...~Happy Reading~...
Di sekolah, Nasya kini tengah menikmati makan siang nya di kantin bersama beberapa teman nya. Aqila dan Riska adalah nama sahabat Nasya, mereka sudah bersahabat sejak saat SMP. Aqila dan Riska juga yang selalu membantu Nasya bila sedang dalam kesulitan.
“Jadi, lulus nanti kamu mau lanjut dimana Sya?” tanya Aqila mengubah arah pembicaraan. Sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian, setelah lulus Aqila dan Riska sepakat untuk melanjutkan kuliah di Jakarta. Sementara Nasya, dirinya masih tidak tahu karena ia tidak memiliki biaya seperti aqila dan Riska. Selain itu juga Nasya tidak bisa meninggalkan Olin, maaf warung makan Olin maksudnya.
“Sepertinya aku tidak kuliah La, uang darimana coba? Pasti mahal banget, aku mau fokus kerja saja dulu. Nanti kalau uangku terkumpul, aku bisa buka warung mie sendiri dan jadi pengusaha sukses,” ucap Nasya bersorak sendiri membayangkan suatu saat dirinya bisa sukses menjadi pengusaha warung makan.
“Amin, kami akan selalu doain kamu Sya, nanti kalau kami libur, pasti akan sering-sering pulang kesini. Pokoknya, persahabatan kita tidak boleh usai. Meskipun jarak kita akan jauh, tapi kita harus selalu berkomunikasi,” kata Riska yang langsung di balas anggukan kepala oleh Aqila dan Nasya.
Ketiganya pun melanjutkan acara makan siang nya sambil terus bercerita dan membayangkan betapa bahagianya mereka kelak saat sudah bisa mencari uang sendiri. Angan- angan nya sudah sangat tinggi, tanpa mereka tahu bagaimana kehidupan selanjutnya di depan sana.
Sepulang sekolah, seperti biasa Nasya segera berganti pakaian dan menuju warung makan milik Olin. Hari ini sedikit berbeda dengan biasanya, karena siang ini ia melihat ada dua anak kecil yang tengah asik bermain di ujung ruangan dimana ada begitu banyak mainan puzzle yang entah sejak kapan ada di sana.
“Assalamualaikum, Olin.” Sapa Nasya seperti biasa mencium tangan Olin.
“Waalaikumsalam, kamu sudah pulang,” jawab Olin tersenyum.
“Iya Olin,” kata Nasya tanpa mengalihkan perhatian nya pada dua anak kecil yang tampak asik di sana, “Itu dua R?” tanya Nasya lagi.
“Iya, mereka cucu ku. Bapaknya sudah berangkat ke Jakarta tadi pagi, tapi mereka masih mau di sini. Jadi bapaknya nitip seminggu disini,” ujar Olin dan hanya di balas Oh ria oleh Nasya.
“Halo dua R,” sapa Nasya menghampiri dua R yang tak lain adalah Ryan dan Ryana.
Tidak ada yang menjawab sapaan Nasya, membuat Nasya langsung menghela nafas kasar dan memanyunkan bibir nya.
“Ternyata kalian sombong, gak jadi ah temenan, mending kerja,” kata Nasya berpura pura mendengus dan hendak bangkit.
“Kakak siapa?” tanya Ryana memiringkan kepala nya, “Pacarnya om itu ya?” imbuh nya seraya menunjuk ke arah Abay yang sedang memotong daun bawang.
“Hah, sembarangan!” jawab Nasya dengan cepat, hingga membuat Olin yang mendengar nya ikut terkekeh.
“Aminin kek Sya, ya Allah,” saut Abay juga terkekeh dan masih fokus dengan sayuran nya.
“Dia kakak ku, bukan pacar ku!” balas Nasya lagi lagi menghela nafas berat.
“Kakak bukan nya yang waktu itu di pasar?” celetuk Ryan mengerutkan dahi, sejak tadi ia terus memperhatikan sosok Nasya dengan wajah bingung nya. Wajah Nasya cukup familiar di ingatan nya, dan kini ia baru mengingat bahwa Nasya adalah orang yang tanpa sengaja terkena cipratan air tergenang saat mobil ayah nya melintas kala itu.
“Aku memang selalu ke pasar setiap hari minggu. Kenapa? Why?” Tanya Nasya ikut bingung melihat Ryan, karena ia sama sekali tidak mengerti.
“Waktu itu mobil Daddy udah mengotori baju kakak, maaf ya. Daddy memang ceroboh, padahal Ryan sudah menyuruh nya meminta maaf, tapi Daddy gak mau,” ucap Ryan panjang lebar dan sukses membuat ketiga orang dewasa di sana menganga.
Bisa bisanya Ryan dengan santai berbicara seperti itu, seolah dianya sang ayah dan ayahnya adalah anak nya. Uh, sangat menggemaskan, batin Nasya.
“Sudahlah, gapapa. Karena kakak orang baik, jadi kakak maafkan,” ujar Nasya terkekeh seorang diri.
Ketika Nasya sedang asik mengobrol dengan dua R, telfon berdering dan ada beberapa tamu yang datang. Sehingga membuat Nasya pamit dan segera menyiapkan pesanan. Hari itu, Olin yang biasa pulang cepat, lantaran kedua cucu nya tidak mau di ajak pulang, akhirnya ikut pulang ketika warung tutup. Ryan dan Ryana begitu nyaman berada di dekat Nasya, mereka dengan cepat akrab dan saling bercanda bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
langsung akrab bocah rempong, PR kan Sya, 😅😅😅😅
2023-03-30
1
Jumadin Adin
wawww 2 R langsung akrab
2022-11-15
0
Is Wanthi
sombongnya 2R, jelmaan dari daddy-nya,
2022-10-07
3