Awal Menuju Gerbang Pernikahan

"Besok lusa kita nikah kantor, kamu siap kan?" Tanya Firza pada Saphira.

"Biasa aja. " Jawab Saphira singkat.

"Kamu sudah siapkan nama - nama yang akan di undang nanti? "

"Kan kamu yang urus, saya mah tinggal tahu beres saja. "

"Memang nya kamu nggak ada perasaan bagaimana gitu mau nikah. "

"Nggak ada, yang ada semoga saja gagal."

"Kok gitu sih, kamu memang terpaksa ya? "

"Sudah tahu iya kenapa masih nanya. "

"Kalau kejadian di toilet itu terpaksa atau terhanyut suasana? "

Saphira menatap ke arah Firza dan memalingkan wajah nya.

"Terpaksa." Ucap Saphira.

"Oh iya, baru tahu orang terpaksa menikmati nya. "

"Sok tahu. "

"Memang fakta dong. "

"Sudah akh jangan bahas itu. "

"Ok, Abang masuk dulu. Kamu tidur sudah malam. "

"Iya, sudah sana pulang. " Ucap Saphira langsung bangun dari duduk nya namun tangan nya di tarik oleh Firza hingga jatuh di pangkuan Firza.

Mata kedua nya saling menatap sangat dekat, dengan kedua tangan Firza melingkar di pinggang Saphira.

"Belajar lah mencintai pria yang ada di depan kamu, berubah lah sikap kamu yang seperti ini. "

"Nggak akan bisa. "

"Belajar lah, untuk mencintai saya. Seperti saya sekarang mencintai kamu."

Saphira akan bangun tapi di tahan oleh Firza hingga tubuh mereka sangat dekat.

"Tolong, belajar lah mencintai saya. Saya janji akan bahagia kan kamu. "

"Bisa lepaskan saya? "

"Katakan, kalau kamu mau belajar?"

"Saya tidak bisa. "

"Please."

"Kamu mengemis cinta sama saya? "

"Apa salah nya, kita kan akan jadi satu."

"Saya tidak bisa. "

Firza menarik tengkuk leher Saphira, di cium nya bibir Saphira. Mata terpejam saat bibir Firza mendarat di bibir nya.

"Saya tahu, dari bahasa tubuh kamu. Tak menolak karena kamu menikmati nya. Berarti kamu pun mencintai saya namun enggan untuk bicara jujur. "

"Pulang lah, saya mengantuk. " Saphira bangun dari duduk di atas pangkuan Firza.

"Iya, Abang pulang ke kamar. Mimpi indah ya."

Saphira menutup pintu kamar nya dan mengusap dada nya yang sangat terasa jantung nya sangat berdebar.

Sedangkan Firza pun sama mengusap dada nya jantung nya sangat berdetak kencang.

"Tahan, sabar. " Ucap Firza.

******

"Sayang, gaun pengantin nya sudah jadi. Nanti kamu ke butik ya sama Firza sekalian dia juga coba jas nya. " Ucap Ibu Soraya.

"Iya."

"Ehm.. maaf ya Saphira, kalau sudah menikah kamu jangan kerja lagi di resto, mending kamu fokus sama rumah tangga. "

"Kalau itu saya pikir kan lagi Mah, lagian ini kan nggak sampai malam kok, sambil nunggu dapat ijazah. "

"Mamah nggak ngelarang, hanya saran saja. Dan ini juga keputusan nya ada sama Firza."

"Iya Mah. "

*****

"Nah, ini cantik banget. " Ucap Miranda perancang gaun pengantin Saphira dan Firza.

"Kebaya nya cantik jeng. " Ucap Ibu Soraya.

"Iya lah, ini kan spesial buat member terbaik." Ucap Miranda.

" Nanti coba gaun nya. " Ucap Miranda kembali.

Saphira pun menerima Gaun yang akan digunakan untuk resepsi pernikahan nya nanti dengan belahan punggung yang sangat terbuka.

Dari dalam kamar ganti, Saphira kesusahan untuk meresleting gaun nya, saat itu juga Saphira mengeluarkan kepalanya namun Calon ibu Mertua nya dan Miranda tak ada hanya ada Firza yang sedang mencoba pakaian pengantin nya.

"Ssstttt... ssstttt. "

Firza menoleh ke arah Saphira yang hanya terlihat kepala nya saja.

"Kenapa? " Tanya Firza.

"Tolong dong resleting kan gaun nya, ini susah tahu. " Jawab Saphira.

"Masuk sana. "

Saphira pun masuk bersama Firza, Saphira memunggungi Firza yang tangan nya sudah menarik resleting gaun pengantin calon istri nya.

Firza memutar tubuh Saphira hingga mereka saling berhadapan.

"Kamu cantik. "

"Baru sadar ya, memang saya cantik dari dulu."

"Iya, saya salah menilai. Kamu memang cantik. "

"Sudah sana keluar, saya mau nemuin Mamah."

Firza langsung memeluk tubuh Saphira, di usap nya punggung Saphira oleh Firza. Hingga membuat Saphira merasakan yang sangat berbeda.

"Jangan kamu gagal kan pernikahan ini, pernikahan ini adalah impian saya untuk bisa menikah sama kamu. "

"Saya tidak akan gagal kan dan membuat mereka kecewa, tapi tolong jangan paksa saya untuk mencintai kamu."

Firza melepaskan peluk kan nya dan menatap intens ke arah Saphira.

"Iya, saya akan terus menunggu walau kita sudah menjadi pasangan suami istri."

Saphira langsung keluar dari ruang ganti dan mencari Ibu Soraya.

*****

Saphira dan Firza bersama beberapa pasangan yang akan menjalani proses nikah kantor sudah berkumpul di salah satu ruangan.

Saphira dan Firza duduk saling bersebelahan, tangan Saphira sangat dingin dengan jantung yang deg - deg an.

Firza yang tahu akan sikap Saphira dengan segera menggenggam erat tangan calon istri nya.

"Tenang, santai, disini ada lima pasangan calon pengantin." Ucap Firza.

"Apa harus ya kita seperti ini? " Ucap Saphira pelan.

"Harus lah, suami kamu kan Polisi. " Ucap Firza.

"Saya takut malu - malu in kamu." Ucap Saphira.

"Ngapain takut, tenang santai saja."

****

"Ini pakaian seragam kalian, nanti kalian couple an sama pacar kalian. " Ucap Ibu Imelda.

"Makasih ya kak. " Ucap Soraya.

"Sama - sama, asal kalian tahu saja, Saphira nya sih masa bodoh. Yang menyiapkan semuanya itu ya Kakak, Mami, Mamah sama Firza. Dia nya sih seperti orang nggak akan melakukan pernikahan, santai dan cuek."

"Terlalu itu si Saphira, walau nggak cinta kan seharusnya ada lah sedikit untuk ikut andil

Dan untung saja calon suaminya Firza, sabar nya walau sering berantem. " Ucap Hani.

"Kalau bukan Firza sudah di tinggal tuh anak." Ucap Tita.

"Firza kan bucin banget sama tuh Saphira, tapi si cewek nya mah bodo amat. " Ucap Lila.

"Semoga saja, hubungan mereka langgeng." Ucap Imelda.

"Amin...!!! " Ucap Semuanya.

*****

Serangkaian proses nikah kantor Saphira dan Firza sudah mengikuti. kelegaan Saphira membuat nya bisa bernafas lega.

"Ternyata nggak sulit atau seram seperti yang saya kira. " Ucap Saphira.

"Makan nya, otak tuh pikiran nya tertekan terus. " Ucap Firza.

"Yeee orang takut sih gimana, takut salah. " Ucap Saphira.

"Iya tapi bukti nya nggak apa - apa kan? "

"Iya."

"Ingat, kamu itu sekarang menyandang nama Nyonya Firza. Kamu juga harus biasakan panggil saya Abang jangan panggil hanya nama saja. "

"Iya Bang, sudah puas. "

"puas sayang, ingat harus sopan. "

"Iya Paham Bang Firza sayang. "

"Sekarang kita pulang atau makan siang dulu.? " Ajak Firza.

