Mencoba menghasud

Selama setahun Bahri bekerja di kapal bos haji Dulah,semua orang yang di kapal dan para buruh di pelabuhan barang sudah sangat mengenal Bahri, mereka juga sering memberi tips untuk Bahri jika Bahri membantu mereka, Bahri terkenal anak yang rajin,tangguh, pemberani dan tak mengenal lelah, dengan uang tips dari orang-orang yang Bahri kumpul kan, akhirnya ia bisa membelikan baju baru untuk adik-adiknya dan nenek nya.

"Anton! kamu merasa gak, akhir-akhir ini dalam beberapa minggu, barang bawaan kita sering hilang dan berkurang, bahkan karena kekurangan itu aku sering ganti rugi"ucap pak haji Dulah, mengeluh.

"Bang!aku curiga, pasti salah satu anak buah kita ada yang menyuing/mencuri nya"sahut Om Anton,pak haji Dulah pun mengangguk kan kepalanya.

"Aku juga curiga nya begitu,rasa nya gak mungkin, kekurangan itu kesalahan dari gudang, karena kita sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan pihak perusahaan itu"sahut pak haji Dulah.

"Begini saja bang,bagai mana kalau kita periksa saja mereka satu-persatu, ketika kapal menyandar nanti, tidak ada yang boleh naik dulu ke tebing, sebelum kita periksa"ucap Om Anton menyarankan, pak haji Dulah pun mengangguk-angukan kepala nya.

"Baik lah,aku setuju saran yang kamu berikan, setelah kapal menyandar,kamu harus menahan semua anak buah dan memeriksa nya"sahut pak haji Dulah,menyuruh.

"Baik..! siap bang"sahut om Anton,tanpa mereka sadari percakapan mereka di dengar oleh salah satu anak buah nya.

"Wah.. gawat...!bisa mati kutu aku,jika ketahuan, aku harus cepat bertindak"ucap Rojali lalu segera pergi ke belakang, awal nya Rojali hendak mengantar kan minuman ke depan,tapi tak sengaja ia mendengar percakapan bos haji Dulah dengan adik nya Anton.

"Udin! gawat..!kita dalam masalah,si bos sudah mulai curiga, karena barang-barang banyak yang berkurang dan hilang"ucap Rojali berbisik-bisik ke Udin.

"Apa..!!!waduh.. gawat ini kang,kita harus bagai mana?apa kita buang saja barang-barang yang udah kita curi?"ucap Udin panik,dia sangat takut jika ketahuan,maka dia akan di pecat dan akan terancam gagal kawin, Udin dan Rojali memang sudah lama menguntit barang-barang bos haji Dulah secara diam-diam, namun hanya sedikit,jadi bos haji Dulah tidak merasa rugi,tapi kali ini beberapa bulan mereka menguntitnya lebih banyak,karena keperluan mereka lebih banyak, Rojali harus membiayai pengobatan anak nya yang sedang sakit, sedang kan Udin memerlukan biaya untuk perkawinan nya yang akan di selenggarakan 3 bulan lagi.

"Waduh.. jangan..!sayang kalau kita buang,dan kita duga rugi"sahut Rojali melarang.

"Lalu kita harus apa kang?"tanya Udin merasa bingung, berdua pun berpikir keras, untuk menyelamatkan diri dan menyembunyikan barang curiannya.

"Begini saja,kita cari orang aja buat kita fitnah, agar kita selamat dari tuduhan,terus baru pelan-pelan kita hasud bos,agar orang itu segera di pecat,bagai mana..? hebat kan ide ku?"ucap Rojali memberi saran sambil tersenyum.

"Wah..ide yang bagus itu kang..!tapi siapa yang akan kita korban kan?"tanya Udin, mereka pun langsung berpikir kembali.

"Ada kang..! orang yang cocok kita korban kan sebaik nya Bahri saja, bagai mana?"tanya Udin menyaran kan sambil tersenyum lebar.

"Bahri kan cuma anak kecil,jadi gampang saja kita jebak,dan lagi pula dia tidak memerlukan biaya yang banyak seperti kita,jadi kalau dia di pecat tuan haji bos gak masalah"ucap Udin lagi menambahkan.

"Iya benar juga apa kata mu,ok..kalau begitu sebelum kapal menyandar, tugas kamu menjebak Bahri, dan tugas aku menghasud tuan haji bos bagai mana?" usul Rojali dan di angguki oleh Udin mereka pun langsung tertawa bersama.

"Siap kang..!"sahut Udin.

