Part 9

Suara sorak Sorai memenuhi jalanan. Itu adalah suara dari ribuan prajurit yang berhasil membawa kemenangan dan menaklukan wilayah Barat.

Agustus, Oceanus, Sargon berjalan paling depan memimpin kemenangan tersebut. Mereka mengelilingi kota ingin memamerkan hal yang mereka dapatkan.

Wajah angkuh ketiga pangeran itu membuat siapa saja akan terpesona dan luluh hanya ditatap oleh salah satu pangeran tersebut. Yang sadar di dunia ini hanyalah Aurora, ia sangat membenci ketiga orang tersebut dan tak sama sekali terpesona.

Agustus menghela napas panjang dan melihat kedua saudaranya yang tengah tersenyum kepada para rakyat.

"Oceanus kau masih mengkhawatirkan rencana kita? Kau lihat sendiri bukan apa yang kita hasilkan dengan rencana itu?"

"Kau memang licik. Berpura-pura ingin mengadakan perdamaian namun menyerang mereka ketika mereka lengah. Memberikan harapan palsu memang kehebatan mu," ujar Oceanus membanggakan kakaknya Agustus.

Sargon tersenyum miring. Memang tak salah dia memiliki sepupu yang hebat seperti Agustus dan juga Oceanus yang tak kalah hebatnya.

"Raja pasti akan menghadiahi kita nanti."

"Aku tidak tertarik dengan hadiah, yang aku inginkan hanya menang berperang. Aku berperang bukan untuk mencari kemenangan tetapi untuk mencari kepuasan," ucap Agustus.

Jika hal itu Sargon dan Oceanus sudah tahu karena mereka juga merasakan hal yang sama.

"Aku tahu."

Mereka pun lanjut mengarak kemenangan itu di tengah-tengah jalan kota atau melihat dari jendela mereka, sementara burung-burung berterbangan dan berkicau seolah juga menyambut kedatangan mereka yang membawa kemenangan. Banyak para rakyat yang keluar dan bersorak bangga serta para gadis yang berteriak melihat ketampanan dari para pangeran tersebut.

Senyum Agustus terus bergulir begitupula Oceanus dan Sargon. Mereka tersenyum ramah membalas senyum para wanita cantik yah langsung histeris melihat Pangeran menanggapi mereka.

"Jika kau ingin, kau bisa memilih salah satu dari mereka." Sargon menatap salah satu gadis yang sangat menarik. Gadis itu juga seakan tengah menatapnya menggoda agar menarik perhatiannya.

"Baiklah." Sargon melupakan wanita itu sebentar. Ia bisa memanggil wanita itu ke istana nanti.

Arakan itu pun mengarah ke istana. Ternyata ramai-ramai di depan gerbang istana sudah menyambut kedatangannya. Kebetulan orang kepercayaan yang diutus untuk menyampaikan surat kemenangan sudah tiba lebih dahulu sehingga mereka bisa mempersiapkan penyambutan.

Agustus, Oceanus, dan Sargon turun dari kuda. Kuda mereka langsung diurus oleh pengawal. Kemudian mereka bertiga maju dan berlutut di depan raja yang sudah menyambut kedatangan mereka bertiga dengan dekret raja.

Pengawal raja pun mulai membacakan isi dari dekret tersebut.

"Pangeran Agustus, pangeran Oceanus dan pangeran Sargon telah melakukan hal yang baik untuk Engrasia, berani berperang membela rakyat, berbudi luhur dan berbakti kepada negara maka Agustus akan dihadiahi sebuah rumah di Selatan dan tanah 500 hektar dan Raja menetapkan hari ini Pangeran Agustus resmi sebagai putra mahkota. Pangeran Sargon dihadiahi seratus ribu prajurit pribadi dan gudang emas di Utara, jika melakukan kebaikan sekali lagi maka akan ditetapkan sebagai Jenderal tertinggi. Pangeran Oceanus akan dihadiahi tanah di wilayah tepi Barat dan bebas mengelolanya. Selain itu dinaikkan pangkatnya menjadi Menteri pertahanan."

Titah tersebut pun diterima oleh para pangeran tersebut. Senyum mereka mengembang puas dengan hadiah yang diberikan raja untuk mereka.

Agustus, Oceanus, dan Sargon berdiri dan memberi hormat kepada raja dan permaisuri.

Ratu Sofia tersenyum senang melihat anaknya kembali dengan baik. Senyum Agustus mengembang melihat Grace ada di barisan salah satu dari kumpulan para anggota kerajaan.

Wajah haru Grace menatap penuh rindu kekasihnya. Ia menhan perasaannya karena menghargai etika. Ia akan menumpahkan perasaannya nanti ketika di tempat sepi.

___________

Suara para budak mendominasi pendengaran Aurora. Wanita itu menarik napas panjang. Ternyata mereka pulang membawa kemenangan.

