"Buruan dandan yang cantik, Firza sudah nunggu kamu di luar. " Ucap Ibu Meri.
Dengan wajah cemberut, Saphira keluar dari kamar kost nya dan mengunci pintu kamar nya. Terlihat Firza sudah berada di depan mobil nya tengah bersandar.
Firza tersenyum sambil membukakan pintu samping depan dan pintu belakang untuk calon ibu Mertua nya.
Saphira hanya diam dengan wajah cemberut nya saat mereka sudah berada di dalam mobil.
"Mam, kita ke toko perhiasan mana? " Tanya Firza.
"Ke toko perhiasan milik nya Tante Nia." Jawab Ibu Meri.
"Ok." Ucap Firza lantas menjalankan mesin mobil nya.
Sepanjang perjalanan Saphira hanya diam menatap luar jendela, hanya pembicaraan Ibu Meri dan Firza yang saling berbalas.
"Ehm.. habis beli cincin Kawin cari untuk seserahan nya mau di mana Saphira? " Tanya Firza memulai pembicaraan.
"Terserah." Jawab Saphira singkat.
"Kok terserah sih? " Ucap Firza.
"Saphira, kalau di tanya sama calon suami itu jawab. " Ucap Ibu Meri.
"Iya, di Mall aja di sana banyak yang di pilih." Ucap Saphira.
******
"Aduh jeng apa kabar? " Tanya Nia pemilik toko perhiasan.
"Alhamdulillah, baik. Lama ya jeng kita tidak ketemu. Saya juga jarang kemari." Jawab Meri.
"Kemarin Jeng Soraya kesini katanya mau nikah kan anak pria nya sama anak Jeng. "
"Ya ini mereka. " Tunjuk Ibu Meri.
"Uwalah ini toh, kalau nggak salah ini Saphira yang maaf dulu nya gigi nya tonggos dan Itu Firza yang kurus buncit . " Ucap Ibu Nia dengan jujur.
Saphira dan Firza hanya tersenyum kecut menatap Ibu Nia yang sedang menatap kedua nya.
"Apa kita ini identik dengan ciri khas seperti ini? " Bisik Saphira.
"Pastinya, mereka akan ingat dengan bentuk kita yang dulu. " Bisik kembali Firza.
Saphira dan Firza memilih cincin yang akan pernikahan mereka, berbagai model Ibu Nia mengeluarkan nya.
"Yang ini cantik bentuk nya, hanya ada tiga yang di keluar kan dari toko Tante. "
"Mau yang mana? " Tanya Firza.
Saphira masih memilih cincin nya dan jatuh pada pilihan cincin warna emas perpaduan emas putih dengan satu model mata yang sedikit terpendam.
"Model ini saja. " Tunjuk Saphira.
"Yakin model ini? " Tanya Firza.
"Iya, ini bagus. " Jawab Saphira.
"Bungkus Tante yang ini." Ucap Firza.
"Tante kemas dulu ya. "
"Gimana sudah? " Tanya Ibu Meri.
"Sudah Mah, tinggal beli seserahan saja." Jawab Firza.
****
Mereka bertiga membeli barang - barang untuk seserahan, mulai dari tas, Make up, dalaman, sendal, sepatu dan seperangkat alat sholat.
"Udah yuk capek." Ucap Saphira dengan wajah cemberut.
"Kita makan dulu yuk, sambil istirahat." Ajak Firza.
"Nggak, saya mau nya pulang. " Ucap Saphira setengah kesal.
"Benar kata Firza kita makan dulu, Mami lapar."
"Ya sudah Kami saja sama Firza yang makan, saya mau di dalam mobil. " Ucap Saphira langsung berjalan meninggal Ibu Meri dan Firza.
"Saphira... Saphira..!! " Panggil Ibu Meri.
"Sudah Mam, nggak apa - apa. Kita pulang saja." Ucap Firza.
"Maaf ya. "
"Nggak apa - apa. "
*****
Braaakkk
Saphira langsung membanting tubuh nya di sofa, Firza pun ikut masuk setelah mereka mengantarkan Ibu Meri.
"Kamu mau makan apa? " Tanya Firza.
"Jangan sok perhatian deh. " Jawab Saphira.
"Kalau nggak saya, siapa yang akan pehatian sama kamu. "
Saphira bangun dari rebahan di atas Sofa dan duduk sambil melipat kedua tangan nya.
