Brakkkk
Suara pintu ditutup kasar menggema ruang kamar mandi itu, Annasya menoleh kebelakang dan terkejut melihat Elmanno yang tengah menatapnya tajam.
"Sana keluar gue mau mandi! " pekik Annasya.
"Tinggal mandi! " sahut enteng Elmanno membuat Annasya terkejut.
"Tidak bisa karena ada loe di sini! Sana keluar! " Annasya hendak akan membukakan pintu tapi di tahan oleh Elmanno.
"Loe cemburu sama Stepanie hm? Loe bersikap kasar kaya gini mau cari perhatian sama gue, minta cerai dan akan bersama orang lain? Bukankah loe juga melakukan perselingkukan sebelumnya dalam pernikahan kita, sekarang kita impas! " suara Elmanno penuh penekanan dan mendorong Annasya hingga terbentur ketembok tepat dibawah shower, Elmanno menyalakan kran air sehingga air itu membasahi keduanya.
Annasya menjadi gugup dan merasa takut, matanya mencoba untuk menatap Elmanno agar tidak terlihat payah.
"Apa mau loe! Gue gak bisa hidup kaya gini, status istri orang tapi seperti digantung! Dan apa peduli loe, gue mau gimana saja semenderita bagaimana saja loe gak pernah peduli kan! Bahkan loe lebih memilih kekasihmu itu di banding gue, oke fine gue gak se molek model itu gak secantik model itu. Gue hanya disiksa dan di acuhkan, jadi gue minta cerai dari loe setidaknya loe bisa bebas sama dia dan gue juga bisa bebas!" jelas Annasya dirinya sudah basah kuyup seta bibir bergetar menahan dinginnya air itu.
"Sekarang loe pandai bicaraya!" gumam Elmanno dirinya melihat Annasya yang telah basah dengan air sehingga terlihat warna pakaian dalam dibalik seragamnya membuat Elmanno menelan ludahnya.
"Sana kekeluar! " Teriak Annasya mendorong dada bidang Elmanno.
Elmanno akhirnya menurut dia keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan pintu, sedangkan Annasya mengunci pintu itu rapat-rapat.
"Laki-laki biadab! masih gak nyangka gue harus berurusan dengan laki-laki macam gitu!"ucap Annasya.
Sedangkan Elmanno yang basah itu segera mengganti pakaiannya lalu tidak sengaja pandangannya teralihkan pada benda pipih persegi di atas kasurnya, dan ternyata itu adalah ponsel milik Stepanie yang tertinggal di sana.
"Kenapa dia melupakannya," gumam Elmanno, karena dia penasaran dengan isinya akhirnya dia pun membuka ponsel yang tidak memakai kunci pengaman itu.
"Tidak pakai sandi, dan apa ini kontaknya cuman aku saja! Bukankah dia seorang model yang butuh nomor menejer dan orang-orang penting? Bahkan nomor mamih dan Naraya pun gak ada di sini, apakah dia bisa menghapal nomor orang-orang oh tidak masuk akal! " ucap Elmanno lalu melempar ponsel itu dan bergegas menemui sang mamih.
Annasya telah selesai dengan ritual mandinya, dirinya terasa segar dan harum.
"Gue tidak tahan di rumah ini! " pekik Annasya, dia pun mengambil ponselnya di meja dan segera menelepon Alenza tapi,
STAKKKK (Masuk dalam alur cerita)
"Sial! " pekik hati Annasya.
"Loe mau godain gue! " tiba-tiba saja dia tengah memeluk Elmanno dikasur dengan baju kurang bahan itu, membuat dirinya menagis dalam hati.
"Aduh jadi cewek kok gampangan banget, gue jadi ilfil kalau begini! Hah untung dia bisa lupa dengan semua omongan gue tadi, kalau tidak malu gue! Minta cerai malah ngeggoda gini kan gak etis! " gumam batin Annasya.