Yang ada di pikiran Aurora malah memikirkan bagaimana caranya dia melancarkan aksinya. Tentunya datangnya mereka akan menghambat semua rencana Aurora. Wanita itu menggigit bibirnya memikirkan cara bagaimana mencari solusi.

"Sialan. Kenapa juga mereka harus selamat." Aurora sama sekali tidak merasakan kebahagiaan mereka menang. Berbeda dengan para budak yang tetap bodoh dan malah bangga. Apakah mereka tidak sadar mereka juga salah satu tawanan perang yang dijadikan budak.

"Aurora! Kau tidak ikut senang?"

"Tidak. Untuk apa aku senang dengan kebahagiaan para pembenci ku. Mereka tidak punya hati dan membenci mereka. Bagaimana dengan para keluarga yang menunggu keluarganya di rumah? Dan kemudian mereka mendapatkan bahwa kabar suami, ayah, kakak, adik, dan kakek mereka mati terbunuh?"

Aurora tidak habis pikir. Kenapa sama sekali tidak ada satupun orang yang berpikiran cerdas dan setara dengan pemikiran orang-orang di zaman moderen. Mereka memang tabu.

"Aku tidak mungkin diam. Aku harus melakukan sesuatu. Jika terus begini harga diri kita bakal diinjak-injak."

"Kau tahu kau seorang perempuan? Berapa berharga seorang perempuan? Bahkan kita seorang perempuan tidak pantas untuk bekerja kasar seperti ini. Kita berhak mendapatkan perlindungan khusus. Kau tahu berapa kali kita hendak dilecehkan orang-orang sok itu? Kau ingin dijadikan pemuas nafsu? Kau ingin selamanya kita hidup dalam kekangan dan kekejaman mereka?"

Budak itu tiba-tiba menangis. Aurora adalah salah satu wanita yang berbicara seperti itu. Ia adalah emansipasi wanita di zaman tersebut dari kalangan budak.

Aurora berusaha untuk menegakkan keadilan untuk perempuan dan para budak.

"Kau tahu hanya kau yang berkata seperti ini. Bahkan para wanita bangsawan rela merendahkan tubuh mereka. Hanya saja mereka seorang bangsawan, makanya mereka tetap dihormati."

"Bantu aku mencari solusi untuk lepas dari mereka dan melawan mereka. Kita tidak mungkin tinggal diam dan melawan mereka dengan diam."

"Kau tahu? Seorang wanita seperti kita tidak berhak berpikir seperti itu."

Mata Aurora menggelap. "KAU TAHU WANITA DAN PRIA SETARA! PRIA BISA MENJADI PEMIMPIN DAN WANITA JUGA BISA. PRIA BISA MENDAPATKAN PENDIDIKAN DAN WANITA JUGA HARUS. PARA BANGSAWAN BISA MENIKMATI HIDUP DAN KITA JUGA BISA MENIKMATI HIDUP. SAMPAI KAPAN KALIAN KETAKUTAN DAN TERUS BEGINI!" emosi Aurora. Kebetulan di situ ada Fares dan dia kagum dengan keberanian Aurora.

Mungkin hanya Aurora yang berani berbicara demikian dengan lantang tanpa ketakutan. Wanita itu menghela napas panjang dan menatap tanah. Ia terlalu emosi tanpa bisa mengontrolnya.

"Maafkan aku sudah berbicara terlalu kencang."

"Tidak masalah, aku setuju denganmu." Fares mendekati Aurora dan ia menatap kagum wanita itu dari dekat. "Kau tahu kau sangat keren. Aku juga sudah sangat lelah bekerja seperti ini. Aku harus berpisah dengan adikku, adikku dijual oleh mereka ke negeri seberang. Hari ku sakit kepada pemerintah, tetapi aku tidak bisa melawan."

Aurora menatap sedih Fares. Keluarganya juga terbunuh karena keluarga kerajaan. Mereka memperoleh kemakmuran di atas penderitaan seseorang.

"Kau tenang saja. Setelah kita bisa melawan mereka, kita akan mencari adik mu bersama-sama."

Mata Fares terlihat antusias. "Kau berkata benar?"

"Kenapa aku bohong?"

"Terimakasih."

Tidak lama datang beberapa prajurit dan langsung menyeret Aurora. Para budak di sana langsung tidak terima atas penyeretan Aurora tanpa tahu alasan.

"Kenapa kau menyeret ku!!"

"Kau akan dinobatkan sebagai budak pangeran dan menjadi pelayan pribadi pangeran."

Aurora menjatuhkan rahangnya. Napasnya menghela panjang. Wanita itu meremas tangannya. Jahatnya mereka.

"Aku membenci kalian," ucap Aurora dalam hati. Lihatlah bagaimana seorang pangeran yang terhormat menghinakan dirinya.

"Kenapa harus sekarang?"

"Karena para pangeran membutuhkan mu."

_____________

Tbc

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA

Terpopuler

Comments

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

Jangan menyerah Au.. tunjukkan taringmu.. kutunggu kebucinan 3 pangeran.. 😅

2022-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!