Bab 10 Dunia Novel

Happy Reading...

Annasya dan Alenza sudah berada di dalam kelas mereka tengah mengikuti pelajaran, Annasya masih dalam mode kaku atau dirinya tidak bisa menggerakan tubuhnya dan bicara sesuai kemauannya.

"Untuk tugas kali ini kalian bagi kelompok menjadi enam kelompok! " ucap ibu guru.

Bhadra terlihat berjalan menuju bangku Annasya sedangkan Alenza menatap sendu melihatnya.

"Nasya aku satu kelompok bersamamu!" ucap Bhadra dan Annasya hanya menggaguk mengiyakan.

"Tinggal dua orang lagi ya kelompok kalian" sindir Alenza, sambil menyodorkan mukanya kedepan muka Annasya.

"Loe pasti diajak tenang saja, disana ada Annasya di sana juga pasti ada Alenza! " ucap Annasya cekikikan, membuat Alenza tersenyum.

"Gue yang sempat kangen masa SMA, akhirnya kegapai juga tapi sayang bukan sebagai diri gue sendiri!" gumam hati Annasya.

"Rio kamu belum dapat teman kelompok? " tanya Annasya menatap seseorang di bangku pojok yang terlihat main game sembunyi-sembunyi.

"Gue gak kenal orang itu tapi bisa tau namanya seakan akrab! " kembali hati Annasya berucap.

Rio yang di panggil pun menoleh dengan terkejut, "Alenza ada di kelompok sana gak! "

"Ten-"

"Gue ikut kelompok loe! " Rio segera mengiyakan dengan semangat lalu menghampiri Annasya dan dua orang lainya itu.

"Loe benar-benar bikin gue geram Sya! " suara Alenza tertahan tepat di depan telinga Annasya. Sedangkan Annasya sendiri hanya cekikikan.

"Double date kita! " ucap Rio pada Bhadra.

"Apa maksud loe, kita mau kerja kelompok!" pekik Alenza, membuat semua orang di kelas itu riuh.

"Jangan pada ribut anak-anak, di sini masih ada ibu! Tugas kalian adalah diskusikan tiap soal yang ada di buku itu, Nanti hasil diskusi kelompok kalian harus di apresiasikan pada kelompok lain. Minggu depan tugas harus sudah selasai! " terang sang ibu guru.

"Iya bu! " sahut semua siswa.

"Kita kerja kelompok di rumah Alenza aja! " tiba-tiba Rio memberi saran.

"Aku setuju! " sahut Annasya.

"Gue nurut aja! " ucap Bhadra dengan pandangannya yang tidak lepas memandang wajah cantik Annasya.

"Aduh makanan gue bakalan habis! " gumam Alenza dan Annasya hanya tertawa melihat ekspresi pasrah temannya itu.

"Ternyata masih ada tempat yang membuat Annasya ini bahagia, tentu saja di sekolah bersama teman-temannya! " gumam hati Annasya.

"Akhirnya gue bisa main ke rumah cewek gue! " Rio menatap Alenza.

"Napa loe liat gue, gue bukan cewe loe kali ngarep aja! " sahut Alenza.

"Loe sekarang ogah-ogah sama gue, nanti loe bakalan bucin sama gue tau! " ucap Rio percaya diri.

"Awas kalau loe niat melet gue! " ancam Alenza.

"Wah ide bagus! " Rio menatap tajam Alenza.

"Kau! " pekik Alenza.

Sedangkan Annasya terus tertawa melihat pertengkaran Rio dan Alenza, tanpa dia sadari sepasang mata Bhadra menatapnya lekat serta bibirnya memperlihatkan senyum tipis padanya.

"Nasya? " tanya Bhadra dan Annasya pun menoleh.

"Hm? " gumam Annasya.

"Apa loe telah membuka kotak itu? " penasaran Bhadra.

"Belum, keburu masuk tadi! Apapun itu terima kasih! " Annasya tersenyum, membuat jantung Bhadra berdegup tidak karuan sedangkan orang-orang di dalam kelas itu menganggap kalau Annasya dan Bhadra pasangan kekasih.

