Fortunata

“A..a.. 1, 2, 3…” Kata Arvin di standing microphone. “Kedengeran, kan?” Lanjutnya sambil tersenyum menatap penonton. Suara penonton yang ramai menyahuti pertanyaan Arvin.

“Gimana nih Vin ketemu penggemar lo lagi?” Tanya MC. Arvin hanya tersenyum malu mendengar pertanyaan tersebut. “Lo kemana aja sih? Jarang show sekarang? Kegiatan lo apa nih akhir-akhir ini?” Lanjut MC bersemangat.

“Emm.. Gue lagi sibuk jadi lelaki yang lebih baik.” Ucap Arvin

‘Woaaaaah’ Suara penonton yang di dominasi oleh perempuan itu bereaksi sangat ramai terhadap pernyataan Arvin.

“Waduh.. Siaaaap. Keren banget, Bang.” Balas MC “Gimana nih kira-kira ada cewe yang mau dihalalin sama Arvin versi yang lebih baik?” Lanjutnya.

‘MAUUUU’

‘GUE MAU, VIN!’

“Vin tuh Vin! Banyak banget yang minta lo halalin. Cepetan lo data terus mintain nomor WA-nya!” Seru MC. “Pilih yang mana aja serah lo dah! Si Mbak yang pake baju putih nih oke, Vin.”

“Gue kasih gratis nomor gue, Vin!” Kata perempuan berbaju putih yang ditunjuk MC. Gelak tawa riuh terdengar dengan tanggapannya. Arvin hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

“Gimana tuh, Vin.”

“Sorry. Gak dulu. Ada hati yang harus gue jaga.”

“Anjiiirrrr. Gosip terbaru nih. Patah hati kan lo semua Arvin ada yang punya?”

Percakapan seru antara MC dan beberapa anggota band terus berlanjut selama 10 menit. Sambil memperisapkan alat music dan mengetes suara, mereka terus berbincang. Suasana sangat cair, penonton interaktif dan menanggapi pertanyaan MC serta anggota band dengan semangat.

“Oke. Sebelumnya thank you banget buat kalian yang selalu nungguin kita nge-band lagi. Akhir-akhir ini gue dan anak-anak sibuk sama kerjaan dan urusan pribadi jadi jarang manggung. Tolong kasih selamat dulu sama Aldi dong, soalnya dia kemarin baru punya baby.” Kata Arvin bersemangat. Drummer mereka berdiri dan mengacungkan stick drum-nya. Penonton berteriak menyemangati.

“Thank you juga buat yang dateng.” Lanjut Arvin. Nara merasa pandangan Arvin mengarah padanya, atau hanya perasaaannya saja? Nara langsung menunduk dengan panik. “Sama kayak nama band gue, kalau abis dengerin suara gue mungkin nanti lo bakal beruntung.” Kemudian tawa renyah terdengar dari Arvin.

Musik mulai terdengar, dengan terampil Arvin memainkan gitarnya. Lagu pertama yang dia nyanyikan adalah Why’d you only call me when you’re high? Untuk kedua kalinya Nara terpaku melihat penampilan musik Arvin. Matanya terbelalak kaget saat mendengar suara raspy yang Arvin keluarkan menyanyikan setiap lirik dari lagu yang dipilihnya. Benar-benar keren. Sangat keren. Kali ini Nara tak lupa mengambil handphone-nya. Memotret dan merekam penampilan bosnya itu. Dia tidak sendirian, banyak pula yanga melakukan hal yang sama.

Selama 1 jam penuh Fortunata memainkan berbagai lagu. Mereka lebih banyak memainkan lagu-lagu rock dan alternative rock luar negeri, seperti lagu-lagu Royal Blood, Fall Out Boy, Arctic Monkey, All Time Low dan Paramore. Membuat suasana menjadi meriah. Penonton sepertinya hafal dengan lagu-lagu yang dibawakan Fortunata dan ikut bersenandung. Nara hanya diam mengikuti saja karena tidak tahu apapun tentang lagu-lagu tersebut. Namun Nara sangat menikmatinya. Dia tidak bisa berhenti menyunggingkan senyum saat Arvin menyanyi, bercanda dengan penonton, bergurau dengan anggota band-nya yang lain.

