Antara bingung dan cemas Leo berjalan di lorong rumah sakit menuju sebuah ruangan. Dari kejauhan ia melihat mamanya berdiri di topang seorang pria seusia papanya yang tak lain adalah pak Ferdi. Keduanya berdiri di depan ruang operasi.
Belum ia sampai dan sesaat akan memanggil mamanya, dua pria berpakaian seragam dokter keluar dari ruang operasi yang langsung disambut oleh dua orang yang sedari tadi menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir.
Salah satu di antara dokter tersebut mengatakan sesuatu yang tidak dapat di dengar Leo dan tak lama kemudian suara jeritan memenuhi ruang tunggu operasi.
Aaaaa...!!
Mendengar jeritan mamanya ia berlari dengan pikiran kosong. Dokter yang berbicara dengan mamanya berlalu setelah menyampaikan sesuatu.
"Mama," panggil Leo.
Suara jerit dan tangisan membuat Leo menjadi kalut.
"Leo... Kenapa jadi seperti ini, nak." Isakan mama Mila terdengar begitu Pilu ditambah lagi suara itu begitu parau karena sudah terlalu banyak menangis. "Salah mama apa, kenapa jadi seperti ini, ma-mama mimpi kan, nak? Ini nggak benar kan pak Ferdi?"
Mama Mila menatap Leo dan pak Ferdi bergantian sembari menggoyang-goyang tangan mereka.
"Tenang, ma. Ada apa? Kenapa Leo disuruh ke rumah sakit?"
Leo yang belum paham dengan situasi yang ada melihat ke arah pak Ferdi meminta penjelasan.
"Maaf sebelumnya nak Leo, lebih baik nak Leo silahkan masuk dulu ke dalam." Pak Ferdi mengajak Leo, menuntunnya ke dalam kamar operasi dimana sebuah tubuh terbujur kaku di atas meja operasi.
Mama Mila menyelonong terlebih dahulu masuk ke dalam ruang operasi. Hatinya hancur melihat pria yang sudah menemaninya bertahun-tahun tergeletak tak berdaya.
Mama Mila kembali histeris.
"Aaaaa... Salah mama apa, pa? Salah mama apa sampai harus seperti ini?"
Leo menyusul mamanya kedalam diikuti pak Ferdi dibelakangnya.
"Papa?" Suara Leo mengecil seakan tertelan dalam ruangan berbau obat-obatan itu. Tubuhnya ambruk seketika. Dilihat mamanya menguncang-guncang tubuh papanya namun tentu saja tak ada respon karena pria itu sudah meninggal saat operasi baru saja berlangsung lima menit.
"Maaf nak Leo, pak Bayu sudah tidak ada lagi. Nak Leo harus kuat untuk mama nak Leo."
Sekuat tenaga Leo bangkit dengan air mata yang mulai mengalir deras namun sepatah katapun tak keluar dari mulutnya.
Bruk!
Mama Mila terjatuh dan terkulai lemas dilantai hingga beberapa detik kemudian ia pingsan. Perawat yang masih berada dalam ruang operasi langsung membantu mengangkat tubuh mama Mila dan membawanya ke salah satu ruang rawat untuk ditangani.
Hanya air mata yang terus mengucur dari pelupuk Leo. Ia kembali ambruk, melihat mamanya digotong pak Ferdi dan perawat. Pandangannya kembali beralih pada tubuh kaku di depannya. Seakan orang linglung Leo tidak tahu apa yang harus dan pertama ia lakukan. Dua orang perawat sibuk di depannya mempersiapkan kepulangan almarhum papanya.
..........
Lima belas menit kemudian pak Ferdi kembali menemui Leo yang masih duduk dilantai bersandar pada dinding ruang operasi.
"Ayo bangun, nak." Pak Ferdi membantu Leo berdiri dan membawanya keluar menuju ruang tunggu. "Nak Leo duduk dulu disini. Ibu Mila sedang mendapat perawatan."
Bibir Leo bergerak begitu berat saat bertanya pada pak Ferdi. "Ada apa sebenarnya, kenapa papa seperti ini?"
"Hem... Sebenarnya..." Pak Ferdi menarik nafas dan mulai menceritakan apa yang terjadi.
Sebelum kecelakaan terjadi...
Tadi siang setelah jam makan siang pak Bayu mengajak pak Ferdi bertemu. Pak Bayu datang bersama dengan seorang gadis remaja berseragam SMP ke salah satu taman tempat mereka janji bertemu. Tidak banyak yang beliau katakan karena sepertinya sedang terburu-buru oleh sesuatu.
Pak Bayu meminta untuk membawa anak itu pulang ke rumah. Sebelum berpisah beliau juga berpesan agar menjaga gadis remaja itu dan apapun yang terjadi jangan sampai dia meninggalkan rumah.
Pak Ferdi membawa gadis itu ke kediaman keluarga Bayu, awalnya pertemuan gadis itu dan Mila biasa saja namun setelah Mila menanyakan nama ibu gadis itu Mila terkejut dan ada perasaan tak suka.
Bertepatan dengan itu sebuah telepon dari pihak kepolisian memberi tahu jika pak Bayu mengalami kecelakaan tunggal dan dibawa ke rumah sakit.