Kini Annasya dan Alenza berada di perpustakaan mereka tengah mencari buku untuk membantu mereka menyelesaikan tugas kelompoknya itu, Bhadra tidak bisa ikut karena ada rapat osis sedangkan Rio jangan di tanya dia pasti tengah bermain bareng bersama temannya entah di mana.

"Nasya kamu membawa kotak dari Bhadra? " tanya Alenza di tengah mereka mencari beberapa buku.

"Iya, dan aku udah membukanya!" sahut Annasya.

"Apa isisnya? " antusias Alenza membuat Annasya tersenyum.

"Dia memberi gue jam tangan! " beritahu Annasya.

"Widih, jam tangan itu artinya dia ingin loe selalu mengingat dia setiap detik menit dan jam dia ingin mempropokasi hidupmu Sya atau dia udah mau nembak loe. Ayo loe udah mikir jawabannya? " goda Alenza dan Annasya hanya tersenyum.

"Loe tau bukan kalau gue udah punya laki! lagian kepedean dia mau nembak gue, " Annasya tersenyum terpaksa.

"Hm! Ya kali udah keliatan dia suka sma loe, " Ucap Alenza. " Terus loe mau bilang kalau loe udah punya laki? "

"Nggak, gue bakalan nerima dia! " sahut Annasya.

"Apa? Benarkah? " pekik Alenza dan pekik hati Annasya bersamaan.

"Iya, tapi bohong hahahaha! " Annasya tertawa puas melihat Alenza dengan muka terkejutnya.

"Hah sudah kuduga, padahal bagusan beneran diterima aja udah ngeselin punya suami juga kalau di belakang selingkuh dengan pacarnya, malahan bukan di belakang lagi tapi di depan mata! " sinis hari Annasya.

STAKKKK

Annasya mengerjap lalu matanya menatap Alenza yang tengah merogoh buku dirak itu.

"Nasya udah ketemu ini, yuk kita bawa tapi gue harus ngecek dulu beberpa buku disini! Gak apa-apa kan loe nunggu bentar, " ucap Alenza.

"Iya! " sahut Annasya, dan Alenza pun memberikan buku itu lalu pergi dari hadapan Annasya.

Annasya duduk dibangku dia sedang memikirkan Alenza, "Apakah dia juga terdampar dari dunia nyata ke dunia novel, lalu sebenarnya dia siapa ya didunia nyata karena gue gak pernah ketemu muka kaya gitu. "

Tidak sengaja dia melihat sesuatu yang berkilau disalah satu rak buku itu hingga dirinya pun sepontan bangun dan berjalan menghampiri rak itu.

Dilihatnya sesuatu yang berkilau itu, ada sedikit penasaran dan ragu dia tidak melihat ada buku di sana hanya kilauan saja, perlahan tangannya terulur untuk menyentuhnya tapi dia di kejutkan dengan seseorang.

"Nasya! " panggil Alenza dan Annasya pun segera manarik kembali tangannya dan menoleh pada Alenza.

"Za apa loe juga liat cahaya yang berkilauan itu? " tanya Annasya, dan membuat Alenza terkejut bukan main memandang Annasya dengan mata yang membulat sempurna.

"Loe bukan Nasya kan? " selidik Alenza.

"Loe ingat saat kejadian tadi digerbang? " tanya Alenza membuat Annasya bergidik.

"Hm, " Annasya mengangguk mengiyakan.

"Sini loe ikut gue! " bisik Alenza menarik pergelangan tangan Annasya.

"Pelan napa! " sentak Annasya, dan mereka pun duduk di bangku pojok yang sangat sepi.

"Dari kejadian loe ngerjain soal di papan tulis bersama Bhadra gue juriga sama loe! " ucap Alenza.

"Baiklah setidaknya gue bicara sama loe membuktikan kalau gue waras, lega juga ada yang sama nasibnya sama gue! " Annasya memeluk Alenza.

"Jangan kepedean loe beda sama gue! " sahut Alenza.

"Maksud loe? " tanya Annasya.

"Loe tau kita ada di dunia Novel! " ucap Alenza dan spontan membuat Annasya melotot dan menganga pada Alenza.

