Sebentar Lagi

Beragam hidangan tersaji di atas meja, dari penampilannya saja sudah begitu menggiurkan dan menggugah selera. Syera memandangi satu persatu hidangan itu dengan mata berbinar. Segera setelah Fandy mempersilahkannya untuk makan, ia pun tanpa basa-basi mulai melahap setiap isi piring dihadapannya.

Fandy tersenyum melihat cara makan Syera yang begitu lahap. Dari cara Syera makan Fandy terbayang jika gadis itu bisa saja memenangkan acara lomba makan jika ikut berkompetisi.

"Makanlah dengan pelan, nggak ada yang akan merebut makanan ini."

Mulut Syera penuh dengan makanan. Dia mengunyah isi mulutnya dengan wajah senyum pada Fandy.

"Kak Fandy nggak lapar, kenapa diam aja nggak makan?" tanya Syera tak jelas karena posisi mulut yang penuh makanan sambil tak henti mengunyah.

"Lihat kamu makan sudah buat aku kenyang," ucap Fandy menyelipkan anak rambut Syera yang jatuh ke belakang telinga. "Oh iya, kamu nggak kerja hari ini?"

"Kerja, kan pulangnya lebih awal dari karyawan lain."

"Oh...."

Tidak tahu saja kalau sebenarnya pemilik restoran adalah seorang wanita yang dulunya bekerja di panti asuhan tempat Fandy diasuh sebelum di adopsi. Dan tanpa sepengetahuan Syera ternyata Fandy jugalah yang meminta wanita itu mempekerjakan Syera dan memberikan dispensasi jam kerja.

"Habis makan kamu mau kemana lagi?" Fandy meraih piring berisi udang goreng dan membuang kulitnya.

Tanpa diminta Syera membuka mulutnya lebar-lebar. Hal yang sudah biasa baginya karena udang yang dikuliti Fandy adalah untuknya.

Satu

Dua

Tiga

Tiga udang goreng jumbo lenyap seketika setelah masuk dalam mulut Syera.

Sisa satu udang lagi di piring, Syera mengambilnya dan membuang kulitnya. Yakin tidak lagi ada kulit yang menempel, Syera menyodorkannya pada Fandy.

Kebiasaan mengupas kulit udang untuk satu sama lainnya sudah menjadi kebiasaan Syera dan Fandy. Ya, meskipun Syera yang akan memakan udangnya lebih banyak.

Syera selalu merasa tenang dan aman saat berada di dekat Fandy. Pria itu satu-satunya orang yang selalu mensupport apa yang ia lakukan selain bibi Retno dan pak Asep tentunya. Kedua orangtua itu sudah Syera anggap sebagai orangtuanya selama ini.

"Kita jalan-jalan aja kak, terserah mau kemana."

Fandy memikirkan sesuatu saat Syera memberi tahu keinginannya. "Oke."

Fandy membayar tagihan ke kasir setelah Syera selesai istirahat dari acara makannya. Merasa sayang dan mubajir dengan makanan yang masih belum tersentuh, Fandy meminta pelayan membungkusnya untuk di bawa pulang. Toh makanan itu bersih, kalau disimpan dalam lemari pendingin masih bisa dimakan besok pagi setelah dipanaskan terlebih dahulu.

..........

"Ngak masalahkan kalau kita jalan-jalannya kesini?"

"Enggak kok, sebenarnya ditraktir makan aja udah senang."

Turun dari mobil, mereka berjalan mengelilingi taman dimalam hari. Duduk tanpa alas di atas rumput hijau, menikmati angin malam dan ditemani ribuan bintang.

"Ini punya kamu," menyerahkan kantong plastik berisi cemilan dan minuman ringan yang tadi Fandy beli dari supermarket saat diperjalanan menuju taman.

"Wah... Kenapa belinya banyak kak, kan cuman berdua."

"Bawa pulang kalau nggak habis. Lumayan buat teman ngemil kamu sambil ngerjain tugas kuliah."

"Berarti ini punya aku kan dan satu lagi, aku nggak pernah maksa atau nyuruh kak Fandy beliin ini semua ya," ucap Syera memeluk kantong plastik berisi cemilan.

"Iya," membenarkan ucapan Syera.

Dibukanya kembali kantong tersebut, meneliti satu persatu isinya. Dua botol minuman ringan rasa stroberi dan sebungkus kuaci dikeluarkannya. Satu botol minuman diberikannya pada Fandy dan yang satunya tentu untuk dirinya.

