"Assalamu'alaikum." Sapa Saphira.
"Walaikumsalam." Sapa semua orang, yang melihat Saphira tampak kusut dan lelah.
Saphira pun mencium punggung tangan semua orang yang ada di depan nya, karena Saphira yang paling muda. Terlihat kedua orang tua Firza pun tengah ikut makan bersama dengan keluarganya.
Saat mata bertatapan dengan Firza seakan mengajak ribut, dan langsung membuang wajah kedua nya.
"Saphira, kamu mau kemana? " Tanya Ibu Meri.
"Mandi Mam, gerah apalagi melihat kerempeng ada disini tambah gerah. " Jawab Saphira masuk kedalam kamarnya.
"Maaf kan Saphira ya Firza, selalu begitu sama kamu. " Ucap Ibu Meri.
"Nggak apa - apa mah sudah biasa. " Ucap Firza.
"Firza, kamu yakin masih melanjutkan misi kedua wanita hebat di depan kamu? " Tanya Alvin kakak kedua Saphira.
"Harus itu, rencana kira tetap berlanjut. " Jawab Ibu Meri.
"Mamah, yang menjalani Firza sama Saphira." Ucap Alvin.
"Alvin sayang, yang menjalani mereka berdua kalau sudah jadi satu pasti akan akur. " Ucap kembali Ibu Meri.
"Kata siapa akan akur, selama nya tidak akan pernah. " Ucap Saphira langsung duduk di depan meja makan.
"Sampai kapan juga, saya nggak akan mau menikah sama manusia bernama Firza. "
"Eh... Sapi, emang nya saya juga mau apa nikah sama kamu. Ngaca dong, cowok seperti saya masih bisa dapat yang lebih di atas kamu. Bagi saya kamu itu di bawah rata - rata, bukan standar internasional. "
"Eh... kerempeng, memangnya kamu juga tipe cowok saya. Kamu juga bukan standar internasional bagi saya. "
Braaakkkk
"Kalian lihat kan, wanita seperti dia mau di jadikan pasangan hidup saya. Mamah Papah lihat kan, bagaimana nanti rumah tangga akan berjalan mulus. " Ucap Firza emosi.
"Lagian juga, siapa yang mau menikah sama kamu. Dari pada menikah sama kamu, lebih baik nggak menikah seumur hidup. "
"Ok, saya juga nggak akan mau. " Ucap Firza langsung pergi meninggalkan keluarga nya begitu juga Saphira.
Semua nya hanya menatap melongo lantas para pria menatap ke arah Ibu Meri dan Ibu Sonia.
"Jadi gimana? " Tanya Para Pria serentak.
*****
"Firza."
"Ada Mah? " Tanya Firza.
"Tentang Saphira... "
"Sudah lah Mah, rencana konyol yang nggak akan pernah bisa. " Ucap Firza.
"Apa kamu memiliki calon pendamping hidup? Kalau ada rencana Mamah sama Mami Meri di batalkan. "
"Kalau masalah itu Firza nggak punya Mah, tapi Firza nggak cinta sama Saphira kalau Mamah memaksa nya, dan Mamah lihat bagaimana jadi satu kalau kita selalu bertengkar. "
"Kamu kenapa sih, sejak kecil benci sekali sama Saphira? "
"Nggak tahu. "
"Kok nggak tahu sih? "
"Nggak suka saja sama wanita seperti dia. "
"Apa karena Saphira nggak cantik? Sekarang menurut Mamah dia cantik, banyak berubah. "
"Nggak begitu, entah lah nggak suka saja. "
"Jangan begitu lah, Saphira itu anak baik. Mungkin kalian dulu saling bully, sekarang pada sudah dewasa masa mau seperti itu terus. "
******
"Pokok nya Mami, saya nggak akan mau menikah sama itu si kerempeng. "
"Firza namanya. "
"Terserah, mau namanya Firza mau siapa yang jelas kerempeng. "
"Firza sekarang jauh loh, nggak kayak dulu. Dia ganteng, fostur tubuh nya bikin semua wanita melirik dia. "
"Ih.. ilfil saya Mam. " Ucap Saphira bergidik.
