The 13 King

Nafisa tidak tahu jika dibalik naga yang mulai menjadi butiran-butiran berwarna putih bercahaya yang perlahan-lahan mulai memudar ini, terdapat sekelompok remaja laki-laki mengenakan seragam sekolah yang berbeda-beda. Begitu kedua mata gadis itu bertemu mereka, hatinya seperti ditusuk jarum. Nafasnya bahkan berhenti untuk beberapa saat. Saking kagetnya. Sebab di atas kepala para remaja itu terdapat tulisan The 13 King. Mereka juga syok bukan main setelah melihat apa yang baru saja terjadi. Tidak salah lagi mereka adalah anggota tim The 13 King.

Belum lagi otaknya langsung memikirkan semua orang di sekolah ini.

Hening. Semuanya tidak percaya pada apa yang sudah mereka lihat.

"Lari Nafisa lari!"

Seolah-olah ada seseorang di dalam dirinya. Padahal dirinya sendiri yang menyuruhnya untuk berlari.

"Lari Nafisa cepat! Sebelum terlambat! Mereka sudah tahu mengenai dirimu! Cepat!"

"Aku nggak bisa angkat kaki bodoh!"

Nafisa ingin sekali menggerakkan kakinya. Kakinya padahal tidak kenapa-napa tapi rasanya sangat sulit digerakkan. Seolah-olah badannya mati rasa. Ini bukan efek penyerangan. Tapi memang saking kaget dan paniknya dia sampai tidak sanggup bahkan untuk sekedar menggerakkan badannya.

"Jangan panik jangan panik jangan panik. Tenangkan dirimu Nafisa! Tenangkan dirimu!"

Butiran-butiran berwarna hitam muncul di sekitar Nafisa ke depan gadis itu dan membentuk sebuah pedang.

[PEDANG LEGENDARIS BLACK DRAGON]

[KEMAMPUAN SPESIAL: MENANGKIS SERANGAN KHUSUS]

[RANK: S]

Pedang ini merupakan salah satu senjata terkuat di game Aethfire. Yang mendapatkannya adalah yang melakukan serangan paling banyak terhadap bos monster barusan. Merupakan salah satu senjata yang dinanti-nanti. Tapi Nafisa sama sekali tidak mempedulikannya malah langsung menyingkirkannya ke tempat item yang tidak digunakan. Itupun karena tidak sengaja tangannya bergerak dan menyentuh tulisan 'save'. Setiap pemain memiliki dua penyimpanan. Salah satunya adalah untuk menyimpan item yang tidak digunakan.

Begitu tangannya dapat digerakkan, Nafisa langsung menghadap ke samping dan melangkahkan kakinya. Benar saja. Semua orang menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Saking tidak percayanya, mereka sampai bengong.

"Sial. Apa yang aku pikirkan sehingga menyerang monster itu?" batin Nafisa mengeluh setengah mati. Dia bersumpah tidak akan lagi melakukan tindakan konyol seperti iitu lagi.

Sementara itu....

"SELAMAT KEPADA KING DAN ANAK-ANAK DI SMA ALASTAR YANG TELAH MENGALAHKAN BOS MONSTER!"

Suara dari pusat kota bahkan terdengar sampai sekolah ini. Nafisa semakin kesal. Lalu siaran terdengar lagi kali ini dari menara. Kelihatannya beritanya sampai masuk ke seluruh saluran televisi. Para pemain di luar sana terkejut. Termasuk para pemain profesional. Akhirnya King menunjukkan batang hidungnya dan dia baru saja mengalahkan monster level tinggi di SMA Alastar. Topik ini dengan cepat menjadi berita nomor satu di internet.

"Gila!" jerit Nafisa di dalam hati. Dia sangat menyesal sudah menolong orang lain.

"Mulai sekarang aku harus sadar dan menahan diri, maaf nek," batin Nafisa.

Terdengar ledakan entah dari mana lalu seluruh lapangan dihujani butiran-butiran berwarna biru. Layar biru agak transparan muncul di hadapan semua pemain di sekolah ini. Beberapa bersorak gembira. Semuanya mendapat hadiah. Teriakan-teriakan kebahagiaan menggema dan itu membuat Nafisa risih. Dia juga mendapat hadiah malah paling banyak.Bukannya senang, gadis itu malah kesal setengah mati. Gadis itu langsung menyingkirkannya tanpa membacanya terlebih dulu. Tapi kemudian, dia mendapatkan kemampuan baru. Tubuhnya mulai diselimuti sihir. Hal itu menjadi pusat perhatian lagi. Nafisa juga sama sekali tidak tahu jika diatas kepalanya perlahan-lahan muncul mahkota emas menandakan jika dia berada di posisi nomor satu sebagai pemain terbaik game Aethfite.

