Janji Mentraktir Syera

Di salah satu kamar, tempat dimana para pelayan biasanya tinggal seorang gadis yang kini duduk di bangku kuliah sibuk mengemasi keperluannya ke kampus. Sudah beberapa hari ini dia tidak dapat tidur nyenyak karena kepanasan sebab kipas angin dalam kamar itu rusak.

Syera kini tumbuh menjadi sosok gadis dewasa yang manis dan pintar. Berkat prestasinya ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya disalah satu kampus ternama. Saat duduk di bangku kelas tiga SMA tak pernah terpikirkan olehnya untuk melanjutkan sekolahnya karena sesuai yang disampaikan pak Ferdi padanya bahwa keluarga Suntama hanya akan menanggung biaya hidup dan pendidikan Syera sampai lulus SMA. Tentu saja semua itu atas perintah Leo.

Sejak lulus SMA hingga saat ini Syera mengambil kerja paruh waktu sebagai seorang pramusaji disalah satu restoran. Dari hasilnya bekerja ia dapat membeli keperluannya untuk kuliah. Meskipun pas-pasan namun Syera cukup puas dengan apa yang ia hasilkan sendiri. Sudah lama ia menyadari jika tidak selamanya ia dapat bergantung pada keluarga Suntama mengingat posisinya yang belum jelas dalam keluarga itu.

Dari yang awalnya tidak mengerti dengan keadaan hingga akhirnya lama-kelaman Syera memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Syera sangat menyesali jika seandainya dia adalah anak dari hubungan gelap antara ibunya dan Bayu Suntama seperti yang dikatakan Leo.

..........

Sambil menyisir rambutnya Syera berbicara dengan seorang pria melalui sambungan telepon yang ia buat dalam mode speaker. Suara pria itu begitu lembut dan tenang.

"Iya kak, Syera ingat dan Syera janji bakal kasih tau kalau butuh sesuatu. Lagian kalau mau minta tolong mau sama siapa lagi. Syera cuman punya kakak selama ini."

"Selalu saja omongannya begitu tapi kamu sama sekali nggak pernah mau kasih tahu kakak kalau lagi butuh sesuatu." Suara itu terdengar seperti sedang mendengus.

"Kalau Syera masih bisa kan nggak perlu ngerepotin kakak."

"Hmm... Ya sudah, kamu hati-hati ke kampus ya, jangan lupa buat sarapan dan makan siang," ucapnya mengingkatkan.

"Baik, pak bos! Hehehe..." Syera tertawa kecil dan bersiap meninggalkan kamarnya. "Kak Fandy juga hati-hati ke kantor dan jangan lupa sama janjinya buat traktir aku weekend ini, oke?"

"Anytime for you."

"Bye kak, Fandy!"

Setelah memutus sambungan telepon Syera bergegas menuju parkiran dekat pos satpam rumah. Di sana terparkir tiga sepeda motor, salah satunya motor matic milik Syera. Bukan-bukan, tepatnya motor yang dia pinjam dari Fandy yang digunakan Syera selama ini ke kampus.

Mengetahui Syera kewalahan karena harus bolak-balik menggunakan kendaraan umum ke kampus yang jaraknya sedikit jauh dari rumah Suntama apalagi saat akan ke tempat kerja, akhirnya Fandy membelikan sebuah motor dan memberikannya pada Syera. Selain hemat waktu, ongkos yang selama ini digunakan tidak sebesar biaya bensin yang harus dikeluarkan Syera.

Syera menolak namun karena dipaksa akhirnya ia pun menerima dengan syarat bahwa motor itu bukanlah milik Syera alias pinjaman.

Sejak pertemuan pertama mereka hari itu membuat hubungan keduanya lebih dekat. Fandy yang tadinya bersekolah dan kuliah diluar kota kembali ke Jakarta dan tentunya bekerja di perusahaan keluarga Suntama.

"Pagi pak Asep?" sapa Syera ramah.

"Pagi nak Syera," balas pak Asep yang kemudian menyeruput kopinya.

"Sudah sarapan belum, nanti ujiannya nggak konsen loh kalau perutnya kosong."

"Hehehe... Sudah kok, pak. Syera pamit ya, pak."