..........
Pak Ferdi menyudahi ceritanya dan kembali menenangkan hati Leo meski ia tahu tidaklah mudah.
"Jadi karena anak itu?" Ingatan Leo kembali pada anak SMP yang tadi ia lihat dirumahnya. Ia mengerutkan keningnya. "Apa hubungan papa dengan anak itu?"
"Kalau soal itu saya belum tahu tapi saat saya bertanya pak Bayu hanya tersenyum pada saya."
"Apa pak Ferdi sudah mengeceknya?"
"Maaf, nak. Untuk sekarang kita fokus dulu untuk proses pemakaman pak Bayu. Mama nak Leo juga begitu syok dengan kejadian ini."
Setelah semua proses dan prosedur rumah sakit selesai, pak Ferdi membawa pulang Leo dan mila dengan ambulans di depan mereka, membawa mayat pak Bayu ke rumah duka sebelum dikebumikan.
Tiba di rumah duka seorang pelayan dari keluarga Suntama membantu Mila turun dan membawanya kedalam dimana sudah banyak orang yang menanti.
"Nak Leo, sebentar," cegat pak Ferdi sebelum Leo turun mengikuti mamanya. Pak Ferdi menyerahkan sebuah foto pada Leo.
Leo menerimanya dan memandangi foto itu sesaat.
"Saya belum yakin apa hubungan pak Bayu dengan wanita ini tapi saat kecelakaan wanita ini juga berada dalam mobil pak Bayu."
"Bukannya pak Ferdi orang kepercayaan papa, apa papa tidak pernah cerita tentang wanita ini?"
"Maaf nak, Leo. Walaupun orang kepercayaan tapi tidak semua hal perlu diceritakan. Ada beberapa hal yang hanya untuk kita ketahui sendiri."
"Lalu anak kecil ini?"
Leo kembali mengamati wajah wanita dalam foto di tangannya yang mungkin seumuran dengan mamanya. Seorang wanita tersenyum sambil menggendong anak kecil mengenakan bando merah.
"Bukannya papa dan pak Ferdi mempunyai orang-orang hebat dalam menyelidiki orang, saya mau informasi mengenai mereka secepatnya. Bila perlu sebelum papa dimakamkan, setidaknya ada sedikit informasi yang harus saya ketahui, selebihnya bisa pak Ferdi cari lagi setelahnya."
Berpikir sejenak akhirnya pak Ferdi mengiyakan keinginan Leo.
..........
Usai pemakaman tuan Bayu satu persatu orang meninggalkan pemakaman. Hanya tersisa Leo dan pak Ferdi. Mama Mila sudah dibawa pulang oleh pelayan ke rumah.
Dengan nanar Leo menatap tanah merah bertabur bunga diatasnya.
"Apa ada yang harus saya ketahui?" tanya Leo pada pak Ferdi yang berdiri di sampingnya.
"Wanita itu bernama Wulandari. Dari informasi yang di dapat para informan wanita itu dulunya merupakan kekasih tuan Bayu namun hubungan mereka tidak disetujui oleh pak Suntama, kakek nak Leo. Tuan Bayu akhirnya menikah dengan ibu Mila karena perjodohan."
"Lalu anak kecil itu?"
"Syera Hanindy," ucap pak Ferdi menyebut nama anak kecil yang dimaksud. "Usianya sekitar tiga belas tahun. Mungkin seusia dengan anak yang kemarin nak Leo temui di rumah."
"Apa itu anaknya?"
"Untuk hal itu belum dapat dipastikan, hanya saja nama anak kecil di foto itu sama dengan nama gadis remaja yang nak Leo temui di rumah."
"Apa anak itu hasil hubungan gelap papa dengan wanita yang ada di foto itu?"
"Maaf sekali lagi, hal itu belum dapat kami pastikan saat ini."
"Ck, baru saja aku menyaksikan gadis yang aku sayangi menjadi milik pria lain, sekarang aku berdiri di pemakaman papa. Hahaha... Lucunya lagi masih ada banyak kejutan yang harus diterima."
Leo menengadah ke langit, tertawa dengan air mata yang tak terbendung.
"Syera Hanindy."
Leo mengepalkan kedua tangannya menyebut nama gadis yang ada di foto yang ia yakin adalah orang yang sama dengan yang ia temui sebelumnya di rumah.
..........
Dert... Dert... Dert...
"Ada apa?" tanya pak Ferdi pada orang yang menghubunginya.
Dari sambungan telepon ia dapat mendengar suara jeritan dan histeris wanita yang baru saja kehilangan suaminya.
"Kami segera sampai di rumah."
Pak Ferdi memutus sambungan telpon setelah mendengar apa yang disampaikan seorang pelayan keluarga Suntama padanya.
"Sebaiknya kita pulang sekarang. Ibu Mila, mama nak Leo sedang dalam keadaan tidak baik saat ini di rumah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Isabela Devi
kasian masalah bertubi tubi
2024-05-13
1
Kehilangan anggota keluarga memang sangat menyakitkan.
2022-08-20
1
Siapa Aku
sedih banget sih kamu Leo, kasian. Mama Mila yang kuat ya😥
2022-08-20
1