Siang hari Annasya sudah berada di rumah, masih dengan otak yang di penuhi rasa bingung dan merasa kalau dirinya gila. Annasya hendak akan mengganti baju untuk sekedar berkeliling menikmati pemandangan taman belakang tapi suara ketukan pintu menggema membuat niat Annasya ganti baju urung.
"Nasya buka pintunya! " teriak seseorang tentunya sang merttua.
Annasya yang tau kalau itu adalah Sahara, mertuanya awalnya dia merasa enggan untuk membuka pintu tapi dia pun akhirnya membuka pintunya juga.
"Ingat ya, Stepanie hari ini akan ke rumah loe pura-pura jadi sepupu Elmano saja, mengerti? " Ucapan tegas itu membuat Annasya membulatkan matanya malas.
"Jangan membuat Stepanie curiga atau kau akan aku jambak lagi seperti kemarin! " terlihat mata Sahara melotot pada Annasya.
"Maaf, tapi aku tidak bisa seperti itu aku juga punya hati dan kalian tidak bisa berbuat sesuka hatimu untuk menyiksaku!" sahut Annasya dan membuat Sahara geram lalu dia pun menendang betis Annasya.
"Aww! " rintih Annasya saat Sahara menendang betisnya.
"Kamu perlu nurut! Jangan ada bantahan!" ucap tegas Sahara dengan jari telunjuknya yang tajam menyentuh kening Annasya. Tentu saja Annasya geram di buatnya mau di tampar dia tak tega karena sudah agak tua.
"Aku juga harus mementingkan hidupku!" sahut Annasya.
"Hey hari ini kamu keliatannya berani sekali sama saya! Ingat walau pun kamu melawan aku tidak akan kalah darimu! " pekik Sahara.
"Kemarin saja Anda saya banting ke lantai gak ingat? " tanya Annasya dan malah membuat Sahara tertawa.
"Jangan mimpi kemarin kamu di jambak aja diam aja, bagaimana kamu bisa membantingku ke lantai, mimpi! Kamu itu wanita lemah masih sekolah juga masih bocah bau kencur mana bisa melakukan hal itu! " gelak tawa Sahara menggelegar di lorong kamar Annasya.
"Apa! Apakah dia lupa atau pura-pura tidak ingat karena terlalu malu untuk memberitahukannya padaku!" kembali hati Annasya bergunan.
Stakkk
Kini Annasya kembali merasakann kekakuannya, dirinya tiba-tiba berada di ruang tamu dengan nampan dan tiga buah gelas berisi jus jeruk.
"Mulai nih! Sekarang aku harus terbiasa kaya gini! Hidup di dunia novel memang bikin otak tidak waras, " Annasya membulatkan matanya malas, dan kakinya juga begitu saja berjalan menuju meja di mana ada sang mertua, Naraya juga Stepanie di sana.
Annasya menaruh gelas itu di meja lalu berbalik meninggalkan mereka, tapi suara stepanie menghentikan langkahnya.
"Hai kamu Nasya keponakan Naraya sama Elmanno ya?" tanya stepanie.
Annasya pun menoleh, "Iya! " sahut Annasya.
"Gue istrinya! " sentak Annasya dalam hati.
"Sini gabung aja kita ngobrol!" ucap Stepanie.
"Maaf aku harus mengerjakan tugas sekolah dulu!" Annasya berjalan menjauh tentunya dengan keamarahan jiwa Sarani yang ada pada tubuh Annasya.
"Heh kapan suara stakk itu muncul lagi, gue jadi pengen berdebat ini! Hah model emang cantik ya, gak aneh! " gumam hati Annasya.
"Kasian non Annasya, dia suka di jahatin mulu tanpa bisa melawan padahal dia wanita baik dan cantik. " ucap salah satu pembantu di rumah itu. Annasya mendengar mereka berbicara di balik pintu niatnya untuk menaruh nampan tidak jadi melainkan dia terdiam menantikan percakapan mereka selanjutnya.
"Kemarin saja di jambak non Annasya diam saja, aku liatnya sampai berderai air mata. Benar-benar tega nyonya Sahara pada non Annasya padahal dia adalah anak yang tidak tau apapun dan masih sangat kecil untuk mengerti rumah tangga." ucap pembantu yang lainnya.
"Andai ada keajaiban bagi non Annasya, dia masih sekolah dan harus merasakn penderitaan selain ditinggal papahnya dia juga harus menikah dengan laki-laki jauh di atasnya lagi mertua dan ipar yang sangat tega padanya!" pembantu itu terlihat meneteskan air matanya.