Syera berlalu dari kediaman Suntama menuju kampusnya dan setelah selesai dia akan bekerja mulai pukul satu siang hingga enam sore di restoran. Syera cukup beruntung karena pemilik restoran memberinya dispensasi waktu bekerja hingga sore saja namun hasil yang diperoleh juga setara dengan jam kerjanya.

"Iya, sudah makan. Sudah makan tadi malam kan maksudnya," Pak Asep memandangi Syera hingga jauh dan tak terlihat lagi.

Gadis itu melewati kesehariannya tanpa sedikitpun mengeluh. Semakin dewasa ia menunjukkan sikap yang sedikit lebih ceria dan kuat namun berbeda saat sudah kembali ke rumah dan berada dalam kamar seorang diri. Tak jarang Syera menangis hingga membuatnya terlelap.

..........

Sesuai dengan yang dijanjikan, hari ini setelah selesai membantu bibi Retno di rumah, Syera langsung bergegas karena Fandy sedang di jalan untuk menjemputnya dan mentraktirnya. Saat akan keluar rumah Syera berpapasan dengan mama Mila yang baru saja pulang karena ada pertemuan dengan teman-teman arisannya.

"Sore bu, maksud saya tante."

Selalu saja Syera gugup saat berhadapan dengan anggota keluarga Suntama, kecuali Fandy yang sudah dianggapnya seperti kakak sendiri.

"Syera permisi keluar sebentar, perginya sama kak Fandy."

Entah mengapa Syera mengatakannya karena tentunya mama Mila pasti akan bersikap biasa saja.

Tanpa menoleh sedikitpun mama Mila terus berjalan menuju kamarnya.

Syera hanya dapat tersenyum menggigit bibir bagian dalamnya sambil memainkan kedua jempolnya setiap merasa gugup. Dia berjalan keluar dan menunggu Fandy di teras rumah.

Sebuah mobil sedan warna hitam melewati pos satpam dan berhenti di depan rumah. Fandy keluar dari mobilnya dan melihat Syera duduk termenung menyandarkan kepalanya pada kursi.

"Apa aku terlalu lama?"

"Kak Fandy, kapan nyampenya?"

"Aku nyampe aja kamu nggak lihat. Apa sebosan itu kamu nunggunya sampai nggak nyadar aku juga sudah di depan kamu, hem?"

"Enggak kok kak, aku juga baru nunggu kok. Cuman lagi mikirin gimana caranya nyulap semua daun ini jadi duit, hihihi..."

"Hahaha... Ada-ada aja. Kalau gitu kamu tunggu bentar ya, aku mau ketemu mama dulu sebentar. Aku kangen sama mama." Fandy mengacak rambut Syera dan masuk menemui mamanya.

Sejak kembali ke Jakarta Fandy tinggal di apartemen yang diberikan papa Bayu padanya saat masih hidup. Sama seperti Fandy tentunya Leo juga memiliki apartemen mewah bahkan kedua apartemen itu letaknya bersebelahan.

Fandy mengetuk pintu kamar mama Mila dan masuk setelah mendapat izin. Seperti anak sendiri, mama Mila memeluk Fandy dengan hangat.

"Fandy kangen mama," ucap Fandy merasakan hangatnya pelukan mama angkatnya itu.

"Mama juga kangen kamu, nak. Apa kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan, sering-seringlah mengunjungi mama."

"Apa nanti mama akan masak makanan kesukaanku lagi?" tanya Fandy bercanda.

"Pasti, nak."

"Tapi nanti mama jadi repot?"

"Kamu nggak pernah ngerepotin mama, justru keberadaan kamu bisa mengobati kerinduan mama sama kakak kamu, Leo."

"Fandy senang kalau keberadaan Fandy membuat mama merasa lebih baik," ucap Fandy. "Fandy mau ngajak Syera keluar sebentar, mama mau ikut nggak?" Fandy berharap kali ini mamanya mau ikut bergabung karena selalu menolak setiap kali diajak jika ada Syera.

"Pergilah, mama di rumah aja istirahat."

