Perkenalan

...~Happy Reading~...

Dengan menguatkan tekat, akhirnya Nasya memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang di tawarkan oleh Olin. Tidak ada pekerjaan yang tidak berat, bukan. Nasya akan berusaha untuk bisa mendapatkan hati duo R. Semua ia lakukan demi pendidikan. Agar dirinya masih bisa berkuliah dan bertemu dua sahabat nya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, kini mobil yang di tumpangi Nasya dan Olin sudah sampai di halaman rumah yang begitu luas dan megah. Membuat Nasya speechless, bahwa kini ia memasuki sebuah istana bukan rumah, pikir nya.

“Ayo, Nasya kita masuk,” ajak Olin berjalan mendahului Nasya yang masih menatap pemandangan sekitar.

Halaman itu begitu luas, dengan taman yang begitu banyak bunga, serta air mancur di depan pintu utama. Nasya benar benar sangat takjub melihat nya ia semakin bersemangat untuk belajar agar bisa sukses dan memiliki rumah seperti milik menantu Olin.

Ketika pintu baru di buka, Nasya sudah bisa mendengar suara anak anak kecil itu tengah merajuk dan marah marah kepada sang ayah. Karena ini hari masih pagi, jadilah Adnan masih sibuk mengurus dua anak nya untuk bersiap ke sekolah.

“Pokok nya Ryana gak mau sekolah! Ryana benci sama mereka!” pekik gadis itu segera berlari menuruni tangga hingga membuat nya terpleset dan jatuh. Beruntung, Nasya sempat melihat nya dan segera menghampiri Ryana. Dan kini, tubuh Ryana langsung terjatuh dan menindih tubuh mungil Dira di lantai.

Brug!

“Astagfirullah, Ryana. Kenapa harus berlari sih, Nak?” ujar Olin segera ikut menghampiri cucu nya yang terjatuh, “Mana yang sakit?” tanya nya dengan nada khawatir.

“Kaki Ryana sakit hiks hiks hiks,” kata Ryana sambil memegang lutut nya yang memang sempat terbentur lantai hingga sedikit merah.

“Nasya, kamu gapapa?” tanya Olin yang melihat Nasya tengah mengumpulkan kesadaran nya. Bohong bila Nasya tidak kesakitan, tubuh Nasya sangat mungil bahkan tidak terlalu jauh dari Ryana. Dan ia mendapatkan dorongan yang cukup keras, di tambah kepada Ryana yang juga membentur kepala nya hingga kepala Nasya langsung terbentur lantai marmer yang sangat keras.

Belum sempat Nasya menjawab, ia sudah kembali mendengar derap langkah seseorang menuruni tangga. Namun Nasya masih begitu sulit mengumpulkan kesadaran nya, kepala nya masih berdenyut dan tubuh nya masih begitu sakit, sehingga membuat posisi nya masih seperti saat terjatuh, terduduk di lantai dengan tangan memijit kepala serta mata terpejam.

“Ibu, sejak kapan ibu datang?” tanya Adnan bergegas menuruni tangga dan mengambil putri nya dari pangkuan Olin.

“Baru saja datang, dan lihat. Nasya sampai gak bisa bangun,” ujar Olin menghela nafas nya berat, ia segera membantu Nasya agar bangun dan membawa nya duduk di sofa.

“Kakak, maafin Ryana. Dan terimakasih,” ucap gadis kecil itu menundukkan kepala nya tanpa berani menatap ke arah Nasya. Ia mengaku bahwa dirinya salah, namun ia juga masih begitu kesal dengan ayah nya yang selalu memaksa dirinya.

“Iya gapapa,” jawab Nasya tersenyum tipis, tak berapa lama Bibi datang dengan membawakan teh untuk Nasya. Ia pun segera meminum nya karena kepala nya memang masih sangat pusing.

“Begini, Adnan. Ibu membawa Nasya kemari, karena kamu sejak dulu mencari pengasuh untuk Ryan dan Ryana kan? Nasya bisa mengurus mereka, bahkan Nasya juga bisa mengantar jemput mereka. Jadi Nasya bisa mengurangi pekerjaan kamu,” ungkap Olin panjang lebar, namun Adnan masih terdiam.

