Setiap hari Bahri dan Diana berangkat sekolah seperti biasa, hanya Yanur dan Fahru yang belum sekolah, Bahri pun sudah tak lagi pergi ke sungai untuk mencari ikan,karena nenek Idah tidak membolehkan kan nya, mereka pun hanya fokus sekolah dan belajar.
"Siti kenapa wajah mu terlihat pucat sekali nak?"tanya nenek Idah khawatir,melihat putri nya.
"Siti tidak apa-apa bu, Siti cuma merasa kelelahan dan pusing saja"sahut Siti.
"Apa kamu sakit nak?"tanya nenek Idah, Siti menggelengkan kepalanya.
"Tidak bu,Siti tidak merasa sakit"sahut Siti.
"Nak,apa bulan ini kamu sudah datang bulan?"tanya nenek Idah,merasa curiga.
Siti terdiam mengingat-ingat kapan terakhir Iya datang bulan.
"Sepertinya 2 bulan yang lalu bu" sahut Siti, merasa bimbang.
" jangan-jangan kamu sedang hamil nak" ucap nenek Idah, merasa senang.
"Ada apa bu?" tanya Burhan yang baru datang menghampiri mereka.
"Burhan sepertinya istrimu sedang mengandung"sahut nenek Idah, sambil tersenyum, Burhan terkejut mendengarnya.
"Benarkah bu?"tanya Burhan,merasa senang.
"Sebaiknya,cepat kalian ke Puskesmas untuk periksa biar kalian tahu pasti,apakah Siti benar-benar hamil saat ini"saran nenek Idah, Burhan pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Baik bu, saya akan segera membawa Siti ke Puskesmas"sahut Burhan dan langsung mengajak istrinya untuk bersiap-siap.
Karena mereka tinggal di perkampungan, yang ada di Sana hanya Puskesmas sedangkan Rumah sakit hanya ada di kota, dan perjalanan ke kota membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam baru sampai ke sana.
Setelah periksa ke Puskesmas, ternyata dugaan nenek Idah memang benar, saat ini Siti sedang mengandung 2 bulan.
"Assalamu'alaikum" ucap Bahri dan Diana yang baru pulang dari sekolah.
"wa'alaikum salam"sahut nenek Idah., sambil menghampiri cucu nya.
"Mana ibu nek?"tanya Bahri mencari ibunya.
"Ibu dan ayah mu sedang ke Puskesmas Bahri" sahut nenek Idah, Bahri terkejut mendengarnya.
"Apa ibu sedang sakit? tadi pagi Bahri lihat wajah ibu sangat pucat "sahut Bahri merasa khawatir pada ibunya.
"Cucu ku Bahri,ibumu tidak sedang sakit,tapi sepertinya sebentar lagi kalian akan memiliki adik, karena ibumu sedang hamil"sahut nenek Idah,sambil tersenyum.
Deg.
Bahri dan Diana sangat terkejut mendengar nya.
*
*
"Alhamdulillah.. ternyata kamu benar- benar hamil dek" ucap Burhan, sangat bahagia, Burhan merasa kebahagiaannya menjadi lengkap, sekarang ia mendapatkan wanita yang sangat ia cintai dan sebentar lagi ia akan memiliki seorang anak,Siti hanya tersenyum saya sambil menganggukkan kepalanya.
"Assalamu'alaikum" ucap Burhan dan Siti yang baru datang.
"Wa'alaikum salam"sahut mereka semua.
"Bagai mana Burhan, apa yang ibu duga itu benar kan?" tanya nenek Idah, tak sabar ingin tahu.
"Benar bu,Siti saat ini sedang hamil,dan sekarang kandungan nya nya sudah 2 bulan" sahut Burhan,sambil tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah..bakal tambah banyak cucu ibu"ucap nenek Idah, sambil tertawa bahagia, Fahru, Yanur dan Diana pun juga ikut bahagia.
Di saat semua sedang bahagia dan berbincang-bincang,Bahri justru hanya diam, Bahri sebenarnya sangat khawatir, karena semenjak ibu nya menikah dengan Burhan, Burhan hanya memperhatikan ibu mereka saja, tidak dengan Bahri dan adik-adiknya,
bahkan Burhan terlihat hanya biasa-biasa saja dengan mereka,dan Burhan hanya pernah satu kali saja menggendong Fahru di waktu habis menikah dengan ibu nya, setelah itu Bahri tak pernah lagi melihat Burhan menggendong adik nya itu.
