Firza segera berlari turun, terdengar suara Saphira kesakitan. Dan saat mendekat Saphira sedang memegangi salah satu kaki nya.
"Kamu nggak apa - apa kan? " Tanya Firza panik sambil memeriksa kaki Saphira.
"Nggak apa - apa gimana, nih lihat saya terpeleset , betis saya kena batu lancip di bawah.. aaaaaawwwww...!! "
Saphira merasakan sakit saat tangan Firza mengenai luka nya.
"Bisa hati - hati nggak sih? " Bentak Saphira.
"Maaf, kita kembali ke tenda nanti saya obati luka kamu. "
"Bangun saja sakit. "
"Naik ke punggung saya, kamu gendong. " Ucap Firza yang sudah berjongkok sambil mempersiapkan punggung nya.
Saphira hanya diam menatap punggung Firza, lantas Firza menoleh kebelakang menatap Saphira.
"Ayok, kamu mau di obati tidak? "
Dengan terpaksa Saphira pun mau, dan bergendong pada Firza. Dengan hati - hati Firza membawa Saphira. Nafas nya terdengar terasa capek dan keringat yang sedikit membasahi pelipis, saat kedua kakinya menaiki anak tangga.
Saphira hanya menatap diam, pria yang biasanya teman berantem nya kini bak malaikat menolong dirinya.
"Saphira, kamu kenapa? " Tanya Alvin panik saat melihat Saphira di gendong Firza.
Para Sahabat nya pun menghampiri mereka berdua.
"Saphira terpeleset di sungai, saya ingin mengobati luka nya tadi terkena batu. "Ucap Firza pada semua sahabat nya.
" Ya sudah cepat masuk ke dalam Tenda biar di obati. " Ucap Tita.
Saphira di dudukan di dalam tenda, mereka membiarkan Firza mengobati luka Saphira.
Awwww
Teriak Saphira saat Firza mengolesi luka pada kakinya. Saphira menatap ke arah Firza yang sesekali meniup luka nya.
"Masih sakit nggak? " Tanya Firza setelah memberikan betadine pada Saphira lalu memijat pergelangan kaki Saphira.
"Sudah mendingan, makasih. " Jawab Saphira.
"Jangan banyak jalan untuk besok, kamu istirahat saja. Jangan ikut mereka haking."
"Kenapa? Masa liburan diam saja. "
"Kamu kan sakit, emang kuat jalan jauh? "
Saphira hanya diam dan menatap kaki nya yang kini sudah di obati.
"Mending kamu pergi, makasih sudah mau mengobati. "
"Saya keluar dulu. "
*****
"Kamu habis ngapain sama Saphira malam - malam di air terjun? " Tanya Alvin.
"Saya ikuti dia Bang, saya takut dia kenapa-kenapa. " Jawab Firza.
"Apa kamu sudah memiliki rasa pada Saphira? "
"Entah Bang, saya nggak ingin terjadi. "
"Kenapa? Kamu takut gagal? "
"Abang tahu kan, kita ini seperti apa." Ucap Firza.
"Kalau kamu tak memiliki rasa tidak mungkin kamu menolong adik Abang, yang ada masa bodoh saja. "
****
"Gimana cerita nya kamu sama Firza bisa sama - sama? " Tanya Lila.
"Nggak tahu, tiba - tiba dia datang sudah duduk di belakang saya. " Jawab Saphira.
"Ehm... jangan - jangam Firza ingin mencelakai kamu? " Ucap Tita.
"Sssstttt... sembarangan saja kalau bicara. Kalau pun iya mana mungkin Firza membawa ke tenda dengan cara di gendong di punggung nya. " Ucap Hani.
"Benar, menurut saya sih Firza itu ada rasa deh sama kamu, bukti nya di perhatian sama kamu, saat di pukul dia hanya diam tak pernah membalas. " Ucap Soraya.
"No way, nggak akan pernah terjadi musuh sama musuh saling jatuh cinta. " Ucap Saphira.
"Awas loh, ucapan nya bisa berbanding terbalik." Ucap Lila.
*******
"Kamu nggak apa - apa, kalau kita tinggal? " Tanya Soraya.
"Kalau begitu nggak jadi saja. " Ucap Alvin.
"Jangan, kalian pergi saja. Nggak apa - apa kok, jangan karena kaki saya kalian nggak jadi haking. " Ucap Saphira.
"Tapi kamu sama siapa? di sini nggak ada siapa - siapa hanya orang lain yang ada di sebelah sana. " Ucap Ari.
"Nggak apa - apa kok, kan banyak orang. " Ucap Saphira.
"Saphira biar saya yang temani, kalian pergi saja. " Ucap Firza.