Malam hari ketika Bahri istirahat dan tertidur, Udin pun beraksi menjalan kan rencana nya, Udin menaruh beberapa barang curian nya ke dalam tas Bahri dan sisa nya di dekat tempat tidur Bahri dan di tutupi dengan sarung milik Bahri, setelah selesai Udin pun tersenyum puas.

Sedang kan di depan kapal, Rojali berusaha mendekati tuan bos haji Dulah.

"Tuan haji bos,ini saya buat kan kopi"ucap Rojali sambil menyerah kan secangkir kopi untuk bos haji Dulah.

"Wah... kebetulan sekali,tau aja kamu kalau saya lagi ngantuk"ucap bos haji Dulah sambil tersenyum senang,lalu segera menyeruput kopi nya.

"He..he..iya tuan haji bos,tadi saya liat seperti nya tuan haji bos lagi ngantuk,maka nya saya buat kan kopi"sahut Rojali berusaha mencari muka.

"Iya benar kamu Rojali,saya memang lagi mengantuk,soal nya tadi siang tidak bisa tidur,gara -gara banyak pikiran"ucap bos haji Dulah.

"Tuan haji bos lagi mikirin apa?"tanya Rojali berusaha bersimpati.

"Apa tentang barang yang banyak yang hilang tuan haji bos?"tanya Rojali,bos haji Dulah pun terkejut mendengar nya.

"Bagai mana kamu tahu tentang barang yang hilang?apa kamu tau sesuatu Rojali?"tanya bos haji Dulah, penasaran.

"Begini tuan haji bos,saya tau siapa pencuri nya, dan saya sudah lama ingin memberi tahu tuan haji bos,tapi saya takut kalau tuan haji bos tidak percaya sama saya, jadi saya diam saja sampai sekarang "ucap Rojali,berlele-tele agar bos haji Dulah semakin penasaran,dan benar saja bos haji Dulah pun langsung segera bertanya,bahkan om Anton yang sedang tertidur di belakang pun langsung terbangun mendengar percakapan mereka.

"Cepat beritahu,siapa mencuri nya?"tanya bos haji Dulah tak sabar, seketika rasa ngantuk nya pun langsung hilang.

"Iya Rojali..cepat beri tahu kami,siapa yang sudah berani mencuri di kapal ini?"tanya om Anton ikut menyahut, dan di angguki oleh bos haji Dulah.

"Pencuri nya si Bahri tuan haji bos"sahut Rojali,bos haji Dulah dan Om Anton pun seketika langsung terkejut mendengar nya.

"Apa..!!!"ucap mereka bersamaan,rasa tak percaya pun mereka rasakan.

"Apa kamu tidak salah?"tanya bos haji Dulah, merasa tak percaya, mengingat Bahri adalah anak yang baik dan jujur.

"Benar tuan haji bos, saya menyaksikan nya sendiri dengan kepala mata saya sendiri,bahwa Bahri sedang mencuri barang-barang di kapal ini, apa tuan haji bos tidak merasa, akhir-akhir ini si Bahri banyak punya uang, setiap pulang ke kampung Bahri pasti membelikan baju untuk adik-adiknya dan nenek nya"ucap Rojali mencoba menghasud mereka,bos haji Dulah dan Om Anton pun terdiam mendengar nya.

"Kalau tuan haji bos tak percaya silahkan, tuan haji bos periksa tas nya,saya yakin dia pasti menyimpan nya dan akan menjual nya ketika kapal menyandar nanti "ucap Rojali berusaha menyakinkan lagi.

"Sebaik nya besok kita periksa saja, untuk membuktikan nya bang"ucap Om Anton menyarankan kan.

"Ok, besok kita periksa sama-sama, setelah kapal menyandar "sahut bos haji Dulah.

"Yes, akhir nya aku berhasil meyakinkan mereka "batin Rojali bersorak gembira.

"Kita lihat besok apa yang akan terjadi"batin Rojali sambil tersenyum.

Subuh-subuh pun kapal sudah sampai di pelabuhan dan segera menyandar, setelah kapal menyandar, seluruh awak kapal pun sudah pada terbangun termasuk Bahri,setelah terbangun,Bahri segera melakukan tugas nya membuang air kapal dengan memompa nya.

"Bahri..!kita semua di panggil tuan haji bos,dan berkumpul di dapur"panggil kang Ujang memberi tahu.

"Baik kang"sahut Bahri, mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum dan langsung mengikuti kang Ujang ke dapur.

Sampai di sana semua orang ternyata sudah berkumpul.

"Apa kalian semua tau,kenapa saya mengumpulkan kalian pagi-pagi sekali?"tanya bos haji Dulah, sambil menatap mereka semua,dan mereka semua pun langsung menggeleng kan kepalanya tidak tau.

