membujuk

Keesokan hari nya kakek Mukti mendatangi kediaman rumah Burhan.

"Assalamu'alaikum" ucap kakek Mukti.

"Wa'alaikum salam"sahut ibu murni,dari dalam rumah nya,ibu murni adalah orang tua dari Burhan.

"Pak Mukti..!Ada perlu apa ya kemari?"tanya ibu murni.

"Apa Burhan nya ada? sebenarnya Ada yang ingin saya bicarakan dengan Burhan" sahut kakek Mukti.

"Burhan nya ada,tunggu sebentar biar saya panggilkan dulu" ucap ibu murni, lalu masuk ke dalam memanggil anaknya.

"Paman Mukti..!apa kabar paman?"tanya Burhan, sambil tersenyum lalu menghampiri kakek Mukti dan menyelami nya.

"Baik nak, Paman kemari ingin bicara sesuatu yang penting padamu"sahut kakek Mukti, serius, Burhan pun menyeritkan alisnya,merasa bingung.

"Tentang apa itu paman?"tanya Burhan penasaran.

"Sebelumnya,paman mau bertanya,apa benar kamu sudah menduda?" tanya kakek Mukti,sambil menatap Burhan, Burhan pun mengangguk kan kepalanya.

"Benar paman,saya sudah 2 tahun menjadi duda,karena kami bercerai"Jawab Burhan dengan jujur.

"Apakah kamu, ada rencana ingin menikah lagi nak?"tanya kakek Mukti, Burhan tersenyum mendengar pertanyaan kakek Mukti.

"Paman sebenar nya jujur,saya belum kepikiran untuk menikah lagi?"Sahut Burhan.

"Begini nak Burhan,apa kamu tahu suami Siti sudah meninggal 7 bulan yang lalu?" tanya kakek Mukti, memberitahu.

"Iya paman,saya mendengarnya dari ibu, tapi waktu itu saya tidak ada di kampung,karena saya sedang ada di kota saat itu"sahut Burhan, Kakek Mukti pun mengangguk kan kepalanya.

"Begini Burhan, sebenarnya semenjak meninggalnya suami Siti sekarang kesehatan mental Siti agak terganggu,ia lebih suka menyendiri dan bersedih, ia juga lebih sering menangis, saya sebagai pamannya dan kakak saya Idah sebagai ibunya,sangat khawatir dengan keadaan Siti saat ini,dan Paman datang ke sini ingin meminta tolong padamu" ucap kakek Mukti,berterus terang, sambil menjelaskan, Burhan pun ikut merasa sedih mendengar nya.

"Saya ikut prihatin, atas keadaan Siti saat ini paman, tanpa di minta pun saya pasti mau menolongnya,tapi...saya tidak tahu dengan cara apa saya bisa menolongnya?"sahut Burhan, bingung.

"Kamu bisa menolong nya Burhan,Kami ingin, kamu menikah dengan Siti anak kami,dengan cara itu kamu bisa menolong Siti"Sahut kakek Mukti.

Deg!

Burhan sangat terkejut mendengar permintaan dari kakek Mukti,ia tak menyangka,kalau ia harus menikahi Siti, wanita yang selama ini sangat ia cintai sejak dulu, hati Burhan sangat senang tentunya, dengan senang hati ia akan menerima dan menikahi Siti.

"Paman Mukti,sebenarnya saya sangat terkejut atas permintaan paman saat ini, jujur saya juga sebentar nya,masih sangat mencintai Siti,tapi..saya tidak yakin apa Siti mau menikah dengan saya?"tanya Burhan merasa ragu.

"Burhan kamu tenang saja,kami akan berusaha membujuk Siti,agar dia mau menikah denganmu,asal kan kamu siap dan mau menikah dengan nya,kami yakin kamu adalah orang yang tepat untuk Siti, dengan ada nya kamu,dia pasti bisa melupakan mendiang suaminya"sahut kakek Mukti, meyakinkan.

