Pak haji Dulah kembali ke depan kapal dan duduk di dekat Om Anton, om Anton adalah adik kandung pak haji Dulah.
"Bang! kenapa Abang bawa anak kecil ke kapal ini sih?apa dia tidak akan merepotkan kita nanti nya?"protes om Anton,ia merasa anak kecil tidak cocok bekerja di kapal, karena orang-orang yang bekerja di kapal adalah orang yang kuat dan tangguh,pak haji Dulah tersenyum mendengar adiknya protes.
"Ini bukan anak kecil biasa Anton, Bahri anak yang sangat berbeda dari pada anak-anak yang lain,aku sudah memperhatikan nya sejak lama"sahut pak haji Dulah.
"Berbeda apa nya? namanya anak kecil,ya anak kecil bang..!belum lagi nanti kalau dia sakit..!pasti nangis-nangis, terus yang akan repot kita semua bang"sahut om Anton sambil mengemudi kan kapal nya,ia hanya geleng-geleng kepala dengan pikiran kaka nya itu.
"Kamu bicara begini,karena kamu belum kenal sama Bahri,dia itu anak yang tangguh,kuat dan cerdas, nanti kalau kamu sudah kenal,kamu pasti setuju dengan pilihan ku"sahut pak haji Dulah, sambil terkekeh, melihat raut wajah adiknya yang terlihat masam.
"Terserah Abang lah,!tapi kalau terjadi apa-apa,aku gak mau ikut campur"sahut om Anton menyerah,ia tak mau ambil pusing lagi, karena dia sendiri juga ikut kaka bekerja.
"Nah...gitu dong,jangan banyak protes"ucap pak haji Dulah, sambil tertawa mendengar jawaban adik nya,lalu masuk ke kamar yang ada di belakang nahkoda kapal, kamar itu berukuran kecil yang muat satu orang untuk beristirahat,ia pun berbaring dan tidur untuk persiapan nanti malam, agar bisa mengganti kan adik nya mengemudi kan kapal nya.
*
*
*
Setelah 3 hari perjalanan, mereka pun sampai di kota Kalsel, untuk memuat barang, dan barang yang di muat itu akan di antar ke kota Kalteng dalam perjalan 3 hari lagi.
Semua awak kapal pun bergotong royong mengangkat barang-barang itu,barang yang di bawa bermacam-macam, seperti mie instan,gula pasir,beras, tepung,susu dan lain-lain sesuai permintaan di kota itu.
Melihat semua bekerja, Bahri pun tak mau tinggal diam,ia pun segera naik ke pelabuhan dan ikut mengangkat barang yang bisa ia angkat, Bahri memperhatikan semua orang yang mengangkut mie instan langsung sepuluh dus sekali angkat.
"Pak,saya juga bisa membantu,tapi tidak bisa langsung sepuluh dus, mungkin cuma tiga dus"ucap Bahri polos,para buruh di dalam gudang pun langsung tertawa mendengar nya.
"Hei..anak kecil,apa kamu bagian dari kapal bos haji Dulah?"tanya salah satu buruh di gudang itu, Bahri mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
"Iya pak,saya kerja di kapal tuan haji bos Dulah"sahut Bahri dengan sopan.
"Siapa nama mu dan berapa umur nak?"tanya buruh itu, sambil mendekati Bahri.
"Nama saya Bahri,umur saya 11 tahun pak" sahut Bahri,buruh itu terkejut mendengar nya.
"Kenapa kamu tidak sekolah?dan kenapa kedua orang tua mu membiarkan mu bekerja seperti ini?apa kamu di paksa bekerja?"tanya buruh itu, karena menurut nya,anak seumuran Bahri seharusnya bersekolah,bukan bekerja.
"Saya berhenti sekolah pak,dan Kedua orang tua saya sudah meninggal dunia,saya dan ke-tiga adik saya yatim piatu,dan bekerja di kapal ini adalah kemauan saya sendiri pak" sahut Bahri,buruh itu pun merasa sedih mendengar nya, hampir saja ia ingin menyalah kan kedua orang tua Bahri, namun setelah mendengar penjelasan Bahri ia pun merasa kasian pada Bahri,anak yang masih sekecil ini sudah menjadi yatim piatu dan juga menjadi tulang punggung untuk ke tiga adik-adiknya,ia pun ingin sekali membantu Bahri, tapi karena ia hanya lah seorang pekerja buruh,ia pun hanya bisa menyemangati Bahri dan membantu Bahri untuk mengangkat barang.