"Hihihi..." Syera nyengir memperlihatkan deretan putih giginya memberikan bungkus kuaci pada Fandy. Dengan senang hati Fandy menerimanya dan tertawa kecil. Merobek ujung bungkusnya, mengeluarkan isinya dan mulai membuka satu persatu kulit kuaci.

"Enak."

Syera dengan sabar menunggu setiap kuaci yang dikupas Fandy untuknya. Sejak SD kuaci merupakan salah satu cemilan yang paling disuka Syera dan itu berlangsung hingga ia dewasa.

Keduanya saling bertukar cerita akan kegitan yang mereka lakukan sehari-harinya. Syera dan Fandy semakin saling mengenal melalui setiap cerita yang mereka ceritakan selama ini.

"Kamu pasti capek dengan semuanya, iyakan?"

"Namanya kita hidup di dunia, kita kerja dan pastinya capek dong, kak. Contohnya sekarang ini, kakak juga pasti capek kan ngupasin kuacinya, aku yang hanya ngunyah aja capek."

"Hahaha... Kalau capek kenapa makan kuaci?"

"Karena Syera suka. Hehehe..."

"Sama. Kak Fandy juga suka ngupasin kuaci buat kamu." Fandy menepuk-nepuk kedua tangannya, membersihkan sisa kulit kuaci yang menempel dan mengacak rambut Syera.

Fandy merebahkan tubuhnya disamping Syera. Keduanya memandangi langit dalam keheningan untuk waktu yang cukup lama.

"Tunggu dan bertahanlah sedikit lagi," ucap Fandy dengan mata yang kini tertutup. "Sebentar lagi, hem?" suara Fandy begitu lembut dan enak di dengar.

"Maksud kak Fandy?"

"Kita akan berpetualang bersama, meninggalkan semuanya."

"Hihihi... Kak Fandy ada-ada aja. Makin lama kak Fandy makin aneh omongannya."

..........

Sebelum pukul sepuluh malam Syera sudah tiba dirumah melalui pintu samping, pintu yang lebih sering dilewatinya saat keluar- masuk rumah.

Makanan yang dibungkus tadi dia masukkan dalam lemari pendingin sedangkan kantong plastik berisi banyak cemilan dibawanya ke dalam kamar.

"Habis ditraktir nak Fandy ya, makan enak tapi nggak ngajak-ngajak bibi," sungut bibi Retno bercanda saat menjumpai Syera di dapur.

"Maaf ya, bi? Lain kali aku ajak tapi harus izin kak Fandy tentunya, hehehe..."

"Bibi becanda doang, neng. Kalau beneran diajak juga nggak nolak sih," seloroh bibi Retno.

"Oh iya, kalau bibi mau di dalam kulkas ada makanan dari cafe tempat tadi kak Fandy ajak aku, bi."

"Besok aja neng, sudah malam dan waktunya istirahat. Bibi capek beresin kamar atas."

"Kamar atas?"

"Iya, kamar atas. Ya udah, bibi istirahat deluan ya."

Syera berpikir sejenak akan ucapan bibi Retno, tak biasanya wanita itu bersih-bersih kamar dimalam hari apalagi kamar yang dibersihkan adalah kamar yang sudah sekitar tujuh tahun ini tidak ditempati. Memang bibi Retno selalu membersihkan kamar itu seminggu dua kali tapi itupun dilakukan saat pagi atau siang hari.

Diatas sebuah kasur kecil yang diletakkan di lantai dengan alas tikar Syera merebahkan tubuhnya. Kamarnya berada di sebelah kamar bibi Retno, tempat dimana seorang pelayan rumah untuk tidur.

Mungkin karena pengaruh makan yang banyak saat ditraktir Fandy membuatnya sudah terlelap seketika. Meski malam ini begitu mudah baginya terlelap namun malam Syera masih saja sama dengan malam-malam sebelumnya. Malam dimana air matanya selalu mengalir meski dalam keadaan terlelap.

Pukul lima pagi Syera bangun dan membantu bibi Retno terlebih dahulu mengerjakan pekerjaan rumah sebelum ia bersiap pergi ke kampus. Sebenarnya bibi Retno tidak enak hati saat Syera selalu membantunya di dapur karena berpikir Syera adalah anak dari almarhum majikannya.