"Bisa nggak sih, nggak lebay sama saya? "
"Apa kamu mau berantem terus seperti kemarin - kemarin hem.., kita ini mau menikah. "
Saphira hanya diam saja, lantas Firza duduk di samping nya dengan menatap Saphira yang sedang menatap lurus ke depan.
"Abang belikan Makan dulu ya. "
Saphira menoleh ke arah Firza, dan langsung tertawa terbahak - bahak.
"Tadi kamu bilang apa? Abang, nggak salah dengar saya. " Ucap Saphira sambil masih menahan tawa.
"Kenapa, kamu mau panggil saya Firza terus atau si kerempeng? Nggak pantas tahu, nggak sopan sama calon suami masih panggil seperti itu. "
"Iya, Bang Firza. "
Firza tersenyum dan mengusap kepala Saphira lalu bangun dari duduk nya.
"Mau kemana? " Tanya Saphira.
"Cari makan dulu. " Jawab Firza.
******
Saphira terus menatap keluar jendela, saat Firza pergi hujan pun turun. Hampir satu jam lebih Firza belum juga kembali.
"Kemana sih tuh orang, apa kejebak hujan ya?"
Terdengar suara motor Firza datang, Saphira pun langsung membukakan pintu terlihat Firza basah kuyup.
"Nggak bawa jas hujan? " Tanya Saphira.
"Nggak, lupa ada di dalam. " Jawab Firza langsung menyerahkan kantong kresek yang basah karena air hujan.
"Abang ganti pakaian dulu ya, kamu siapkan makanan nya . " Ucap Firza langsung masuk ke dalam kamar kost nya.
Sedangkan Saphira langsung menuju ke dalam dapur mengambil sendok dan piring.
****
"Loh kok sudah makan? " Tanya Firza saat masuk ke dalam kamar kost Saphira.
"Kenapa, habis lapar nungguin kamu lama." Jawab Saphira.
Firza hanya menggaruk rambut nya yang masih sedikit basah, lalu langsung membuka bungkus nasi tersebut.
"Minum nya dong? " Ucap Firza.
"Apa? " Ucap Saphira.
"Minum nya, seret nih. "
"Lah, tinggal ambil di kamar kamu, apa susah nya. "
Firza pun langsung beranjak dan membawa piring serta nasi bungkus nya keluar dan masuk kedalam kamar nya.
"Malas banget sih, tinggal jalan berapa langkah saja. "
Sedangkan di dalam Firza tak henti - henti nya menggerutu pada sikap Saphira.
"Nggak peka banget jadi cewek, gimana nanti kalau sudah jadi suami istri. "
Firza memasukkan sendok nya dengan kasar kedalam mulut nya yang terus mengoceh tiada henti sampai makanan nya habis tak tersisa.
*****
" Bro, kalau cewek kalian peka nggak sih? " Tanya Firza.
"Memang nya kenapa? " Tanya Ilham.
"Kemarin kan saya kehujanan, niat ingin makan bersama dengan Saphira, saya tinggal ganti pakaian eh dia malah makan duluan dan sudah habis. " Jawab Firza.
"Sabar bro, Saphira kan memang nggak suka sama kamu. Pelan - pelan lah agar dia bisa suka sama kamu. " Ucap Ilham.
"Sampai masalah cincin kawin juga, Mami nya turun tangan baru dia mau. " Ucap Firza.
"Model cewek kayak Saphira, jangan di kasari atau di paksa, pelan - pelan, apa yang di katakan Ilham itu benar. Kamu harus ekstra sabar. " Ucap Ari.
"Betul bro, kuncinya sabar. Nanti kalau sudah menikah kamu jangan banyak terlalu menuntut pelan - pelan saja . " Ucap Bayu.
"Sabar ya, orang sabar itu ada batas nya. Walau saya sudah pelan - pelan menghadapi sifat nya agar seimbang dengan sifat saya tapi kalau tetap saya pun harus protes dong. Seorang pria juga nggak selama nya harus terus mengalah dan sabar. Kalau model si wanita nya nggak peka - peka, dengan beribu cara dan bahasa dia akan tetap seperti itu."
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Mama Kastini
sabar Abang Firza ,
2022-08-08
1
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
entr kl nikah pasti d buat bucin tuh si sapie sm kak othor..🤭
2022-08-08
1
fitri indrawati sutanto
bikin ketawa aja ni
2022-08-08
1