"Ayo sini nak... biar bapak bantu kamu bagai mana cara mengangkat nya"ucap buruh itu,Bahri pun mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum,dan ia pun mengangkat beberapa dus mie instan dan beberapa dus susu sampai selesai, semua buruh di gudang itu sangat menyukai Bahri, karena Bahri anak yang sopan dan rajin,pak haji Dulah pun merasa senang dan bangga melihat Bahri yang tanpa di suruh ia sudah mengerti.
Setelah semua barang sudah habis di pindah kan ke kapal,maka kapal pun langsung berangkat menuju kota Kalteng, Bahri pun sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan nya, setiap 5 jam sekali ia harus memompa air, Bahri juga sering membantu para koki untuk memasak dan mengantar kan minuman untuk tuan haji bos dan yang lain, semua orang di kapal pun sangat menyukai Bahri,namun hanya Udin yang tak suka, Udin merasa semua perhatian orang sekarang tertuju ke pada Bahri, pada hal sebelum nya,Udin lah yang menjadi ke Sayang dan perhatian orang selama ini, tapi baru 3 hari Bahri ada, semua orang justru sangat menyukai Bahri.
"Eh..Bahri..! berapa umur mu?"tanya Udin,sambil menatap Bahri dan duduk dari tangga mesin.
"Umur saya 11 tahun ka Udin"sahut Bahri sambil tersenyum.
"Kalau ka Udin berapa umur nya?"tanya Bahri balik.
"Umur ku 20"sahut Udin.
"Kenapa kamu mau bekerja di kapal ini?apa kamu gak tau resiko bekerja di kapal ini sangat besar,belum lagi kalau barang-barang di kapal hilang,kita semua pasti akan di salah kan dan di marahi"ucap Udin sambil menakut-nakuti Bahri.
"Bahri bekerja di sini, demi nenek dan adik-adik Bahri ka, Bahri ingin mengubah nasib dan membahagiakan mereka"sahut Bahri jujur, hati Udin pun tersentuh mendengar nya, awal nya ia ingin sekali memarahi Bahri karena sok cari perhatian,tapi setelah bicara pada Bahri ia justru merasa kasian.
"Kamu harus kuat dan sabar bekerja di sini" ucap Udin menyemangati, Bahri tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya.
"Iya ka Udin,Bahri pasti semangat "Sahut Bahri ceria dan sangat polos,Udin pun tertawa melihat nya,ia merasa mempunyai adik bermain.
Sebenar nya Udin juga bekerja untuk orang tua nya dan adik yang seumuran Bahri,tapi adik nya tak pernah menghargai apa lagi membantu orang tua nya dan Udin sebagai kaka nya,adik nya hanya tau meminta uang, uang dan uang saja, lalu pergi bermain.
ketika mereka asik mengontrol, terdengar suara lonceng berbunyi 2,pertanda kecepatan kapal harus di kurangi dan setelah itu berbunyi lagi 3 kali pertanda kapal akan menyandar.
*
*
*
Di depan kapal.
"Ka,gawat seperti nya ada razia kapal"ucap om Anton membangun kan pak haji Dulah dari tidur nya,pak haji Dulah pun langsung segera terbangun dan terkejut mendengar nya.
"Mana?"tanya pak haji Dulah.
"CK...wah gawat, duit lagi nih"ucap pak haji Dulah sambil bedecak kesal.
"Kurangi kecepatan dan cepat menyandar,kita tak bisa melewati mereka,mau tak mau kita harus menghadapi mereka dan memberikan uang pajak Lewat pada mereka "ucap pak haji Dulah,om Anton pun mengangguk kan kepalanya sambil menarik tali pengait lonceng ke mesin untuk memberi tahu kapal akan menyandar.
"Selamat siang bos haji Dulah"sapa beberapa polisi laut dari perbatasan yang naik ke kapal pak haji Dulah.
"Iya selamat siang pak polisi"sahut pak haji Dulah ramah sambil tersenyum.
"Kita boleh periksa barang bawaan bos haji Dulah dulu?"tanya para polisi itu,pak haji Dulah mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
"Iya pak polisi silahkan di periksa"sahut pak haji Dulah,dengan setengah hati.
Para polisi pun memeriksa seluruh kapal pak haji Dulah.
"Bos haji Dulah, seperti nya, barang bawaan anda melebihi kapasitas kapal,maka dengan berat hati kapal anda kami tilang"ucap pak polisi itu,pak haji Dulah pun terkejut mendengar nya.
"Maaf pak polisi,barang bawaan saya sesuai kok dengan kapasitas kapal ini, dan saya memilik kwitansi nya"sahut pak haji Dulah tak terima dan langsung menunjukkan bukti kwitansi itu,kepada pak polisi itu.
"Ini bisa saja kwitansi bodong pak haji Dulah,kami tak percaya "sahut para polisi lain, pak haji Dulah ternganga mendengar nya,ia tak habis pikir dengan para polisi ini, yang tidak mempercayai nya.
"Adu bagai mana ini, kenapa mereka tak percaya "batin pak haji Dulah,bahkan om Anton pun yang ikut bicara juga sama tak mereka respon,pak haji Dulah pun merasa putus asa, dan mau tak mau harus pasrah dan menyerah dengan di tilang mereka dan membayar uang yang lumayan besar.
"Ini minumannya om polisi,silahkan di minum"ucap Bahri yang baru datang dari dapur,membawa beberapa gelas es sirup segar untuk mereka,para polisi pun merasa senang dan langsung menyambut minuman itu.
"Hei..anak kecil, apa kamu bekerja di kapal ini?"tanya salah satu polisi.
"Peraturan kapal tidak boleh memperkerjakan anak di bawah umur, karena bisa mendapatkan sangsi, dan kapal itu tidak boleh lagi berlayar dan beroperasi "sahut pak polisi itu, wajah pak haji Dulah dan Om Anton seketika menjadi pucat dan badan terasa lemas.
"Saya hanya ikut di kapal ini om polisi, karena saya ingin melihat kota-kota lain,saya hanya anak yatim piatu yang tidak punya uang,tapi dengan kebaikan pak haji Dulah,ia mau membantu saya dan mengajak saya naik kapal nya"sahut Bahri dengan tegas dan wajah yang biasa saja,tak terlihat takut sama sekali.
"Sekarang saya mau tanya Sama kamu,apa kwitansi ini asli?dan bos haji Dulah memang memuat barang nya cuman 3 truk tidak lebih?"tanya pak polisi itu, karena Bahri melihat langsung dan ikut mengangkat barang, jadi ia tau berapa truk barang yang masuk, dengan mantap Bahri mengangguk kan kepalanya.
"Semua itu benar om polisi, saya lihat sendiri kalau barang yang ada di kapal ini, hanya bermuatan 3 truk tidak lebih"sahut Bahri jujur.
"Baik lah, saya percaya pada mu"Sahut pak polisi itu.
'Baik lah bos haji Dulah, silahkan kapal kalian lewat,dan semoga selamat sampai tujuan"ucap pak polisi itu,lalu segera naik ke tebing bersama anak buah nya,pak haji Dulah pun langsung mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum lebar.
"Baik pak polisi, terima kasih"Sahut pak haji Dulah gembira, dan langsung segera menjalankan kapal nya.
"Kenapa kapal itu tidak jadi di tilang pak?" tanya anggota polisi lain betapa pada atasan nya.
"Di kapal itu ada seorang anak yatim piatu,saya tak tega membuat nya sedih,kata nabi, jangan lah kau sakiti anak yatim, karena do'a anak yatim itu makbul,tapi sebaliknya jika kau membuat hati nya bahagia,maka tunggu lah keberuntungan mu datang "ucap pak polisi itu, bawahan nya pun mengangguk kan kepalanya paham.
"Syukur lah berkat Bahri,kita selamat, memang anak itu pembawa hoki"ucap pak haji Dulah, gembira om Anton pun merasa tak percaya dengan yang terjadi tadi, sudah jelas mereka akan di tilang, bahkan om Anton sendiri sampai memohon-mohon namun tetap tak di dengar kan mereka,tapi tiba-tiba mereka berubah pikiran hanya karena bicara pada Bahri,ini sungguh luar biasa.
Bersambung...
jangan lupa kasih, like, komen dan vote nya ya ❤️
baca episode-episode selanjutnya yaa 🥰
see you ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Amina
semangat terus umii
2022-10-25
2
Amina
siap umiii
2022-10-25
2
Amina
Bahri memang hebatt
2022-10-25
2