Beberapa hari ini, Siti sangat bingung dengan permintaan ibunya,di satu sisi ia masih sangat mencintai suami nya,dan di sisi lain, ia juga merasa kasian pada anak -anak nya, apa lagi pada Bahri yang usianya masih 9 tahun, tidak mungkin harus mengganti kan ayah nya untuk mencari nafkah, ketika Siti sedang asik melamun, tiba-tiba ada seorang warga yang berlari sambil berteriak-teriak.
"Ibu nya Bahri...ibu nya Bahri"teriak seseorang sambil berlari, ke rumah menghampiri Siti, ternyata itu adalah pak Ipin.
"Ada apa pak Ipin?"tanya Siti, terkejut,
"Itu..itu..Bahri.. Bahri tenggelam"sahut pak Ipin,sambil terengah-engah karena habis berlari-lari.
Deg!
"A..apa?"Sahut Siti, jantung Siti seakan berhenti berdetak mendengarnya,hampir saja ia terjatuh,seandainya tidak langsung ditangkap oleh nenek Idah, kaki Siti terasa lemas dan ia merasa mau pingsan.
"Ada apa pak Ipin, kenapa Siti terlihat sangat shock?"tanya Nenek Idah, yang merasa bingung, melihat anaknya, langsung menangis.
"Bahri nek Idah, Bahri tercebur dan tenggelam di sungai"Sahut pak Ipin, sambil mengatur nafas nya.
"Astagfirullah..cucu ku, bagai mana cucu ku pak Ipin?"tanya nenek Idah,panik.
"Saya tidak tahu nenek Idah, tadi saya liat para warga yang lain, masih berusaha menolong Bahri"Sahut pak Ipin.
"Kalau begitu,ayo antar kami ke sana pak Ipin"ucap nenek Idah,pak Ipin pun mengangguk kan kepalanya, sambil berjalan menuntun mereka.
Sampai di sana nenek idah dan Siti melihat begitu banyak warga yang berkerumun mengelilingi seseorang, dan ternyata itu adalah Bahri yang terbaring lemas.
"Bahri..!anakku" teriak Siti, langsung memeluk anaknya dan menangis histeris.
"Syukur lah Bahari selamat bu,Untung ada warga yang melihatnya saat ia terjatuh, dan mereka langsung menolong Bahri"ucap salah satu warga.
"Alhamdulillah.. kamu selamat Bahri" ucap nenek indah, merasa bersyukur, sambil mengusap kepala cucu nya itu.
"Bagai mana bisa,kamu terjatuh dan hampir tenggelam cucu ku Bahri?"tanya nenek Idah.
"Seperti nya,di saat Bahri ingin melabuhkan jaring ikan nya,kaki Bahri tersangkut, hingga membuatnya ikut terjatuh ke sungai"sahut warga yang lain,karena mereka sempat melihat kejadian itu.
"Ya Allah cucu ku"ucap nenek Idah, sangat sedih.
Mereka pun langsung membawa Bahri pulang,dan merawat nya.
"Bahri cucu ku, sebaiknya kamu tidak usah lagi mencari ikan ke sungai"ucap nenek Idah.
"Tapi nek, Bahri harus mengganti kan ayah" sahut Bahri.
"Cucu ku,kamu itu masih kecil, sedang kan yang kamu lakukan itu, adalah pekerjaan yang sangat berbahaya untuk usia mu sekarang "ucap nenek Idah, memberi tahu.
"Tapi nek, Bahri haru-"perkataan Bahri terpotong, oleh ibu nya yang berbicara.
"Bahri, jangan membantah apa kata orang tua" sahut ibu, Bahri langsung terdiam, dan menundukkan kepalanya, ia tak berani lagi menjawab nya.
"Tapi Bahri sudah janji pada ayah "batin Bahri,
ia merasa sedih jika ingat ayah nya.
*
*
*
Malam hari.
Saat semua anak-anak nya sudah tidur, Siti mendatangi kamar ibu nya.
"Ibu, apa boleh Siti masuk?"tanya Siti,sambil membuka tirai kamar ibu nya,nenek Idah menoleh,lalu tersenyum.
"Masuk lah nak"jawab nenek Idah, Siti masuk dan duduk di samping ibu nya.
"Bu,Siti mau bicara sesuatu,ini tentang Bahri dan adik-adiknya, dengan kejadian tadi,siti tidak mau harus mengambil resiko, kalau harus kehilangan Bahri,cukup mas Ardi yang meninggal kan Siti, Siti tidak mau dan tidak siap harus kehilangan lagi bu"ucap Siti sambil menangis,nenek Idah pun merasa sedih melihat anak nya.
"Nak,ibu pun sama dengan mu,ibu juga merasa takut,apa bila terjadi sesuatu pada Bahri tadi, sungguh akan membuat kita menyesal seumur hidup"sahut nenek Idah, sambil mengusap kepala anaknya.