Adnan langsung menatap ke arah Nasya, mengamati tubuh gadis mungil itu dari ujung kepala hingga kaki. Ia tak habis pikir mengapa mertuanya membawakan calon pengasuh yang masih kecil, pikir Adnan.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

kecil kecil sudah bisa buat anak kecil lohhh
hidup bocil 😃😃🤣

2023-04-20

4

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour coba liat visualnya Nasya, semungil apa mmgnya

2023-03-30

1

Dara Utami

Dara Utami

visual dong thor...

2023-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Nasya Andira
2 Gadis kuat
3 Pasar
4 Ryan dan Ryana
5 Sarapan
6 Kerusuhan dua R
7 Bertemu dua R
8 Tawaran ke Jakarta
9 Perkenalan
10 Serba bisa
11 Ulah Ryana
12 Pengen nangis
13 Kuliah
14 Tiga anak
15 Quality time
16 Kesal tanpa sebab
17 Sarapan bersama
18 Membuat bekal
19 Terpesona
20 Bingung
21 Sensitif
22 Mie instan
23 Tragedi mie instan
24 Seperti bebek
25 Ngawur
26 Bosan
27 Bertengkar
28 Pengen kabur
29 kesombongan Ajeng
30 Kemarahan Ajeng
31 Barbie
32 Pengumuman Give Away
33 Normal
34 Utang atau Kredit
35 Cantik
36 Konsentrasi
37 Tidur bersama
38 Makan malam
39 Kedatangan Olin
40 Berebut mie instan
41 Sakit
42 Roti tawar
43 Jualan roti tawar
44 Salah paham
45 Salah paham II
46 Mencuci
47 Takut
48 Ya sudah
49 Resmi
50 Duda labil
51 Lembur
52 Duda posesif
53 Camping dadakan
54 Jangan Marah lagi
55 Malu
56 Dilema
57 Kepergok
58 Diamnya Ryana
59 Mulut pedas Ryana
60 Mengalah
61 Pilihan Sulit
62 Sahabat
63 Move on
64 Abay
65 Ke sekolah
66 Bertemu
67 Mencoba kuat
68 Melupakan
69 Nuna
70 Pulang kampung
71 Permintaan Ryan
72 Menghindar
73 Pertukaran Mahasiswa
74 Ingin pamit
75 Ingin es krim
76 Tanah sengketa
77 Rumah sakit
78 Ajakan
79 Minta maaf
80 Happy Ending
81 Menikah dengan pak Duda
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Nasya Andira
2
Gadis kuat
3
Pasar
4
Ryan dan Ryana
5
Sarapan
6
Kerusuhan dua R
7
Bertemu dua R
8
Tawaran ke Jakarta
9
Perkenalan
10
Serba bisa
11
Ulah Ryana
12
Pengen nangis
13
Kuliah
14
Tiga anak
15
Quality time
16
Kesal tanpa sebab
17
Sarapan bersama
18
Membuat bekal
19
Terpesona
20
Bingung
21
Sensitif
22
Mie instan
23
Tragedi mie instan
24
Seperti bebek
25
Ngawur
26
Bosan
27
Bertengkar
28
Pengen kabur
29
kesombongan Ajeng
30
Kemarahan Ajeng
31
Barbie
32
Pengumuman Give Away
33
Normal
34
Utang atau Kredit
35
Cantik
36
Konsentrasi
37
Tidur bersama
38
Makan malam
39
Kedatangan Olin
40
Berebut mie instan
41
Sakit
42
Roti tawar
43
Jualan roti tawar
44
Salah paham
45
Salah paham II
46
Mencuci
47
Takut
48
Ya sudah
49
Resmi
50
Duda labil
51
Lembur
52
Duda posesif
53
Camping dadakan
54
Jangan Marah lagi
55
Malu
56
Dilema
57
Kepergok
58
Diamnya Ryana
59
Mulut pedas Ryana
60
Mengalah
61
Pilihan Sulit
62
Sahabat
63
Move on
64
Abay
65
Ke sekolah
66
Bertemu
67
Mencoba kuat
68
Melupakan
69
Nuna
70
Pulang kampung
71
Permintaan Ryan
72
Menghindar
73
Pertukaran Mahasiswa
74
Ingin pamit
75
Ingin es krim
76
Tanah sengketa
77
Rumah sakit
78
Ajakan
79
Minta maaf
80
Happy Ending
81
Menikah dengan pak Duda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!