"Bahri...!!! ternyata kamu pencuri nya ya?" tanya Udin berpura-pura terkejut, Bahri pun langsung menggeleng kan kepalanya.
"Jadi,apa yang di tuduh kan itu ternyata benar"ucap bos haji Dulah, merasa kecewa.
"Tidak,ini bukan barang punya saya tuan haji bos"ucap Bahri,mencoba menjelaskan dan membela diri.
"Kalau bukan punya kamu,lalu punya siapa?dan kenapa barang-barang ini ada di tas mu?"tanya Rojali mencoba memojokkan Bahri.
"Iya,mana mungkin bukan punya mu,kalau semuanya ada di tas mu,dan liat ada banyak uang di dalam tas ini,apa uang ini bukan milik mu juga?"tanya Udin, menambahkan.
"Kalau uang itu benar milik saya,tapi kalau barang-barang itu bukan milik saya "sahut Bahri dengan jujur.
"Alah.. kecil-kecil kamu sudah bisa membual, uang kamu akui,tapi barang-barang ini kamu elak,kamu pikir bos haji Dulah bisa di bodohi" ucap Udin mengompori, agar bos haji Dulah semakin percaya,bos haji Dulah pun langsung melotot kan mata nya mendengar nya.
"Tapi apa yang saya katakan itu benar tuan haji bos,uang itu memang milik saya, tapi barang-barang itu bukan"sahut Bahri menjelaskan lagi, Bahri berharap bos haji Dulah percaya pada nya.
"Kenapa uang itu begitu banyak?ah...aku yakin uang itu pasti dari hasil penjualan barang-barang yang kamu curi kan"ucap Udin memfitnah Bahri.
"Iya betul, pasti itu uang haram,uang hasil dari mencuri kan "sahut Rojali menambah kan, yang lain pun hanya diam mendengarkan, mereka juga merasa sangat kecewa pada Bahri.
"Bukan,itu bukan uang haram,itu uang dari pemberian para buruh gudang dan buruh pelabuhan untuk saya"ucap Bahri memberi tahu.
"Alah..!!!dasar pembohong, berani-berani nya kamu membohongi tuan haji bos yang baik hati ini"ucap Udin, berusaha mengalihkan, agar bos haji Dulah tidak percaya pada Bahri.
"Bang..! semua nya sudah jelas, dan pencuri nya juga sudah ketahuan,sebaik nya abang pecat saja anak ini,dan segera kembalikan ke kampung secepat nya"ucap Om Anton, menyarankan.
"Apa..!!!di pecat?"sahut bos haji Dulah, terkejut, Anton pun mengangguk kan kepalanya.
"Iya bang..! dari pada anak ini semakin menjadi, dan membawa masalah untuk kita"ucap Anton lagi,Udin dan Rojali pun tersenyum menyeringai, merasa menang, karena rencana mereka berhasil.
"Enak aja di pecat..!tambah rugi dong aku,udah banyak keluar duit dan hasil nya gak dapat apa-apa"sahut bos haji Dulah, tidak terima sambil menghembus kan nafas nya dengan kasar.
"Terus apa yang abang ingin kan?apa abang ingin anak ini tetap di sini?"tanya Anton, yang tak habis pikir dengan jalan pikiran kaka nya itu.
"Iya,Bahri akan tetap bekerja di kapal ini"sahut bos haji Dulah, Anton dan yang lain pun langsung terkejut mendengar nya, apa lagi Udin dan Rojali langsung ternganga,mereka tak percaya dengan apa yang mereka dengar, mereka pikir dengan mendapatkan bukti-bukti itu tadi,bos haji Dulah akan langsung menendang Bahri keluar dari kapal ini,tapi kenyataannya tidak.
"Apa saya tidak salah dengar bang?"tanya Anton, sangat kesal dengan sikap kaka nya itu.
"Pokok nya, Bahri tidak akan di pecat,tapi dia akan di beri hukuman,selama 5 bulan Bahri tidak akan mendapat kan gajih dari saya dan juga tidak mendapat kan jatah makan selama 3 hari"ucap bos haji Dulah,lalu segera pergi meninggalkan Bahri serta yang lain,Bahri terkejut mendengar nya dan Bahri pun langsung menetes kan air mata nya, sungguh ia merasa sangat sedih, kalau dia tidak di gajih selama 5 bulan,bagai mana ia bisa memberikan uang untuk nenek dan adik-adiknya.
Udin dan Rojali pun merasa senang mendengar nya, biar lah Bahri tidak jadi di pecat,tapi Bahri mendapatkan hukuman yang berat, dan lebih penting lagi mereka pun selamat dari kejahatan yang mereka lakukan.
"Ya Allah, sungguh saat ini saya sedang di fitnah"batin Bahri, sambil menetes kan air mata nya merasa sangat sedih dan kecewa.