Annasya yang mendengar semua ucapan pembatu di rumah itu bukan bersimpari pada nasib Annasya dia malah sangat terkejut karena kemarin dia memang membalas perlakuan jahat Sahara dan Naraya tapi semua orang jadi lupa seakan hanya dia saja yang mengingatnya.
"Kejadian ini mirip dengan kejadian tadi di sekolah! " Gumam hati Annasya.
Tanpa sadar ternyata Elmanno sudah datang kerja, dia terlihat tersenyum melihat Stepanie berada di rumahnya.
"Hai El apa kabar? " tanya Stepanie membuat Elmanno menghembuskan nafasnya menetralkan degupan jantungnya.
"Aku baik! " jawab singkat Elmanno, dan tanpa sengaja tatapannya mengarah pada Annasya tapi di detik berikutnya dia pun kembali menoleh pada Stepanie.
"Kalian perlu bicara kan, El sebaiknya kamu bicara sama Stepanie! " Sahara sengaja memberi ruang buat Elmanno dan Stepanie mengobrol, lalu Naraya yang tau kode sang ibu pun segera beranjak dari sana.
"El aku merindukanmu! " ucap Stepanie, bahkan Annasya juga mendengat pengakuan rindu Stepanie pada suaminya itu tapi dia hanya acuh dan terdiam.
"Kalau ini kaki bisa digerakin gue bakan pergi dari sini males banget harus liat orang saling melepas rindu itu! " ucap Annasya dalam hati.
"Aku juga-"
"Khm! " suara deheman Elga membuat ucapan Elmanno terhenti.
"Papih! " Elmanno terkejut mendapati papihnya yang kini berada di sampingnya.
"Hai Stepanie apa kabar? " tanya Elga.
"Saya baik om," sahut Stepanie.
"El sepertinya kamu juga baru pulang, apa tidak sekalian jemput istri mu? " tanya Elga membuat Stepnie teramat terkejut mendengarnya, sedangkan Elmanno terlihat mengepalkan tangannya.
"Oh El rupanya sudah memiliki istri," nada getir itu keluar dari mulut Stepanie dan menatap nanar ke arah Elmanno.
"Apa El tidak memberitahumu? " tanya Elga menarik sebelah bibirnya.
"Dia masih ada urusan sehingga tidak bisa aku jemput!" ucap Elmanno lalu begitu saja melongos meninggalkan Stepanie dan berjalan ke kamarnya.
Sahara dan Naraya pun keluar melihat hal itu, "Papih udah pulang? "
"Belum ini masih raganya, jiwanya masih di kantor! " sahut Elga mendelik pada istrinya, dia sudah menungga kalau istrinya itu berniat menghancurkan rumah tangga Elmanno dan Annasya.
"Step mendingan kita ngobrol-ngobrol ditaman belakang saja! " Naraya menarik tangan Stepanie lalu meninggalakan Sahara dan Elga disana.
"Hah papih mertua yang the bast! " ucap hati Annasya.
"Mih, papih kan sudah bilang hargai Annasya dia adalah menantumu istri Elmanno! " sentak Elga.
"Sampai kapanpun juga mamih gak akan merestui pernikahan mereka!" Sahara melipat kedua tangannya di dada merasa kesal pada sang suami dihadapannya itu.
"Apa yang salah dengan Annasya, dia lebih baik keetimbang Stepanie! " ucap Elga.
"Dia masih sekolah dan tentunya Elmanno juga tidak pernah menginginkan pernikahan ini! " pekik Sahara.
"Kenapa memang kalau masih sekolah, jangan mandang orang dari luarannya saja kita harus melihat ketulusannya. Apa kamu tidak merasa ada yang salah dalam diri Stepanie?" tidak kalah kencangnya teriakan Elga.
"Stepanie itu wanita yang seumuran dan cocok buat Elmanno, dia seorang Model dan Elmanno adalah sang pemimpin perusaha . Masa dia harus menikah dengan anak kecil! " Sahara negitu saja masuk kedalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
aya_lu
sumpah kagak jelas dah ni bacaan bikin aing pusing, critanya membingungkan sekali tor, aku ahhh gelap konsepnya
2023-04-23
4
Myraput
mau lanjut tapi nanti tambah gak jelas
2022-12-12
1
QUEEN'sエルシャ_98.🌸
sumpah emosi aku baca... gak jelas
2022-12-10
0