Tengah malam yang gelap, terlihat di ruang perpustakaan dengan cahaya rembulan yang masuk lewat jendela sekolah, seorang murid perempuan terduduk sambil membuka buku yang terlihat terang itu bibirnya terangkat sebelah.
"Gue harap tidak akan terjadi lagi! Dan berjalan sesuai alur" lirihnya, rambut panjang terurai dengan lembut menari di udara bersama angin yang berhembus dari jendela yang terbuka.
Sedangkan dirumah keluarga Elmanno, Annasya terlihat keluar kamar dia merasakan kerongkongannya kering sehingga membutuhkan air untuk dia minum. Belum sampai dapur...
STAKKK
Annasya dikejutkan dengan suara nyaring itu kembali matanya mengerjap dan kini sudah tidak asing lagi kalau badannya tidak bisa di gerakan.
"Ini! Aku ingat kejadian yang akan membuat Annasya ini susah bernafas dikamar mandi, gawat mana gak bisa menghindarinya lagi! "Gumam Annasya dalam hati.
"Annasya! " terdengar suara orang memanggil Annasya pun menoleh dan mendapati Sahara berada dibelakangnya.
"Sudah kuduga! " kembali suara hati Annasya berucap.
"Iya Mih," jawab Annasya lalu menoleh pada sang mertua.
"Bisa ikut saya!" Ucapnya, bukan bertanya melainkan perintah. Setelah berkata demikian Sahara berjalan mendahului Annasya lalu Annasya pun mengikutinya.
Tibalah Annasya dan Sahara dikamar mandi, membuat Annasya tidak enak hati.
"Tuh kan pasti aja, karena gue pernah baca! Susah banget ini kaki hanya untuk menggerakan jarinya saja ishh" kesal hati Annasya.
"Heh anak kurang ajar yang hidupnya hanya menjadi beban orang lain sekarang aku ingin membuat mu lebih menderita! " pekik Sahara, Annasya mengeluarkan wajah yang ketakutan bibirnya bergetar.
Sahara memendat jalan air di wastaple itu lalu mengeluarkan air dari kran sampai memenuhi wastaple itu.
"Wah ini pasti-"
"Sini kau, kau membuat ku sangat marah hari ini! " teriak Sahara menarik tangan Annasya lalu menenggelamkan kepala Anansya ke dalam wastaple yang berisi air itu.
"Rasakan kau tidak layak menjadi bagian dari keluarga ini, kamu tidak pantas bersanding dengan anakku! " kembali suara teriakan itu menggema kamar mandi tanggannya terus menekan kepala Annasua lebih dalam ke dalam wastaple itu.
Annasya terlihat sesak di dalam air sana hidungnya terus mengeluarkan gelembung seiringnya air itu masuk ke dalam hidung matanya meremang melihat penutup aliran air dan tentunya dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ini nenek lampir kurang ajar!" pekik hati Annasya.
"Mamih, Mamih! " terdengar suara Elmanno memanggil Sahara pun kalang kabut melepaskan tangannya dari kepala Annasya.
"Awas kalau kamu sampai berani mengadu, bisa-bisa nyawamu yang jadi taruhannya! " ancam Sahara, Annasya terbatuk sambil menepuk dadanya yang di rasa sesak kepalanya sedikit terasa pusing.
"Bener tidak punya hati wanita itu, lagian aku gak bisa membalasnya hah sial! " hati Annasya terus berucap.
"El ada apa? " tanya Sahara dan terus curi pandang ke arah kamar mandi.
"Mah El mau tanya, kapan Stepanie pulang? " tanya Elmanno dan membuat Sahara tersenyum.
"Oh, dia pulang tadi sore kenapa bertanya malam-malam gini? " Sahata menarik tangan Elmanno menjauh dari sana.
"Mamih tau lah kalau nanyanya saat papih belum tidur bisa gawat! " sahut Elmanno.
"El bagaimana kalau kita singkiran aja Annasya biar dia tidak betah dirumah ini, kalau dia keluar sendiri dan cerai denganmu itu tidak akan membuat papihmu marah! " usul Sahara sedangkan Elmanno hanya mengerutkan dahinya saja.
"Apa itu maksudnya?" Elmanno merasa belum paham.
"Kau perlu membuat dia kesal terhadapmu terus terusam atau kalau bisa buat dia selalu menagis dan benci kepadamu sehingga dia bisa keluar dari rumah ini karena tidak tahan dengan sikapmu dan kalian bisa berpisah! " Ucap Sahara antusias sedangkan Elmanno hanya menatap mamihnya itu dengan tatapan tidak percaya.
