Bab 4

Pagi hari itu, Annasya menepuk kepalanya setelah bangun tidur. Dirinya masih merasa bukan di dunianya hingga suara lenguhan dari sampingnya membuat Annasya menoleh.

"Kenapa gue sering denger kata stakk gitu ya, dan nantinya seluruh tubuh gue jadi kaku dan selalu bergerak serta bicara sendiri tanpa gue mau, Sebenarnya ini di mana? Apa ini di dunia astral?" lirih Annasya hingga terdengar suara briton di sampingnya.

"Ini udah jam setengah tujuh loe gak sekolah? " tanya Elmanno sedangkan Annasya belum sadar kalau dirinya harus menjalani aktivitas Annasya yang notabenya adalah masih sekolah menengah atas.

"Hah jam kuliah nanti siang!" Annasya belum sadar.

"Loe ling lung ya, loe itu masih SMA bukan kuliahan ngarep banget cepat gede! " sentak Elmanno membuat Annasya mengerjap lalu menatap Elmanno yang tengah turun dari ranjang.

"Biasanya masuk sekolah jam delapan kan? " tanya Annasya polos sedangkan Elmanno hanya menggelengkan kepalanya lalu segera ke kamar mandi, sampai akhirnya...

Meong

Meong

"Aaaaaaaaa, kucing! " teriak Annasya lalu berlari entah kemana hingga Elmanno yang mendengar jeritan Annasya membuka pintu kamar mandi terkejut dengan Teriakan Annasya.

"Hey loe kenapa? " tanya Elmanno menatap Annasya yang semakin mendekat padanya.

"Eh itu El ada kucing , gue ogah, gue geli sono singkirin! " Annasya sembunyi di balik punggung Elmanno, dan menyentuh punggungnya yang licin penuh dengan busa sabun.

Annasya menoleh kebawah dan dilihatnya kalau Elmanno tidak memakai pakaiaan sehelai pun.

"Aaaaaaaaa, mata gue mata gue!" Annasya melompat-lompat di dalam kamar mandi. Elmanno yang menyadari dirinya tanpa busana segera menutup pintu kamar mandi lalu menguncinya dan lupa kalau Annasya juga berada di dalam.

"Yakk kenapa dikunci loe mau macam-macam ama gue hah! " Annasya kalang kabut mencari sesuatu hingga penggosok toilet itu ia acungkan ke Elmanno dengan satu tanganya yang menutupi matanya.

"Loe itu kenapa sih main masuk kamar mandi aja, bukannya loe tau gue lagi mandi. Gue gak tau kalau loe ada di sini makanya gue kunci noh pintu.!" Elmanno menarik sikat toilet itu dari tangan Annasya agar tidak sampai memukul dirinya.

"Itu burungnya dilepas dulu napa, seneng banget jadi tongtonan mata gue! Emang ya om om ini mesumnya minta ampun! " Annasya melepaskan pegangan sikat toilet itu lalu merayap tangannya ketembok mencari pintu keluar sambil menutup matanya, tapi itu cuma pemikiran Annasya aja karena buktinya dia bahkan akan meraba sesuatu yang ada pada tubuh Elmanno.

"Bukan gue yang mesum, lo yang mesum. Sana loe keluar!" Elmanno menarik tangan Annnasya lalu mendorong tubuhnya keluar kamar mandi.

"Enak aja main lepas, emangnya lego yang bisa bongkar pasang lagian gue baru tau dia gak suka kucing padahal dia kan suka banget kemarin-kemarin pada hewan itu, sampai nada pada ponselnya aja suara kucing. Benar-benar aneh bocah itu! " gumam Elmanno sambil mengguyur seluruh tubuhnya oleh air sower.

Annasya terpaku di depan pintu kamar mandi beberapa kali dia menepuk pipinya dan matanya yang tidak berkedip, melihat hal yang tidak seharusnya di lihat membuat pikirannya trapeling kemana-mana.