"Nafisa."

Nafisa hanya melirik anak yang memanggilnya.

"Kamu...kamu King?"

Lucu. Yang memanggilnya adalah teman sekelasnya yang sering menghinanya. Wajahnya baru pertama kali Nafisa lihat sangat syok. Tangannya yang menunjuk Nafisa sampai gemetaran.

"Hah? King? Aku bukan King dan aku juga bukan pemain!" ujar Nafisa santai lalu kembali berjalan menuju kelasnya.

Jika Nafisa tidak mendapat juara satu di sekolah, pasti dia tidak akan dikenali anak-anak lain karena keberadaannya saja tidak jelas. Dia hampir tidak pernah muncul di mana pun. Kini anak-anak dari kelasnya akhirnya tahu bahwa Nafisa adalah anak yang kelewat santai. Mereka mati-matian melawan monster dan ketakutan. tapi bisa-bisanya Nafisa mengalahkannya begitu mudah dan santai seolah-olah sudah biasa melakukannya.

Mereka tidak tahu jika Nafisa sudah kebal cukup dengan satu monster yang pernah menyerangnya. Wujud monster mirip naga kali ini memikat Nafisa. Dia seperti sedang berada di dunai fantasi, sehingga dia juga merasa bahwa kesempatan untuk berhadapan dengan monster itu tidak boleh disia-siakan.

"Bohong. Di atas kepalamu itu apa?"

Nafisa menoleh ke atas dan melihat ada sebuah mahkota yang melayang.

"Sial. Sial. Sial. Tenang Nafisa tenang. Kalau panik malah nggak bisa mencari alasan yang logis," batin Nafisa.

"Aku mau bilang kalau aku NPC atau suruhan dari game ini, tapi kalau informasi itu sampai ke pusat terus mereka nggak terima, aku bisa diserang," batin Nafisa.

"Ayolah Nafisa. Biasanya kamu nggak begini loh. Tekan perasaan panikmu!"

"Jangan lama-lama buat jawab Nafisa! Anak-anak lain sudah mulai mendekatimu"

Nafisa beberapa kali memejamkan mata untuk menyembunyikan ekspresi paniknya,

"Hmmm?"

Hah?

Nafisa melirik ke samping kala di samping pipi kanannya persis ada wajah seorang anak laki-laki. Refleks dia menjauh sepanjang dua langkah.

Anak itu tersenyum. Lalu Nafisa menoleh ke samping. Dalam sekejap hatinya seperti dipanah. Bukan dipanah cinta. Melainkan panah siksaan.

Sekitar 11 anak laki-laki tengah memperhatikannya lekat-lekat. Termasuk yang mendekatkan wajahnya. Yang menjadi masalah terbesar bagi Nafisa, di atas mereka tertulis 'THE 13 KING'.

Anak yang paling pendek dan kecil. Beberapa badannya diperban. Wajahnya kelihatan suram dan seragamnya sedikit berantakan. Nafisa sama sekali tidak mengenal seragam itu. Tapi dia mengira itu seragam SMP.

NATHANIEL

TIPE: PENYERANG GARIS BELAKANG

KEMAMPUAN SPESIAL: KECEPATAN DAMAGE

Lalu ada yang berasal dari Akademi Atana. Penampilan mereka biasa saja tapi entah kenapa auranya paling mencolok dibandingkan yang lain. Yang satu seragamnya rapi yang satunya lagi berantakan. Celananya diangkat sebelah sampai selutut. Kancing bajunya tidak dikaitkan sehingga menampakkan kaosnya yang berwarna biru tua. Yang rapi menatap Nafisa sambil tersenyum licik. Yang berantakan menatap Nafisa biasa saja.

REI (Yang pakai seragam rapi)

TIPE: SUPPORT

KEMAMPUAN SPESIAL: JEBAKAN MEMATIKAN

ALVIN (Yang pakai seragam berantakan)

TIPE: ASSASSIN

KEMAMPUAN SPESIAL: SERANGAN TIBA-TIBA

Lalu ada yang dari SMA Erizas.

GASA

TIPE: TANK

KEMAMPUAN SPESIAL: REGENERASI TINGKAT S

Nafisa sedikit terkejut ketika melihat Leo. Tidak ada yang tidak tahu Leo di sekolah ini. Anak salah satu pengusaha terbesar di kota ini yang selalu diikuti oleh bodyguardnya yang merupakan teman sekelasnya. Anaknya selalu diam. Tidak ia sangka Leo ternyata bagian dari tim The 13 King.