"Sudah, neng. Kalau almarhum pak Bayu masih hidup dan lihat anaknya ngerjain tugas pembantu seperti ini, bisa kena omel dan dipecat bibi."

"Kalau aku anaknya, kalau enggak gimana, bi?"

"Kalau enggak..." Bibi Retno menjeda kalimatnya. "Kalau enggak ya berakhir seperti bibi jadi pelayan."

Hahaha...

Syera dan bibi Retno tertawa bersamaan. Sangkin gelinya mereka sampai harus menutup mulut dengan telapak tangan.

Dert... Dert... Dert...

Syera menghentikan tawanya saat mendapat sebuah telpon dan tanpa ragu ia menjawab panggilan tersebut.

"Iya, halo kak?" ucap Syera pada si penelpon yang tak lain adalah Fandy.

"Bantuin kak Fandy lagi ya?"

"Lagi? Tapi Syera nggak bisa, ada banyak tugas kuliah."

"Jadi kamu nggak bisa ya?"

"Em... Gimana ya? Kalau gitu naikin gaji Syera jadi lima ratus ribu gimana? "

"Deal!" Tanpa berpikir panjang Fandy langsung menyetui syarat yang diberikan Syera.

Jangan lupa kasih LIKE dan KOMENTARnya ya😊😊✌️

Terpopuler

Comments

Hahaha... Sama dengan aku nih suka kwaci😂😂

2022-08-20

1

Siapa Aku

Siapa Aku

yg gratisan emang selalu enak, ngak ada bandingannya😅😅

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Anak Kecil Itu
3 Anak Tidak Jelas Asal-Usulnya
4 Akan Kembali
5 Janji Mentraktir Syera
6 Sebentar Lagi
7 Kembali Bertemu
8 Bertemu Di Pesta
9 Menangis Tanpa Suara
10 Meninggalkan Kampus
11 Pasal Satu Di Perusahaan
12 Menjengkelkan
13 Jangan! Tidak Boleh.
14 Kakakmu
15 Bukan Urusanku
16 Bersabarlah Sedikit Lagi
17 Terimakasih. Saya Pergi.
18 Tidak Mungkin Itu Dia
19 Novel Fiksi
20 Rasa Penasaran Leo
21 Executive Lift Only
22 Daebak!
23 Enak, kok.
24 Benar-Benar Payah!
25 Kenapa Jadi Begini
26 Bak Seekor Cicak
27 Terlihat Jelas
28 Adikku?
29 Tapi Dia Adik Kamu
30 Gadis Yang Kubenci
31 Apa Dia Baik-Baik Saja?
32 Kembalikan
33 Fandy Menyukai Gadis Itu
34 Enak Dan Manis
35 Pelanggan Gila
36 Bukan Seperti Ini
37 Aku Tidak Lihat
38 Jawab Dengan Jujur
39 Tapi Aku Tidak
40 Seperti Adegan Film Holywood
41 Jangan Marah
42 Keputusan Syera
43 Satu Aturan
44 Halus Tapi Tajam
45 Kuliah Dan Bekerja
46 Aku Suka
47 Apa Aku Bisa Memelukmu?
48 Isi Kotak Dalam Laci
49 Aku Tidak Suka
50 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
51 Ayo Bicara Dengan Syera
52 Air Mata Leo
53 Seperti Kucing Dan Tikus
54 Kurir Makanan
55 Mati Bersamaku
56 Cuman Ketiduran
57 Kolam Renang
58 Nikmati Masa Mudamu
59 Tidak Lama Lagi
60 Pertengkaran Di Pagi Hari
61 Jangan Pergi
62 Kenapa Membuatku Khawatir?
63 Pembicaraan Serius
64 Melewati Batas
65 Ini Mama
66 Bukan
67 Janji Untuk Sering Bertemu
68 Melepasnya Untuk Melihatnya Bahagia
69 Pertemuan Dan Perpisahan
70 Aku Tidak Akan Kemana-Mana
71 Seberapa Banyak?
72 Meski Hati Belum Rela
73 Adik Perempuanku
74 Kriteria Pria Untuk Syera
75 Sama Gilanya
76 Jangan Merusak Suasana
77 Sedang Tidak Baik-Baik Saja
78 Memperjelas Hubungan
79 Manis Dan Romantis
80 Janji Menua Bersama