" Apakah ada yang jomblo sampai gini liat yang begituan, keinget mulu! Ish ish menyingkirlah dari otak gue! " Annasya kali ini memukul kepalanya hingga suara kucing itu kembali terdengar.

"Hah gue lupa ganti nada dering! " Annasya segera mengambil ponselnya, dan di sana terlihat nama Alenza meneleponnya. Annansya pun menggeser tanda hijau itu.

"Hallo! "

"Nasya lo gak sekolah? Tumben jam segini belum datang juga setengah jam lagi ini bel masuk bunyi?" terdengar suara dari sebrang sana membuat Annasya membulatkan matanya sempurna dia melempar ponsel itu sembarang lalu menggedor pintu kamar mandi.

"Ya El cepat lah! Gue kesiangan! " teriak Annasya membuat Elmanno yang berada di dalam kamar mandi tersenyum jail.

"Sini masuk aja! " sahut Elmanno membuka pintu.

"Apa loe gila ya, masa berdua mandi bareng gak mau! Cepat keluar! " teriak Annasya dengan kaki yang di hentakan.

"Mana bisa gue belum selesai mandi masih rendaman! Lagian apa yang bisa membuat gue tergoda dengan tubuh loe! " Elmanno tidak mau mengalah, hingga akhirnya Annasya bingung sendiri.

"Ayolah ini udah siang banget, !" Annasya mencoba untuk merajuk.

"Kataku sini aja! Lagian biasanya loe mandi di kamar mandi untuk para pembantu! "

"Sial! " Annasya melongos begitu saja dari sana dan mencari kamar mandi dirumah segede itu, akhirnya dia menemukannya kamar mandi yang dekat dengan dapur.

"Dia bilang biasanya gue mandi di sini, ya kamar mandi pisah tapi tidur seranjang! Heh ihhhhh! " Annasya bergidik.

Annasya baru saja membuka seluruh pakaianannya dan bersiap untuk mengguyur badannnya dengan air dingin itu tapi...

Stakk

Kini Annasya sudah berada dikelas duduk dibangku dengan hidmat sambil pandangannya lurus kedepan memperhatikan guru didepan. Annansya segera akan menutup kedua dadanya dengan tangan tapi tidak bisa karena untuk menggerakan tangan saja terasa berat lalu melihat dirinya yang telah memakai baju seragam sekolah membuatnya bernafas lega.

"Suara itu apa lagi, memangnya didunia novel bisa teleportasi sesuka hati?" tanya Anansya pada dirinya sendiri.

"Annasya sini maju kedepan dan kerjakan soal fisika ini! " tiba-tiba suara guru itu membuat Annasya merasa bangga karena hitung menghitung adalah jagonya, tapi sayang yang jagonya itu Sarani bukan Annasya.

"Kenapa kakiku susah untuk berdiri," ucap Annasya dalam hati.

"loe mana bisa ngerjain soal ini kan? " ucap salah satu siswa di kelas itu. Annasya menoleh pada papan tulis itu adalah soal yang luar biasa gampang.

"Mmmhhh! " gumam Annasya dia susah untuk bicara hanya sekedar menyahuti siswa itu.

"Sini biar ngerti nanti bapak kasih tau caranya! " Guru itu menyodorkan spidol pada Annasya.

"Tapi pak! " ucap Annasya seakan ragu padahal itu bukan ucapan yang ingin di ucapkan Annasya.

"Tidak apa-apa! "

"Ngelamun aja sih lo! " bisik teman sebangkunya.

"Mana ada gue melamun tau tau gue udah duduk aja di bangku ini padahal tadi baru saja mau mandi!" grutu Anansya dalam hati.

Anansya pun berjalan ke depan dengan perlahan lalu mengambil spidol itu dari tangan Pak Guru.