Arvin benar, hari ini penampilannya berhasil mengurangi beban pikiran Nara. Sejenak dia beristirahat dari pikiran tentang Reza, tentang pernikahannya, tentang ketakutan dan kerisauannya. Hanya ada Arvin yang berdiri, bersinar, dan menyanyi diatas panggung. Menyita semua perhatian dan fokus Nara.

...****************...

“Lo tau siapa pacarnya Arvin?” Tanya seorang wanita pada kedua temannya, saat Nara berada di toilet. Merapikan penampilannya setelah acara musik selesai.

“Jangan-jangan si Bunga, dia kan katanya masih sering ikut nongkrong sama anak Fortunata.” Jawab wanita bertubuh tinggi.

“Bukannya si Bunga udah sama si Gege? Dulu dia ngincer Arvin, tapi ga ditanggepin. Jadinya jadian sama si Gege.”

“Tau dah. Katanya si Arvin sekarang kerja kantoran ya? Nerusin bisnis bapaknya. Baru tau gue kalau dia anaknya orang kaya.”

“Asli. Pas SMA kayaknya dia anak biasa-biasa aja anjir.” 

“Eh.. Jangan-jangan si Arvin masih sama mantannya yang pas kelas XI dulu. Siapa tuh? Keysa ya?”

“Kayaknya bener deh. Gue tadi lihat dia bareng kesini sama Keysa.”

“Wah gila, awet juga ya. Padahal udah ditinggalin kuliah di Aussie tetep masih bisa nyambung lagi.”

“Yaaah.. gagal deh gue deketin Arvin.”

“Dih dari zaman dulu juga kita sih susah deketin tuh anak.”

Kemudian mereka tertawa dan meninggalkan toilet sambil terus bergosip. Nara dari tadi mendengarkan semua percakapan mereka. Sepertinya orang-orang itu adalah teman-teman SMA Arvin, sama seperti Aji. Mereka juga tidak tahu Arvin anak orang kaya? Apa mungkin Arvin sejak dulu dibuang oleh keluarganya? Melihat bagaimana sikap Angga padanya, dan sikap ibunya yang tak mau tahu keadaan Arvin saat masuk rumah sakit. Hanya Candra yang terus menanyakan mengenai Arvin pada Nara saat dia masih dalam masa penyembuhan di rumah.

Semua informasi tentang Arvin seperti potongan-potongan terpisah untuk Nara. Dia baru tahu ternyata Arvin punya pacar, bahkan dia sudah memacarinya sejak zaman sekolah dulu. Bukan seperti gosip yang beredar di kantornya, tentang Arvin yang senang bermain perempuan. Semua rumor tentangnya apakah hanya kebohongan belaka?

Nara juga bisa merasakan bahwa Arvin bukanlah seperti yang dia duga. Dia mampu bersimpati padanya, dia sangat tanggap dan handal dalam pekerjaannya. Sebenarnya dia mudah di dekati dan diajak berdiskusi oleh banyak divisi di kantor, tidak sombong seperti yang digosipkan.

Hari mulai gelap ketika Nara keluar dari Groove Bar, hujan turun. Meskipun hanya gerimis kecil, dan tidak menganggu tapi cukup membuat baju basah jika harus menembusnya. Nara diam di depan bar, menunggu ojek online yang sudah dia pesan untuk menjemputnya.

