Belenggu Cinta, pak Duda
Bruk!
Seorang gadis yang baru saja pulang dari sekolah nya, kini langsung melemparkan tas-nya begitu saja ke atas tempat tidur. Ia segera memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian dan hendak pergi bekerja.
Nasya Andira, gadis manis dengan rambut panjang semampai, berkulit sedikit gelap namun begitu manis dengan lesung pipit yang menghiasi pipi nya. Di usia nya yang baru memasuki angka delapan belas tahun, Nasya atau yang terkadang juga biasa di sebut dengan nama Dira. Harus bisa membagi waktunya, untuk bersekolah dan juga bekerja.
Nasya menjadi anak yatim piatu sejak dirinya duduk di bangku kelas tiga SMP. Beruntung, dirinya sangat pandai, hingga sang guru mau membantu mengurus beasiswa untuknya melanjutkan sekolah SMA. Namun, meskipun Nasya mendapatkan beasiswa, tetap saja dirinya membutuhkan berbagai perlengkapan sekolah, makan dan juga membeli pakaian. Ia adalah anak yang baik dan suka membantu, sehingga orang tak segan memberikan pekerjaan untuk nya. Sejak saat ibu nya kecelakaan beberapa tahun yang lalu, ia sudah mulai bekerja di sebuah warung makan. Hingga saat ini, dirinya begitu nyaman bekerja sambil bersekolah.
Pemilik warung makan itu tak lain adalah seorang wanita paruh baya yang sudah cukup tua, namun dia masih ingin membuka warung makan nya. Padahal, bila di lihat dari rumah dan harta wanita itu bukanlah orang miskin. Hanya saja, karena warung itu berdiri sejak orang tua nya masih ada, sehingga kini sampai dirinya memiliki cucu pun dia masih mau membuka warung nya.
“Assalamualaikum, Olin,” sapa Nasya ketika baru sampai di warung makan.
“Waalaikumsalam, Sya. Kamu sudah pulang?” tanya nya ramah dan langsung meletakkan pisau di tangan nya kemudian menghampiri Nasya.
Olin, wanita itu bernama Linda. Usianya sudah memasuki tujuh puluh tahun. Memiliki dua cucu yang begitu tampan dan cantik, mungkin usianya enam atau tujuh tahun. Namun, wanita itu enggan untuk di panggil Nenek apalagi eyang. Hingga akhirnya wanita itu meminta agar cucunya memanggil nama Olin, yaitu singkatan Oma Linda.
Unik bukan? Nasya pun yang merasa lucu akhirnya mengiyakan dan ikut memanggil dengan sebutan Olin.
“Sudah,” jawab Nasya langsung ikut duduk di samping Olin, “Kemana si Abay? Kok gak ada?” tanya nya lagi dengan mengitari sekeliling nya.
“Abay lagi anter makanan, tadi ada orang apartmen depan minta delivery,”jawab Olin yang hanya di balas Oh ria oleh Nasya.
Biasanya, bila Nasya sudah tiba di warung, maka Olin akan segera pulang ke rumah. Namun, entah mengapa hari ini, Olin seperti sengaja berlama lama berada di warung, seolah ada yang sedang ia tunggu. Nasya tak ingin ikut campur, ia pun memilih untuk segera membuat pesanan agar bila nanti Abay datang bisa langsung mengantarkan nya lagi ke pembeli.
Meskipun kecil dan berada di dalam sebuah gang, namun warung itu cukuplah terkenal. Dan karena tidak memiliki banyak kursi apalagi tempat parkir, sehingga banyak yang memilh untuk delivery order, dan itu memudahkan untuk Nasya agar tidak terlalu lelah mencuci piring, batinnya.
“Huhh, capek nya!” kata Nasya seraya meregangkan otot otot nya yang terasa sedikit kaku, lantaran hari ini ia memiliki banyak pesanan.
“Capek banget, apa capek aja?” goda Abay yang entah sudah sejak kapan berada di belakang Nasya dan menikmati sebotol minuman dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tiwi
keren
2024-07-30
0
Novano Asih
ini kisah ortunya Ryan dan Ryana kan mom
2024-05-13
0
Hera Puspita Sari
mampir Lg mom
2024-04-05
0