Bab 11 Pengakuan Bhadra

"Loe tau semua itu dari mana? Dan loe berasal dari dunia mana? Jadi loe juga bukan Alenza kan! Dan bicaramu tadi saat berdebat bersama Rio juga bukan kehendak loe? Dan apakah loe juga pernah melihat masa depan? " pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan Annasya membuat Alenza memijat kedua pelipisnya.

" Gue bingung jawabnya yang mana dulu!" Alenza menatap Annnasya.

"Tapi ada satu pertanyaan yang asing bagi gue, emang loe bisa lihat masa depan? " bukannya menjawab Alenza malah bertanya balik sama Annasya.

"Mungkin, karena gue pernah merasakannya!"jawab Annnasya dan melirik rak yang tadi terdapat cahaya yang mengkilap.

"Hm, gue nggak kaya gitu deh. Hanya merasakan kekakuan saja! Gue terdampar didunia novel sudah 4 judul, dan itu membuat gue sangat ketakutan karena ada sesuatu jika kita melanggar alur cerita. " tatapan serius Alenza itu menghujam Annnasya sedangkan Annasya yang ditatap pun hanya diam sambil mengerutkan dahi bingung.

"Apa? " sahut Annasya.

"Pokonya kalau ingin selamat jangan mau mengubah alur cerita titik," Alenza semakin dalam menatap pandangan Annasya.

"Kayanya serius," Annsya kikuk.

"Kita sekarang tengah berada di dalam bayangan penulis, dan baru kali ini gue bisa bicara sesama manusia asli rasanya bahagia tau! " Alenza berdiri.

"Gue emang manusia asli, loe nggak jawab semua pertanyaan gue tadi! " Annasya ikut berdiri.

"Nanti semua pertanyaan loe terjawab sesuai alur cerita, gue juga gitu kok! Hah nanti sebentar lagi peran gue akan muncul" Alenza menghembuskan nafasnya dan malah membuat Annasya bingung.

"Peran? " tanya heran Annasya.

STAKKK

Annasya mengejap dan kini melihat mobil berwana hitam berhenti dihadapannya sesaat terlihat kalau Annasya kini berada di sebuah halte.

"Hai kita bertemu lagi, kamu masih sekolah aku terkejut loh! " kepala itu menyambul bersamaan dengan suara yang terdengar menyindir itu keluar dari mulutnya yang seksi, Stepanie dia lah orangnya yang kini berada didalam mobil itu.

"Anak SMA sudah menikah, gue gak yakin kalau semua orang tau benarkah? Dan dirasa juga Elmanno tidak suka sama anak kecil ini, hah tentu saja tante Sahara lebih memilih gue jadi menantunya, kasian Elmanno harus selalu bersama budak ingusan macam loe kan! " kembali suara itu terdengar memuakan di telingan Annasya.

"Jangan urus masalah gue, gue sama suami gue biar kami yang urus loe cukup urus dunia loe saja! Bilang gitu napa susah banget ini mulut mingkem aja! " Geram hati Annasya.

"Baiklah gue mau keapartemen Elmanno kebetulan dia nelpon gue, kasian loe nunggu bus untuk pulang suaminya malah acuh dan lebih memilih gue! Ha! " mobil Stepanie pun menjauh dan air mata itu begitu saja mengalir di pipinya.

"Nasib, nasib diejek diem aja malah nangis cemen banget dasar! Mana suami gak peduli, bener kaya ucapan dia! Gue jadi ingin rubah ini sikap si Annasya, gini amat ya! " Hati Annasya terus saja bermonolog sendiri.

"Nasya kamu kenapa? " tiba-tiba Bhadra menghampiri bersama motor gedenya.

"Tidak! " Annasya menghapus air matanya lalu tersenyum menatap Bhadra.

"Gue antar loe pulang! " ajak Bhadra tapi Annasya langsung menggeleng.

"Gue gak enak sama loe, gak apa-apa yang jemput sebentar lagi kok!" tolak Annasya.

Bhadra turun dari motornya lalu duduk di halte itu dan tangannya menepuk tempat duduk di sampingnya menyuruh Annasya untuk duduk di sana, Annasya pun menurut dia menatap Bhadra yang bersikap hangat padanya lagi-lagi air mata itu menggenang di pelupuknya. Bhadra yang melihat itu membuat hatinya sakit dia pun menatap lekat Annasya.

"Bicaralah apa yang jadi keluh kesah loe pada gue, gue akan selalu setia mendengarkannya dan mencoba mencari solusi untuk maslah itu." ucap Bhadra dan Annasya semakin deras mengeluarkan air mata itu ditambah lagi suara sesegukan itu.

Jika tubuh Annasya menampakan kesedihan beda lagi dengan jiwanya yang tengah mendalami ucapan Bhadra tadi.

"Uluh jiwa jomblo gue meronta, Ah sosweetnya memang dunia novel itu membuat hati terasa ser seran yah. Nyesel gue selalu nolak cowok, padahal kaya gini nih pasti manisnya dicintai dan tentunya gak bakalan di cap jomblo abadi!" suara hati Annasya.

Bhadra menepuk pundak Annasya membiarkannya menangis lalu tangan yang satunya menuntun kepala Annasya untuk bersandar dipundaknya lalu mengelusnya, memberi ketenagan tentunya.

"Ya ampun baru kali ini gue diperhatikan sama cowok, bener nih adegan novel yang selama ini gue idamkan akhirnya terkabul tidak tertolong untuk tidak terharu!" batin Annasya.

"Bhadra gue jadi malu, " Annasya bangun dari sandaran Bhadra dan mengahapus semua air matanya tentunya di bantu oleh Bhadra.

"Kenapa loe malu, hm Nasya gue sayang sama loe jadi gue sakit liat loe sedih kaya gini bisa cerita kenapa? Tapi gak maksa juga sih gue tau kalau privasi keluarga tidak harus diumbar tapi gue harap bisa jadi anggota keluarga juga biar leluasa melindungi dan tau permasalahan loe! " ucap Bhadra.

"Maksud loe! " Annasya menatap Bhadra.

"Gue ngarep kalau loe selalu bersama gue, dan gue selalu ingin lindungi loe dan tentunya selalu ingin dekat dengan loe. Jangan nangis dada gue jadi sesak liat loe kaya gini! " Bhadra menatap teduh Annasya yang kini berada di sampingnya.

"Gue dag dig dug nih, nih bocah bisa bikin gue bapar! " batin Annasya.

"Maaf Bhadra tapi ada alasan gue gak bisa nerima itu semua! Loe baik dan perhatian sama gue tapi gue gak pantas mendapatkannya." Annasya menunduk.

"Kenapa apa loe udah punya kekasih?" tanya Bhadra.

"Gue harus pulang ojol gue udah datang, makasih udah minjamin pundak loe. " Annasya bangun dan menghampiri abang ojek online itu, sebelum berangkat Annasya tersenyum kearah Bhadra.

"Gue gak akan nyerah Annasya, gak peduli apa pun yang penting gue cinta sama loe! " gumam Bhadra sampil menatap kepergian Annasya.

Annasya sudah sampai dirumah dan melihat Sahara tengah membaca majalah, Sahara hanya melirik Annasya dan mengacuhkan salam darinya.

"Nenek lampir gak ada akhlak salam bukannya di jawab malah diacuhin! " hati Annasya mendelik pada Sahara.

Annasya begitu saja pergi kekamar tapi beberapa langkah lagi menuju pintu Naraya memanggilnya.

"Nasya sini! " pekik Naraya, dan tentu saja Annasya pun menurut.

"Iya, " sahut Annasya.

"Liat nih Stepanie lagi jalan-jalan sama Elmanno, romantis ya mereka hah pasti mereka bakalan nginap di apartemen. Mereka itu pasangan yang cocok ya Annasya! " Naraya menujukan layar ponselnya yang menampakan foto Elmanno dan Stepanie yang tengah bersenang-senang itu dan menekan nama Annasya.

