membalas Budi

Setelah 5 hari di rawat Fahru akhirnya sehat dan bisa pulang dari rumah sakit.

"Nenek,apa kita akan pulang sekarang?"tanya Fahru.

"Iya Fahru,kita akan pulang sekarang, karena Fahru sudah sembuh"sahut nenek Idah, sambil mengusap kepala cucu nya.

"Nenek,apa boleh kita jalan-jalan dulu di kota ini?kan Fahru belum pernah ke kota"ucap Fahru,memelas.

"Tunggu ka Bahri datang dulu ya,ka Bahri nya kan lagi mengambil obat,kalau sudah datang, baru Fahru minta ijin sama ka Bahri ya"sahut nenek Idah, Fahru pun mengangguk kan kepalanya mengerti.

Tak lama,Bahri pun datang dengan membawa obat untuk Fahru, melihat kaka nya datang Fahru pun sangat bahagia,ia tak sabar ingin mengajak kaka nya jalan-jalan.

"Ka Bahri,apa boleh sebelum pulang ke kampung,kita jalan-jalan dulu di sini? Fahru belum pernah melihat kota ka"rengek Fahru, sambil memasang wajah manis,agar kaka nya mau, Bahri pun tersenyum melihat adik bungsu nya itu.

"Baik lah, setelah keluar dari sini,kita akan jalan-jalan dulu,lalu setelah itu langsung pulang ya"jawab Bahri.

"Hore!!!kita jalan-jalan, terima kasih ka Bahri" ucap Fahru, kegirangan, Yanur dan Diana pun sangat gembira, karena mereka berempat, memang belum pernah pergi ke kota dan melihat nya, mereka hanya mendengar dari para teman-teman nya, kalau kota itu sangat bagus, banyak tempat bermain nya.

Setelah Bahri selesai membayar sisa biaya perawatan Fahru, akhirnya mereka bisa keluar dari rumah sakit,mereka pun langsung berjalan-jalan ke taman, dan di sana sangat banyak tempat bermain gratis, Fahru Diana dan Yanur pun sangat gembira bermain di sana, Bahri pun juga tak kalah bahagia nya, mereka berempat bermain bersama,mulai dari ayunan,perosotan, jungkit-jungkitan dan masih banyak lagi, nenek Idah pun duduk di sebuah gazebo, sambil melihat cucu-cucu nya bermain,hati nenek Idah pun ikut bahagia, melihat senyum dan tawa mereka berempat.

Bahri pun juga membeli jagung bakar, dan cemilan yang ada di pinggir jalan dekat taman itu, Bahri sangat bersyukur uang yang di berikan oleh pak haji Dulah,masih ada tersisa, sehingga bisa ia gunakan untuk menyenang kan adik-adiknya dan nenek nya,dari kecil Bahri sudah pandai mengatur keuangan, karena Ayah selalu mengajar kan nya jika jadi laki-laki itu harus pandai mengatur keuangan dan pengeluaran,maka suatu saat nanti kita akan menjadi orang yang sukses dan bijak,itu lah pesan yang selalu Bahri ingat.

"Fahru,Diana,Yanur!ayo kita pulang sekarang" ajak Bahri, karena hari sudah mulai sore,Bahri khawatir jika angkot yang akan menuju kampung mereka berangkat, Bahri sudah bertanya pada orang-orang, ternyata keberangkatan angkot yang menuju kampung mereka terakhir jam 5 sore.

Mereka pun langsung ke terminal dan beruntung angkot terakhir belum berangkat, jadi mereka bisa pulang ikut angkot itu.

*

*

*

sampai di rumah.

"Alhamdulillah, akhirnya kita sampai di rumah juga"Ucap nenek Idah merasa bersyukur dan senang, mereka sampai sekitar jam 8 malam.

"Fahru,Diana dan Yanur kalian langsung istirahat saja ya"suruh Bahri,mereka pun mengangguk kan kepala nya, menurut, Bahri pun juga merasa sangat capek dan lelah,ia pun juga memutuskan untuk istirahat.

Keesokan harinya, karena sekolah masih libur, pagi-pagi sekali Bahri sudah pergi ke sungai untuk mencari ikan.

"Bismillah, semoga ikan yang di dapat hari ini banyak"gumam Bahri, sambil mendayung perahu nya,ke tengah sungai,ia pun memasang jaring laba-laba nya dan siap untuk di lempar ke sungai.

Setelah beberapa jam Bahri menangkap ikan, namun hasil tangkapan nya hari ini cuma sedikit,ia pun sudah merasa lelah dan lapar, karena hari sudah mulai sore, Bahri pun memutuskan segera pulang.

"Bahri!"panggil seseorang dari dalam warung, Bahri pun terkejut dan langsung menoleh, ternyata pak haji Dulah yang memanggil nya.

"Pak haji Dulah"batin Bahri,pak haji Dulah pun melambaikan tangan nya, menyuruh Bahri menghampiri nya.

"Ada apa pak haji?"tanya Bahri.

"Duduk sini,bagai mana keadaan adik mu Bahri?"tanya pak haji Dulah,Bahri pun duduk di kursi dekat pak haji Dulah.

"Alhamdulillah,sudah sehat pak haji"sahut Bahri, sambil tersenyum.

"Syukur lah kalau begitu, apa kamu habis menangkap ikan?"tanya pak haji Dulah, sambil melihat keranjang ikan yang di bawa Bahri, Bahri mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.

"Iya pak haji, Alhamdulillah hari ini dapat ikan nya cukup untuk kami makan"Sahut Bahri, masih bersyukur, karena Ayah nya selalu mengajar kan nya, berapa pun yang kita dapat maka kita harus tetap bersyukur.

"Kamu pasti belum makan, biar saya pesan kan sate buat kamu"ucap pak haji Dulah.

"Tidak usah pak haji,biar saya makan di rumah saja"tolak Bahri,ia merasa tidak enak dengan pak haji Dulah yang sudah terlalu banyak membantu nya.

"Tidak papa Bahri,saya mau minta temani makan sama kamu"sahut pak haji Dulah, sambil tersenyum, Bahri hanya menunduk kan kepalanya pasrah.

"Bu!pesan satu piring lagi sate ayam nya ya"ucap pak haji Dulah.

"Baik pak haji"sahut ibu pemilik warung,ia pun segera membuat kan lagi satu piring sate dan mengantarkan nya ke meja pak haji Dulah.

"Ayo makan"ajak pak haji Dulah, sambil menyerahkan sepiring sate kepada Bahri.

"Terima kasih pak haji"ucap Bahri,ia pun segera memakan sate itu.

"Bahri,apa kamu tidak mau merubah nasib?" tanya pak haji Dulah, sambil menatap Bahri.

"Maksud pak haji?"tanya Bahri tak mengerti.

"Maksud saya,apa kamu akan selamanya menjadi pencari ikan? kenapa kamu tidak mencoba pekerjaan yang lain, yang menghasilkan banyak uang, agar kamu bisa memberikan kehidupan yang lebih baik lagi buat adik-adik mu dan juga buat nenek mu" sahut pak haji Dulah, Bahri pun langsung terdiam,ia merasa apa yang di katakan oleh pak haji Dulah memang benar.

"Bahri,menurut saya,kamu itu sebaiknya ikut saya saja bekerja di kapal, karena kebetulan sekali saya lagi membutuh anak buah di kapal, pokoknya kamu tenang saja saya jamin, hidup kamu akan jauh lebih baik lagi,kamu akan jadi orang sukses nanti nya"ucap pak haji Dulah membujuk.

"Maaf pak haji, waktu kemaren itu saya sudah pernah bilang sama nenek,tapi nenek tak mengijinkan nya"sahut Bahri, berusaha menolak.

"Kalau begitu,biar saya saja yang bicara pada nenek mu, supaya dia mau mengijinkan mu ikut dengan saya"ucap pak haji Dulah meyakinkan.

"Tapi pak haji..-"perkataan Bahri terhenti.

"Bahri,kamu tenang saja,tak perlu ragu sama saya,kamu akan baik-baik saja jika ikut dengan saya, karena saya itu orang baik,kamu tau sendiri kan bagai mana waktu itu saya menolong kamu"ucap pak haji Dulah mengingat kan, Bahri terdiam mendengar nya.

Mereka pun sudah selesai makan, dan langsung berjalan menuju ke rumah untuk bertemu nenek Idah.

"Assalamu'alaikum"ucap Bahri sambil masuk ke rumah.

"Wa'alaikum salam"sahut nenek Idah, yang sedang berada di dapur, sambil memasak.

"Bahri,kamu sudah pulang, bagai mana tangkapan nya, apa ikan nya hari ini banyak?" tanya nenek Idah, sambil menyambut keranjang ikan yang di serahkan oleh Bahri.

"Hari ini ikan nya dapat sedikit nek,dan cukup untuk kita makan"Sahut Bahri, nenek Idah pun tersenyum mendengar nya.

"Alhamdulillah cucu ku, tidak apa-apa sedikit yang penting berkah"sahut nenek Idah, Bahri mengangguk kan kepalanya.

"Sekarang,kamu cepat mandi dan setelah itu makan, nenek dan Diana sudah masak" suruh nenek Idah.

"Nenek, tadi Bahri sudah makan di warung,dan di bayarin oleh pak haji Dulah"sahut Bahri,nenek Idah pun mengerut kan alis nya, sambil menatap cucu nya.

"Benar kah!"tanya nenek Idah, menyelidik, Bahri mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.

"Iya nek,dan sekarang pak haji Dulah ada di luar, kata nya ingin bertemu nenek"ucap Bahri memberi tahu, nenek Idah menyeritkan alis nya, bingung.

"Pak haji Dulah?"ucap nenek Idah bingung, Bahri mengangguk kan kepalanya.

"Untuk apa dia mau ketemu aku?"batin nenek Idah, curiga.

"Baik lah, nenek akan menemui nya dulu"ucap nenek Idah, lalu segera keluar, Bahri pun langsung segera mandi.

"Pak haji Dulah!mari silahkan duduk"ucap nenek Idah, mempersilahkan,pak haji Dulah pun segera duduk.

"Ada apa ya pak haji?"tanya nenek Idah, penasaran.

"Begini nenek Idah, saya kesini ingin mengajak Bahri, untuk ikut bekerja di kapal saya"ucap pak haji Dulah meminta.

Deg!

Nenek Idah terkejut mendengar nya.

"Tapi pak haji,cucu saya masih kecil dan dia juga masih sekolah"sahut nenek Idah, mencoba menolak secara baik.

"Nenek Idah,apa nenek Idah tidak kasian pada Bahri, setiap hari ia bekerja keras mencari ikan di sungai,bahkan sampai panas-panasan ,belum lagi bahaya di sungai,jika ia terjatuh lagi sungai dan tak ada yang tau bagai mana, memang Bahri anak yang jago berenang,tapi bukankah dulu ia pernah tersangkut jaring dan terjatuh, beruntung dia masih selamat"ucap pak haji Dulah,nenek Idah terdiam.

"Nenek Idah, kalau Bahri ikut saya,dia tidak akan bekerja sebagaimana buruh angkut,tapi dia hanya bekerja sebagai penjaga mesin saja,dan membuang air pakai pompa,dia tidak bekerja berat karena saya tahu dia masih anak-anak, tidak mungkin saya memperlakukan nya dengan buruk"ucap pak haji Dulah lagi, menyakinkan nenek Idah.

"Tapi pak haji,cucu saya masih sekolah, kasian kalau dia harus putus sekolah, lagi pula Bahri juga tidak pernah pergi jauh dan terpisah dengan saya "sahut nenek Idah,masih mencoba menolak.

"Nenek Idah,Bahri itu cuma bekerja dan akan pulang 1 bulan sekali bersama saya,dan untuk sekolah,itu tidak perlu,lagi pula,kalau Bahri lulus SD apa dia ada biaya untuk melanjutkan sekolah nya lagi?"tanya pak haji Dulah, nenek Idah terdiam mendengar nya,ia tak bisa menjawab, karena keadaan mereka memang tidak mampu, bahkan kalau mengharapkan hasil dari anyaman nya saja, pasti mereka tak bisa makan, hanya Bahri yang bekerja keras selama ini sehingga mereka bisa makan sehari-hari.

"Nenek Idah tak perlu khawatir,saya janji,akan menjaga Bahri sebaik mungkin,dia juga akan mendapatkan gajih yang besar untuk kalian" ucap pak haji Dulah berusaha membujuk dan meyakinkan nenek Idah.

Bahri pun datang menghampiri mereka dan ikut duduk di dekat nenek nya.

"Bahri, kamu mau kan ikut saya?"tanya pak haji Dulah, berharap.

"Bagai mana nek?apa nenek mengijinkan Bahri?"tanya Bahri, bingung,nenek Idah masih diam, jujur hati nenek Idah merasa berat untuk mengijinkan nya.

"Ayolah nenek Idah,Bahri,ini kesempatan baik untuk kalian, jarang-jarang saya mau menawarkan pekerjaan untuk orang lain, yang ada, malah orang lain yang memohon-mohon pada saya meminta pekerjaan,lagi pula, hitung-hitung ini sebagai balas Budi kalian, karena saya sudah membantu kalian waktu itu"ucap pak haji Dulah.

"Sudah aku duga, pasti ada udang di balik batu, orang ini membantu ada maksud tertentu"batin nenek Idah, merasa marah dan sangat kecewa pada sikap pak haji Dulah yang sangat memaksa.

"Nenek,ijin kan Bahri bekerja dengan pak haji, agar Bahri bisa membalas budi atas kebaikan nya, Bahri tak mau harus berhutang budi,kata Ayah,jika kita di bantu orang maka kita harus membalas kebaikan nya"ucap Bahri, bicara pada nenek nya, nenek Idah meneteskan air mata, sungguh kali ini cucu nya di jebak oleh pak haji Dulah, ingin rasa nya nenek Idah mengembalikan uang yang pernah di berikan oleh pak haji Dulah itu,tapi apa lah daya,ia tak memiliki uang sebanyak itu,maka dengan tak ada pilihan lain, dengan berat hati nenek Idah mengangguk kan kepalanya pelan.

"Baik lah cucu ku, nenek akan mengijinkan mu"Sahut nenek Idah, sambil menangis.

"Pak haji,saya pegang janji anda untuk menjaga dan memperlakukan cucu saya dengan baik"ucap nenek Idah, sambil menatap pak haji Dulah, nenek Idah bersumpah jika terjadi apa-apa pada cucu kesayangan nya,maka dia sendiri yang akan memberi pelajaran pada pak haji Dulah.

"Tentu saja nenek Idah, saya orang nya bisa di percaya, dan amanah kok"sahut pak haji Dulah, meyakinkan nenek Idah, sambil mengangguk kan kepalanya dan tersenyum lebar.

"Berarti satu minggu lagi kita berangkat ya"ucap pak haji Dulah, Bahri pun mengangguk kan kepalanya.

"Baik pak haji"sahut Bahri.

"Baik lah, kalau begitu saya permisi pamit dulu"ucap pak haji Dulah, sambil tersenyum, nenek Idah dan Bahri pun mengangguk kan kepalanya.

"Assalamu'alaikum"ucap pak haji Dulah,lalu segera keluar.

"Wa'alaikum salam"sahut nenek Idah dan Bahri.

"Ka Bahri, apa betul ka Bahri mau pergi?"tanya Diana, sambil menatap sedih Kaka nya, Yanur dan Fahru pun ikut sedih.

"Diana, Yanur dan Fahru,ka Bahri pergi untuk bekerja,dan sebulan sekali ka Bahri akan pulang"sahut Bahri, sambil tersenyum menatap adik-adiknya.

"Tapi ka, kenapa harus pergi jauh?terus siapa yang akan melindungi dan menjaga kami?"tanya Yanur, protes,ia tak mau harus di tinggal kan oleh Kaka nya, yang selalu melindungi dan menyayangi nya.

"Ka Bahri, bekerja untuk kalian,agar kalian bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi"sahut Bahri, mereka pun terdiam mendengar nya.

"Janji ya Sama Kaka, kalian harus sekolah dengan rajin dan pintar, biar ka Bahri,ibu dan Ayah bangga"ucap Bahri, sambil mengusap kepala adik-adiknya, mereka semua pun langsung memeluk Bahri dan menangis.

Nenek Idah pun ikut menangis,ia merasa sangat sedih karena tak bisa menolong cucu nya, nenek Idah hanya bisa berdo'a, semoga Bahri cucu nya kelak menjadi orang yang sukses.

...****************...

Bersambung

Jangan lupa baca episode-episode selanjutnya yaa 🥰

Dan kasih like, komen dan vote nya jangan lupa ❤️

Terpopuler

Comments

D . K. T.

D . K. T.

bagus alur cerita nya dan sedih banget, sampai netesin air mata baca nya😭😭😭

2023-08-25

0

Amina

Amina

siapp umii 🌝

2022-10-18

2

Amina

Amina

Aamiin semoga Bahri menjadi orang sukses 🤲🏻

2022-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 BAHRI
2 Jadi yatim
3 Kecemasan hati seorang ibu
4 membujuk
5 mengambil keputusan
6 Menikah kembali
7 Hamil
8 Jadi yatim piatu
9 Di tinggalkan
10 Baju seragam sekolah untuk Yanur
11 Tak ingin di pisahkan
12 Atap bucor
13 Fahru sakit
14 membalas Budi
15 Berangkat
16 Pembawa hoki
17 Mencoba menghasud
18 Di fitnah
19 Di bawa ke rumah sakit
20 Di dorong dari kapal
21 Selamat
22 Hilang
23 lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24 Pulang kampung
25 Keberhasilan Bahri
26 pertemuan Bahri dan bos Ali
27 Lamaran untuk Diana
28 Pernikahan Diana
29 Ternyata parasit
30 perceraian
31 kesedihan Bahri
32 Mengajak jalan-jalan
33 Bertemu lagi
34 Meminta restu
35 lamaran ke 2 untuk Diana
36 Hari pernikahan
37 Humairah
38 Jatuh cinta
39 melamar anak kyai
40 Ijab qobul
41 Nenek Idah jatuh sakit
42 Fahru tak ingin lanjut sekolah
43 Meninggal nya nenek tercinta
44 Di gugat
45 Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46 pengambilan hak
47 Hamil
48 Kehilangan lagi
49 Mulai berubah
50 Melahirkan
51 Kehilangan pekerjaan
52 kepergian kyai
53 Salah paham
54 Meminta maaf
55 Kecelakaan
56 Di rumah sakit
57 Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58 melahirkan
59 Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60 Iri Dengki
61 Rencana jahat
62 Meminjam uang
63 Dalang kejahatan
64 Kerja dengan koh Ali
65 Rendah hati
66 Merasa was-was
67 Mei Waktu nya sekolah
68 Ingin berhutang
69 meminta pekerjaan
70 Bos rotan
71 Perkara telur sengsara
72 Ngidam aneh
73 Silaturahmi ke rumah koh Ali
74 Hadiah dari koh Ali
75 Fahru merengek minta nikah
76 Membujuk Bahri
77 Berdebat
78 Berdamai
79 Pengganti Bos Rotan Baru
80 Terpeleset dari kapal
81 Sebuah jam tangan dan bros
82 Merasa gundah
83 Fahru mengeluh
84 Kecemasan Humairah
85 Melihat maling
86 Memilih diam
87 Merasa curiga
88 Ternyata selingkuh
89 Egois
90 Terbongkar
91 Menggerebek plakor
92 Perdebatan
93 Memohon maaf
94 Menggadaikan
95 Melahirkan
96 Kecerdasan Muhammad Ali
97 Cemburu
98 Ketahuan
99 Menebus
100 Tenggelam
101 Kenyataan pahit
102 Depresi
103 Berobat
104 Ingin mengambil alih
105 Berangkat Haji
106 Kekacauan di kapal
107 Kabar buruk
108 Ingin bercerai
109 Bahri mengambil keputusan
110 Pulang ke tanah air
111 Menolak keras
112 Takut
113 Perjuangan Melahirkan
114 Meninggal
115 Usaha Dimas
116 Gunjingan para tetangga
117 Di suruh melamar
118 Kabur
119 Berdebat dengan tetangga
120 Hari pernikahan
121 Pindah
122 Perkelahian
123 Rencana yang gagal
124 Tamat
Episodes

Updated 124 Episodes

1
BAHRI
2
Jadi yatim
3
Kecemasan hati seorang ibu
4
membujuk
5
mengambil keputusan
6
Menikah kembali
7
Hamil
8
Jadi yatim piatu
9
Di tinggalkan
10
Baju seragam sekolah untuk Yanur
11
Tak ingin di pisahkan
12
Atap bucor
13
Fahru sakit
14
membalas Budi
15
Berangkat
16
Pembawa hoki
17
Mencoba menghasud
18
Di fitnah
19
Di bawa ke rumah sakit
20
Di dorong dari kapal
21
Selamat
22
Hilang
23
lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24
Pulang kampung
25
Keberhasilan Bahri
26
pertemuan Bahri dan bos Ali
27
Lamaran untuk Diana
28
Pernikahan Diana
29
Ternyata parasit
30
perceraian
31
kesedihan Bahri
32
Mengajak jalan-jalan
33
Bertemu lagi
34
Meminta restu
35
lamaran ke 2 untuk Diana
36
Hari pernikahan
37
Humairah
38
Jatuh cinta
39
melamar anak kyai
40
Ijab qobul
41
Nenek Idah jatuh sakit
42
Fahru tak ingin lanjut sekolah
43
Meninggal nya nenek tercinta
44
Di gugat
45
Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46
pengambilan hak
47
Hamil
48
Kehilangan lagi
49
Mulai berubah
50
Melahirkan
51
Kehilangan pekerjaan
52
kepergian kyai
53
Salah paham
54
Meminta maaf
55
Kecelakaan
56
Di rumah sakit
57
Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58
melahirkan
59
Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60
Iri Dengki
61
Rencana jahat
62
Meminjam uang
63
Dalang kejahatan
64
Kerja dengan koh Ali
65
Rendah hati
66
Merasa was-was
67
Mei Waktu nya sekolah
68
Ingin berhutang
69
meminta pekerjaan
70
Bos rotan
71
Perkara telur sengsara
72
Ngidam aneh
73
Silaturahmi ke rumah koh Ali
74
Hadiah dari koh Ali
75
Fahru merengek minta nikah
76
Membujuk Bahri
77
Berdebat
78
Berdamai
79
Pengganti Bos Rotan Baru
80
Terpeleset dari kapal
81
Sebuah jam tangan dan bros
82
Merasa gundah
83
Fahru mengeluh
84
Kecemasan Humairah
85
Melihat maling
86
Memilih diam
87
Merasa curiga
88
Ternyata selingkuh
89
Egois
90
Terbongkar
91
Menggerebek plakor
92
Perdebatan
93
Memohon maaf
94
Menggadaikan
95
Melahirkan
96
Kecerdasan Muhammad Ali
97
Cemburu
98
Ketahuan
99
Menebus
100
Tenggelam
101
Kenyataan pahit
102
Depresi
103
Berobat
104
Ingin mengambil alih
105
Berangkat Haji
106
Kekacauan di kapal
107
Kabar buruk
108
Ingin bercerai
109
Bahri mengambil keputusan
110
Pulang ke tanah air
111
Menolak keras
112
Takut
113
Perjuangan Melahirkan
114
Meninggal
115
Usaha Dimas
116
Gunjingan para tetangga
117
Di suruh melamar
118
Kabur
119
Berdebat dengan tetangga
120
Hari pernikahan
121
Pindah
122
Perkelahian
123
Rencana yang gagal
124
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!