

Johan masih tidak habis pikir kenapa Nadin malah mencoba kopi buatan putri. Johan lalu mengatakan kalau rasa kopi itu benar2 kesukaannya karena berbeda dari kopi yang lain.

"kenapa kamu meminumnya, ini kopi ku kalau kamu mau kamu bisa minta di buatkan" kata Johan

"tidak mungkin aku meminta nya membuatkan kopi untuk ku, aku rasa kopi buatan ku jauh lebih baik walaupun aku belum perna mencobanya" kata Nadin sambil menatap ke arah Johan, ia merasa ada yang aneh pada Johan.

melihat Nadin yang menatapnya dengan serius Johan lalu bertanya apa Nadin akan tetap berdiri Disana sambil menatapnya?

Nadin lalu menyerahkan berkas yang ia bawa.

"ini,, aku suda menyelesaikan tugasku" kata Nadin

Johan melihat berkas itu lalu mengatakan ternyata Nadin baik juga dalam membuat laporan." ujar Johan sambil melihat laporan yang di bawa Nadin

"aku selalu baik dalam segala hal" ungkap nadin ketus

"aku permisi pergi...silahkan habiskan kopi kesukaanmu itu" kata Nadin sambil melangkah pergi dari ruangan johan

Johan kembali meminum kopi buatan putri, ia hanya bisa menggelengkan kepala sambil berkata kenapa bisa rasa kopi seperti ini. tapi Johan terus meminumnya dan kali ini kopi buatan putri benar2 ia minum sampai habis. lalu Johan berucap apa sebaiknya ia beri tahu saja cara membuat kopi yang enak, tapi nanti putri malah tersinggung...sudahla lama-lama rasa kopi ini benar2 akan jadi seleranku kalau aku meminumnya Tiap hari. ucap johan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!