"Eeehhhh." Ucap Saphira.
"Serius? " Ucap Alvin.
"Tenang saja, tenda pulang - pulang masih berdiri kokoh, nggak akan berantem kok. Kan kaki nya sakit mana mungkin mau berdiri ngajak ribut. " Ucap Firza.
" Mendingan kamu ikut saja sana, bukan nya santai nanti tambah aura negatif nya itu keluar." Ucap Saphira.
"Bisa nggak sih, sehari saja kita damai.Saya lagi baik sama kamu, tapi kamu malah ngakak ribut terus. " Ucap Firza.
"Nggak ada di kamus nya kita damai. " Ucap Saphira ketus.
"Kalian pergi saja, tenang aman. " Ucap Firza pada Para Sahabat nya.
"Kami tinggal. " Ucap Alvin.
"Hati - hati. " Ucap Firza.
"Bang, apa aman kita tinggal? " Tanya Soraya pada Alvin.
"Aman, percaya sama Firza. Dia bisa menahan emosi. " Jawab Alvin.
"Mudah - mudahan, mereka berdua dapat hidayah. " Ucap Bayu.
"Amin...!!! " Ucap serentak.
Sedangkan di suasana camp, Firza dan Saphira hanya saling diam, dan sibuk dengan ponsel masing - masing. Perut Saphira merasakan sangat lapar, coba dirinya berdiri namun rasa sakit untuk berdiri saja tak kuat di tahan apalagi berjalan.
Terlihat Firza sambil memakan cemilan nya sendiri tanpa berbagi. Saphira melihat nya hanya bisa mengusap perut nya yang lapar.
"Hey.... " Ucap Saphira.
"Hey... " Ucap Saphira kembali dan tetap di cuek in Firza.
"Kerempeng..!!! "
Firza tetap diam dan hanya fokus pada ponsel nya sembari tangan nya mengambil keripik dari dalam kantong kemasan.
"Kamu budeg ya di panggil diam saja. " Bentak Saphira.
Firza menoleh ke arah Saphira yang sedang menatap nya kesal.
"Kamu kenapa? " Tanya Firza.
"Kamu kenapa, saya tadi panggil kamu. " Jawab Saphira.
"Saya nggak dengar soalnya kamu nggak panggil nama saya. " Ucap Firza.
"Ih.... nyebelin tahu, saya lapar tolong buatkan makanan. "
"Emang nya saya ini pembantu kamu apa, masak sana sendiri buat kamu makan. "
"Kaki saya sakit, berdiri saja nggak kuat. "
"Suruh siapa terpeleset, itu sih derita kamu."
"Katanya kamu jagain saya, kok minta tolong saja nggak mau. "
"Jagain tapi bukan suruh masak, kalau mau makan beli saja di bawah kan ada warung tuh."
"Kamu ini di mintain tolong saja nggak mau, apa nggak lihat kaki saya. Kalau nggak mau di minta tolong mendingan kamu sana pergi tinggalin saya sendiri. " Ucap Saphira kesal.
"Ok, saya pergi mau menyusul mereka. " Ucap Firza lantas pergi meninggalkan Saphira sendiri.
"Kok pergi, tega banget. Hiks.. hiks.. saya kan lapar. " Ucap Saphira terisak.
Hiks.. hiks.. hiks...
"Kalau begini mending pulang saja. "
Selang sepuluh menit saat Saphira sedang merebahkan kepala nya di meja, tercium aroma wangi mie rebus.
"Makan."
Saphira menatap Firza yang kini duduk di samping nya sambil memakan mie rebus yang masih mengebul.
"Makan, katanya kamu lapar. Giliran di kasih diem saja. " Ucap Firza.
"Serius buat saya? " Tanya Saphira.
"Makan, tenang nggak ada racun nya. " Jawab Firza.
Saphira pun memakan mie rebus yang di bawa oleh Firza dari bawah, Firza tersenyum saat melihat Saphira memakan mie nya secara lahap.
"Kenapa kamu menatap saya? " Tanya Saphira saat melihat Firza sedang menatap nya.
Tangan Firza lalu mengarah pada bibir Saphira, dan Saphira sedikit demi sedikit menjauh.
"Ma - mau apa kamu? " Tanya Saphira sambil menjauh kan wajahnya karena Firza semakin mendekatkan wajah nya.
"Firza kamu jangan macam - macam. "
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🤩
2023-10-18
0
susi 2020
😍😍
2023-10-18
0
Rhiedha Nasrowi
neng Saphira hargai sedikit ya kebaikan Firza dan kurangi ke bar baran mu😁😁🙏🙏🙏
2022-08-05
0