Mobil pun melaju berbelok - belok, mereka menggunakan dua mobil satu milik Alvin satu milik Firza, rasa apes dan jengkel Saphira duduk di dalam mobil milik Firza, yang terdiri dari Hani, Saphira, Raul dengan jok paling belakang adalah barang bawaan mereka.
"Saphira, kenapa sih dari tadi muka kamu bete banget? " Tanya Hani.
"Seharusnya saya itu ada di dalam mobil Abang saya bukan di dalam mobil milik si Kerempeng ingusan item dekil. "
Ciiiiiittttt
Buuuuggghhh
Aaaaawwwww
"Bawa mobil hati - hati dong. " Tegur Hani yang terkena jok depan yang di duduki Raul.
"Kenapa sih, cewek saya kena jok belakang." Ucap Raul kesal.
"Turun kamu..!!! " Bentak Firza pada Saphira.
"Ok, saya turun dari pada naik mobil sama kamu. "
Braaaakkk
Saphira menutup pintu dengan kasar dan bejalan dengan menggendong tas carrier nya, sedangkan Firza melajukan mobil nya.
"Firza, kamu serius ninggalin Saphira jalan sendiri? " Ucap Raul.
"Biarkan saja, biar dia itu belajar dari kesalahan. Saya sabar menghadapi dia tapi dia semakin nggak sopan. " Ucap Firza.
"Firza, kamu nanti akan berurusan sama Bang Alvin. Dia adik nya sedangkan mobil. Bang Alvin sudah jauh mendahului kita. " Ucap Hani.
"Lagian tempat nya sebentar lagi, hanya dua kilo saja dia berjalan naik. "
"Bagi cewek capek tahu. " Ucap Hani.
"Biarkan saja, biar dia kapok. "
"Dasar kerempeng , item, ingusan nggak punya akhlak sama perempuan tega turunin di jalan. " Saphira berjalan naik, hingga nafas nya naik turun dan keringat bercucuran.
Setiap jalan Saphira terus mengoceh dan mengumpat nama Firza.
"Loh mana Saphira? " Tanya Alvin.
"Saya turunin di bawah. " Jawab Firza.
"Ya Allah Firza, kamu tega banget sih sama adik saya kamu turunin di bawah. Jalanan ini naik Firza. " Ucap Alvin kesal.
"Bang, saya punya batas kesabaran. Dia sering tonjok wajah saya, tapi saya tidak pernah balas. Memang saya salah, selalu bully dia dan dia juga salah selalu bully saya juga. Jadi hari ini kesabaran saya sudah habis. Mungkin balasan buat cewek seperti Saphira adalah tadi, saya turun kan dia di bawah. "
"Kalau sampai adik saya kenapa - napa, saya nggak akan maaf kan kamu." Ucap Alvin segera naik ke mobil nya dan menyusul Saphira.
"Kamu keterlaluan Firza, bagaimana juga jangan kamu turun kan dia. Ini bukan daerah nya kalau ada apa - apa kamu juga yang di salah kan. " Ucap Bayu.
****
Dengan kesal dan membanting tas nya, Saphira yang baru turun dari mobil langsung berjalan ke arah Firza yang sedang membuka tenda nya.
Buuuuggghhh
"Nggak punya akhlak....!!! "
"Jahat....!!! "
Saphira memukul punggung Firza dengan kasar dan menjambak rambut nya, namun Firza tetap diam tak melawan.
Hiks... hiks.. hiks..
"Kamu jahat...!!! Kalau nggak ada Bang Alvin yang menjemput saya, mungkin saja sudah di keropok sama kawanan monyet di bawah. Hiks.. hiks.. hiks.. mereka meminta makan sama saya, ada yang menarik rambut saya, ada yang naik di tas punggung saya. Hiks... hiks...
Flashback On
" Tolong..... tolong.... "
Saphira berteriak saat kawanan monyet berkumpul di depan Saphira dengan melingkari hingga ada yang naik di kepala Saphira.
Mobil Alvin tetap berhenti , saat Saphira berteriak dan menangis. Alvin dengan segera mengusir kawanan monyet tersebut.
"Dek, kamu nggak apa - apa kan? " Tanya Alvin.