"Mas aku akan mempertahankan pernikahan kita, aku ingin menikah satu seumur hidupku!" ucap Annasya lembut, sedangkan Elmanno terlihat senyum sangatt tipis hingga tidak bisa Annasya melihatnya.
"Tapi gue gak suka sama loe, minggir! " Elmanno mengibaskan tangan Annasya yang melingkar diperutnya.
"Mas kasih aku kesempatan menjadi istri yang baik untuk Mas, jika memang Mas tidak bisa merubah hati untuk ku maka terserah Mas saja! " Annasya menunduk dan memalingkan pandangannya dari Elmanno.
"Bukankah sudah dua bulan ini loe jadi istri gue, dan loe juga sering ngomong kaya gitu! Loe udah tau jawaban gue kan, gue hanya cinta sama Stepanie!" ucap Elmanno, dan Annasya mulai terisak.
"Kasih kesempatan aku untuk buktikan kalau aku bisa membuat Mas cinta sama aku! " sahut Annasya menoleh dan menggengam tangan Elmanno.
"Lucu! Emang apa yang bisa loe lakukan untuk membuat gue berpaling dari Stepanie?" Elmanno tersenyum sinis.
"Setidaknya satu poin aku dapatkan yaitu bisa menikah dengan Mas dan dia tidak bisa, lagi aku bisa deketan sama Mas gini setiap hari dan dia gak bisa maka banyak kesempatan aku untuk merubah Mas menjadi cinta sama aku! " ucap Annasya dengan percaya diri.
"Terserah loe gue gak peduli dengan yang loe katakan, gue mau tidur jangan sentuh gue risih sono menjauh! " Elmanno membelakangi Annasya dan menarik selimut itu sampai bahunya.
Elmanno juga laki-laki normal kali, liat wanita berpakaian kurang bahan dan selalu menempel pada badannya mana bisa tahan lama-lama. Makanya dia mencoba untuk tidur saja, kalau mau keluar kamar dia takut ditegur sama sang papih.
"Mas! " Annasya mengusap lengan Elmanno lembut dibalik selimut tebal itu.
"Ya ampun! Ini menjijikan ayolah kembali keluar alur itu lagi! " pekik batin Annasya.
"Mas udah tidur? " Annasya mendekatkan wajahnya kepundak Elmanno, membuat Elmanno mengerang tertahan sambil mengepal.
"Mas nanti pagi aku akan memasakan makanan yang enak untuk mu, tidur yang nyenyak! " lirih Annasya tepat ditelinga Elmanno hingga dia sukses membuat gairah Elmanno keluar.
Elmanno begitu saja mengungkung badan Annasya lalu meraup bibir munyil dan berisi itu dengan rakus.
"Ini yang loe mau? " tanya Elmanno dengan nafas yang menggebu, sedangkan Annasya tersenyum dan mengangguk.
"Ini kewajiban ku Mas! " lirih Annasya.
"Tidak! Gue dibuat jantungan semua anggota tubuh gue yang polos harus menyaksikan dan merasakn hal yang tidak semestinya, ayolah ini menakutkan! Keajaiban datanglah hentikan aksi yang tidak senonoh ini." pekik batin Annasya cemas.
Elmanno mulai meremas aset milik Annasya dan bibirnya yang betah menjelajahi leher jenjang Annasya, kata ah pun keluar dari mulut Annasya membuat Elmanno semakin menjadi dia merobek semua baju yang dikenakan Annasya.
"Aku menyerahkan semuanya untuk mu, Mas El! " suara itu terdengat seksi ditelinga Elmanno apalagi nama dia disebut.
"Oh rasanya em gini ya! Tidak! Ini tidak benar gue gak boleh terpedaya dengan nafsu! Ayolah udah napa! Gue masih jomblo loh!" teriak batin Annasya.
Elmanno mengusap perut Annasya dan membenamkan wajahnya didada Annasya, lenguhan kembali terdengar sedangkan batin Annasya mulai prustasi.