"Nak menikah lah dengan Burhan,itu adalah jalan terbaik untuk kalian"ucap nenek Idah.
"Tapi bu,bagai mana dengan Bahri,apa dia setuju?"tanya Siti,merasa bimbang.
"Biar ibu yang bicara pada Bahri besok"sahut nenek Idah.
"Tapi bu, Siti tidak mencintai Burhan"sahut Siti jujur.
"Nak,demi anak-anak mu,tak usah kamu pikir kan cinta, dengan berjalan nya waktu,ibu yakin, kamu pasti akan menerima Burhan sepenuhnya"sahut nenek Idah, meyakinkan anak nya, Siti hanya mengangguk pelan.
keesokkan hari nya.
"Bahri,Diana, Nenek ingin bicara sebentar dengan kalian"ucap nenek Idah, Bahri dan Diana yang baru selesai makan pun, bingung sambil menatap nenek nya.
"Ada apa nek?"tanya Bahri, penasaran apa yang ingin nenek nya bicarakan.
"Yanur ajak adik mu Fahru main ke luar"ucap nenek Idah, karena Yanur dan Fahru masih sangat kecil,jadi nenek Idah hanya bicara pada Bahri dan Diana saja, Yanur mengangguk kan kepalanya, lalu mengajak adik nya bermain ke luar.
"Bahri,Diana, sebenarnya nya nenek ingin menyampaikan kan pada kalian, bahwa besok paman Burhan akan datang ke rumah, untuk melamar ibu kalian"ucap nenek Idah, Bahri dan Diana pun terkejut mendengar nya.
"Apa Nenek akan menikah ibu lagi?"tanya Bahri,merasa sedih,ia tidak rela ada orang yang akan menggantikan ayahnya, Nenek Idah mengangguk kan kepalanya,sambil tersenyum.
"Nenek, Diana tidak mau punya Ayah lain, selain Ayah Ardi"sahut Diana, protes,anak perempuan yang baru berusia 7 tahun itu, tidak rela jika Ayah nya,di gantikan oleh orang lain.
"Cucu ku Diana,Bahri,dengar kan nenek dulu, ini demi kebaikan kalian dan kebaikan ibu kalian,apa kalian tidak kasian pada ibu kalian,selama ini ibu kalian selalu bersedih dan hampir depresi karna terpukul atas kehilangan Ayah kalian"ucap nenek Idah.
"Nenek khawatir dengan kondisi ibu kalian selama ini,nenek takut akan terjadi apa-apa dengan nya, dengan menikah kan ibu kalian lagi,nenek harap ibu kalian akan menjadi lebih baik,selain itu kalian akan mendapatkan sosok Ayah yang akan menyayangi dan menjaga kalian"Ucap nenek Idah, menasehati.
Bahri dan Diana hanya terdiam,mereka tidak bisa berkata-kata lagi, karena hal ini menyangkut kesehatan ibu mereka,maka mereka hanya pasrah dengan keputusan nenek mereka.
"Bahri, Diana, percaya pada nenek,ini demi kebaikan kalian juga ibu kalian,dan perlu kalian tau,paman Burhan itu adalah orang baik, nenek yakin kalian pasti akan bahagia,nenek juga akan merasa tenang jika nenek sudah tiada nanti"ucap nenek Idah merasa sedih.
"Nenek tidak boleh berkata seperti itu, Bahri akan berdo'a agar nenek di beri umur panjang sama Allah,dan akan selalu bersama kami"sahut Bahri,merasa takut dengan ucapan nenek nya.
"Cucu ku,umur itu Allah yang mengatur,kita tidak bisa menolak nya "Sahut nenek Idah, tersenyum sambil mengusap kepala kedua cucu nya.
"Apa kalian akan menyetujui keputusan nenek?"tanya nenek Idah, sambil menatap kedua cucu,mengharap.
"Demi kebaikan ibu dan adik-adik, Bahri akan menerima semua keputusan nenek"sahut Bahri, walau pun sebenarnya di hati nya masih merasa berat,dan tidak yakin dengan apa yang di katakan oleh nenek nya itu, sedang kan Diana hanya bisa mengangguk kan kepalanya tanda ia juga setuju.
"Alhamdulillah"ucap nenek Idah, merasa lega dan senang.
Nenek Idah pun langsung pergi ke rumah adik nya,yaitu kakek Mukti dan langsung memberikan kabar baik ini,kakek Mukti pun merasa senang mendengar nya,dan segera memberi tahu Burhan,agar secepatnya menikah dengan Siti.
Bersambung...
Kasih like dan komen nya ya ☺️
Dan baca episode-episode selanjutnya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Amina
😭😭😭
2022-08-12
2
Amina
ya Allah gak kuat lagi apa yang harus di lakukan 😖😖😭😭😭
2022-08-12
1
Amina
😭😭😭 gak sanggup kalo ada di posisi nya
2022-08-12
1