"Mereka datang saat saya minum dan makan cemilan karena capek dan langsung berkerumum hingga naik ke tubuh Saphira hiks.. hiks.. hiks.. "
"Sudah sekarang aman, kita ke camp yuk. "
"Ini gara - gara kerempeng...!!! " Ucap Saphira yang masih sesenggukan. "
Flashback Off
"Awas saja...!! " Bentak Saphira langsung pergi dengan menabrak tubuh Firza dengan kasar.
"Untung saya datang, marah boleh tapi jangan begitu. " Ucap Alvin menepuk bagus Firza dan beranjak pergi.
****
"Kita masak dulu buat makan sekarang, pasti semua pada lapar. " Ucap Lila.
"Kita aman kan stok nya? " Tanya Tita.
"Aman, semua konsumsi Bang Alvin yang tanggung . Benar nggak Soraya? " Jawab Lila.
"Iya benar, ada ikan, ada ayam, sosis, mie, telor, beras sampai aneka snack dan minuman. " Ucap Soraya.
"Yuk akh kita mulai masak. " Ucap Lila.
Saphira mengangkat ponsel nya kesana kemari namun tak ada sinyal satu pun hingga naik ke atas kursi.
"Kamu sedang apa sih? " Tanya Soraya.
"Nggak ada sinyal. " Jawab Saphira.
"Mau hubungi siapa? " Tanya Soraya.
"Mami tadi telepon langsung terputus. "
"Mami kan tahu, kamu liburan sama Bang Alvin. "
"Tahu sih, tadi ngobrol nya terputus. "
"Sudah , mami juga ngerti. Nanti Mami hubungi Bang Alvin. "
****
Makanan pun sudah siap di hidangkan, semua pun makan bersama bahkan ada yang satu piring dan sibuk dengan pasangan masing - masing.
Firza dan Saphira merasakan bete hingga makan pun lebih memilih jauh dari para sahabat nya.
"Eh.. lihat, mereka sedang jaga jarak duduk nya. " Bisik Ilham.
"Biarkan saja, kita sengaja begini biar mereka berdua nggak nyaman dan biar mereka seperti itu terus. Syukur - syukur mereka bisa ngobrol akur. " Ucap Bayu.
"Lihat wajahnya juga sudah nggak nyaman mereka. " Ucap Lila menahan tawa.
"Katanya, nggak akan pada pacaran. Ingat sama kita yang jomblo. " Gerutu Saphira kesal.
Firza hanya diam memainkan ponsel nya sambil duduk di atas bebatuan, sedangkan Saphira duduk bersila di tanah sambil mengomel.
"Akh.. bete lah, mending jalan - jalan saja sendirian. "
Firza melirik ke arah Saphira yang sudah beranjak pergi meninggalkan lokasi. Pikiran Firza tak tenang saat melihat Saphira pergi ke tengah hutan sendirian, segera mematikan ponsel nya, Firza segera menyusul Saphira.
"Eh.. kemana mereka? " Tanya Soraya.
"Mungkin mereka sedang pacaran. " Jawab Hani.
"Kalau pun benar, pasti Mami sama Mamah yang pertama sujud syukur. " Ucap Alvin.
Gelak tawa semuanya pecah hingga menggaung, sedangkan Firza terus berjalan menelusuri hutan hingga sampai lah sampai di sebuah air terjun.
Terlihat Saphira sedang duduk di atas bebatuan, suasana malam yang terang karena sinar rembulan.
Firza duduk di batu belakang tepat Saphira duduk, hawa dingin sangat terasa walau jaket yang di pakai kedua nya.
"Kamu berani ya duduk sendiri di sini, kalau ada hantu bagaimana? "
Saphira menoleh ke arah belakang dan langsung membuang muka.
"Peduli apa kamu kesini, sana pergi ganggu keasikan orang saja. " Ucap Saphira ketus.
"Ya sudah saya naik ke atas lagi, hati - hati loh disini ada yang suka mengintip gadis perawan. " Bisik Firza.
"Sudah akh... sana pergi hus... hus... ganggu saja. "
Firza pun meninggal kan Saphira sendiri dan lebih memilih duduk di atas tangga memperhatikan Saphira dari jauh.
Awwwwww...
Terdengar suara teriakan Saphira, Firza pun langsung berlari ke bawah ke arah Saphira.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
susi 2020
💘😲
2023-10-18
0
susi 2020
🙄🙄
2023-10-18
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
si Firza keterlaluan banget tp kayaknya makin perhatian ni 😁
2022-08-09
2