"Ayo sekarang bubar, dan ingat ya,mulai hari ini sampai 3 hari ke depan kamu gak boleh makan"ucap Rojali, sambil meninggal kan Bahri,dan yang lain pun langsung ikut bubar meninggal kan Bahri juga, hanya satu orang yang masih setia berdiri menatap Bahri.
"Kang Ujang percaya sama kamu Bahri, selama setahun kamu kerja di kapal ini, kang Ujang selalu memperhatikan mu,dan kang Ujang yakin,bukan kamu pelaku nya"ucap kang Ujang, sambil mengusap kepala Bahri,ia ikut sedih melihat Bahri sedih,kang Ujang sangat yakin Bahri tidak bersalah dan Bahri adalah anak yang jujur.
"Terima kasih, karena kang Ujang sudah percaya sama Bahri"ucap Bahri, sedikit bahagia, karena masih ada orang yang percaya pada nya,kang Ujang mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
"Kamu yang sabar ya, semoga Allah memberikan hikmah yang besar untuk mu,dan memberikan hukuman ke pada orang yang memfitnah mu"ucap kang Ujang mendo'a kan Bahri, Bahri pun mengaminkan do'a itu.
"Iya kang Ujang"sahut Bahri, sambil mengusap air mata nya.
Bahri pun melanjutkan pekerjaan nya,dan setelah selesai ia langsung mandi dan kembali ke dekat mesin kapal,hari ini ia tak dapat jatah makan, ia pun tetap ikut bekerja membongkar dan mengangkut barang naik ke pelabuhan, walau pun dalam keadaan perut kosong Bahri tetap semangat bekerja, hanya minum yang bisa mengurangi rasa lapar Bahri.
Malam hari, Bahri tak bisa tidur,perut nya sangat lapar karena seharian ia tak makan.
"Ibu..! Ayah..!"gumam Bahri sambil memegang perutnya yang lapar dan terasa sakit,ia pun menangis mengingat kedua orang tua nya,lama menangis akhirnya Bahri pun tertidur dalam keadaan lapar.
Keesokan harinya, Bahri pun tetap beraktivitas seperti biasa,ia membuang air dengan memompa nya dan setelah selesai ia pun langsung mandi, dan kembali bekerja, karena perut nya sangat lapar Bahri pun meminum banyak air agar perut nya kenyang, Bahri juga mengencangkan ikat pinggang di perut nya, untuk mengurangi rasa lapar.
Sudah 2 hari Bahri tak di beri makan,wajah nya pun terlihat pucat dan sangat lemes,para buruh di pekan pun merasa heran melihat Bahri, yang mengangkut karung beras seperti orang yang tak bertenaga.
"Bahri..!apa kamu lagi sakit nak?"tanya salah satu buruh yang membantu Bahri di pelabuhan, Bahri hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya.
"Tapi wajah kamu sangat pucat nak"ucap buruh itu lagi,kang Ujang yang melihat pun langsung menghampiri mereka.
"Ada apa pak?"tanya kang Ujang.
"Seperti nya nak Bahri sedang sakit,wajah nya sangat pucat, sebaiknya dia di suruh istirahat saja "ucap pak buruh itu menyarankan.
Kang Ujang sudah tau penyebabnya apa, Bahri sudah 2 hari tak di beri makan, maka nya badan nya sangat lemas juga tidak bertenaga, dan parah nya lagi di tambah Bahri di suruh bekerja.
"Tidak apa-apa pak, saya masih kuat kok bekerja"sahut Bahri, mencoba biasa saja.
"Hei nak Bahri..!tak usah kamu paksa kan jika sedang sakit,memang pekerjaan itu penting,tapi lebih penting lagi kesehatan kita"ucap pak buruh menasehati Bahri.
"Iya Bahri, apa yang di katakan bapak itu benar, sebaiknya kamu istirahat saja ke kapal, biar kang Ujang yang meminta ijin ke tuan haji bos nanti "ucap kang Ujang membujuk Bahri, Bahri pun mengangguk kan kepalanya sambil berjalan hendak kembali ke kapal, namun kepalanya sangat terasa pusing dan tiba-tiba Bahri pun langsung ambruk seketika, semua orang pun langsung terkejut melihat nya dan di pelabuhan pun langsung menjadi heboh.
...****************...
Bersambung
jangan lupa kasih like, komen dan vote juga hadiah nya ya ❤️❤️❤️
baca terus episode-episode selanjutnya ☺️
salam hangat dari author 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Qorie Izraini
nasib malang anak yatim piatu
haji dullah pun gak ada orak ny
padahal dia seorag haji yg udah berumur, kenapa otak ny gsk di guna kan.gimana dosa my meng aniaya anak yatm, apa gak takot keba karma dan Azab dari Allah
2023-08-26
0