"Saya bersedia paman,bahkan Kalau Siti mau, saya akan segera menikahinya sangat ini juga" Sahut Burhan,tersenyum mantap, Kakek Mukti pun mengangguk paham.

"Tapi ada satu hal lagi..!apa ibu murni mau menerima Siti anak kami,sebagai menantu mu?" tanya kakek Mukti,karena sejak tadi Kakek Mukti melihat,ibu murni hanya diam dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka.

"Saya akan setuju,kalau Burhan juga setuju dan menginginkannya, jujur,sejak dulu saya juga menyukai Siti,karena Siti anak yang baik dan sangat menghormati orang tua"sahut ibu murni, sambil tersenyum.

"Alhamdulillah...saya merasa senang dan lega mendengar nya"ucap kakek Mukti, tersenyum bahagia.

"Kalau begitu,saya pamit pulang dulu, saya akan segera mengabari ka Idah tentang kabar baik ini "ucap kakek Mukti, sambil tersenyum ramah,di sambut senyuman pula oleh Burhan dan ibu murni.

"Baik paman"sahut Burhan,kakek Mukti pun

langsung segera pulang, dengan hati yang bahagia.

*

*

*

Di rumah Bahri.

Nenek Idah berusaha bicara pada Siti,dan mencari cara untuk membujuk Siti agar mau menikah dengan Burhan.

"Siti anakku!"panggil nenek Idah, Siti yang sedang duduk,melihat ke arah jendela pun langsung menoleh ke ibunya.

"Iya bu, ada apa ?"tanya Siti.

"Nak, bisakah kita bicara sebentar di kamar ibu"ucap nenek Idah,Siti mengangguk dan mengikuti ibunya ke kamar.

"Duduk lah di sini nak"ucap nenek Idah sambil menepuk kasurnya,Siti pun duduk di samping ibunya.

"Ada apa bu?"tanya Siti,sambil menatap ibunya, penasaran.

"Nak,suami mu sudah 7 bulan yang lalu tiada, kenapa kamu selalu bersedih dan memikirkan nya?"ucap nenek Idah, Siti pun terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Nak, ibu tidak melarangmu jika kamu mengenang suami mu, tapi...ibu harap kamu tidak melupakan tanggung jawabmu sebagai seorang ibu,anak-anakmu sudah kehilangan sosok seorang ayah,dan ibu harap mereka tidak kehilangan sosok seorang ibu juga"ucap nenek Idah.

"Maaf kan Siti bu,Karena kesedihan ditinggal mas Ardi yang secara mendadak,Siti sampai melupakan anak-anak Siti"ucap Siti merasa menyesal.

"Nak,yang terjadi itu sudah kehendak Allah, kita tidak bisa mengelaknya" ucap nenek Idah, sambil mengusap kepala anaknya.

"Siti tidak tahu bu, apa Siti sanggup melewati semua ini, dan merawat anak-anak tanpa mas Ardi"sahut Siti, sedih,sambil menunduk kan kepalanya.

"Nak,sebenarnya ibu punya satu permintaan sama kamu, dan ibu harap kamu tidak menolaknya" ucap nenek Idah, Siti pun mendongak kan kepalanya, menatap ibunya.

"Apa itu bu?"tanya Siti,penasaran.

"Nak,ibu ingin, kamu mau menikah dengan Burhan"ucap nenek Idah.

Deg.

Siti sangat terkejut dengan permintaan ibunya, ia tidak menyangka, kalau ibunya tega menyuruhnya, untuk menikah lagi di saat ia masih berduka.

"a..apa yang ibu ucapkan?apa ibu sudah tidak mau lagi tinggal bersama Siti? sehingga,ibu menyuruh Siti untuk menikah lagi dengan orang lain, apa ibu tahu, Siti masih berduka bu...! bu, Siti masih sangat mencintai mas Ardi,dan Siti tidak mau menghianati mas Ardi bu" ucap Siti, sambil menangis.

"Nak,ini semua demi kebaikanmu dan anak-anakmu, apa kamu tidak kasihan dengan Bahri? dia sangat terpukul atas kehilangan sosok seorang ayah,Jika kamu menikah dengan Burhan, maka dia akan menjadi sosok ayah pengganti untuk Bahri dan adik-adiknya,dan Bahri pun tidak perlu harus pergi mencari ikan lagi ke sungai,nak, apa kamu tidak khawatir dengan keselamatan Bahri?" ucap nenek Idah, sambil meraih tangan anaknya,mencoba membujuk.

Siti terdiam,tak ada kata-kata lagi yang keluar dari mulutnya, hanya tangisan dan isakan nya saja, yang terdengar di kamar itu.

Bersambung...

jangan lupa like dan komen nya ya ☺️

baca episode-episode selanjutnya ❤️

salam hangat dari author 🥰

Terpopuler

Comments

Amina

Amina

sekarang baru sadar 😔😔

2022-08-08

2

Amina

Amina

😭😭😭

2022-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 BAHRI
2 Jadi yatim
3 Kecemasan hati seorang ibu
4 membujuk
5 mengambil keputusan
6 Menikah kembali
7 Hamil
8 Jadi yatim piatu
9 Di tinggalkan
10 Baju seragam sekolah untuk Yanur
11 Tak ingin di pisahkan
12 Atap bucor
13 Fahru sakit
14 membalas Budi
15 Berangkat
16 Pembawa hoki
17 Mencoba menghasud
18 Di fitnah
19 Di bawa ke rumah sakit
20 Di dorong dari kapal
21 Selamat
22 Hilang
23 lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24 Pulang kampung
25 Keberhasilan Bahri
26 pertemuan Bahri dan bos Ali
27 Lamaran untuk Diana
28 Pernikahan Diana
29 Ternyata parasit
30 perceraian
31 kesedihan Bahri
32 Mengajak jalan-jalan
33 Bertemu lagi
34 Meminta restu
35 lamaran ke 2 untuk Diana
36 Hari pernikahan
37 Humairah
38 Jatuh cinta
39 melamar anak kyai
40 Ijab qobul
41 Nenek Idah jatuh sakit
42 Fahru tak ingin lanjut sekolah
43 Meninggal nya nenek tercinta
44 Di gugat
45 Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46 pengambilan hak
47 Hamil
48 Kehilangan lagi
49 Mulai berubah
50 Melahirkan
51 Kehilangan pekerjaan
52 kepergian kyai
53 Salah paham
54 Meminta maaf
55 Kecelakaan
56 Di rumah sakit
57 Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58 melahirkan
59 Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60 Iri Dengki
61 Rencana jahat
62 Meminjam uang
63 Dalang kejahatan
64 Kerja dengan koh Ali
65 Rendah hati
66 Merasa was-was
67 Mei Waktu nya sekolah
68 Ingin berhutang
69 meminta pekerjaan
70 Bos rotan
71 Perkara telur sengsara
72 Ngidam aneh
73 Silaturahmi ke rumah koh Ali
74 Hadiah dari koh Ali
75 Fahru merengek minta nikah
76 Membujuk Bahri
77 Berdebat
78 Berdamai
79 Pengganti Bos Rotan Baru
80 Terpeleset dari kapal
81 Sebuah jam tangan dan bros
82 Merasa gundah
83 Fahru mengeluh
84 Kecemasan Humairah
85 Melihat maling
86 Memilih diam
87 Merasa curiga
88 Ternyata selingkuh
89 Egois
90 Terbongkar
91 Menggerebek plakor
92 Perdebatan
93 Memohon maaf
94 Menggadaikan
95 Melahirkan
96 Kecerdasan Muhammad Ali
97 Cemburu
98 Ketahuan
99 Menebus
100 Tenggelam
101 Kenyataan pahit
102 Depresi
103 Berobat
104 Ingin mengambil alih
105 Berangkat Haji
106 Kekacauan di kapal
107 Kabar buruk
108 Ingin bercerai
109 Bahri mengambil keputusan
110 Pulang ke tanah air
111 Menolak keras
112 Takut
113 Perjuangan Melahirkan
114 Meninggal
115 Usaha Dimas
116 Gunjingan para tetangga
117 Di suruh melamar
118 Kabur
119 Berdebat dengan tetangga
120 Hari pernikahan
121 Pindah
122 Perkelahian
123 Rencana yang gagal
124 Tamat
Episodes

Updated 124 Episodes

1
BAHRI
2
Jadi yatim
3
Kecemasan hati seorang ibu
4
membujuk
5
mengambil keputusan
6
Menikah kembali
7
Hamil
8
Jadi yatim piatu
9
Di tinggalkan
10
Baju seragam sekolah untuk Yanur
11
Tak ingin di pisahkan
12
Atap bucor
13
Fahru sakit
14
membalas Budi
15
Berangkat
16
Pembawa hoki
17
Mencoba menghasud
18
Di fitnah
19
Di bawa ke rumah sakit
20
Di dorong dari kapal
21
Selamat
22
Hilang
23
lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24
Pulang kampung
25
Keberhasilan Bahri
26
pertemuan Bahri dan bos Ali
27
Lamaran untuk Diana
28
Pernikahan Diana
29
Ternyata parasit
30
perceraian
31
kesedihan Bahri
32
Mengajak jalan-jalan
33
Bertemu lagi
34
Meminta restu
35
lamaran ke 2 untuk Diana
36
Hari pernikahan
37
Humairah
38
Jatuh cinta
39
melamar anak kyai
40
Ijab qobul
41
Nenek Idah jatuh sakit
42
Fahru tak ingin lanjut sekolah
43
Meninggal nya nenek tercinta
44
Di gugat
45
Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46
pengambilan hak
47
Hamil
48
Kehilangan lagi
49
Mulai berubah
50
Melahirkan
51
Kehilangan pekerjaan
52
kepergian kyai
53
Salah paham
54
Meminta maaf
55
Kecelakaan
56
Di rumah sakit
57
Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58
melahirkan
59
Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60
Iri Dengki
61
Rencana jahat
62
Meminjam uang
63
Dalang kejahatan
64
Kerja dengan koh Ali
65
Rendah hati
66
Merasa was-was
67
Mei Waktu nya sekolah
68
Ingin berhutang
69
meminta pekerjaan
70
Bos rotan
71
Perkara telur sengsara
72
Ngidam aneh
73
Silaturahmi ke rumah koh Ali
74
Hadiah dari koh Ali
75
Fahru merengek minta nikah
76
Membujuk Bahri
77
Berdebat
78
Berdamai
79
Pengganti Bos Rotan Baru
80
Terpeleset dari kapal
81
Sebuah jam tangan dan bros
82
Merasa gundah
83
Fahru mengeluh
84
Kecemasan Humairah
85
Melihat maling
86
Memilih diam
87
Merasa curiga
88
Ternyata selingkuh
89
Egois
90
Terbongkar
91
Menggerebek plakor
92
Perdebatan
93
Memohon maaf
94
Menggadaikan
95
Melahirkan
96
Kecerdasan Muhammad Ali
97
Cemburu
98
Ketahuan
99
Menebus
100
Tenggelam
101
Kenyataan pahit
102
Depresi
103
Berobat
104
Ingin mengambil alih
105
Berangkat Haji
106
Kekacauan di kapal
107
Kabar buruk
108
Ingin bercerai
109
Bahri mengambil keputusan
110
Pulang ke tanah air
111
Menolak keras
112
Takut
113
Perjuangan Melahirkan
114
Meninggal
115
Usaha Dimas
116
Gunjingan para tetangga
117
Di suruh melamar
118
Kabur
119
Berdebat dengan tetangga
120
Hari pernikahan
121
Pindah
122
Perkelahian
123
Rencana yang gagal
124
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!