"Suami gak ada akhlak, liat nanti kalau dia kembali! " ucap hati Annasya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN FAVORIT JUGA VOTE YA, IKUTO TERUS CERITANYA.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Kembalinya Stepanie
7 bab 7 Pemakaman
8 Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9 Bab 9 Pengakuan Alenza
10 Bab 10 Dunia Novel
11 Bab 11 Pengakuan Bhadra
12 Bab 12 tamparan suami selingkuh
13 Bab 13 Mati Lampu
14 bab 14 Luka yang hilang
15 Bab 15 Menangnya pelakor
16 Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17 Bab 17 Perdebatan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Buku Masa Depan.
20 Bab 20 Bertemu Plakor
21 Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22 Bab 22 Keanehan Elmanno
23 Bab 23 Amarah Alenza
24 Bab 24 Rio Menyadarinya
25 Bab 25 Sadarnya Elmanno
26 Bab 26 Penasaran Bhadra
27 Bab 27 Rencana Annasya
28 PENGUMUMAN
29 Bab 28 Penukaran minuman
30 Bab 29 Akibat obat itu
31 Bab 30 peringatan alenza
32 BAB 31 Pengakuan Elmanno
33 Bab 32 Rio sang penguasa
34 Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35 BAB 34 Pengendali alur
36 Mengorbankan Annasya
37 Kata hati Bhadra
38 Bab 37 Amarah Rio
39 Bab 38 Penculikan
40 Bab 39 perlakuan kasar
41 BAB 40 Pengorbanan Rio
42 Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43 Bab 42 Adanya Alenza Granita
44 Penyelamatan Annasya
45 Alenza hilang ingatan
46 Pecakapan di kamar
47 Hilang ingatan Alenza
48 Kecewa Annasya pada Bhadra
49 Antara Annasya dan Stepanie
50 Maaf
51 Kaleng dan bakso
52 Pengakuan Bhadra
53 I love u Sarani
54 Kesepakan El dan Rio
55 Kesal Elmanno
56 Hukuman dari Alenza Granita
57 Elmanno yang jahat kembali
58 Sakit hatinya Rio
59 Penyebab Alenza hilang ingatan
60 Khawatiran Alenza
61 Labrak
62 Seperti saputangan
63 penghinaan
64 cerita tamat
65 Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66 Dokter Ruslan apa Elmanno?
67 Kepulangan dari RS
68 Sebuah novel yang menyatukan
69 Kisah Alenza dan Rio
70 Acara Pernikahan.
71 Pengantin Pria diculik
72 Rencana jahat Sindi
73 Menikah dadakan
74 PENGUMUMAN
75 Sah suami istri dadakan
76 Hatiku berkata kau miliku
77 Malam dan pagi pertama
78 Kisah yang menjadi nyata
79 lamaran dadakan
80 Diterima
81 Sahabat luknut
82 Konsep pernikahan
83 Pernikahan Sarani
84 Hadiah
85 Mainan Mahal
86 London
87 Tentang rasa
88 Lahirnya baby twins
89 I love u
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Kembalinya Stepanie
7
bab 7 Pemakaman
8
Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9
Bab 9 Pengakuan Alenza
10
Bab 10 Dunia Novel
11
Bab 11 Pengakuan Bhadra
12
Bab 12 tamparan suami selingkuh
13
Bab 13 Mati Lampu
14
bab 14 Luka yang hilang
15
Bab 15 Menangnya pelakor
16
Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17
Bab 17 Perdebatan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Buku Masa Depan.
20
Bab 20 Bertemu Plakor
21
Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22
Bab 22 Keanehan Elmanno
23
Bab 23 Amarah Alenza
24
Bab 24 Rio Menyadarinya
25
Bab 25 Sadarnya Elmanno
26
Bab 26 Penasaran Bhadra
27
Bab 27 Rencana Annasya
28
PENGUMUMAN
29
Bab 28 Penukaran minuman
30
Bab 29 Akibat obat itu
31
Bab 30 peringatan alenza
32
BAB 31 Pengakuan Elmanno
33
Bab 32 Rio sang penguasa
34
Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35
BAB 34 Pengendali alur
36
Mengorbankan Annasya
37
Kata hati Bhadra
38
Bab 37 Amarah Rio
39
Bab 38 Penculikan
40
Bab 39 perlakuan kasar
41
BAB 40 Pengorbanan Rio
42
Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43
Bab 42 Adanya Alenza Granita
44
Penyelamatan Annasya
45
Alenza hilang ingatan
46
Pecakapan di kamar
47
Hilang ingatan Alenza
48
Kecewa Annasya pada Bhadra
49
Antara Annasya dan Stepanie
50
Maaf
51
Kaleng dan bakso
52
Pengakuan Bhadra
53
I love u Sarani
54
Kesepakan El dan Rio
55
Kesal Elmanno
56
Hukuman dari Alenza Granita
57
Elmanno yang jahat kembali
58
Sakit hatinya Rio
59
Penyebab Alenza hilang ingatan
60
Khawatiran Alenza
61
Labrak
62
Seperti saputangan
63
penghinaan
64
cerita tamat
65
Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66
Dokter Ruslan apa Elmanno?
67
Kepulangan dari RS
68
Sebuah novel yang menyatukan
69
Kisah Alenza dan Rio
70
Acara Pernikahan.
71
Pengantin Pria diculik
72
Rencana jahat Sindi
73
Menikah dadakan
74
PENGUMUMAN
75
Sah suami istri dadakan
76
Hatiku berkata kau miliku
77
Malam dan pagi pertama
78
Kisah yang menjadi nyata
79
lamaran dadakan
80
Diterima
81
Sahabat luknut
82
Konsep pernikahan
83
Pernikahan Sarani
84
Hadiah
85
Mainan Mahal
86
London
87
Tentang rasa
88
Lahirnya baby twins
89
I love u

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!