" Mah El rasa sudah melakukannya, dan dia malah terlihat tidak mau berpisah denganku! " Elmanno masih menatap Sahara.
"Maksudnya sedikit pukulan gitu! " bisik Sahara.
"Apakah ini mamih? Bisa-bisanya mamih bicara seperti itu. Dia wanita dan masih sekolah aku tidak bisa berbuat kasar padanya! Walau pun dia telah memisahkan aku dan Stepanie bukan berarti dia juga harus mendapatkan siksaan dia juga menikah karena di jodohkan sama aku! Dan pastinya El bukan orang yang suka memukul, terutama pada wanita itu terlalu kejam! " tolak Elmanno sambil menggeleng menandakan kalau dirinya tidak percaya sang mamih akan berkata demikian.
"Yak El, tunggu dulu! " sergah Sahara tapi tidak di gubris oleh Elmanno dia terus berjalan kembali ke kamarnya.
Annasya keluar dengan rambut dan wajah yang basah, dia mendengar semua percakapan Sahara dan Elmanno.
"Elmanno ini benar-benar tidak tau kalau gue selalu di siksa sama mamihnya, gak nyangka juga gue bisa merasakan penyiksaan ini. Gue gak mau terus begini, harus cari cara agar gue bisa bergerak dan bicara saat berada di dalam alur cerita! " batin Annasya lalu mengambil handuk di gantungan kamar mandi dan melilitkanya ke kepala dan segera ke kamar.
Annasya membuka pintu pelan lalu kembali menutupkannya sama pelannya juga dia tidak ingin mengganggu Elmanno yang terlihat baring di kasur. Kakinya perlahan mendekati kasur lalu duduk tepat di samping Elmanno terpejam.
"Padahal tadi dia bangun sekarang udah tidur lelap lagi aja! " hardik hati Annasya.
"Makasih Mas setidaknya kamu masih menghargaiku sebagai wanita yang tidak pantas untuk kau siksa dengan tanganmu! Aku sebenarnya sudah tidak tahan sebelum mamihmu merencanakan hal itu, tapi aku tidak mau berpisah denganmu mas! " gumam Annasya sembari mengusap puncak kepala Elmanno.
"Idih bisa-bisanya gue bicara kaya gini ama nih om-om, lebai banget mana hharus ngelus kepala lagi! " omel batin Annasya.
"Loe mau godain gue lagi, gue udah bosen lihat loe kaya gini gimana kalau loe pergi saja dari rumah ini! Walau pun gue gak tergoda sama loe lama-lama gue juga bakalan nyerang loe, gue juga laki-laki normal! " tiba-tiba Elamanno membuka matanya dan membuat Annasya terkejut.
"Walau sudah seharusnya! " Ucap Annasya.
"Nah ayo udah keluar aja dari ni rumah jangan mau jadi wanita murahan. " batin Annasya.
Annasya berjalan kesofa lalu tidur di sana tanpa sepatah kata.
"Loe mau keluar dari rumah ini? " Elmanno terbangun dan menatap Annasya yang tiduran di sofa.
"Ngga Mas, Nasya harap pernikahan kita harus tetap di jaga. " ucapan itu sangat mulus keluar dari mulut Annasya membuat batinnya geram gak karuan.
"Oh oyolah jangan jadikan dirimu lebih menderita! " pekik suara hati Annasya.
"Terserah loe, jangan deket-deket gue risih bagus lah loe di sana saja! " Elmanno kembali tertidur.
STAKKKK
Annasya bangkit dari sofa menuju kasur lalu berbaring di samping Elmanno lalu membelakanginya, merasa ada pergerakan disampingnya Elmanno pun menoleh kesamping dan mendapati Annasya senyum miringnya terukir di wajah tampan Elmanno.
"Loe gak denger apa tadi kata gue! " Elmanno berucap.
"Berisik loe, tidur sana!" sentak Annasya lalu menaruh kedua tangannya dipipi dijadikan bantalan.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK HARGAI AUTOR YANG KETAK KETIK UNTUK MENULIS. DAN TENTUNYA KASIH SEMANGAT DENGAN LIKE, KOMEN, FAVORIT JUGA VOTE........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Littlefairy Bundle
hahahaha. ceritanya membingungkan
2023-08-10
1
Al
Bisa dibaca bab pengumuman ya kak
2022-10-29
0
Meyga Ega
ga jelas alurnya
bingung
2022-10-29
1