STAKKKKK (Keluar alur cerita)
Annasya mengerjap lalu menoleh pada Elmanno yang tengah asik dengan dua gundukan miliknya, dan di rasa tangan Elmanno mulai mengusap bagian bawahnya.
"TIDAKKKKKKKK! " teriak Annasya memekik memenuhi sudut ruang itu dan membuat Elmanno terkejut.
"Kenapa? " tanya Elamnno yang sudah penuh dengan nafsunya.
"Menyingkir dari atas gue! " Annasya menghentakan kakinya lalu mendorong Elmanno agar menyingkir.
"Loe yang ingin kan, kenapa berubah pikiran! " Elmanno menarik tengkuk Annasya lalu menciumnya liar.
Tangan Annasya tidak diam dia memukul Elmanno sekuat tenaganya, bahkan kakinya pun tidak dia hentikan untuk bergerak dan tanpa sengaja dia menendang dua butir telur milik Elmanno.
"Arghhnnn! " Elmanno mengerang, dan Annasya menjadikan kesempatan itu untuk kabur.
Annasya menarik selimut untuk membungkus dirinya yang polosan itu, dan dia pun menjauh dari Elmanno.
"Nasya! " teriak Elmanno dan berlari kearah Annasya.
Annasya kali ini ketakutan peluhnya bercucuran, rasa khawatir dan degupan jantung terpacu sangat cepat. Badannya bergetar dan bibirnya mengatup.
"Jangan sentuh gue, sana loe!" teriak Annasya mengeratkan selimut itu ditubuhnya tatapannya melotot dengan suara yang bergetar.
"Hm loe yang udah bikin gue bernafsu, gue yang awalnya selalu bilang kalau loe tidak menggoda tapi kali ini beda ya! Loe harus tanggung jawab, adek gue meronta pengen kehangatan! " perlahan Elmanno menghampiri Annasya.
"Itu bukan gue! Itu badanya Annasya gue Sarani! Jadi jangan macam-macam sama gue!" masih dengan suara gemetar Annasya berucap.
"Terserah loe siapa sekarang gue butuh pelampiasan! " ucap Elmanno membuat Annasya terkejut bukan main, mau minta tolong, sama siapa?
"Ku mohon El, jangan! jangan! " Annasya menyatukan telapak tangannya dan air matanya semakin deras membasahi pipinya.
"Bukankah ini mau loe tadi, jangan bikin gue marah! " teriak Elmanno dan Anansya semakin takut dibuatnya.
"Percayalah El itu bukan gue, kumohon jangan! " Annasya kembali memohon agar Elmanno tidak melakukannya, mau lari keluar takut semua orang tau bahkan mereka tidak akan menolong juga kan karena mereka sudah halal.
Elmanno menghiraukan ucapan Annasya, dia malah mendorong tubuh Annasya ke sofa. Annasya semakin mengeratkan pegangannya di selimut dan terus menunduk. Elmanno menarik paksa dagu Annasya dan kembali meraup bibirnya.
"Hmmmmmmm, " Annasya memejamkan matanya.
"Aw! " Elmanno menarik bibirnya karena digigit Annasya.
"Ku mohon El, gue Sarani bukan Annasya! Jadi jangan lakukan itu ke gue! " lirih Annasya.
Elmanno malah membalikan tubuh Annasya dan menarik paksa selimut yang melekat pada tubuhnya, dia menciumi dan menyesap seluruh punggung Annasya lalu pergi begitu saja kekamar mandi. Annasya bernafas lega, dia terisak di sofa serta memeluk lututnya.
Dikamar mandi Elmanno tersenyum dan menyentuh bibirnya, "Manis Sarani! " ucapnya.
JANGAN LUPA KASIH JEJAK DAN SEMANGAT, DENGAN LIKE KOMEN FAVORIT JUGA VOTE. TENTU SAJA JANGAN KETINGGALAN DENGAN CERITANYA YA.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments