JERITAN HATI ANAK YATIM PIATU
Bahri adalah seorang anak yang ceria dan mempunyai semangat yang tinggi,Bahri berusia 8 tahun ia duduk di bangku kelas 2 SD,ia sangat rajin sekolah dan membantu ke dua orang tua nya, setiap hari setelah pulang sekolah,ia selalu ikut ayah nya bekerja menangkap ikan di sungai.
Ayah Bahri bernama Ardiyansyah berumur 35 tahun ia hanya seorang penangkap ikan di sungai, dan ibu Bahri bernama Siti Rahmah 30 tahun hanya seorang penjual kue, Bahri juga masih mempunyai seorang Nenek yang bernama Jubaidah 60 tahun, Nenek yang biasa di panggil nenek Idah hanya seorang pengrajin anyaman yang terbuat dari tanaman purun atau rotan, setiap 1 minggu sekali hasil anyaman Nenek Idah akan di jual di pasar.
Bahri tinggal di sebuah perkampungan yang terletak di Kalimantan Selatan,di sana lumayan banyak penduduk nya,walau pun hidup mereka serba kekurangan dan cukup makan sehari-hari, namun mereka tidak pernah mengeluh, mereka selalu bersyukur dan saling membantu, mereka beraktivitas sama seperti orang -orang di kampung,Bahri mempunyai 3 orang adik yang masih kecil-kecil 1 perempuan dan 2 laki -laki.
"Bahri,ayo cepat!ganti seragam sekolah mu, ayah mu sudah menunggu di perahu,"ucap ibu, menyuruh.
"Baik bu,"sahut Bahri,yang baru pulang dari sekolah dengan cepat ia berlari ke kamar,dan mengganti pakaian.
Bahri dan ayah setiap hari pergi ke sungai untuk mencari ikan,dan hasil ikan yang mereka dapat akan di jual dan sebagian akan di makan untuk sehari-hari,ayah menangkap ikan dengan menggunakan jaring laba-laba yang di buat oleh tangan Ayah sendiri.
"Ayah, hari ini kita dapat ikan nya banyak sekali,"ucap Bahri,sangat gembira.
"Iya Bahri, Alhamdulillah,hari ini kita sangat beruntung,"sahut ayah, sambil tersenyum bahagia.
"Ibu dan nenek pasti sangat senang,"ucap Bahri,ayah pun mengangguk kan kepalanya.
Mereka pun sudah sampai ke rumah dan membawa begitu banyak ikan hasil tangkapan mereka,Bahri berlari kegirangan.
"Assalamu'alaikum"ucap Bahri, berlari masuk ke rumah.
"Wa'alaikum salam"sahut nenek Idah.
"Bahri..! jangan lari-lari nanti jatuh"teriak nenek Idah.
"Iya nek,hari ini Bahri dan ayah banyak mendapat kan ikan"ucap Bahri memberitahu sambil tersengal-sengal,nenek Idah hanya geleng-geleng kepala,melihat antusias cucu nya yang sangat bahagia.
"Alhamdulillah,hari ini dapat ikan nya banyak bu"ucap Ardi, sambil tersenyum dan menaruh keranjang yang berisi penuh banyak ikan.
"Alhamdulillah"sahut nenek Idah, merasa sangat bersyukur dan senang.
"Bahri..!ajak adik-adik mu main di luar" suruh ibu karena mereka akan membersihkan ikan dulu sebelum dijual.
"Baik bu" sahut bahri sambil mengajak adik-adik bermain.
"Ka Bahri, ayo kita main sepak bola ajak Yanur"adik Bahri yang berusia 4 tahun.
"Ayo..!tapi diana diam di sini ya"ucap Bahri menyuruh adik perempuannya yang masih berusia 6 tahun.
Diana pun mengangguk paham dan dia duduk di bawah pohon sambil menonton kakak dan adiknya bermain bola.