"Ini tangan kaku aja, itu soal mudah ayolah itu sangat mudah lo tinggal tulis rumus nya dan ikuti jalannya susah banget nih badan dibilangin. " teriak hati Annasya.

"Baiklah Annasya sekarang kamu tinggal tulis dulu rumusnya, kalau hanya rumusnya kamu tau kan ini baru saja bapak beri tahukan tadi! " ucap Bapak Fisika itu tapi tubuh Annasya tidak merespon membuat Sarani yang berada dalam raganya geram.

"Itu Asas Black, mudah banget si Annasya ini memang bodoh! Aduh bisa di permalukan sekelas kalau gini, haihhh masih diam saja ini tubuh! " kesal Annasya dalam hati.

"Maaf Pak saya lupa! " Ucap Annasya terlihat cengengesan dan membuat semua orang yang di sana tertawa.

"Dasar malah bilang begitu lagi, woy gue adalah ahli di bidang sains hanya saja ni tubuh bodoh amat malah masih kaku aja sebenarnya ini tuh kenapa? " Jiwa Sarani meronta dia malu sekali baru kali ini dia di permalukan disekolahan gara-gara Annasya tentunya.

"Pak biar saya membantunya! " terdengar suara milik siswa laki-laki, semua orang pun menoleh padanya begitu pun Annasya dia terlihat tersenyum.

"Ini bibir main senyum aja? Padahal gue gak mau senyum! " hati Annasya menatap laki-laki itu yang semakin mendekatinya.

"Ciee sang pangeran datang siap menolong! " teriak siswa lain membuat semua siswa di kelas itu riuh menyoraki.

"Diam semua! Baiklah Bhadra kamu temani Annasya menyelesaiakan soal ini! " ucap guru itu.

"Bhadra? Itu adalah nama pemeran dalam tokoh novel itu juga, wah dia memang ganteng banget persis seperti yang dikatakan novel itu," guman Annasya dalam hati.

Terpopuler

Comments

ciber ara

ciber ara

curiga annasya asli masih ad

2022-12-16

1

shin chan

shin chan

pening ku membacanya..