Harapan Fandy masih belum terkabul juga saat ini. Fandy selalu berusaha membuat mama Mila dan Syera dekat dengan dalih mengajak mamanya setiap kali akan pergi bersama Syera tapi sama sekali tidak berhasil. Fandy tidak memaksa karena dia tahu jika mamanya tidak suka dipaksa.

"Kalau gitu Fandy pergi dulu ya, ma."

"Kamu hati-hati ya," pesan mama Mila yang dijawab Fandy dengan anggukan kepala.

Tak ingin membuat Syera menunggu lama, Fandy langsung menghampiri gadis itu dan membawanya ke salah satu cafe yang ramai dikunjungi para pasangan muda.

Terpopuler

Comments

Fandy baik ya, semoga selalu begitu

2022-08-20

1

Siapa Aku

Siapa Aku

mama Mila baik ya sama Fandy, sudah anggap anak sendiri. sama syera juga baik dong mama Mila, kasihan syeranya

2022-08-20

1

Anonymous

Anonymous

masih ku pantau ceritamu Thor, semangat kak lanjutin ceritanya

2022-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Anak Kecil Itu
3 Anak Tidak Jelas Asal-Usulnya
4 Akan Kembali
5 Janji Mentraktir Syera
6 Sebentar Lagi
7 Kembali Bertemu
8 Bertemu Di Pesta
9 Menangis Tanpa Suara
10 Meninggalkan Kampus
11 Pasal Satu Di Perusahaan
12 Menjengkelkan
13 Jangan! Tidak Boleh.
14 Kakakmu
15 Bukan Urusanku
16 Bersabarlah Sedikit Lagi
17 Terimakasih. Saya Pergi.
18 Tidak Mungkin Itu Dia
19 Novel Fiksi
20 Rasa Penasaran Leo
21 Executive Lift Only
22 Daebak!
23 Enak, kok.
24 Benar-Benar Payah!
25 Kenapa Jadi Begini
26 Bak Seekor Cicak
27 Terlihat Jelas
28 Adikku?
29 Tapi Dia Adik Kamu
30 Gadis Yang Kubenci
31 Apa Dia Baik-Baik Saja?
32 Kembalikan
33 Fandy Menyukai Gadis Itu
34 Enak Dan Manis
35 Pelanggan Gila
36 Bukan Seperti Ini
37 Aku Tidak Lihat
38 Jawab Dengan Jujur
39 Tapi Aku Tidak
40 Seperti Adegan Film Holywood
41 Jangan Marah
42 Keputusan Syera
43 Satu Aturan
44 Halus Tapi Tajam
45 Kuliah Dan Bekerja
46 Aku Suka
47 Apa Aku Bisa Memelukmu?
48 Isi Kotak Dalam Laci
49 Aku Tidak Suka
50 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
51 Ayo Bicara Dengan Syera
52 Air Mata Leo
53 Seperti Kucing Dan Tikus
54 Kurir Makanan
55 Mati Bersamaku
56 Cuman Ketiduran
57 Kolam Renang
58 Nikmati Masa Mudamu
59 Tidak Lama Lagi
60 Pertengkaran Di Pagi Hari
61 Jangan Pergi
62 Kenapa Membuatku Khawatir?
63 Pembicaraan Serius
64 Melewati Batas
65 Ini Mama
66 Bukan
67 Janji Untuk Sering Bertemu
68 Melepasnya Untuk Melihatnya Bahagia
69 Pertemuan Dan Perpisahan
70 Aku Tidak Akan Kemana-Mana
71 Seberapa Banyak?
72 Meski Hati Belum Rela
73 Adik Perempuanku
74 Kriteria Pria Untuk Syera
75 Sama Gilanya
76 Jangan Merusak Suasana
77 Sedang Tidak Baik-Baik Saja
78 Memperjelas Hubungan
79 Manis Dan Romantis
80 Janji Menua Bersama
81 Dukungan Mama Mila
82 Siapapun Asalkan Jangan Dia
83 Kita Akan Berpetualang
84 Ultimatum Mama Mila
85 Merindukanmu
