Kecemasan hati seorang ibu

Nenek Idah mendatangi rumah kakek Mukti saudaranya.

"Assalamualaikum"ucap nenek Idah.

"wa'alaikum salam" sahut kakek Mukti,yang sedang duduk di teras rumahnya.

"Kak Idah..! Mari masuk ka" ajak kakek Mukti.

Nenek Idah pun masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi.

"Ada apa ka Idah datang kemari?" tanya kakek Mukti, penasaran.

"Mukti,aku datang kemari, karena ingin membicarakan tentang Siti, ibunya Bahri" ucap nenek Idah, kakek Mukti menyeritkan alisnya.

"Kenapa dengan Siti Kak?" tanya kakek Mukti, penasaran.

"Mukti,Kamu tahu sendiri kan,semenjak Ardi tiada,Siti seperti orang yang hilang semangat hidup,ia lebih sering menyendiri dan mengurung diri,terkadang ia juga bicara sendiri,aku sangat khawatir dengan kondisi Siti saat ini, aku takut Mukti,kalau semakin hari keadaan Siti semakin memburuk,kasihan Bahri dan adik-adiknya mereka masih sangat kecil,apalagi saat ini Bahri lah yang menggantikan ayahnya mencari ikan di sungai,aku pun juga sangat khawatir pada Bahri,dengan umur 9 tahun sudah melakukan pekerjaan yang berbahaya, walau pun aku tahu Bahri sangat pandai berenang, tapi...tetap saja namanya juga anak kecil" ucap nenek Idah, berkeluh kesah kepada adiknya.

Mendengarkan cerita kakaknya kakek Mukti pun,merasa ikut prihatin dan sedih, atas apa yang dialami keponakan satu-satunya itu.

"Mukti, bagai mana menurut mu, apa yang harus aku lakukan untuk Siti?"tanya nenek Idah.

"Ka Idah menurut saya, bagaimana kalau Siti, kita nikah kan saja kembali"sahut kakek Mukti.

Deg.

Nenek Idah pun terkejut atas saran yang dikatakan oleh adiknya itu.

"Apa kamu sudah tidak waras Mukti..!suami Siti itu baru 7 bulan meninggal,dan dia masih berduka,bagai mana bisa aku menikahkan nya kembali"sahut nenek Idah, marah kepada adiknya.

"Begini Kak Idah,ini semua demi kebaikan Siti, kalau kita menikahkan nya kembali,dengan laki-laki yang mencintai nya, dia pasti akan melupakan suaminya yang telah meninggal, dan dia tidak akan lagi merasa terpuruk dan bersedih,karena sudah ada orang yang memperhatikan dan mencintainya, selain itu... bahari dan adik-adiknya akan mendapatkan sosok seorang ayah,dan Bahri pun tak perlu lagi mencari ikan ke sungai,"ucap kakek Mukti, nenek Idah pun terdiam,sambil berpikir, apa yang di katakan adiknya itu ada benar nya, mungkin anaknya harus di nikahkan kembali.

"Tapi..bagai mana nanti dengan tanggapan saudara-saudara Ardi dan juga orang-orang? mereka pasti tidak akan setuju dan akan menghujat siti"tanya nenek Idah merasa risau.

"Kak Idah, untuk apa kakak memikirkan tanggapan mereka,Toh..selama ini mereka tidak peduli dengan keluarga Ardi,bahkan sejak arti hidup"sahut kakek Mukti.

Karena memang semua keluarga Ardi,tidak ada yang peduli,mereka sibuk dengan keluarga mereka masing-masing.

"Aku tidak tahu Mukti, apa ini saran yang benar, tapi...rasanya aku pun belum siap menyuruh Siti untuk menikah lagi"sahut nenek Idah, merasa tidak yakin.

"Ka Idah pikirkan lah sekali lagi,ini demi kebaikan anak dan cucu-cucumu"ucap kakek Mukti,menyakinkan lagi kaka nya.

Nenek Idah pun kembali pulang,ia memikirkan apa yang disarankan oleh adiknya itu, di umur 61 tahun ia merasa sudah sangat tua,dan ia merasa hidup nya sudah tidak lama lagi,setelah beberapa hari berpikir, nenek Idah pun memutuskan untuk menyetujui apa yang disarankan oleh adiknya itu, nenek Idah pun kembali pergi ke rumah kakek Mukti,untuk mengatakan hal itu.

"Assalamu'alaikum" ucap nenek Idah yang baru sampai di rumah adiknya.

"Wa'alaikum salam"sahut nenek Imas,istri dari kakek Mukti.

"Ka Idah..? mari masuk ka"ajak nenek Imas.

"Mana Mukti Imas?" tanya nenek Idah.

"Masih di sawah Kak,mungkin sebentar lagi pulang" sahut nenek Imas.

Nenek Idah pun duduk menunggu adiknya pulang,dan beberapa saat kemudian,kakek Mukti pun datang.