"Makan dulu lapar. "

"Ok kita cari kamar. "

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

fitri indrawati sutanto

fitri indrawati sutanto

iya bener kl dicuekin sama Firza pasti Saphira bakal galau la sekarang tinggal menanti bucinya Saphira kaya apa ya

2022-08-09

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

tuh kan mnis bnget kedengaranx sapii panggil Abang Firza sayang 🤭😁

2022-08-09

1

Grafity_ky

Grafity_ky

terus bang pepet trs sampai luluh😁lanjut kak

2022-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 Firza VS Saphira
2 Flashback On Firza dan Shapira
3 Flashback Off Firza dan Saphira
4 Tak Bisa Rukun
5 Tak Kan Pernah Ada Rasa
6 Menjaga Ponakan
7 Terlihat Rasa
8 Rencana Liburan
9 Liburan Yang Menyebalkan
10 Perhatian Sang Musuh
11 Kita Berdamai Saja
12 Hal Tak Terduga
13 Sebuah Kejujuran
14 Tak Cinta
15 Mencintaimu
16 Jodoh Lima Langkah
17 Pura - pura Untuk Katakan Setuju
18 Rencana Nikah
19 Tak Peka
20 Awal Menuju Gerbang Pernikahan
21 Belajarlah Mencinta
22 Lebih Baik Tidak Bersatu
23 Cinta Tapi Sakit
24 Rasa Sakit nya Hati
25 Kesal nya Hati
26 Kejujuran Hati
27 Ego Yang Tinggi
28 Bermain Hati
29 Cerita Yang Telah Usai
30 Rindu Yang Terpendam
31 Semakin Rindu
32 Mencintaimu
33 Terungkap
34 Cinta Terbalas Yang Merindukan
35 Rindu Yang Mengakar
36 Minta Nikah
37 Kata Sah
38 Sekali Langsung Nambah
39 Beratnya Jarak Jauh
40 Cemburu Yang Tidak Jelas
41 Cemburu Akut
42 Akur Namun Bertengkar
43 Lebih Baik Sendiri
44 Tak Perduli
45 Karena Dia, Kita Untuk Bersama
46 Tetap Perhatian
47 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon nya
48 Nikmat nya Memiliki Bumil
49 Gara - gara Mantan
50 Sabar nya Pak Suami
51 Menjaga Hati
52 Resmi
53 Setia Bersama
54 Gosip Niko
55 Kecil Yang Meresahkan
56 Menanti Ke Dunia
57 Buah Hati
58 Nikmat Jadi Orang Tua
59 Ikhtiar Dan Kesenangan
60 Sebuah Keluarga
61 Rejeki Kedua
62 Setiap Proses
63 Drama Ajeng
64 Kelahiran Baby Boy
65 Happy Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Firza VS Saphira
2
Flashback On Firza dan Shapira
3
Flashback Off Firza dan Saphira
4
Tak Bisa Rukun
5
Tak Kan Pernah Ada Rasa
6
Menjaga Ponakan
7
Terlihat Rasa
8
Rencana Liburan
9
Liburan Yang Menyebalkan
10
Perhatian Sang Musuh
11
Kita Berdamai Saja
12
Hal Tak Terduga
13
Sebuah Kejujuran
14
Tak Cinta
15
Mencintaimu
16
Jodoh Lima Langkah
17
Pura - pura Untuk Katakan Setuju
18
Rencana Nikah
19
Tak Peka
20
Awal Menuju Gerbang Pernikahan
21
Belajarlah Mencinta
22
Lebih Baik Tidak Bersatu
23
Cinta Tapi Sakit
24
Rasa Sakit nya Hati
25
Kesal nya Hati
26
Kejujuran Hati
27
Ego Yang Tinggi
28
Bermain Hati
29
Cerita Yang Telah Usai
30
Rindu Yang Terpendam
31
Semakin Rindu
32
Mencintaimu
33
Terungkap
34
Cinta Terbalas Yang Merindukan
35
Rindu Yang Mengakar
36
Minta Nikah
37
Kata Sah
38
Sekali Langsung Nambah
39
Beratnya Jarak Jauh
40
Cemburu Yang Tidak Jelas
41
Cemburu Akut
42
Akur Namun Bertengkar
43
Lebih Baik Sendiri
44
Tak Perduli
45
Karena Dia, Kita Untuk Bersama
46
Tetap Perhatian
47
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon nya
48
Nikmat nya Memiliki Bumil
49
Gara - gara Mantan
50
Sabar nya Pak Suami
51
Menjaga Hati
52
Resmi
53
Setia Bersama
54
Gosip Niko
55
Kecil Yang Meresahkan
56
Menanti Ke Dunia
57
Buah Hati
58
Nikmat Jadi Orang Tua
59
Ikhtiar Dan Kesenangan
60
Sebuah Keluarga
61
Rejeki Kedua
62
Setiap Proses
63
Drama Ajeng
64
Kelahiran Baby Boy
65
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!