86 Nikmati Istirahat Anda
87 Syera, Ini Aku
88 Tempat Yang Indah
89 Merengkuh Hangatnya Cinta
90 Bawa Anakku Kembali
91 Kesalahan Termanis Dan Terindah
92 Dia Adikku
93 Jangan Menyerah Untukku
94 Kita Akan Menikah
95 Cukup Sekali Menjadi Murahan
96 Sekali Seumur Hidup
97 Kita Akan Menemui Seseorang
98 Pergi Dan Temuilah
99 Make Me Like A Princess
100 Berharap Sebuah Keajaiban
101 Berakhir Di tempat Yang Indah (END)
102 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal
2
Anak Kecil Itu
3
Anak Tidak Jelas Asal-Usulnya
4
Akan Kembali
5
Janji Mentraktir Syera
6
Sebentar Lagi
7
Kembali Bertemu
8
Bertemu Di Pesta
9
Menangis Tanpa Suara
10
Meninggalkan Kampus
11
Pasal Satu Di Perusahaan
12
Menjengkelkan
13
Jangan! Tidak Boleh.
14
Kakakmu
15
Bukan Urusanku
16
Bersabarlah Sedikit Lagi
17
Terimakasih. Saya Pergi.
18
Tidak Mungkin Itu Dia
19
Novel Fiksi
20
Rasa Penasaran Leo
21
Executive Lift Only
22
Daebak!
23
Enak, kok.
24
Benar-Benar Payah!
25
Kenapa Jadi Begini
26
Bak Seekor Cicak
27
Terlihat Jelas
28
Adikku?
29
Tapi Dia Adik Kamu
30
Gadis Yang Kubenci
31
Apa Dia Baik-Baik Saja?
32
Kembalikan
33
Fandy Menyukai Gadis Itu
34
Enak Dan Manis
35
Pelanggan Gila
36
Bukan Seperti Ini
37
Aku Tidak Lihat
38
Jawab Dengan Jujur
39
Tapi Aku Tidak
40
Seperti Adegan Film Holywood
41
Jangan Marah
42
Keputusan Syera
43
Satu Aturan
44
Halus Tapi Tajam
45
Kuliah Dan Bekerja
46
Aku Suka
47
Apa Aku Bisa Memelukmu?
48
Isi Kotak Dalam Laci
49
Aku Tidak Suka
50
Apa Aku Melakukan Kesalahan?
51
Ayo Bicara Dengan Syera
52
Air Mata Leo
53
Seperti Kucing Dan Tikus
54
Kurir Makanan
55
Mati Bersamaku
56
Cuman Ketiduran
57
Kolam Renang
58
Nikmati Masa Mudamu
59
Tidak Lama Lagi
60
Pertengkaran Di Pagi Hari
61
Jangan Pergi
62
Kenapa Membuatku Khawatir?
63
Pembicaraan Serius
64
Melewati Batas
65
Ini Mama
66
Bukan
67
Janji Untuk Sering Bertemu
68
Melepasnya Untuk Melihatnya Bahagia
69
Pertemuan Dan Perpisahan
70
Aku Tidak Akan Kemana-Mana
71
Seberapa Banyak?
72
Meski Hati Belum Rela
73
Adik Perempuanku
74
Kriteria Pria Untuk Syera
75
Sama Gilanya
76
Jangan Merusak Suasana
77
Sedang Tidak Baik-Baik Saja
78
Memperjelas Hubungan
79
Manis Dan Romantis
80
Janji Menua Bersama
81
Dukungan Mama Mila
82
Siapapun Asalkan Jangan Dia
83
Kita Akan Berpetualang
84
Ultimatum Mama Mila
85
Merindukanmu
86
Nikmati Istirahat Anda
87
Syera, Ini Aku
88
Tempat Yang Indah
89
Merengkuh Hangatnya Cinta
90
Bawa Anakku Kembali
91
Kesalahan Termanis Dan Terindah
92
Dia Adikku
93
Jangan Menyerah Untukku
94
Kita Akan Menikah
95
Cukup Sekali Menjadi Murahan
96
Sekali Seumur Hidup
97
Kita Akan Menemui Seseorang
98
Pergi Dan Temuilah
99
Make Me Like A Princess
100
Berharap Sebuah Keajaiban
101
Berakhir Di tempat Yang Indah (END)
102
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!