Dari sana , Nara bisa  bisa mengenali mobil Arvin yang berada di parkiran, berwarna obsidian di tempa lampu jalanan yang mulai menyala. Arvin berjalan bersama seorang wanita disampingnya. Memegang payung dengan tangan kiri, dan menggandeng pinggang wanita yang bersamanya dengan tangan kanan. Mereka berbicara sambil tertawa bahagia. Arvin membukakan pintu agar wanita itu bisa masuk ke mobilnya, sebelum dia berlari kecil ke sisi lainnya untuk naik ke mobil. Rasanya hari ini aneh, Nara banyak melihat Arvin tersenyum. Membuat hatinya nyaman, entah untuk alasan apa. Dia menyukai senyuman Arvin. Andai saja dia terus tersenyum seperti itu di kantor dan saat berhadapan dengannya.

Suara bel kecil terdengar dari handphone-nya. Ada chat masuk. Nara segera membukanya setelah melihat nama yang tertera di layar.

Reza

[Kamu masih marah sama aku? Maafin aku, Ra. Kita bisa ketemu besok?]

Bibir Nara melengkungkan senyum. Perasaannya tiba-tiba lega setelah mendapatkan pesan dari Reza. Setelah 2 minggu saling mendiamkan, akhirnya mereka bisa bertemu kembali. Nara segera membalas pesan dari pacarnya. Mereka harus bertemu dan menyelesaikan masalah secepatnya.

Nara teringat kata-kata Arvin saat dipanggung tadi. Setelah mendengar suara Arvin bernyanyi mungkin akan ada keberuntungan setelahnya. Seperti nama band-nya, Fortunata—keberuntungan. Hari ini Nara merasa sangat beruntung. Menikmati sore mendengarkan musik yang menyenangkan dan dihubungi lagi oleh Reza.

 