LEO

TIPE: PEMBURU

KEMAMPUAN SPESIAL: TEBASAN JARAK JAUH

Yang satu ini lebih membuat Nafisa terkejut lagi. Anak-anak perempuan mengelilingi anak itu dengan mata berbinar-binar. Dia merupakan model yang sedang diperbincangkan saat ini. Dio. Benarkah itu dia? Nafisa yakin dia pasti salah lihat.

DIO

TIPE: ASSASSIN

KEMAMPUAN SPESIAL: PISAU BERACUN

Lalu ada lagi...

FELIX

TIPE: PENEMBAK

KEMAMPUAN SPESIAL: TARGET PENGUNCIAN

DIKIS

TIPE: PENYERANG GARIS DEPAN

KEMAMPUAN SPESIAL: STABILITAS 90%

ERASH

TIPE: ASSASSIN

KEMAMPUAN SPESIAL; KECEPATAN SERANGAN TINGKAT S

ROY

TIPE: TANK

KEMAMPUAN SPESIAL: KONTROL MUSUH

ASH

TIPE: PENYERANG GARIS DEPAN

KEMAMPUAN SPESIAL: MENANDAI MUSUH TINGKAT S

The 13 King memiliki 13 anggora termasuk ketuanya. Kurang satu. Tapi Nafisa sama sekaki tidak tertarik untuk mencaritahu nya.

"Aku sangat kecewa kalau King ternyata seorang perempuan," ucap Alvin datar.

"Apa? Memangnya apa urusannya denganmu hah?" bentak Nafisa di dalam hati. Dari wajah anggota tim The 13 King sudah jelas kalau mereka semua meremehkannya,

Dikis berjalan ke hadapan Nafisa dan mengangkat tangannya seperti ingin bersalaman. Nafisa tentu saja tidak akan menerimanya. Tapi ternyata tangan itu mulai dikelilingi oleh sihir yang kemudian membentuk sebuket bunga mawar biru.

"Kamu sangat cantik seperti bunga ini, salam kenal namaku Dikis, mulai sekarang kita akan bertarung bersama," ucap Dikis.

"Hah? Aku memang suka bunga kecuali yang satu ini. Bunga dari sistem game? Yang benar saja. Bukannya aku sombong, tapi aku nggak mau menerima apa pun yang berkaitan sama game. Dan juga wajahmu itu...kelihatan sekali nggak menunjukkan pertemanan," keluh Nafisa di dalam hati.

"Nggak kusangka ternyata Nafisa itu King. Tapi kenapa kamu nggak muncul di daftar yang ada di bu guru...."

"Pemain terbaik nomor satu memiliki banyak keuntungan khusus. Salah satunya adalah menyembunyikan identitas pemainnya. Oleh karena itu dia nggak terlihat. Iya kan?" tanya Rei masih dengan senyuman liciknya.

"Sok tau. Memangnya kau juga pemain terbaik?" batin Nafisa. Kesannya pada Rei langsung tidak suka.

"Aku bukan King!" tegas Nafisa dingin tapi kalem. Lalu kaki gadis itu kembali melangkah menjauhi kerumunan.

Nafisa sangat bersyukur tidak ada yang mengejarnya. Benar juga. Meskipun dia King dan pada awalnya diidolakan, setelah orang-orang tahu siapa dirinya yang sebenarnya yang merupakan seorang gadis jelek, miskin, dan tidak ada bagus-bagusnya mereka akan menjauh. Hal itu malah sangat disyukuri sebab dia perlahan-lahan akan terbebas dari game ini. Barangkali para pemain dari sekolah ini akan protes ke pusat mengenai dirinya yang menjadi pemain terbaik nomor satu supaya dihilangkan karena tidak pantas berada di posisi ini. Dia malah akan sangat-sangat bersyukur. Ini namanya memanfaatkan kebencian orang lain demi keuntungan.

Sebelum memasuki kelasnya, Nafisa mengangkat tangannya ke depan dan menggeser ke bawah, layar biru langsung muncul. Dia ingin mengecek siapa satu lagi anggota The 13 King. Ini bukan karena penasaran tapi jika tidak salah, ada seorang pemain yang...

Kedua mata Nafisa membulat sempurna.

RAVEN

TIPE: ASSASSIN/ MAGE

KEMAMPUAN SPESIAL: DUA PEDANG BERDARAH

Pada saat yang sama Nafisa merasakan ada seseorang yang memperhatikannya. Dia menoleh ke kiri dan kaget melihat Raven sedang memperhatikannya di kejauhan sambil menyandarkan punggungnya ke tembok. Meskipun dengan jarak ini, tetap saja kelihatan ekspresinya tidak suka. Di atas Raven ada layar biru transparan yang menandakan jika Nafisa melihat salah satu anggota tim The 13 King. Begitu mata mereka bertemu, Raven langsung pergi.