Bahri pun merasakan ada keanehan pada sifat Burhan,ia merasa kalau Burhan hanya sayang pada ibu mereka saja, tapi tidak dengan mereka berempat, namun Bahri hanya bisa diam dan merasakan semua itu.
*
*
*
Selama beberapa bulan ini,Burhan sangat memperhatikan istrinya yang sedang mengandung,ia juga selalu membelikan banyak makanan dan buah-buahan dari kota untuk istri nya,agar istri dan anak yang ada di kandungan istri nya sehat.
"Ibu,apa Fahru boleh minta buah mangga ini?" ucap Fahru, sambil tersenyum,merasa senang melihat banyak buah.
"Tentu ***..-"perkataan Siti terpotong, oleh suaminya yang tiba-tiba datang.
"Tidak boleh,itu untuk ibu dan adik yang ada di perut ibu mu"sahut Burhan, Fahru hanya terdiam mendengar perkataan Burhan,ia merasa sedih,karna tak di bolehkah meminta buah itu.
"Tapi mas,buah ini sangat banyak, Siti juga tak mungkin habis memakan nya,biar kan Fahru ikut memakan buah ini"sahut Siti memelas,ia merasa kasihan pada putra nya.
"Dek Siti,mas membelikan nya untuk mu dan anak kita,biar anak kita sehat ketika lahir nanti, Fahru dia sudah besar,dia pasti mengerti,bahwa adik yang ada di perut mu itu,lebih membutuhkannya"sahut Burhan,sambil menatap tajam Fahru, Fahru pun menjadi takut pada Burhan.
"Iya bu,Fahru tidak apa-apa"sahut Fahru, Lalu ia pun langsung pergi ke luar rumah.
Fahru duduk di bawah pohon dekat rumah nya, sambil menangis, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Fahru dan mengusap pundak nya.
"Fahru,jangan menangis,ada kaka di sini"ucap Yanur, yang sejak tadi melihat dan mendengar kejadian tadi,hati Yanur merasa sedih,karna adik bungsu nya di bentak dan menangis, mereka selama ini memang tidak di sayang oleh Burhan,namun apa bila di depan nenek nya Burhan berpura-pura sayang dan memperhatikan mereka, sehingga nenek Idah tak tau sifat asli Burhan.
Siti sebenarnya nya tau dan merasa sangat sedih,karena Burhan memperlakukan anak-anak nya tidak begitu baik, Burhan juga sering memarahi anak-anak nya hingga menangis, dan ia pun merasa menyesal menikah dengan Burhan, namun nasi sudah menjadi bubur,ia tak berani melawan dan membela anak-anak nya.
"Fahru, nanti kalau Kaka Yanur besar nanti, akan kaka Yanur belikan buah-buahan yang banyak untuk Fahru"ucap Yanur,menghibur adik bungsu nya.
"Benarkah ka Yanur?apa ada buah mangga dan apel juga?"tanya Fahru antusias, Yanur mengangguk kan kepalanya.
"Benar adik ku sayang "sahut Yanur,sambil mengusap kepala adik bungsu nya,Fahru pun menjadi gembira kembali.
"Kalau begitu,sambil menunggu kaka Yanur besar,sebaik nya kita main aja dulu"ajak Yanur.
"Main bola ya ka"ucap Fahru, Yanur pun mengangguk kan kepalanya.
Mereka pun bermain bola bersama dengan bahagia,sedang kan di balik pohon ada seseorang yang sedang bersedih dan menangis, mendengar percakapan mereka.
"Kaka janji akan membuat kalian bahagia dan akan mengabulkan permintaan kalian,kaka tidak akan membiarkan kalian bersedih dan menangis lagi,kaka akan melindungi dan menjaga kalian,itu janji kaka pada kalian dan pada Ayah,dan janji itu akan selalu kaka ingat "batin Bahri,sambil mengusap air mata nya.
...****************...
Bersambung
jangan lupa like dan komen nya ya ☺️
baca episode-episode selanjutnya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Qorie Izraini
biasa ny ibu tiri yg bersikap sepertiitu pada anak tri ny.
ini kok jd bapak tiri yg sepeeti itu
2023-08-25
0
Heni Hariyati
hujan deras dimataku,
2022-11-24
1
Amina
ya Allah gak kuat lagi dengarnya 😭😭😭
2022-08-12
3