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

sofar...ceritanya bagus...ga receh...thumb up thor

2023-02-21

0

Mila Jamila

Mila Jamila

siapa cwek yg sma Arvin tuch yaaaa

2023-02-14

0

Ersa

Ersa

ikuti alurnya dulu ahhh🌹

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Halo Pak Arvin!
2 Saya Nara
3 CEO Pengganti
4 Hari Pertama Bekerja
5 Siapa Arvin?
6 Jelek
7 Makanan Meksiko
8 Alergi
9 Bukan Serenade
10 Layoff
11 Tiket
12 Fortunata
13 Tentang Arvin
14 Berubah
15 Kegagalan
16 Mencari Keberuntungan
17 Can't Resist This Feeling
18 Fatal
19 Menjenguk Nara
20 Kekecewaan
21 Tanggung Jawab
22 Sebuah Kabar
23 Pertemuan
24 Hari Pernikahan
25 (Bukan) Malam Pertama
26 Rencana Sempurna
27 Mencoba Mengerti
28 Everyone Leaves
29 Bertahan
30 Penghubung
31 "Hello, Love!"
32 Berada di titik berbeda
33 Sebuah Saran
34 It's easier for us
35 Lost in Stereo
36 Again and again
37 Perasaan Aneh
38 Teman
39 Hadiah
40 Undangan Makan Malam
41 Potongan Informasi
42 Pemandangan Pagi
43 Anak Keluarga Aditama
44 Unworded Feeling
45 Just One Kiss
46 Utuh
47 Seorang Ibu
48 Lovable
49 Take It Slowly
50 Hal-hal Yang Disukai
51 Belum Siap
52 Tak Terkendali
53 Harapan Ibu
54 Biar Cepat Sembuh
55 Sekali Setiap Hari
56 Terburu-buru
57 Diluar Dugaan
58 Berkunjung
59 Resemble
60 Halo Arvin!
61 Menunggu Hujan Reda
62 Wangi
63 Tidak Ada Yang Benar
64 Jangan Takut
65 Makan Malam Romantis
66 Pikiran Buruk
67 Pertanda Baik
68 Kenapa Menangis?
69 Kehilangan
70 Amarah
71 Redefining Love 1
72 Redefining Love 2
73 Hati Yang Goyah
74 Menghapus Kenangan
75 Aktivitas Penghilang Stress
76 Boundaries
77 Kedua Kali
78 Serangan Pagi
79 Teman Kantor
80 Tak Cukup Sekali
81 Sepatu
82 Rencana
83 Anakku
84 Para Pembohong
85 Memaafkan
86 Selamat Jalan
87 Pesan Ibu
88 Kangen
89 Kunjungan Ibu Mertua
90 Get You
91 First Day
92 Usaha Yang Gagal
93 Percaya
94 Kemenangan
95 Milikmu
96 Rumah Impian
97 Kedatangan Juna
98 Celah
99 Bapak
100 Acara 7 Bulanan
101 Kunjungan Tak Terduga
102 Menjadi Orang Tua
103 Menantu
104 Stillbirth
105 Alyosha
106 Penghubung (2)
107 Setelah Kehilangan
108 Alasan
109 Waktu Berdua
110 Decision
111 Melepaskan
112 Kembali Pulang
113 Simple I Love You (End)
114 Bonus Chapter -1
115 Promosi Novel Baru
116 Bonus Chapter -2
117 Bonus Chapter -3
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Halo Pak Arvin!
2
Saya Nara
3
CEO Pengganti
4
Hari Pertama Bekerja
5
Siapa Arvin?
6
Jelek
7
Makanan Meksiko
8
Alergi
9
Bukan Serenade
10
Layoff
11
Tiket
12
Fortunata
13
Tentang Arvin
14
Berubah
15
Kegagalan
16
Mencari Keberuntungan
17
Can't Resist This Feeling
18
Fatal
19
Menjenguk Nara
20
Kekecewaan
21
Tanggung Jawab
22
Sebuah Kabar
23
Pertemuan
24
Hari Pernikahan
25
(Bukan) Malam Pertama
26
Rencana Sempurna
27
Mencoba Mengerti
28
Everyone Leaves
29
Bertahan
30
Penghubung
31
"Hello, Love!"
32
Berada di titik berbeda
33
Sebuah Saran
34
It's easier for us
35
Lost in Stereo
36
Again and again
37
Perasaan Aneh
38
Teman
39
Hadiah
40
Undangan Makan Malam
41
Potongan Informasi
42
Pemandangan Pagi
43
Anak Keluarga Aditama
44
Unworded Feeling
45
Just One Kiss
46
Utuh
47
Seorang Ibu
48
Lovable
49
Take It Slowly
50
Hal-hal Yang Disukai
51
Belum Siap
52
Tak Terkendali
53
Harapan Ibu
54
Biar Cepat Sembuh
55
Sekali Setiap Hari
56
Terburu-buru
57
Diluar Dugaan
58
Berkunjung
59
Resemble
60
Halo Arvin!
61
Menunggu Hujan Reda
62
Wangi
63
Tidak Ada Yang Benar
64
Jangan Takut
65
Makan Malam Romantis
66
Pikiran Buruk
67
Pertanda Baik
68
Kenapa Menangis?
69
Kehilangan
70
Amarah
71
Redefining Love 1
72
Redefining Love 2
73
Hati Yang Goyah
74
Menghapus Kenangan
75
Aktivitas Penghilang Stress
76
Boundaries
77
Kedua Kali
78
Serangan Pagi
79
Teman Kantor
80
Tak Cukup Sekali
81
Sepatu
82
Rencana
83
Anakku
84
Para Pembohong
85
Memaafkan
86
Selamat Jalan
87
Pesan Ibu
88
Kangen
89
Kunjungan Ibu Mertua
90
Get You
91
First Day
92
Usaha Yang Gagal
93
Percaya
94
Kemenangan
95
Milikmu
96
Rumah Impian
97
Kedatangan Juna
98
Celah
99
Bapak
100
Acara 7 Bulanan
101
Kunjungan Tak Terduga
102
Menjadi Orang Tua
103
Menantu
104
Stillbirth
105
Alyosha
106
Penghubung (2)
107
Setelah Kehilangan
108
Alasan
109
Waktu Berdua
110
Decision
111
Melepaskan
112
Kembali Pulang
113
Simple I Love You (End)
114
Bonus Chapter -1
115
Promosi Novel Baru
116
Bonus Chapter -2
117
Bonus Chapter -3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!