Nafisa menyentuh dadanya yang berdebar sangat kencang. Tapi wajahnya terlihat sedih.

"Ternyata Raven berada di tim The 13 King," gumam Nafisa di dalam hati.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up ⚡🔨

2023-04-27

0

Lami_Kim

Lami_Kim

hah gimana gimana baru pertama kali ketemu loh 👀

2022-08-11

2

Lami_Kim

Lami_Kim

bentar bentar, raven yang tetangganya nafisa kan anak kandungnya ayah angkat nafisa

2022-08-10

4

lihat semua
Episodes
1 Kemunculan Game Baru
2 Pemain Terbaik Nomor Satu
3 Menuju Sekolah
4 Kemunculan Pemain Terbaik
5 The 13 King
6 Rencana Nafisa
7 Panggilan Kepada Seluruh Pemain
8 Keluar Dari Tim
9 Nenek Dhania
10 Kekesalan Nafisa
11 Tim Viel
12 Ancaman Melisa
13 Farming
14 Xania
15 King Vs Xania
16 Rencana Selanjutnya
17 Reyners
18 30 Tahun Yang Lalu
19 Ibukota Aeven
20 Kekacauan
21 Rencana Mencari Pemain Asing
22 Bertarung Bersama Raven
23 Pet
24 Rank SSSS
25 Kesedihan Nafisa
26 Curiga
27 Tidak Ada Jalan
28 Ultimate
29 Kemunculan The 13 King
30 1000 Misi
31 Tamu Tak Diundang
32 Nafisa Frustasi
33 Ancaman
34 Serangan Di Malam Yang Dingin
35 Menyelamatkan Raven
36 Strategi Kekalahan
37 Nemesis
38 Teman Baru
39 Dipermainkan
40 Guild Snapdragon
41 Kembali Dan Berubah
42 Ke Sekolah
43 Membocorkan Misi Pertama
44 Perjalanan Menyelesaikan Misi
45 Menara Kematian
46 Rahasia Felix
47 Leader
48 Di Rumah Felix
49 Persiapan Menyelesaikan Misi
50 Bertemu Para Pemburu Rank S
51 Ruangan Bos Monster
52 Gadis Misterius
53 Hatiku Tidak Serapuh Itu
54 Gandengan Tangan
55 Janji Pedang Hitam
56 Strategi Nafisa
57 Serangan Berkelanjutan
58 Dor Dor Dor
59 Jalan Keluar
60 Ucapan Terima Kasih
61 Teman Baru
62 Sebuah Misteri
63 Pemburu Terbaik Nomor 25
64 Jadikan Aku Ksatriamu
65 End
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Kemunculan Game Baru
2
Pemain Terbaik Nomor Satu
3
Menuju Sekolah
4
Kemunculan Pemain Terbaik
5
The 13 King
6
Rencana Nafisa
7
Panggilan Kepada Seluruh Pemain
8
Keluar Dari Tim
9
Nenek Dhania
10
Kekesalan Nafisa
11
Tim Viel
12
Ancaman Melisa
13
Farming
14
Xania
15
King Vs Xania
16
Rencana Selanjutnya
17
Reyners
18
30 Tahun Yang Lalu
19
Ibukota Aeven
20
Kekacauan
21
Rencana Mencari Pemain Asing
22
Bertarung Bersama Raven
23
Pet
24
Rank SSSS
25
Kesedihan Nafisa
26
Curiga
27
Tidak Ada Jalan
28
Ultimate
29
Kemunculan The 13 King
30
1000 Misi
31
Tamu Tak Diundang
32
Nafisa Frustasi
33
Ancaman
34
Serangan Di Malam Yang Dingin
35
Menyelamatkan Raven
36
Strategi Kekalahan
37
Nemesis
38
Teman Baru
39
Dipermainkan
40
Guild Snapdragon
41
Kembali Dan Berubah
42
Ke Sekolah
43
Membocorkan Misi Pertama
44
Perjalanan Menyelesaikan Misi
45
Menara Kematian
46
Rahasia Felix
47
Leader
48
Di Rumah Felix
49
Persiapan Menyelesaikan Misi
50
Bertemu Para Pemburu Rank S
51
Ruangan Bos Monster
52
Gadis Misterius
53
Hatiku Tidak Serapuh Itu
54
Gandengan Tangan
55
Janji Pedang Hitam
56
Strategi Nafisa
57
Serangan Berkelanjutan
58
Dor Dor Dor
59
Jalan Keluar
60
Ucapan Terima Kasih
61
Teman Baru
62
Sebuah Misteri
63
Pemburu Terbaik Nomor 25
64
Jadikan Aku Ksatriamu
65
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!