...~Happy Reading~...
Nasya pun segera berbalik dan ikut duduk di samping Abay, “Punya ku, mana?” tanya Nasya seraya memanyunkan bibir dan menadahkan tangan di depan Abay.
“Gak ada,” jawab Abay dengan cepat, lalu meminum minuman nya lagi.
“Ih, jahat banget!” kata Nasya langsung mendengus kesal, lantaran tidak tega, akhirnya Abay mengeluarkan satu botol lagi yang sejak tadi ia simpan di dalam saku jaket. Ia memang sengaja menggoda Nasya, karena baginya gadis itu begitu lucu dan menggemaskan. Selain itu, Nasya juga seorang gadis yang sangat kuat, karena di umur nya yang masih muda, ia sudah bisa bekerja dan hidup sendiri.
“Dasar tukang ngambek!” ucap Abay terkekeh.
“Biarin, wle!” balas Nasya lalu segera meneguk minuman nya.
Abay, adalah laki laki yang sudah berusia dua puluh lima tahun. Usianya hanya berbeda tujuh tahun dari Nasya. Ia pun sama seperti Nasya seorang yatim piatu. Namun, bedanya Abay masih memiliki keluarga lain. Sementara Nasya, ia benar benar hanya seorang diri.
“Malam minggu nanti, kamu mau kemana? Jalan yuk?” ajak Abay seraya menatap pemandangan jalanan yang cukup sepi.
Jam sudah menunjuk pada angka sembilan malam, dan Olin sudah pulang sejak pukul tujuh tadi. Dan sebenarnya, kini warung sudah di tutup, hanya saja Nasya dan Abay masih ingin istirahat dan menikmati angin malam terlebih dulu.
“Boleh, tapi yakin mau ngajak aku?” tanya Nasya sedikit mengerutkan dahi nya, “Pacar kamu kemana?”
“Kamu ngeledek aku?” kata Abay seketika mendengus mendengar penuturan Nasya, padahal gadis itu tahu jelas bahwa dirinya tengah sendiri atau biasa di sebut jomblo.
“Hahahaha, aku gak ada ngejek kamu. Tapi kalau kamu ngerasa ya gapapa sih,” ucap Nasya tertawa begitu kencang.
“Dasar kamu ya.” Abay langsung bangkit dari kursi nya dan mengejar Nasya yang memilih berlari memasuki warung, hingga terjadilah aksi kejar kejaran dan gelak tawa memenuhi ruangan yang tidak terlalu besar itu.
Setelah lelah seharian bersekolah dan bekerja. Nasya segera istirahat agar besok tidak kesiangan saat sekolah. Seperti biasa, sebelum tertidur, Nasya selalu berdoa untuk mendoakan kedua orang tuanya.
‘Bapak, Ibu, doakan Nasya supaya kuat ya. Do’akan Nasya agar bisa melewati semua ujian ini,’ gumam Nasya tanpa sadar meneteskan air mata ketika menatap langit langit kamar nya.
Nasya menghela napas nya begitu berat, terlebih ketika dirinya mengingat kejadian beberapa tahun silam, dimana ayah nya meninggalkan nya dan ibunya untuk selama lamanya. Hidup Nasya seolah hancur, di usianya yang baru menginjak usia sebelas tahun, harus kehilangan sang ayah, tidak hanya itu, keadaan ibu nya kritis. Beruntung, Tuhan masih berbaik hati padanya, Ibunya bisa bertahan walaupun lumpuh selama beberapa tahun. Namun, sayang pertahanan ibu nya tidak lama. Karena hanya beberapa tahun saja, ibunya ikut meninggal menyusul sang Ayah.
‘Nasya anak yang kuat. Tuhan memberikan Nasya ujian, karena Tuhan tahu akan kemampuan Nasya. Jadi, anak Ibu harus kuat dan yakin bahwa suatu saat Nasya akan menjemput kebahagiaan Nasya.’
Kata kata yang di ucapkan sang ibu sebelum menghembuskan nafas terakhir nya, selalu terngiang di kepala Nasya. Setiap kali ia merasa lelah dan ingin menyerah, ia selalu mengingat pesan dari ibu nya. Dan juga, Nasya berfikir, bila dirinya menyerah, lantas percuma perjuangan orangtuanya selama hidup. Kini saatnya bagi Nasya untuk membalas budi kepada orang tuanya, yakni dengan bahagia dan sukses.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kasian amat nasya, yg sabar y Sya, thour ceritanya sedih amat nasip nya
2023-03-30
1
Dara Utami
sabar sya
2023-02-21
0
alvika cahyawati
km pasti bisa nasya semangat💪🏻😘
2022-10-12
3