"Ekspresi yang mengejutkan memang! Pasti loe gak tau, " sindir Alenza.

"Apa! Jadi novel juga ada dunianya bukankah itu hanya karangan penulis saja, dan gue jadi penasaran kenapa gue terdampar di dunia yang gila ini. Dan masih belum menyesuikan diri, suara nyaring itu buat badan dan mulut gue kaku serta bergerak dan bicara sendiri membuat gue ketakutan awalnya loe tau maksudnya apa? " tanya Annasya pura-pura tidak tau, tentu karena dia ingin lebih mengetahui bagaimana dunia novel itu.

"Hah ternyata kita bukan hanya dalam cerita sahabat, di kuar cerita pun kita bakalan jadi teman kan!" ucap Alenza.

"Hm, ayo jelaskan! " Annasya penasaran.

"Tadi loe denger suara nyaring itu dan sekarang loe gak kaku kan?" tanya Alenza membuat geram Anansya karena dia tidak kunjung bicara panjang lebar seperti yang di harapkan Annasya.

"Iya tadi gue denger dan sekarang yang bicara dan gerakan tubuh gue sendiri," Annasya menopang dagunya di meja samabil terus memperhatikan Alenza di sampingnya.

"Sekarang kita berada di luar alur cerita dimana sang penulis tidak tau aktifitas kita sekarang, loe ngomong sama gue gini penulis tidak tau! Tapi nanti jika suara itu muncul lagi loe dan gue serta semua orang yang berada di sini bakalan kembali mengikuti alur cerita yang dibuat penulis! Gerakan dan bicara kita yang atur dia sebagai dialog dalam novel ini! Dan kita hanya mengikutinya saja! " jelas Alenza dan Annasya pun memenggut.

"Dan lagi orang lain akan melupakan kejadian saat diluar alur cerita, seperti yang gue katakan di gerbang! "

"Tapi loe sama gue gak lupa? " bingung Annasya.

"Karena sebenarnya kita bukan asli dari dunia ini!" sahut Alenza.

"Pemikira gue soal dunia Novel bener juga." batin Annasya.