81 Dukungan Mama Mila
82 Siapapun Asalkan Jangan Dia
83 Kita Akan Berpetualang
84 Ultimatum Mama Mila
85 Merindukanmu
86 Nikmati Istirahat Anda
87 Syera, Ini Aku
88 Tempat Yang Indah
89 Merengkuh Hangatnya Cinta
90 Bawa Anakku Kembali
91 Kesalahan Termanis Dan Terindah
92 Dia Adikku
93 Jangan Menyerah Untukku
94 Kita Akan Menikah
95 Cukup Sekali Menjadi Murahan
96 Sekali Seumur Hidup
97 Kita Akan Menemui Seseorang
98 Pergi Dan Temuilah
99 Make Me Like A Princess
100 Berharap Sebuah Keajaiban
101 Berakhir Di tempat Yang Indah (END)
102 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal
2
Anak Kecil Itu
3
Anak Tidak Jelas Asal-Usulnya
4
Akan Kembali
5
Janji Mentraktir Syera
6
Sebentar Lagi
7
Kembali Bertemu
8
Bertemu Di Pesta
9
Menangis Tanpa Suara
10
Meninggalkan Kampus
11
Pasal Satu Di Perusahaan
12
Menjengkelkan
13
Jangan! Tidak Boleh.
14
Kakakmu
15
Bukan Urusanku
16
Bersabarlah Sedikit Lagi
17
Terimakasih. Saya Pergi.
18
Tidak Mungkin Itu Dia
19
Novel Fiksi
20
Rasa Penasaran Leo
21
Executive Lift Only
22
Daebak!
23
Enak, kok.
24
Benar-Benar Payah!
25
Kenapa Jadi Begini
26
Bak Seekor Cicak
27
Terlihat Jelas
28
Adikku?
29
Tapi Dia Adik Kamu
30
Gadis Yang Kubenci
31
Apa Dia Baik-Baik Saja?
32
Kembalikan
33
Fandy Menyukai Gadis Itu
34
Enak Dan Manis
35
Pelanggan Gila
36
Bukan Seperti Ini
37
Aku Tidak Lihat
38
Jawab Dengan Jujur
39
Tapi Aku Tidak
40
Seperti Adegan Film Holywood
41
Jangan Marah
42
Keputusan Syera
43
Satu Aturan
44
Halus Tapi Tajam
45
Kuliah Dan Bekerja
46
Aku Suka
47
Apa Aku Bisa Memelukmu?
48
Isi Kotak Dalam Laci
49
Aku Tidak Suka
50
Apa Aku Melakukan Kesalahan?
51
Ayo Bicara Dengan Syera
52
Air Mata Leo
53
Seperti Kucing Dan Tikus
54
Kurir Makanan
55
Mati Bersamaku
56
Cuman Ketiduran
57
Kolam Renang
58
Nikmati Masa Mudamu
59
Tidak Lama Lagi
60
Pertengkaran Di Pagi Hari
61
Jangan Pergi
62
Kenapa Membuatku Khawatir?
63
Pembicaraan Serius
64
Melewati Batas
65
Ini Mama
66
Bukan
67
Janji Untuk Sering Bertemu
68
Melepasnya Untuk Melihatnya Bahagia
69
Pertemuan Dan Perpisahan
70
Aku Tidak Akan Kemana-Mana
71
Seberapa Banyak?
72
Meski Hati Belum Rela
73
Adik Perempuanku
74
Kriteria Pria Untuk Syera
75
Sama Gilanya
76
Jangan Merusak Suasana
77
Sedang Tidak Baik-Baik Saja
78
Memperjelas Hubungan
79
Manis Dan Romantis
80
Janji Menua Bersama
81
Dukungan Mama Mila
82
Siapapun Asalkan Jangan Dia
83
Kita Akan Berpetualang
84
Ultimatum Mama Mila
85
Merindukanmu
86
Nikmati Istirahat Anda
87
Syera, Ini Aku
88
Tempat Yang Indah
89
Merengkuh Hangatnya Cinta
90
Bawa Anakku Kembali
91
Kesalahan Termanis Dan Terindah
92
Dia Adikku
93
Jangan Menyerah Untukku
94
Kita Akan Menikah
95
Cukup Sekali Menjadi Murahan
96
Sekali Seumur Hidup
97
Kita Akan Menemui Seseorang
98
Pergi Dan Temuilah
99
Make Me Like A Princess
100
Berharap Sebuah Keajaiban
101
Berakhir Di tempat Yang Indah (END)
102
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!