HAPPY READING.....
Annasya terlihat meringkuk di sofa setelah memakai baju yang tebal dan selimut yang menutupi seluruh badannya. Elmanno yang melihat Annasya menyunggingkan senyumnya merasa lucu dengan kelakuan Annasya.
"Beneran mau tidur di sofa? " tanya Elmanno sedangkan tidak ada sahutan dari Annasya, dia masih trauma dengan kejadian tadi.
"Bakalah sakit tuh badan jika tidur di sofa apalagi posisi seperti itu! " kembali kali ini Elmanno memperingati Annasya tapi tetap tidak ada sahutan juga dari Annasya.
Hingga pagi menjelang Annasya kini berada disekolah dirinya kepikiran mulu kejadian semalam, dia hampir saja melakukan itu sama Elmanno.
"Nasya! " seru Alenza menepuk pelan bahu Annasya.
"Za! " Annasya tiba-tiba saja memeluk Alenza, dia menumpahkan seluruh ketakutannya di bahu Alenza.
" Tenang lah Nasya, kita perlu turuti alurnya jangan sampai menyubah cerita! " Alenza menepuk punggung Annasya.
"Gue takut Za!" ucap Annasya gemetar.
"Sekarang kita bersama Nasya, udah jangan takut mending kita ke perpustakann!" Alenza menarik tangan Annasya menuju perpustakan.
"Hm Nasya boleh gue tanya sesuatu? " Alenza menatap Annasya.
"Apa? " Annasya menoleh masih dengan tatapan cemasnya membuat Alenza tak tega dan mengurungkan niatnya untuk bertanya.
"Tidak, biar nanti saja! Nasya kita harus kuat dan selesaikan cerita ini biar bisa keluar dari dunia novel ini!" ucap Alenza menyemangati Annasya.
"Bisakah kita keluar dari dunia ini? " tanya antusias Annasya.
"Hm tentu saja!" jawab Alenza membuat tatapan Annasya berubah menjadi berbinar.
"Bagaimana caranya? " kembali Annasya bertanya.
"Tapi ada yang mengganjal menurut gue, perasaan gue gak enak semenjak malam kemarin lusa pas ujan dan petir itu! " Alenza mengetukan jarinya di dagu.
"Maksud loe? " tanya Annasya.
"Apa loe pernah mengungungkapkan jati diri loe pada seseorang? Maksudnya pada penghuni asli dunia novel? " tanya Alenza.
"Gue malah gak tau dia penghuni novel asli, pernah gue ungkapin identitas gue sama Elmanno! Apakah dia penghuni asli dunia novel? " Annasya menoleh pada Alenza.
"Gawat loh Nasya! " Alenza membulatkan matanya membuat kembali Annasya dibuat khawatir.
"Apa? Kenapa? " Annasya membalas tatapan Alenza.
"Jika Elmanno menyadari dirinya berada di dunia novel yang bisa merasakan perbedaan alur cerita itu bakalan sulit untuk kita keluar Nasya! Tapi jika dia mengikuti alur cerita kehendak penulis tanpa menggangu alurnya itu bakalan aman! Dan perlu loe ingat Elmanno bisa melakukan apapun kehendak dia di dalam alur cerita dan bisa menimpas rasa kaku dan bisa mengubah alur cerita juga itu yang membuat kita susah untuk keluar dari dunia novel ini! Bahkan akan dipercepat alur cerita ini dan membuat kita dalam bahaya! " jelas Alenza, tentu saja hal itu membuat Anansya semakin khawatir.
"Gue gak tau dia sadar apa enggak ya, tapi setau gue dia belum menyadari kalau gue benar-benar dua orang yang berbeda karakter! Dan ada satu hal yang ingin aku bicarakan pada loe! " Annasya menatap serius Alenza.
"Apa? " tanya Alenza.
"Kemarin gue merasakan hal aneh, gue bisa bicara didalam alur cerita Za! Gue bisa ngubah alur cerita! " Annasya meneluk buku yang berada di dalamnya membuat Alenza mengerjap kaget.
"Masa! " Alenza memelototkan kembali matanya.
"Beneran, " Annasya mengangguk.
"Loe bisa melihat masa depan dan loe juga bisa mengubah alur cerita? Gue gak percaya! " Alenza tertawa garing.
"Beneran Za, gue gak bohong! " Annasya meyakinkan.
"Hm, gue tau Nasya. Loe bisa ngubah alur cerita kalau loe dan Elmanno mempunyai satu perasaan yang sama, tapi itu berlaku kalau loe berada di dekat Elmanno saja! " ucap hati Alenza, dia tidak mau mengatakannya pada Annnasya takutnya Annasya akan leluasa mengubah alur cerita jika di dekat Elmanno kelak.
"Nasya gue peringati yang penting jangan ngubah alur cerita titik! " Alenza menatap tajam pada Annasya.
"Iya kali! " sahut Annasya.
"Oke sekarang loe udah gak ngerasa takut kan! Gue mau ke meja dulu banyak yang ingin pinjam buku, gue kesana dulu! " pamit Alenza.
"Sana pergi! " ucap Annasya.