"Assalamu'alaikum" ucap kakek Mukti, yang baru pulang dari sawah.

"Wa'alaikum salam"sahut nenek Idah.

"Ka Idah..kapan datang ka?" tanya kakek Mukti.

"Sudah sejak tadi"jawab nenek Idah

Nenek Idah pun kembali menunggu adiknya mandi dan sholat dulu, setelah selesai kakek Mukti pun langsung menghampiri Kaka nya,

kakek Mukti tahu maksud kedatangan kakaknya pasti ingin membicara kan tentang Siti.

"Ka Idah,apa keputusan kaka sekarang?"tanya kakek Mukti.

"Mukti,aku rasa, dengan usiaku yang sudah sangat tua ini, rasanya tidak mungkin akan menemani anak dan cucu-cucu ku dan merawat mereka, dan aku harap, ini adalah keputusan ku yang benar, Mukti, aku ingin menikahkan Siti kembali, dan memberikan sosok seorang ayah untuk Bahri dan adik-adiknya"jawab nenek Idah.

"Tapi.. aku bingung, dengan siapa? laki-laki mana yang cocok dan mau menikahi janda anak empat?"tanya nenek Idah.

kakek Mukti pun diam sambil berpikir.

"Nikah kan saja dengan Burhan?"sahut nenek Imas,yang sejak tadi mendengar kan pembicaraan kakak adik itu,nenek Idah dan kakek Mukti pun langsung menoleh ke nenek Imas.

"Ka idah,Burhan itu sudah sejak lama sangat mencintai Siti,dan ingin melamarnya,namun.. karena ka Idah sudah menjodohkan Siti dan menikah kan Siti dengan Ardi, maka Burhan pun tidak jadi melamar Siti"ucap nenek Imas.

"Tapi kan,setau ku Burhan sudah memiliki istri "sahut nenek Idah.

"Ka Idah,saya dengar,Burhan itu sudah menduda sudah 2 tahun yang lalu, dan tidak memiliki anak"sahut nenek Imas.

"Tapi..apa Burhan mau menikahi Siti dan menerima anak-anak Siti?"tanya nenek Idah,merasa ragu.

"Ka Idah,saya yakin, Burhan pasti mau menikahi Siti dan bersedia menerima anak-anaknya"sahut nenek Imas mas,yakin.

"Kalau begitu biar saya yang akan bicara pada Burhan besok ka"ucap kakek Mukti,nenek Idah pun mengangguk kan kepalanya dan segera pamit pulang.

Bersambung...

kasih like dan komen nya ya ☺️

baca episode selanjutnya 🥰

Terpopuler

Comments

Ummi Alima

Ummi Alima

terima kasih sudah mampir membaca novel terbaru dari ummi Alima,baca terus episode-episode selanjutnya yaa 🥰❤️

2022-08-16

4

Amina

Amina

😧😧😧

2022-08-06

2

Amina

Amina

emang Siti nya mau buat nikah lagi 🤔🤔

2022-08-06

2

lihat semua
Episodes
1 BAHRI
2 Jadi yatim
3 Kecemasan hati seorang ibu
4 membujuk
5 mengambil keputusan
6 Menikah kembali
7 Hamil
8 Jadi yatim piatu
9 Di tinggalkan
10 Baju seragam sekolah untuk Yanur
11 Tak ingin di pisahkan
12 Atap bucor
13 Fahru sakit
14 membalas Budi
15 Berangkat
16 Pembawa hoki
17 Mencoba menghasud
18 Di fitnah
19 Di bawa ke rumah sakit
20 Di dorong dari kapal
21 Selamat
22 Hilang
23 lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24 Pulang kampung
25 Keberhasilan Bahri
26 pertemuan Bahri dan bos Ali
27 Lamaran untuk Diana
28 Pernikahan Diana
29 Ternyata parasit
30 perceraian
31 kesedihan Bahri
32 Mengajak jalan-jalan
33 Bertemu lagi
34 Meminta restu
35 lamaran ke 2 untuk Diana
36 Hari pernikahan
37 Humairah
38 Jatuh cinta
39 melamar anak kyai
40 Ijab qobul
41 Nenek Idah jatuh sakit
42 Fahru tak ingin lanjut sekolah
43 Meninggal nya nenek tercinta
44 Di gugat
45 Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46 pengambilan hak
47 Hamil
48 Kehilangan lagi
49 Mulai berubah
50 Melahirkan
51 Kehilangan pekerjaan
52 kepergian kyai
53 Salah paham
54 Meminta maaf
55 Kecelakaan
56 Di rumah sakit
57 Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58 melahirkan
59 Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60 Iri Dengki
61 Rencana jahat
62 Meminjam uang
63 Dalang kejahatan
64 Kerja dengan koh Ali
65 Rendah hati
66 Merasa was-was
67 Mei Waktu nya sekolah
68 Ingin berhutang
69 meminta pekerjaan
70 Bos rotan
71 Perkara telur sengsara
72 Ngidam aneh
73 Silaturahmi ke rumah koh Ali
74 Hadiah dari koh Ali
75 Fahru merengek minta nikah
76 Membujuk Bahri
77 Berdebat
78 Berdamai
79 Pengganti Bos Rotan Baru
80 Terpeleset dari kapal
81 Sebuah jam tangan dan bros
82 Merasa gundah
83 Fahru mengeluh
84 Kecemasan Humairah
85 Melihat maling
86 Memilih diam
87 Merasa curiga
88 Ternyata selingkuh
89 Egois
90 Terbongkar
91 Menggerebek plakor
92 Perdebatan
93 Memohon maaf
94 Menggadaikan
95 Melahirkan
96 Kecerdasan Muhammad Ali
97 Cemburu
98 Ketahuan
99 Menebus
100 Tenggelam
101 Kenyataan pahit
102 Depresi
103 Berobat
104 Ingin mengambil alih
105 Berangkat Haji
106 Kekacauan di kapal
107 Kabar buruk
108 Ingin bercerai
109 Bahri mengambil keputusan
110 Pulang ke tanah air
111 Menolak keras
112 Takut
113 Perjuangan Melahirkan
114 Meninggal
115 Usaha Dimas
116 Gunjingan para tetangga
117 Di suruh melamar
118 Kabur
119 Berdebat dengan tetangga
120 Hari pernikahan
121 Pindah
122 Perkelahian
123 Rencana yang gagal
124 Tamat
Episodes

Updated 124 Episodes

1
BAHRI
2
Jadi yatim
3
Kecemasan hati seorang ibu
4
membujuk
5
mengambil keputusan
6
Menikah kembali
7
Hamil
8
Jadi yatim piatu
9
Di tinggalkan
10
Baju seragam sekolah untuk Yanur
11
Tak ingin di pisahkan
12
Atap bucor
13
Fahru sakit
14
membalas Budi
15
Berangkat
16
Pembawa hoki
17
Mencoba menghasud
18
Di fitnah
19
Di bawa ke rumah sakit
20
Di dorong dari kapal
21
Selamat
22
Hilang
23
lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24
Pulang kampung
25
Keberhasilan Bahri
26
pertemuan Bahri dan bos Ali
27
Lamaran untuk Diana
28
Pernikahan Diana
29
Ternyata parasit
30
perceraian
31
kesedihan Bahri
32
Mengajak jalan-jalan
33
Bertemu lagi
34
Meminta restu
35
lamaran ke 2 untuk Diana
36
Hari pernikahan
37
Humairah
38
Jatuh cinta
39
melamar anak kyai
40
Ijab qobul
41
Nenek Idah jatuh sakit
42
Fahru tak ingin lanjut sekolah
43
Meninggal nya nenek tercinta
44
Di gugat
45
Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46
pengambilan hak
47
Hamil
48
Kehilangan lagi
49
Mulai berubah
50
Melahirkan
51
Kehilangan pekerjaan
52
kepergian kyai
53
Salah paham
54
Meminta maaf
55
Kecelakaan
56
Di rumah sakit
57
Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58
melahirkan
59
Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60
Iri Dengki
61
Rencana jahat
62
Meminjam uang
63
Dalang kejahatan
64
Kerja dengan koh Ali
65
Rendah hati
66
Merasa was-was
67
Mei Waktu nya sekolah
68
Ingin berhutang
69
meminta pekerjaan
70
Bos rotan
71
Perkara telur sengsara
72
Ngidam aneh
73
Silaturahmi ke rumah koh Ali
74
Hadiah dari koh Ali
75
Fahru merengek minta nikah
76
Membujuk Bahri
77
Berdebat
78
Berdamai
79
Pengganti Bos Rotan Baru
80
Terpeleset dari kapal
81
Sebuah jam tangan dan bros
82
Merasa gundah
83
Fahru mengeluh
84
Kecemasan Humairah
85
Melihat maling
86
Memilih diam
87
Merasa curiga
88
Ternyata selingkuh
89
Egois
90
Terbongkar
91
Menggerebek plakor
92
Perdebatan
93
Memohon maaf
94
Menggadaikan
95
Melahirkan
96
Kecerdasan Muhammad Ali
97
Cemburu
98
Ketahuan
99
Menebus
100
Tenggelam
101
Kenyataan pahit
102
Depresi
103
Berobat
104
Ingin mengambil alih
105
Berangkat Haji
106
Kekacauan di kapal
107
Kabar buruk
108
Ingin bercerai
109
Bahri mengambil keputusan
110
Pulang ke tanah air
111
Menolak keras
112
Takut
113
Perjuangan Melahirkan
114
Meninggal
115
Usaha Dimas
116
Gunjingan para tetangga
117
Di suruh melamar
118
Kabur
119
Berdebat dengan tetangga
120
Hari pernikahan
121
Pindah
122
Perkelahian
123
Rencana yang gagal
124
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!