Terpopuler

Comments

Rasnia

Rasnia

bingung bacanya

2023-03-06

1

Gedang Raja

Gedang Raja

bingung bacanya 😔

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Kembalinya Stepanie
7 bab 7 Pemakaman
8 Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9 Bab 9 Pengakuan Alenza
10 Bab 10 Dunia Novel
11 Bab 11 Pengakuan Bhadra
12 Bab 12 tamparan suami selingkuh
13 Bab 13 Mati Lampu
14 bab 14 Luka yang hilang
15 Bab 15 Menangnya pelakor
16 Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17 Bab 17 Perdebatan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Buku Masa Depan.
20 Bab 20 Bertemu Plakor
21 Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22 Bab 22 Keanehan Elmanno
23 Bab 23 Amarah Alenza
24 Bab 24 Rio Menyadarinya
25 Bab 25 Sadarnya Elmanno
26 Bab 26 Penasaran Bhadra
27 Bab 27 Rencana Annasya
28 PENGUMUMAN
29 Bab 28 Penukaran minuman
30 Bab 29 Akibat obat itu
31 Bab 30 peringatan alenza
32 BAB 31 Pengakuan Elmanno
33 Bab 32 Rio sang penguasa
34 Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35 BAB 34 Pengendali alur
36 Mengorbankan Annasya
37 Kata hati Bhadra
38 Bab 37 Amarah Rio
39 Bab 38 Penculikan
40 Bab 39 perlakuan kasar
41 BAB 40 Pengorbanan Rio
42 Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43 Bab 42 Adanya Alenza Granita
44 Penyelamatan Annasya
45 Alenza hilang ingatan
46 Pecakapan di kamar
47 Hilang ingatan Alenza
48 Kecewa Annasya pada Bhadra
49 Antara Annasya dan Stepanie
50 Maaf
51 Kaleng dan bakso
52 Pengakuan Bhadra
53 I love u Sarani
54 Kesepakan El dan Rio
55 Kesal Elmanno
56 Hukuman dari Alenza Granita
57 Elmanno yang jahat kembali
58 Sakit hatinya Rio
59 Penyebab Alenza hilang ingatan
60 Khawatiran Alenza
61 Labrak
62 Seperti saputangan
63 penghinaan
64 cerita tamat
65 Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66 Dokter Ruslan apa Elmanno?
67 Kepulangan dari RS
68 Sebuah novel yang menyatukan
69 Kisah Alenza dan Rio
70 Acara Pernikahan.
71 Pengantin Pria diculik
72 Rencana jahat Sindi
73 Menikah dadakan
74 PENGUMUMAN
75 Sah suami istri dadakan
76 Hatiku berkata kau miliku
77 Malam dan pagi pertama
78 Kisah yang menjadi nyata
79 lamaran dadakan
80 Diterima
81 Sahabat luknut
82 Konsep pernikahan
83 Pernikahan Sarani
84 Hadiah
85 Mainan Mahal
86 London
87 Tentang rasa
88 Lahirnya baby twins
89 I love u
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Kembalinya Stepanie
7
bab 7 Pemakaman
8
Bab 8 Tragedi Kamar Mandi
9
Bab 9 Pengakuan Alenza
10
Bab 10 Dunia Novel
11
Bab 11 Pengakuan Bhadra
12
Bab 12 tamparan suami selingkuh
13
Bab 13 Mati Lampu
14
bab 14 Luka yang hilang
15
Bab 15 Menangnya pelakor
16
Bab 16 Kebersamaan Annasya dan Bhadra
17
Bab 17 Perdebatan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Buku Masa Depan.
20
Bab 20 Bertemu Plakor
21
Bab 21 Kekecewaan Bhadra
22
Bab 22 Keanehan Elmanno
23
Bab 23 Amarah Alenza
24
Bab 24 Rio Menyadarinya
25
Bab 25 Sadarnya Elmanno
26
Bab 26 Penasaran Bhadra
27
Bab 27 Rencana Annasya
28
PENGUMUMAN
29
Bab 28 Penukaran minuman
30
Bab 29 Akibat obat itu
31
Bab 30 peringatan alenza
32
BAB 31 Pengakuan Elmanno
33
Bab 32 Rio sang penguasa
34
Bab 33 Peringatan untuk Elmanno
35
BAB 34 Pengendali alur
36
Mengorbankan Annasya
37
Kata hati Bhadra
38
Bab 37 Amarah Rio
39
Bab 38 Penculikan
40
Bab 39 perlakuan kasar
41
BAB 40 Pengorbanan Rio
42
Bab 41 Menyadarkan Elmanno
43
Bab 42 Adanya Alenza Granita
44
Penyelamatan Annasya
45
Alenza hilang ingatan
46
Pecakapan di kamar
47
Hilang ingatan Alenza
48
Kecewa Annasya pada Bhadra
49
Antara Annasya dan Stepanie
50
Maaf
51
Kaleng dan bakso
52
Pengakuan Bhadra
53
I love u Sarani
54
Kesepakan El dan Rio
55
Kesal Elmanno
56
Hukuman dari Alenza Granita
57
Elmanno yang jahat kembali
58
Sakit hatinya Rio
59
Penyebab Alenza hilang ingatan
60
Khawatiran Alenza
61
Labrak
62
Seperti saputangan
63
penghinaan
64
cerita tamat
65
Kembalinya Annasya menjadi Sarani.
66
Dokter Ruslan apa Elmanno?
67
Kepulangan dari RS
68
Sebuah novel yang menyatukan
69
Kisah Alenza dan Rio
70
Acara Pernikahan.
71
Pengantin Pria diculik
72
Rencana jahat Sindi
73
Menikah dadakan
74
PENGUMUMAN
75
Sah suami istri dadakan
76
Hatiku berkata kau miliku
77
Malam dan pagi pertama
78
Kisah yang menjadi nyata
79
lamaran dadakan
80
Diterima
81
Sahabat luknut
82
Konsep pernikahan
83
Pernikahan Sarani
84
Hadiah
85
Mainan Mahal
86
London
87
Tentang rasa
88
Lahirnya baby twins
89
I love u

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!