"Biar saya kasih tau,dalam beberapa minggu ini,pemasukan dan pengeluaran barang tidak sesuai dengan hitungan saya,sering kali pengeluaran nya selalu kurang dari pada masuk nya barang,maka dengan kurang nya itu selalu saya yang menutupi nya, dan setelah saya selidiki dan saya dengar, barang yang sering kurang itu ternyata ada yang mencuri nya,dan pencuri nya ada di salah satu kalian semua"ucap bos haji Dulah, mereka semua pun langsung terkejut mendengar nya, dan langsung saling lempar pandangan, mereka bertanya-tanya siapa orang itu.

"Kalau kalian ingin tau siapa pencuri nya,maka saya ingin meriksa tas dan tempat tidur kalian satu-persatu"ucap bos haji Dulah dan Om Anton pun langsung segera menggeledah semua tas-tas anak buah satu-persatu.

Dan sampai lah ke bagian tempat tidur Bahri dan tas nya, Om Anton pun langsung segera membuka nya, dan bertapa terkejut nya semua orang, ternyata banyak sekali barang seperti rokok beberapa slop (kotak)korek gas beberapa kotak, beberapa pack kopi dan beberapa kaleng susu beruang,bahkan di dekat tempat tidur Bahri terdapat 2 dus mie instan, Bahri pun sangat shock dan terkejut melihat nya, ia merasa bingung,sejak kapan barang-barang itu ada di tas nya.

...****************...

Bersambung

kasih semangat nya ya, dengan like, komen dan vote nya ☺️

jangan lupa baca episode-episode selanjutnya ❤️

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

dasar orang2 serakah, anak yati piatu pun jd sasaran fitnah keji ny.
apa gak takut kena Azab y..

2023-08-26

0

Amina

Amina

semangat thor buat cerita selanjutnya 💪🏻✍🏻

2022-12-04

1

Amina

Amina

maaf ya thor komen nya sampe marah-marah soalnya kebawa perasaan sih 😁🙏

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAHRI
2 Jadi yatim
3 Kecemasan hati seorang ibu
4 membujuk
5 mengambil keputusan
6 Menikah kembali
7 Hamil
8 Jadi yatim piatu
9 Di tinggalkan
10 Baju seragam sekolah untuk Yanur
11 Tak ingin di pisahkan
12 Atap bucor
13 Fahru sakit
14 membalas Budi
15 Berangkat
16 Pembawa hoki
17 Mencoba menghasud
18 Di fitnah
19 Di bawa ke rumah sakit
20 Di dorong dari kapal
21 Selamat
22 Hilang
23 lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24 Pulang kampung
25 Keberhasilan Bahri
26 pertemuan Bahri dan bos Ali
27 Lamaran untuk Diana
28 Pernikahan Diana
29 Ternyata parasit
30 perceraian
31 kesedihan Bahri
32 Mengajak jalan-jalan
33 Bertemu lagi
34 Meminta restu
35 lamaran ke 2 untuk Diana
36 Hari pernikahan
37 Humairah
38 Jatuh cinta
39 melamar anak kyai
40 Ijab qobul
41 Nenek Idah jatuh sakit
42 Fahru tak ingin lanjut sekolah
43 Meninggal nya nenek tercinta
44 Di gugat
45 Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46 pengambilan hak
47 Hamil
48 Kehilangan lagi
49 Mulai berubah
50 Melahirkan
51 Kehilangan pekerjaan
52 kepergian kyai
53 Salah paham
54 Meminta maaf
55 Kecelakaan
56 Di rumah sakit
57 Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58 melahirkan
59 Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60 Iri Dengki
61 Rencana jahat
62 Meminjam uang
63 Dalang kejahatan
64 Kerja dengan koh Ali
65 Rendah hati
66 Merasa was-was
67 Mei Waktu nya sekolah
68 Ingin berhutang
69 meminta pekerjaan
70 Bos rotan
71 Perkara telur sengsara
72 Ngidam aneh
73 Silaturahmi ke rumah koh Ali
74 Hadiah dari koh Ali
75 Fahru merengek minta nikah
76 Membujuk Bahri
77 Berdebat
78 Berdamai
79 Pengganti Bos Rotan Baru
80 Terpeleset dari kapal
81 Sebuah jam tangan dan bros
82 Merasa gundah
83 Fahru mengeluh
84 Kecemasan Humairah
85 Melihat maling
86 Memilih diam
87 Merasa curiga
88 Ternyata selingkuh
89 Egois
90 Terbongkar
91 Menggerebek plakor
92 Perdebatan
93 Memohon maaf
94 Menggadaikan
95 Melahirkan
96 Kecerdasan Muhammad Ali
97 Cemburu
98 Ketahuan
99 Menebus
100 Tenggelam
101 Kenyataan pahit
102 Depresi
103 Berobat
104 Ingin mengambil alih
105 Berangkat Haji
106 Kekacauan di kapal
107 Kabar buruk
108 Ingin bercerai
109 Bahri mengambil keputusan
110 Pulang ke tanah air
111 Menolak keras
112 Takut
113 Perjuangan Melahirkan
114 Meninggal
115 Usaha Dimas
116 Gunjingan para tetangga
117 Di suruh melamar
118 Kabur
119 Berdebat dengan tetangga
120 Hari pernikahan
121 Pindah
122 Perkelahian
123 Rencana yang gagal
124 Tamat
Episodes

