Di dorong dari kapal

Setelah semua muatan kapal sudah terisi penuh, kapal pun langsung berangkat menuju kota Kalsel.

"Bahri..! kenapa dengan tangan mu?"tanya kang Ujang,sejak tadi memperhatikan Bahri seperti sedang kesakitan di telapak tangan nya,kang Ujang pun segera meraih tangan tangan Bahri dan memeriksa nya, ia terkejut melihat ke dua telapak tangan Bahri banyak sekali luka lecet.

"Astaghfirullah..!Tangan mu terluka Bahri" ucap kang Ujang,lalu segera pergi mengambil kompres dan salep.

"Tidak papa kang Ujang,ini tidak terlalu sakit, paling sebentar lagi sembuh"ucap Bahri, sambil tersenyum.

"Ini kalau di biar kan akan bertambah parah, jadi harus segera di obati "sahut kang Ujang, sambil mengompres telapak tangan Bahri dan mengoleskan nya salep.

"Terima kasih,kang Ujang"ucap Bahri,merasa terharu,biasa ketika ia sakit nenek nya lah yang mengobati nya.

"Iya sama-sama"ucap kang Ujang, sambil menyentuh pundak Bahri, Bahri pun langsung meringis kesakitan,kang Ujang pun mengerut kan alisnya bingung.

"Ada apa Bahri,apa pundak mu juga sakit?" tanya kang Ujang, penasaran lalu segera membuka baju Bahri,kang Ujang terkejut melihat pundak Bahri yang terlihat membengkak dan lebam,bekas mengangkut barang berat,kang Ujang pun segera mengompres dan mengoleskan salep ke bagian yang bengkak di pundak Bahri, kang Ujang merasa tak tega melihat Bahri menderita seperti ini.

"Sebaiknya setelah ini,kamu tidur dan istirahat "suruh kang Ujang, Bahri pun mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum,lalu kang Ujang pun segera pergi kembali bekerja.

Bahri memandang kedua telapak tangan nya, yang terluka, karena terlalu sering bekerja memompa air, kedua telapak tangan nya pun menjadi bengkak dan terluka,pundak nya pun sebenarnya terasa sakit dan bengkak,karena sering di paksa kan untuk bekerja berat seperti mengangkut berkarung-karung beras,tepung dan gula, karena pekerjaan nya sudah selesai Bahri pun segera berbaring dan tertidur.

*

*

*

Setelah memasuki dan melewati perbatasan, kapal pun tiba-tiba mati mendadak dan tak bisa di jalan kan lagi.

"Waduh... gawat..! seperti nya roda kapal kita tersangkut lagi bang"ucap om Anton, merasa kesal, bos haji Dulah pun segera terbangun dari tidur nya, setelah mendengar kapal mereka tersangkut.

"Bagai mana bisa tersangkut,apa kamu tidak hati-hati mengemudikan nya"ucap bos haji Dulah,marah dan menyalahkan adik nya itu.

"Saya sudah berhati-hati bang..!tapi yang nama nya apes ya apes"sahut om Anton ikut marah dan kesal di salah kan oleh kaka nya itu.

"Ya sudah,suruh anak buah yang lain segera menyelam dan melepas kan roda yang tersangka"ucap bos haji Dulah,lalu ia pun segera ke luar kapal, untuk memantau keadaan kapal.

Deg!

Setelah ia keluar mata bos haji Dulah pun langsung terbelalak dan terkejut melihat nya.

"Ya Tuhan..! Anton kita sekarang di daerah mana?apa mata ku tidak salah lihat?"teriak bos haji Dulah, terlihat panik.

"Semoga saja ini salah"batin bos haji Dulah, berharap.

"Da...da..daerah su..sungai angker bang..!" sahut Anton terbata-bata,merasa takut setelah ia tersadar posisi kapal sekarang ada di mana.

"Apa..!!! teriak bos haji Dulah makin terkejut,. ternyata dugaan nya benar.

"Jadi kita sudah melewati perbatasan?"tanya bos haji Dulah, memastikan lagi, Om Anton pun mengangguk kan kepalanya.

"Sejak satu jam yang lalu,kita sudah melewati perbatasan bang"sahut om Anton.

"Aduh..! gawat..!bisa mati kita, Kalau terlalu lama di sini"ucap bos haji Dulah,mulai panik, Om Anton pun, ikut panik,anak buah kapal pun sudah di kumpul kan semua.

"Apa di antara kalian ada yang mau menyelam dan melepas kan sesuatu yang mengait di roda kapal?"tanya bos haji Dulah, sambil menatap anak buah nya, satu-persatu,semua anak buah pun langsung menggeleng kan kepalanya masing-masing dan merasa takut.

"Rojali,aku perintahkan kamu segera menyelam ke bawah kapal,kamu kan penyelam handal,aku yakin kamu pasti bisa dan berani"ucap bos haji Dulah menyuruh.

Deg.

"Sa..saya bos?maaf tuan haji bos saya tidak berani,sebaik nya suruh yang lain saja,lagi pula kaki saya sedang sakit "ucap Rojali berusaha menolak dan mencari-cari alasan.

"Kacau..! kenapa harus aku yang di suruh menyelam,bisa mati konyol aku, kalau mau terjun ke situ"batin Rojali, sambil bergidik ngeri,membayang kan nya.

"Kenapa kalian tidak ada yang mau menyelam hah...!!!masa harus aku yang menyelam?aku kan bis kalian"teriak bos haji Dulah, marah-marah mulai naik darah, karena semua yang di suruh satu pun tidak ada yang mau, Bahri yang mendengar ribut-ribut pun terbangun dari tidurnya dan segera ke depan untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa kang Ujang? kenapa tuan haji bos marah-marah dan terlihat panik?"tanya Bahri yang penasaran sambil berbisik-bisik,ia tidak tau masalah nya ,sejak tadi.

"Kapal kita bermasalah,roda kapal ini seperti nya tersangkut sesuatu dan tidak bisa berputar lagi, dan kapal pun akhirnya tidak bisa jalan"sahut kang Ujang, sambil berbisik menjelaskan nya.

"Kenapa tidak di Selami saja kang Ujang?" tanya Bahri merasa heran.

"Itu dia masalah nya, tidak ad yang mau menyelami nya, mereka semua takut, dan termasuk kang Ujang juga takut "sahut kang Ujang sambil berbisik, Bahri pun mengerutkan alisnya bingung.

"Kenapa takut kang?"tanya Bahri, penasaran.

"Karena kapal ini berada di wilayah sungai angker, yang terkenal tempat sarang buaya nya yang banyak dan ganas"sahut kang Ujang, sambil bergidik ngeri, Bahri pun langsung ternganga dan terkejut mendengar nya.

"Jadi bagai mana kang?"tanya Bahri,kang Ujang pun hanya mengangkat kedua bahunya dan menggeleng kan kepala nya.

"Begini saja, siapa yang berani menyelam dan berhasil melepas kan menyangkut roda kapal ini,akan aku beri hadiah uang sebesar 10 juta rupiah"ucap bos haji Dulah, sambil menatap anak buah nya satu-persatu,semua anak buah nya hanya terdiam sambil menunduk kepalanya.

"Dasar pengecut kalian semua...!!!teriak bos haji Dulah, sambil marah-marah dan ia pun merasa putus asa.

"Bos..! kenapa tidak kita suruh Bahri saja yang menyelam,bukan kah dia jago berenang dan menyelam"ucap Udin menyaran kan, bos haji Dulah pun terkejut mendengar nya.

Deg!

Bahri pun sangat terkejut mendengar nya.

"Udin..!!!kamu sudah tidak waras..?Bahri masih anak kecil, bagai mana bisa,kamu suruh melakukan pekerjaan berat yang seperti itu"protes kang Ujang, merasa marah dan tak terima.

Udin pun terdiam mendengar protesan kang Ujang,namun tak di sangka, Udin dengan sengaja menarik tangan Bahri dan langsung mendorong nya ke sungai angker itu.

"Aaaakkk!!!!"teriak Bahri,lalu ia tercebur ke dalam sungai.

Buuurrr!!!

"Bahri...!!!!"panggil semua orang berteriak dan terkejut melihat tindakan Udin ke pada Bahri.

"Udin kamu sudah gila ya...!!!kalau Bahri mati bagai mana..???apa yang harus aku kata kan pada nenek nya, dan bagai mana aku bisa bertanggung jawab ke pada keluarga nya"teriak bos haji Dulah, memarahi Udin,tanpa pikir panjang kang Ujang pun langsung naik darah dan.

Buukkk...!!!Buukkk..!!!Buukk...!!!

pukulan kang Ujang pun mendarat berkali-kali ke wajah Udin,semua yang lain pun segera melerai dan memegangi kang Ujang.

"Sudah ku bilang pada mu, kalau Bahri masih kecil, kenapa kamu masih nekat dan tega melakukan itu hah...!!!lagi pula Bahri itu dia sedang sakit"teriak kang Ujang, sambil menatap sengit Udin, yang sedang kesakitan sambil mengusap darah segar yang mengalir di bibir nya.

"Kalau bukan dia yang di korban kan siapa lagi..? apa kita semua mau mati konyol di sini..!!!"teriak Udin, yang masih ngotot dan tak mau mengakui kesalahannya.

"Dasar gila...!!! ucap kang Ujang sangat marah.

"Sudah stop..!!! mendengar pertengkaran kalian membuat kepalaku semakin pusing" teriak bos haji Dulah.

"Kang Ujang...!!!"panggil Bahri yang ada di dalam sungai, mendengar panggilan Bahri,semua orang pun langsung melihat Bahri di sungai.

"Bahri...!!!apa kamu tak papa nak?"tanya kang Ujang , sambut berteriak, Bahri mengangguk kan kepalanya sambil berenang.

"Bahri..!apa kamu bisa berenang dan menyelam ke arah roda kapal?"tanya Om Anton, Bahri pun mengangguk kan kepalanya.

"Baik lah kamu ambil ini"ucap om Anton,sambil menurunkan ember yang sudah di tali dan berisi sebilah pisau, Bahri pun mengambil pisau itu, dan ember itu pun segera di tarik om Anton dan melepas kan ikatan nya,lalu mengulurkan tali lagi ke arah Bahri.

"Bahri..! sekarang kamu Ikat tali itu ke pinggang mu,dan di saat kamu hampir kehabisan nafas,kamu segera tarik tali ini,biar kami langsung menarik mu ke atas,dan hati-hati ketika kamu menyelam ,jangan sampai terluka,karena darah itu bisa mengundang para buaya berdatangan,apa kamu paham "ucap om Anton mengarahkan.

Glek...!!!

Bahri menelan air liurnya dengan kasar, sambil mengangguk kan kepalanya pelan, sungguh hati Bahri merasa sangat takut.

"Tuan haji bos,sebaik nya Bahri kita naik kan saja,kasian dia,tidak mungkin dia bisa melakukan nya "ucap kang Ujang memohon, dengan mata yang berkaca-kaca,bos haji Dulah hanya bisa terdiam dan pasrah,ia bingung,kalau Bahri di naikan maka tak ada lagi yang bisa melakukannya,tapi kalau di biar kan maka akan sangat berbahaya, sungguh pikiran bos haji Dulah sangat kacau dan bingung.

"Bahri..!!!sebaik nya kamu naik saja nak"suruh kang Ujang.

"Jika Bahri,di naikan maka kang ujang yang harus mengganti kan nya"sahut om Anton,kang Ujang pun terkejut mendengar nya.

"Tidak om Anton..!biar Bahri saja yang melakukan nya"sahut Bahri,membela kang Ujang,kang Ujang hanya bisa menangis melihat Bahri.

Bahri pun, mendengar kan arahan om Anton dan mengikuti apa yang di suruh oleh om Anton, Bahri pun langsung mencoba beberapa kali menyelam,dan ketika menyelam yang ke lima kali, Bahri tak kunjung naik dan menarik tali itu,om Anton pun merasa bingung.

"Bahri...!!!apa kamu tak apa-apa?" tanya om Anton merasa heran,ia pun segera menarik tali itu,dan bertapa terkejut nya Om Anton,tali yang ia tarik ternyata terlepas dari pinggang Bahri, semua orang pun seketika langsung panik dan berteriak-teriak memanggil nama Bahri,kang Ujang pun langsung menangis histeris dan tubuh nya pun merasa lemas.

"Anton bagai mana ini?"tanya bos haji Dulah, kebingungan dan panik ia pun sudah terduduk karena kaki juga terasa lemas,om Anton hanya bisa terdiam, semua orang pun hanya bisa pasrah, karena mereka semua tak berani terjun ke sungai angker itu,ketika mereka semua kebingungan dan bersedih tiba-tiba terdengar suara....

...****************...

Bersambung

kasih semangat nya ya dengan like, komen, vote dan hadiah nya ❤️

dan jangan lupa baca episode-episode selanjutnya ☺️

terima kasih 😘

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

semga kln dapat Azab yg tlh menindas anak Yatim

2023-08-26

0

Amina

Amina

Bahri 😖😭😭😭

2022-12-28

1

Amina

Amina

ya Allah Bahri 😖😭😭

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAHRI
2 Jadi yatim
3 Kecemasan hati seorang ibu
4 membujuk
5 mengambil keputusan
6 Menikah kembali
7 Hamil
8 Jadi yatim piatu
9 Di tinggalkan
10 Baju seragam sekolah untuk Yanur
11 Tak ingin di pisahkan
12 Atap bucor
13 Fahru sakit
14 membalas Budi
15 Berangkat
16 Pembawa hoki
17 Mencoba menghasud
18 Di fitnah
19 Di bawa ke rumah sakit
20 Di dorong dari kapal
21 Selamat
22 Hilang
23 lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24 Pulang kampung
25 Keberhasilan Bahri
26 pertemuan Bahri dan bos Ali
27 Lamaran untuk Diana
28 Pernikahan Diana
29 Ternyata parasit
30 perceraian
31 kesedihan Bahri
32 Mengajak jalan-jalan
33 Bertemu lagi
34 Meminta restu
35 lamaran ke 2 untuk Diana
36 Hari pernikahan
37 Humairah
38 Jatuh cinta
39 melamar anak kyai
40 Ijab qobul
41 Nenek Idah jatuh sakit
42 Fahru tak ingin lanjut sekolah
43 Meninggal nya nenek tercinta
44 Di gugat
45 Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46 pengambilan hak
47 Hamil
48 Kehilangan lagi
49 Mulai berubah
50 Melahirkan
51 Kehilangan pekerjaan
52 kepergian kyai
53 Salah paham
54 Meminta maaf
55 Kecelakaan
56 Di rumah sakit
57 Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58 melahirkan
59 Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60 Iri Dengki
61 Rencana jahat
62 Meminjam uang
63 Dalang kejahatan
64 Kerja dengan koh Ali
65 Rendah hati
66 Merasa was-was
67 Mei Waktu nya sekolah
68 Ingin berhutang
69 meminta pekerjaan
70 Bos rotan
71 Perkara telur sengsara
72 Ngidam aneh
73 Silaturahmi ke rumah koh Ali
74 Hadiah dari koh Ali
75 Fahru merengek minta nikah
76 Membujuk Bahri
77 Berdebat
78 Berdamai
79 Pengganti Bos Rotan Baru
80 Terpeleset dari kapal
81 Sebuah jam tangan dan bros
82 Merasa gundah
83 Fahru mengeluh
84 Kecemasan Humairah
85 Melihat maling
86 Memilih diam
87 Merasa curiga
88 Ternyata selingkuh
89 Egois
90 Terbongkar
91 Menggerebek plakor
92 Perdebatan
93 Memohon maaf
94 Menggadaikan
95 Melahirkan
96 Kecerdasan Muhammad Ali
97 Cemburu
98 Ketahuan
99 Menebus
100 Tenggelam
101 Kenyataan pahit
102 Depresi
103 Berobat
104 Ingin mengambil alih
105 Berangkat Haji
106 Kekacauan di kapal
107 Kabar buruk
108 Ingin bercerai
109 Bahri mengambil keputusan
110 Pulang ke tanah air
111 Menolak keras
112 Takut
113 Perjuangan Melahirkan
114 Meninggal
115 Usaha Dimas
116 Gunjingan para tetangga
117 Di suruh melamar
118 Kabur
119 Berdebat dengan tetangga
120 Hari pernikahan
121 Pindah
122 Perkelahian
123 Rencana yang gagal
124 Tamat
Episodes

Updated 124 Episodes

1
BAHRI
2
Jadi yatim
3
Kecemasan hati seorang ibu
4
membujuk
5
mengambil keputusan
6
Menikah kembali
7
Hamil
8
Jadi yatim piatu
9
Di tinggalkan
10
Baju seragam sekolah untuk Yanur
11
Tak ingin di pisahkan
12
Atap bucor
13
Fahru sakit
14
membalas Budi
15
Berangkat
16
Pembawa hoki
17
Mencoba menghasud
18
Di fitnah
19
Di bawa ke rumah sakit
20
Di dorong dari kapal
21
Selamat
22
Hilang
23
lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24
Pulang kampung
25
Keberhasilan Bahri
26
pertemuan Bahri dan bos Ali
27
Lamaran untuk Diana
28
Pernikahan Diana
29
Ternyata parasit
30
perceraian
31
kesedihan Bahri
32
Mengajak jalan-jalan
33
Bertemu lagi
34
Meminta restu
35
lamaran ke 2 untuk Diana
36
Hari pernikahan
37
Humairah
38
Jatuh cinta
39
melamar anak kyai
40
Ijab qobul
41
Nenek Idah jatuh sakit
42
Fahru tak ingin lanjut sekolah
43
Meninggal nya nenek tercinta
44
Di gugat
45
Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46
pengambilan hak
47
Hamil
48
Kehilangan lagi
49
Mulai berubah
50
Melahirkan
51
Kehilangan pekerjaan
52
kepergian kyai
53
Salah paham
54
Meminta maaf
55
Kecelakaan
56
Di rumah sakit
57
Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58
melahirkan
59
Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60
Iri Dengki
61
Rencana jahat
62
Meminjam uang
63
Dalang kejahatan
64
Kerja dengan koh Ali
65
Rendah hati
66
Merasa was-was
67
Mei Waktu nya sekolah
68
Ingin berhutang
69
meminta pekerjaan
70
Bos rotan
71
Perkara telur sengsara
72
Ngidam aneh
73
Silaturahmi ke rumah koh Ali
74
Hadiah dari koh Ali
75
Fahru merengek minta nikah
76
Membujuk Bahri
77
Berdebat
78
Berdamai
79
Pengganti Bos Rotan Baru
80
Terpeleset dari kapal
81
Sebuah jam tangan dan bros
82
Merasa gundah
83
Fahru mengeluh
84
Kecemasan Humairah
85
Melihat maling
86
Memilih diam
87
Merasa curiga
88
Ternyata selingkuh
89
Egois
90
Terbongkar
91
Menggerebek plakor
92
Perdebatan
93
Memohon maaf
94
Menggadaikan
95
Melahirkan
96
Kecerdasan Muhammad Ali
97
Cemburu
98
Ketahuan
99
Menebus
100
Tenggelam
101
Kenyataan pahit
102
Depresi
103
Berobat
104
Ingin mengambil alih
105
Berangkat Haji
106
Kekacauan di kapal
107
Kabar buruk
108
Ingin bercerai
109
Bahri mengambil keputusan
110
Pulang ke tanah air
111
Menolak keras
112
Takut
113
Perjuangan Melahirkan
114
Meninggal
115
Usaha Dimas
116
Gunjingan para tetangga
117
Di suruh melamar
118
Kabur
119
Berdebat dengan tetangga
120
Hari pernikahan
121
Pindah
122
Perkelahian
123
Rencana yang gagal
124
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!