"Tolong antar kan ini, untuk Bapak - Napak polisi. " Ucap Bos Willy.
"Sepuluh porsi nasi Ayam bakar madu. " Ucap Saphira.
"Antar saja, di bagian cybercrime. "
"Ok, saya antar kesana ya. "
"Ingat uang nya belum di bayar. "
"Siap Bos. "
Saphira berjalan menenteng sekresek sepuluh porsi pesanan para Polisi, dan menuju ke ruangan bagian cybercrime. Saat sampai Saphira pun mencari orang yang ada di dalam ruangan namun ruangan nya kosong.
"Apa salah masuk saya? " Saphira memastikan papan nama yang berada di atas pintu.
"Benar kok, tapi pada kemana. "
Lalu masuk satu persatu polisi, dan ada yang Saphira kenal.
"Bang Galuh, ini ada pesanan. " Ucap Saphira.
"Pesanan atas nama siapa? " Tanya Galuh.
"Katanya suruh antar ke ruangan ini. "
"Hey.. siapa yang pesan nasi sama Resto depan? " Tanya Galuh pada teman - teman nya.
"Itu saya yang pesan, tolong bagikan. " Ucap Firza yang baru masuk.
"Wah.. bagi - bagi rejeki nih. " Ucap Galuh langsung mengambil dari tangan Saphira.
"Hanya ingin makan sama - sama saja. " Ucap Firza sambil berjalan kearah tempat duduk nya.
"Bang, bukan nya Firza di Polantas? " Tanya Saphira.
"Dia pindah kesini. " Jawab Galuh.
"Saphira kesini. " Panggil Firza.
Saphira pun mendekat dan berdiri di depan Firza.
"Total nya sama minuman tiga ratus ribu ya. "
"Iya, tiga ratus ribu pas. "
"Nih uang nya, dan tips buat kamu beli lipstik yang mahal. "
Saphira hanya cemberut kan wajah nya, lantas mengambil paksa uang dari tangan Firza namun tangan Saphira di tahan nya.
"Nanti malam kita makan malam sama - sama keluarga, kita berangkat sama - sama. " Ucap Firza pelan.
Tangan Saphira menarik nya dan menatap ke arah Firza dengan tatapan mata serius.
"Tadi pagi minum obat salah lagi? "
"Habis obat nya belum manjur, karena kamu masih suka membuat jantung ini selalu berdebar - debar."
"Kalau nggak mau berdebar terus, mati itu baru nggak berdebar - debar. "
Saphira langsung pergi meninggalkan ruangan Firza sedangkan Firza hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya.
****
"Firza sudah kasih tahu kamu nak? " Tanya Ibu Meri dari seberang.
"Iya, lagian kenapa harus sama dia sih Mam berangkat nya. Sebutkan saja nama Restoran nya. " Jawab Saphira.
"Mami ingin kamu pulang pergi sama dia, mami nggak mau anak gadis malam - malam naik motor. "
" Kayak nggak biasa nya saja. "
"Pokok nya nanti malam kamu di jemput Firza harus sudah siap, dan ingat dandan yang cantik. "
"Iya, nanti dandan yang menor. "
"Sampai bertemu nanti malam. "
Saphira menutup telepon nya dan langsung menuju ke arah lemari pakaian nya.
"Mau pakai yang mana, gaun atau casual? "
Saphira memilih pakaian nya satu persatu dan melihat gaun warna putih dengan belahan punggung yang lebar.
"Ini saja lah, sama sandal high heels ini."
*****
Tok.. Tok...
"Iya sebentar. " Ucap Saphira saat mendengar suara ketukan pintu.
Ceklek
Firza menatap takjub di depan nya, wanita yang selama ini menjadi musuh nya terlihat sangat cantik.
"Sudah siap? " Tanya Saphira.
"A - a iya sudah siap. " Jawab Firza sambil menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal.
Saphira langsung mengambil tas nya dan mengunci pintu kamar kost nya.
Di dalam mobil Saphira dan Firza hanya diam tanpa bicara hanya suara musik yang menemani perjalanan mereka berdua.
"Mereka di restoran mana sih? " Tanya Saphira membuka pembicaraan.
"Hotel Mutiara. " Jawab Firza.
"Oh, hotel nya Papi. " Ucap Saphira.
"Iya, hotel nya Papi. "
****
"Nah, itu mereka datang. " Ucap Ibu Meri.
Terlihat kedua kakak Saphira pun datang bersama si kecil niko, dan Soraya pun hadir di acara makan malam.
Saphira dan Firza pun mencium punggung tangan mereka dan duduk pun saling bersebelahan.
"Kita makan dulu yuk. " Ucap Ibu Meri.
"Saphira, kamu cantik banget nak. " Ucap Ibu Soraya.
"Jelas dong jeng, Mami nya juga cantik. " Ucap Ibu Meri.
"Papi nya juga ganteng ya nggak Mam. " Ucap Pak. Hilman.
"Anak saya juga tampan loh, lihat Firza sangat tampan ya walau dulu waktu kecil nya bagaimana. " Ucap Pak Farhan.
Firza dan Saphira hanya diam dan fokus pada makan malam mereka.
"Menurut kalian ada yang beda nggak sih, pemandangan di depan kalian. " Ucap Imelda.
"Apa yank? " Tanya Juni.
"Biasa nya kan Bang, ada kucing sama tikus tuh berantem, ini kayaknya adem banget ya. " Jawab Imelda.
"Benar kaga kamu Yank, apa ada yang salah minum obat ya. " Ucap Juni.
"Mungkin, kamu ngerasain nggak Soraya? " Ucap Imelda.
"Aneh aja deh kak. " Ucap Soraya.
"Sudah, makan dulu jangan banyak mengobrol." Ucap Ibu Meri.
****
"Begini, Papi, Mami, Papah, Mamah mengumpulkan semuanya disini. Ada hal yang harus kami sampaikan ke semuanya. Saphira, Firza kalian pasti tahu kan kalau kalian itu sudah di jodohkan sejak kecil. Mungkin kami semua nya sudah saat nya kalau kalian ini menikah. " Ucap Pak Hilman.
"Papi, apaan sih. Main mau mengadakan acara nikahan saya sama Firza, nggak - nggak saya nggak mau. Saya nggak cinta sama Firza. " Ucap Saphira.
"Sayang, Firza itu mencintai kamu. Hanya kamu saja nggak sadar dan kamu pun sama mencintai Firza kan dan sama nggak sadar. juga. " Ucap Pak Hilman.
"Papi sok tahu. " Ucap Saphira.
"Saphira." Ucap Firza.
Saphira hanya diam menatap lurus ke arah piring nya yang sudah kosong.
"Di depan Papi, Mami, Papah Mamah, Abang dan Kakak. Malam ini saya ingin mengungkapkan isi hati saya bahwa saya mencintai kamu Saphira. Memang saya selalu membully kamu tapi sebenarnya saya itu sangat sayang sama kamu. Malam ini saya ingin melamar kamu, untuk menjadi pendamping hidup selamanya. " Ucap Firza.
"Perlu ya di jawab sekarang? " Tanya Saphira.
"Iya, soalnya jawab an ini sangat penting bagi saya. " Jawab Firza.
"Kalau saya tetap tidak mau menikah sama kamu bagaimana? " Ucap Saphira.
"Gitu ya, malahan saya berharap kamu terima saya. "
"Sudah lah jangan pada buang - buang waktu. Kayak orang jaman dulu saja main jodoh - jodoh an. Terus juga perjodohan malah lima langkah dari rumah, perjodohan apaan sama tetangga sendiri." Ucap Saphira.
"Saphira, Mami Papi menjodohkan kamu sama Firza karena dia pria yang baik dan sangat cocok sama kamu. Pilihan Mami sama Papi adalah yang terbaik buat kamu." Ucap Ibu Meri.
"Terbaik, buat Mami sama Papi bukan terbaik untuk Saphira. " Ucap Saphira langsung berdiri dari duduk nya.
"Firza saya jelaskan sama kamu, selama nya saya tidak akan pernah suka atau pun cinta sama kamu. Jadi jangan berharap perjodohan ini akan berjalan mulus. " Ucap Saphira kembali.
"Saphira, kamu yang sopan. " Ucap Pak Hilman.
"Maaf, saya pamit pulang. " Ucap Saphira.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
susi 2020
😲😲
2023-10-18
0
susi 2020
🙄🙄
2023-10-18
0
Dianherlina Siswoyo
biasanya klo benci bgt nanti jadi bucin akut, kaya aku dlu sblm menikah di tembak sama suami saya dlu ampun Gedeg pake banget klo liat mukanya enek kesel eh lama² kok hati penasaran saat suami gak masuk sekolah karena sakit ada rasa kangen gak ada yg kirim makanan ke kelas saat istirahat dan akhirnya ternyata aku telah jatuh hati kepada cowo yg skrg jadi suami aku....wkwkwkwkwkkw....itu namanya di bilang kualat klo kata mama aku🤣🤣🤣🤣🤣
2022-11-25
1