Updated 124 Episodes

1
BAHRI
2
Jadi yatim
3
Kecemasan hati seorang ibu
4
membujuk
5
mengambil keputusan
6
Menikah kembali
7
Hamil
8
Jadi yatim piatu
9
Di tinggalkan
10
Baju seragam sekolah untuk Yanur
11
Tak ingin di pisahkan
12
Atap bucor
13
Fahru sakit
14
membalas Budi
15
Berangkat
16
Pembawa hoki
17
Mencoba menghasud
18
Di fitnah
19
Di bawa ke rumah sakit
20
Di dorong dari kapal
21
Selamat
22
Hilang
23
lanjutan kehilangan dan terbongkar nya kebenaran.
24
Pulang kampung
25
Keberhasilan Bahri
26
pertemuan Bahri dan bos Ali
27
Lamaran untuk Diana
28
Pernikahan Diana
29
Ternyata parasit
30
perceraian
31
kesedihan Bahri
32
Mengajak jalan-jalan
33
Bertemu lagi
34
Meminta restu
35
lamaran ke 2 untuk Diana
36
Hari pernikahan
37
Humairah
38
Jatuh cinta
39
melamar anak kyai
40
Ijab qobul
41
Nenek Idah jatuh sakit
42
Fahru tak ingin lanjut sekolah
43
Meninggal nya nenek tercinta
44
Di gugat
45
Pemakaman dan do'a untuk nenek Idah
46
pengambilan hak
47
Hamil
48
Kehilangan lagi
49
Mulai berubah
50
Melahirkan
51
Kehilangan pekerjaan
52
kepergian kyai
53
Salah paham
54
Meminta maaf
55
Kecelakaan
56
Di rumah sakit
57
Kesedihan dan kebahagiaan Humairah
58
melahirkan
59
Bisa berjalan kembali dan dapat pekerjaan
60
Iri Dengki
61
Rencana jahat
62
Meminjam uang
63
Dalang kejahatan
64
Kerja dengan koh Ali
65
Rendah hati
66
Merasa was-was
67
Mei Waktu nya sekolah
68
Ingin berhutang
69
meminta pekerjaan
70
Bos rotan
71
Perkara telur sengsara
72
Ngidam aneh
73
Silaturahmi ke rumah koh Ali
74
Hadiah dari koh Ali
75
Fahru merengek minta nikah
76
Membujuk Bahri
77
Berdebat
78
Berdamai
79
Pengganti Bos Rotan Baru
80
Terpeleset dari kapal
81
Sebuah jam tangan dan bros
82
Merasa gundah
83
Fahru mengeluh
84
Kecemasan Humairah
85
Melihat maling
86
Memilih diam
87
Merasa curiga
88
Ternyata selingkuh
89
Egois
90
Terbongkar
91
Menggerebek plakor
92
Perdebatan
93
Memohon maaf
94
Menggadaikan
95
Melahirkan
96
Kecerdasan Muhammad Ali
97
Cemburu
98
Ketahuan
99
Menebus
100
Tenggelam
101
Kenyataan pahit
102
Depresi
103
Berobat
104
Ingin mengambil alih
105
Berangkat Haji
106
Kekacauan di kapal
107
Kabar buruk
108
Ingin bercerai
109
Bahri mengambil keputusan
110
Pulang ke tanah air
111
Menolak keras
112
Takut
113
Perjuangan Melahirkan
114
Meninggal
115
Usaha Dimas
116
Gunjingan para tetangga
117
Di suruh melamar
118
Kabur
119
Berdebat dengan tetangga
120
Hari pernikahan
121
Pindah
122
Perkelahian
123
Rencana yang gagal
124
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!