Alenza pun meninggalkan Annasya di bangku dan menghampiri orang-orang yang sedang mengantri ingin meminjam buku. Annasya menatap sekeliling dan pandangannya kembali melihat cahaya putih berkilau itu, di sebuah rah buku. Annasya pun menghampirinya.
Cahaya berkilauan itu ternyata berasal dari buku yang memiliki cover buku warna putih, Annasya dengan ragu mengambil buku itu tanpa melihat judul novel itu karena terlalu silau.
"Buku ini ternyata sebuah novel, apa hanya aku yang melihat kalau novel ini memancarkan cahaya yang berkilauan? " gumam Annasya pandangannya menyapu seluruh sudut ruang perpustakann itu.
"Ini! ini novel yang gue baca sebelum masuk leb waktu itu, " Annasya membuka buku novel dengan judul derita istri kecil itu dan cahaya yang tadi memancar pun menghilang, novel yang dia baca sebelum kejadian tragis di leb yang di alami Annasya hingga akhirnya terdampar di dunia novel ini.
Annasya mulai membaca buku itu sambil berdiri, halaman demi halaman dia baca hingga dia menyadari sesuatu.
" Sama percis ceritanya hanya sampulnya aja yang beda!" Annasya tiba-tiba saja tangannya gemetar dan hampir menjatuhkan buku itu hingga seseorang membuatnya terkejut.
"Nasya apa loe baik-baik saja? " tanya Bhadra.
Annasya pun menoleh dan kembali terejut mendapati Bhadra di sampingnya, "Sejak kapan loe disini? " tanya Annasya, lalu menyembunyikan buku itu kebelakang tubuhnya.
"Dari tadi, loe lagi baca ya? Kenapa sambil berdiri duduk sana nanti pegel loh! " ucap Bhadra
"Apa loe lihat buku yang gue baca mengeluarkan cahaya? " tanya Annasya.
"Aneh loe masa buku bercahaya? Yaudah gue ada kumpulan osis sampai nanti! " Bhadra mengusap puncak kepala Annasya lalu pergi begitu saja, sedangkan Annasya menghembuskan nafas lega.
"Gue harus tanyain ini sama Alenza! " gumam Annasya dan melihat Alenza yang tengah menuliskan orang-orang yang meminjam buku itu.
Perlahan Annasya melangkah menghampiri Alenza, dan kebetulan cuma satu orang lagi yang berada di meja untuk meminjam buku sehingga Annasya bisa cepat ngobrol kembali bersama Alanza.
"Za gue nemu buku ini! " Annasya menyodorkan buku itu.
"Akhirnya loe menemukannya juga Nasya! " sahut Alenza.
"Loe gak memberitahu gue? " Geram Annasya dibuat nya.
"Di dalam dunia novel ini sebenarnya gak perlu gue jelasin detailnya karena loe juga akan mengetahuinya sendiri!" Alenza memeperlihtakan deretan giginya pada Annasya.
"Dasar Loe! " Annasya mengerucutkan bibirnya.
"Eh Za ada cerita novel ini yang membuat gue penasaran, " Ucap Annasya.
"Apa? " tanya Alenza, dan Annasya segera menarik tangan Alenza untuk duduk dibangku.
"Coba loe baca tulisan terakhir! " Annasya menyodorkan buku itu, dan Alenza pun menurut.
"Loe melakukannya semalam! Pantesan muka loe tadi seperti ketakuatan, Loe merasakn sentuhan dan tusuk-"
"Jaga bicara loe! Ngasal aja kalau bicara, nggak sampe juga!" Ucap Annasya membungkam mulut Alenza.
"Hahahaha, gue hidup dalam dunia novel cuma jadi figuran doang untung gak sampai kaya loe! Haha, gimana enak? " ucap Alenza sambil menggoda Annasya.
"Hentikan ucapan omong kosong loe, gue cuma mau nanya,dibuku cuma di jelaskan sampai begitu tuh dan langsung diceritakan kalau si Annasya itu melakukan hal itu dengan Elmanno tapi kan kenyataannya gak sampai beneran begitu itu gimana? " tanya Annasya.
"Gimana maksud loe gue gak ngerti! " Alenza pura-pura gak paham.
"Ck, tuh diceritakan kalau di novel gue emang ngelakuin itu sama suami gue kan yah, udah fiks si Annasya bukan gadis lagi. Tapi kenyataanya gak sampai ke benar-benar ngelakuin itu loh, itu gimana? " kembali Annasya bertanya.
"Oh, mungkin novel ini ceritanya bukan dua puluh satu plus, jadi nggak mendetail ngelakuin itu cuma disimpulkan kalau Annasya ini udah gak gadis lagi aja gonoh. Jadi didalam alur cerita loe udah bukan gadis lagi. Waduh ngomongin ginian jadi gimana gituh! " jawab Alenza.
"Oh ia yah, gue sempat lupa. " sahut Annasya paham.
"Emang loe ingin mendetail? " goda Alenza.
"Sialan loe! " sentak Annasya.
"Hahahahjajajaja! " Alenza tertawa bahak menanggapi ucapan Annasya barusan.
SEPERTI BIASA SAMBIL MAMPIR SAMBIL TEKAN TOMBOL LIKE KOMEN FAVORIT JUGA VOTE YA. IKUTI TERUS CERITANYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments