malam hari hujan turun begitu deras, sehingga atap rumah yang selama ini mereka tinggali pun bocor,rumah itu memang sudah lama,rumah yang turun menurun dari orang tua nenek Idah dan sampai sekarang menjadi milik nenek Idah, sebenarnya rumah itu akan di wariskan oleh nenek Idah untuk Siti Putri nya,tapi karena putri nya sudah lebih dulu meninggal,maka nenek Idah akan mewariskan rumah itu untuk cucu nya Bahri dan adik-adiknya kelak.
"Nenek atap nya bocor!"teriak Fahru, yang kaget melihat kasur nya basah,terkena air yang turun dari atap rumah.
"Cepat di tampung pakai ini"sahut nenek Idah, sambil menyerahkan baskom besar ke Fahru,lalu Fahru segera menaruh nya di bawah atap yang bocor itu.
"Nenek,bagai mana Fahru bisa tidur, kasur nya basah semua"ucap Fahru sedih.
"Kalian bertiga biar tidur di kamar ibu dan Ayah kalian saja dulu, nanti besok siang, biar nenek minta tolong sama pak ipin buat memperbaiki atap yang bocor"sahut nenek Idah,Bahri, Yanur dan Fahru pun mengangguk kan kepalanya,lalu segera ke kamar orang tua nya, sedang kan Diana mulai sejak dulu memang, ia tidur bersama nenek nya.
Nenek Idah menatap ke atas kearah atap yang bocor.
"Sepertinya atap nya sudah waktu nya perlu di ganti lagi"gumam nenek Idah, sambil termenung, karena ia bingung uang dari mana ia bisa membeli atap baru.
Keesokan harinya, Bahri, Diana dan Yanur sudah siap -siap hendak pergi ke sekolah, setelah selesai sarapan mereka pun berpamitan kepada nenek nya.
"Nenek, apa perlu sekalian Bahri mampir ke rumah pak Ipin, untuk memberi tahu kan,kalau nenek memanggil dan menyuruh ke rumah?" ucap Bahri menawari nenek nya,karena mereka sekolah melewati rumah pak ipin.
"Nanti saja lah cu,nenek bingung"ucap nenek Idah.
"Bingung kenapa nek?"tanya Bahri penasaran.
"Nenek belum ada dana nya,buat beli atap dan memberi upah pak Ipin nanti"jawab nenek Idah bingung.
"Nenek, kalau begitu pakai saja uang yang pernah di beri oleh bapak dan ibu Andi tempo lalu"ucap Bahri,memberi solusi pada nenek nya.
"Tapi kan uang itu, untuk keperluan kalian cucu ku,mana mungkin nenek tega membeli kan nya yang lain"sahut nenek Idah, sambil mengusap kepala cucu nya.
"Nenek itu juga termasuk keperluan kami, kalau atap bocor, terus hujan,kami tidur di mana?"sahut Bahri,nenek Idah terdiam mendengar nya.
"Lagi pula kalau rumah nya nyaman,kita kan nyaman juga menempati nya nek"ucap Bahri lagi,nenek Idah pun merasa, apa yang di katakan cucu nya itu benar.
"Tapi, kalau kalian nanti perlu apa, bagai mana?"tanya nenek Idah,masih ragu.
"Tenang saja nek,kan Bahri akan tetap mencari ikan di sungai, hasilnya bisa buat keperluan kita"sahut Bahri sambil tersenyum menatap nenek nya.
"Subhanallah!cucu ku, engkau memang berhati baik dan sangat pintar"batin nenek Idah, merasa bersyukur memiliki cucu seperti Bahri.
"Baik lah cucu ku,nanti kamu mampir ke rumah pak Ipin ya,suruh dia segera ke sini"ucap nenek Idah, merasa lega.
"Baik nek, kalau begitu kami pamit dulu, assalamu'alaikum"sahut Bahri sambil menyalami tangan nenek nya.
"Wa'alaikum salam, hati-hati di jalan ya"sahut nenek Idah, Bahri, Diana dan Yanur pun mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
mereka pun berangkat sekolah bersama-sama dan mampir ke rumah pak ipin.
"Assalamu'alaikum"ucap Bahri, memberi salam.
"Wa'alaikum salam,eh!ada Bahri dan adik-adik ,ada apa mampir ke rumah bapak?"tanya pak Ipin sambil tersenyum ramah.
"Bahri mau menyampaikan pesan dari nenek,apa bapak bisa ke sekarang,soal nya nenek mau minta bantuan pada bapak untuk memperbaiki atap yang bocor"sahut Bahri memberi tahu.
"Bisa Bahri, nanti habis sarapan bapak langsung ke sana ya"jawab pak Ipin, sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, kalau begitu kami pamit sekolah dulu ya pak, assalamu'alaikum "ucap Bahri lalu menyalami tangan pak Ipin.
"Wa'alaikum salam, hati-hati di jalan, dan belajar dengan rajin ya biar jadi orang sukses nanti nya"sahut pak Ipin, Bahri pun mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum ramah.
"Baik pak"sahut Bahri sopan, Bahri dan adik-adiknya pun melanjutkan perjalanan nya ke sekolah.
*
*
*
"Assalamu'alaikum"ucap pak Ipin yang baru datang ke rumah nenek Idah.
"Wa'alaikum salam, silahkan masuk pak Ipin" ucap nenek Idah,pak Ipin pun mengangguk kan kepalanya lalu segera masuk.
"Tadi Bahri bilang, ada atap yang bocor ya nenek Idah?"tanya pak Ipin, nenek Idah pun mengangguk kan kepalanya.
"Iya,pak Ipin,mari aku antar, untuk melihat atap yang bocor"sahut nenek Idah.
Pak Ipin pun langsung memeriksa kebocoran atap itu,dan langsung naik ke atas genteng.
"Seperti nya, atap-atap nya perlu di ganti di bagian ini nenek Idah"ucap pak Ipin.
"Kira-kira berapa lembar atap yang perlu di beli pak Ipin?"tanya nenek Idah, merasa khawatir.
"Mungkin sekitar 25 atau 30 atap nek Idah"sahut pak Ipin,nenek Idah pun terdiam sambil berpikir.
"Baik lah pak Ipin,aku serahkan semua nya pada pak Ipin ya"ucap nenek Idah, sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada pak Ipin,lalu pak Ipin pun segera pergi ke pasar untuk membeli atap dan bahan-bahan yang lain.
Setelah semuanya sudah di beli oleh pak Ipin,ia pun segera naik ke atas genteng untuk memperbaiki dan memasang atap yang baru.
"Nek Idah atap nya udah selesai di pasang"ucap pak Ipin yang baru turun dari atas genteng.
"Alhamdulillah, terima kasih ya pak Ipin"ucap nenek Idah, merasa bersyukur dan senang, nenek Idah pun memberikan upah ke pada pak Ipin.
"Aduh!tidak usah nenek Idah,saya ikhlas membantu kalian"ucap pak Ipin,sambil mengangkat tangan nya, menolak menyambut amplop pemberian nenek Idah.
"Ambil saja pak Ipin,ini rejeki istri dan anak-anak mu,aku juga ikhlas dan sangat berterima kasih kepada pak Ipin, karena sudah mau membantu kami"sahut nenek Idah,tetap menyelipkan amplop itu ke tangan pak Ipin, nenek Idah tau kalau pak Ipin juga sama mempunyai kesulitan ekonomi,apa lagi pak Ipin kerja nya hanya serabutan dan ia juga masih mempunyai anak-anak yang masih kecil.
"Baik lah nek Idah,saya terima,dan saya juga sangat berterima kasih nek Idah"ucap pak Ipin,lalu menyambut amplop yang di serah kan oleh nenek Idah,nenek Idah pun tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.
"Kalau begitu saya permisi pamit pulang nek Idah,assalamu'alaikum"ucap pak Ipin, sambil tersenyum ramah.
"Iya pak Ipin, wa'alaikum salam"sahut nenek Idah.
Pak Ipin pun langsung pergi dan pulang kembali ke rumah nya,nenek Idah merasa lega dan bahagia, melihat rumah nya tidak bocor lagi.
"Alhamdulillah ya Allah"ucap nenek Idah, sambil tersenyum lebar, merasa bersyukur.
(ini contoh atap rumah nenek Idah ya)
...****************...
Bersambung
**kasih like dan komen nya yaa 🥰
jangan lupa baca episode-episode selanjutnya ☺️
see you ❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Amina
see you juga umii ☺️☺️
2022-08-25
2
Amina
siap umiii 👍🏻
2022-08-25
2
Amina
ternyata atap rumah nenek idah pake daun kelapa yah 😯😯😯
2022-08-25
2