2022-08-29

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Kembalinya Stepanie
7 bab 7 Pemakaman
8 Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9 Bab 9 Pengakuan Alenza
10 Bab 10 Dunia Novel
11 Bab 11 Pengakuan Bhadra
12 Bab 12 tamparan suami selingkuh
13 Bab 13 Mati Lampu
14 bab 14 Luka yang hilang
15 Bab 15 Menangnya pelakor
16 Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17 Bab 17 Perdebatan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Buku Masa Depan.
20 Bab 20 Bertemu Plakor
21 Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22 Bab 22 Keanehan Elmanno
23 Bab 23 Amarah Alenza
24 Bab 24 Rio Menyadarinya
25 Bab 25 Sadarnya Elmanno
26 Bab 26 Penasaran Bhadra
27 Bab 27 Rencana Annasya
28 PENGUMUMAN
29 Bab 28 Penukaran minuman
30 Bab 29 Akibat obat itu
31 Bab 30 peringatan alenza
32 BAB 31 Pengakuan Elmanno
33 Bab 32 Rio sang penguasa
34 Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35 BAB 34 Pengendali alur
36 Mengorbankan Annasya
37 Kata hati Bhadra
38 Bab 37 Amarah Rio
39 Bab 38 Penculikan
40 Bab 39 perlakuan kasar
41 BAB 40 Pengorbanan Rio
42 Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43 Bab 42 Adanya Alenza Granita
44 Penyelamatan Annasya
45 Alenza hilang ingatan
46 Pecakapan di kamar
47 Hilang ingatan Alenza
48 Kecewa Annasya pada Bhadra
49 Antara Annasya dan Stepanie
50 Maaf
51 Kaleng dan bakso
52 Pengakuan Bhadra
53 I love u Sarani
54 Kesepakan El dan Rio
55 Kesal Elmanno
56 Hukuman dari Alenza Granita
57 Elmanno yang jahat kembali
58 Sakit hatinya Rio
59 Penyebab Alenza hilang ingatan
60 Khawatiran Alenza
61 Labrak
62 Seperti saputangan
63 penghinaan
64 cerita tamat
65 Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66 Dokter Ruslan apa Elmanno?
67 Kepulangan dari RS
68 Sebuah novel yang menyatukan
69 Kisah Alenza dan Rio
70 Acara Pernikahan.
71 Pengantin Pria diculik
72 Rencana jahat Sindi
73 Menikah dadakan
74 PENGUMUMAN
75 Sah suami istri dadakan
76 Hatiku berkata kau miliku
77 Malam dan pagi pertama
78 Kisah yang menjadi nyata
79 lamaran dadakan
80 Diterima
81 Sahabat luknut
82 Konsep pernikahan
83 Pernikahan Sarani
84 Hadiah
85 Mainan Mahal
86 London
87 Tentang rasa
88 Lahirnya baby twins
89 I love u
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Kembalinya Stepanie
7
bab 7 Pemakaman
8
Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9
Bab 9 Pengakuan Alenza
10
Bab 10 Dunia Novel
11
Bab 11 Pengakuan Bhadra
12
Bab 12 tamparan suami selingkuh
13
Bab 13 Mati Lampu
14
bab 14 Luka yang hilang
15
Bab 15 Menangnya pelakor
16
Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17
Bab 17 Perdebatan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Buku Masa Depan.
20
Bab 20 Bertemu Plakor
21
Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22
Bab 22 Keanehan Elmanno
23
Bab 23 Amarah Alenza
24
Bab 24 Rio Menyadarinya
25
Bab 25 Sadarnya Elmanno
26
Bab 26 Penasaran Bhadra
27
Bab 27 Rencana Annasya
28
PENGUMUMAN
29
Bab 28 Penukaran minuman
30
Bab 29 Akibat obat itu
31
Bab 30 peringatan alenza
32
BAB 31 Pengakuan Elmanno
33
Bab 32 Rio sang penguasa
34
Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35
BAB 34 Pengendali alur
36
Mengorbankan Annasya
37
Kata hati Bhadra
38
Bab 37 Amarah Rio
39
Bab 38 Penculikan
40
Bab 39 perlakuan kasar
41
BAB 40 Pengorbanan Rio
42
Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43
Bab 42 Adanya Alenza Granita
44
Penyelamatan Annasya
45
Alenza hilang ingatan
46
Pecakapan di kamar
47
Hilang ingatan Alenza
48
Kecewa Annasya pada Bhadra
49
Antara Annasya dan Stepanie
50
Maaf
51
Kaleng dan bakso
52
Pengakuan Bhadra
53
I love u Sarani
54
Kesepakan El dan Rio
55
Kesal Elmanno
56
Hukuman dari Alenza Granita
57
Elmanno yang jahat kembali
58
Sakit hatinya Rio
59
Penyebab Alenza hilang ingatan
60
Khawatiran Alenza
61
Labrak
62
Seperti saputangan
63
penghinaan
64
cerita tamat
65
Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66
Dokter Ruslan apa Elmanno?
67
Kepulangan dari RS
68
Sebuah novel yang menyatukan
69
Kisah Alenza dan Rio
70
Acara Pernikahan.
71
Pengantin Pria diculik
72
Rencana jahat Sindi
73
Menikah dadakan
74
PENGUMUMAN
75
Sah suami istri dadakan
76
Hatiku berkata kau miliku
77
Malam dan pagi pertama
78
Kisah yang menjadi nyata
79
lamaran dadakan
80
Diterima
81
Sahabat luknut
82
Konsep pernikahan
83
Pernikahan Sarani
84
Hadiah
85
Mainan Mahal
86
London
87
Tentang rasa
88
Lahirnya baby twins
89
I love u

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!