"owek..owek"suara tangis anak kecil terdengar dari dalam ayunan,ternyata adik bungsu Bahri yang berusia masih 2 tahun, terbangun dari tidurnya.
"Bahri,tolong gendongkan adikmu dulu nak" teriak ibu dari jendela yang berasal dari dapur.
"Baik bu..!"sahut Bahri,ia langsung berlari masuk ke dalam rumahnya,dan langsung menggendong adik bungsunya lalu membawa nya keluar.
"Wah dedek fahru sudah bangun ya kak?" Tanya Diana,sambil mendekati Bahri dan adiknya,Bahri mengangguk sambil tersenyum dan mereka berempat pun bermain bersama.
Bahri adalah sosok anak yang sangat menyayangi adik-adiknya, ia sangat jarang bermain dengan teman-temannya.
*
*
*
setiap hari Bahari beraktifitas seperti biasa ia sekolah bersama Diana yang baru duduk di kelas 1 SD, sehabis pulang sekolah Bahri langsung membantu ayah mencari ikan dan menjaga adik-adiknya, ia juga sering kali membantu mengerjakan pekerjaan rumah, Bahri adalah sosok anak yang cerdas,jujur, pemberani, dan rajin, Bahri juga jago dalam pelajaran matematika,ia selalu mendapatkan nilai yang tinggi, guru-guru dan teman-teman nya pun, sangat kagum dengan kepintaran Bahri.
Setiap pulang sekolah,Bahri langsung berlari dan mengganti seragamnya di rumah,dan langsung menemui ayahnya yang sudah menunggu di perahu, ayah Bahri sosok ayah yang tangguh dan rajin bekerja, ia juga sangat penyayang dan bertanggung jawab,ayah juga sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya.
Sambil duduk istirahat ayah dan Bahri membuka rantang makanan yang biasa di siapkan oleh ibu, mereka pun makan bersama di atas perahu,sambil makan ayah pun berkata ke pada Bahri.
"Bahri,jika suatu saat nanti ayah tidak ada, maka kamulah yang harus menjaga ibu dan adik-adikmu"ucap ayah, Bahri yang mendengar ucapan ayahnya pun menjadi bingung.
"Memang ayah mau ke mana?"tanya Bahri,ia tak mengerti maksud ayahnya, ayah nya hanya tersenyum sambil menatap anaknya.
"Bahri,suatu saat nanti,kamu harus menjadi anak yang tangguh,kuat dan jujur,agar bisa menjaga dan melindungi adik-adik, kamu juga harus menjadi anak yang pintar agar tak ada orang yang bisa membodohi mu,kamu harus ingat pesan ayah ini nak"pesan ayah pada Bahri, sambil mengusap kepala anaknya.
"Baik ayah, Bahri akan selalu mengingat nya" sahut Bahri, sambil mengangguk kan kepalanya dan menatap heran pada Ayah nya.
"Bahri,seperti nya jaring yang kita labuh sudah terisi ikan,ayo kita tarik"ajak ayah,lalu berdiri.
"Iya yah"sahut Bahri, mereka pun langsung menarik jaring laba-laba yang mereka labuh dengan sekuat tenaga.
Ayah dan Bahri sangat bahagia,karena jaring yang mereka angkat berisi begitu banyak ikan.
"Alhamdulillah,hari ini ikan nya banyak sekali Bahri"ucap Ayah bahagia, Bahri mengangguk kan kepalanya.
"Iya yah banyak sekali"sahut Bahri, sambil tersenyum bahagia.
Mereka pun pulang lebih awal karena hasil tangkapan mereka begitu banyak ikan.
...****************...
Bersambung...
Kasih like dan komen nya ya ☺️
jangan lupa baca episode selanjutnya 👍
salam hangat dari author 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
urhabibti
Alhamdulillah
2022-08-07
0
urhabibti
huhu
2022-08-07
0
urhabibti
semacam tanda tanda ya
2022-08-07
1