"Apa kamu sudah punya calon untuk di kenalkan sama Mami Papi? "
"Nggak ada. "
"Kalau nggak ada, kenapa nggak coba." Ucap Ibu Meri.
******
"Kamu pulang besok balik gitu? " Tanya Alvin.
"Kenapa Bang, kayak nggak sering ketemu saja. " Jawab Saphira.
"Abang nanti akan menikah sama Soraya, Mami Papi nanti tinggal berdua. Kasihan, kamu tinggal lah. " Ucap Alvin.
"Bang, saya ingin mandiri. Jauh dari kata segala sesuatu dari orang tua. " Ucap Saphira.
"Iya, tapi kan ini juga rumah kamu. Rumah yang besar hanya terisi dua orang dan dua asisten rumah tangga tambah supir. "
"Saya pikir - pikir lagu deh, soalnya sudah nyaman seperti ini. "
******
Suasana tempat gym masih sedikit pengunjung, Saphira berjalan menuju ke salah satu alat olahraga . Saat akan memulai pemanasan terlebih dahulu, Saphira melihat Firza tengah mengangkat barbel terlihat otot kedua tangan berbentuk dan perut ratanya serta keringat yang membasahi tubuh nya.
"Wow, ternyata berubah juga. " Ucap Saphira sambil berkacak pinggang.
"Kenapa? Tertarik ya sama tubuh saya? "
Uweeeek
"Sorry ya, nggak ada daftar nya saya menyukai tubuh buatan kayak kamu."
"Maksud apa? " Firza meletakkan barbel nya.
"Ya tubuh kamu ini bukan asli, bisa begini pasti pergi ke Dokter. "
"Enak saja, olahraga dong sama makanan bergizi, jelas bukan asli di kedua dada kamu itu, buktinya bentuk nya kayak balon. "
Saphira segera menutup kedua nya dan menatap kesal ke arah Firza.
"Belum juga tuh pa*****t menonjol kayak bantal pasti di ganjal ya? " Ucap Firza kembali meledek.
Aaaaaaarrrrrrrggg
Ciiiiiiiaaaaaattttt
Buuuuuggghhhh
Aaaaaaawww
Dengan sekuat tenaga Saphira menonjok hidung Firza hingga berdarah, dan tanpa dosa Saphira segera meninggalkan Firza. Sehingga membuat seisi ruangan melihat kearah Firza yang tersungkur.
"Awas kamu Sapi....!!!
*******
Firza menatap wajah nya ke cermin, hidung nya masih memerah setelah terkena tonjok kan Saphira.
" Apa sebegitu bencinya kamu sama saya, sehingga berani melakukan ini. " Ucap Firza pelan.
Firza membuka laci meja rias nya dan melihat photo masa kecil dirinya dan Saphira, senyum mengembang melihat photo tersebut saat mereka masih kecil , terlihat Firza menerima kado dari Saphira saat ulang tahun yang ke 6 tahun.
Firza mengambil sebuah hiasan bola kaca yang di dalam nya terdapat patung seorang pemain bola yang sedang menendang bola.
*****
"Apa di paksa saja ya? " Tanya Ibu Sonia.
"Bagaimana caranya? " Tanya kembali Ibu Meri.
Ibu Sonia membisikan sesuatu pada Ibu Meri, seketika mata Ibu Meri membulat sempurna.
"Apa suami kita akan setuju? Tanya Ibu Meri.
" Pasti setuju, mereka nggak akan membantah. " Jawab Ibu Sonia.
"Tapi saya ragu. "
"Nggak akan, pasti berhasil. "
"Ok lah kalau begitu, kita atur dari sekarang."
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
susi 2020
🤔🤔
2023-10-18
0
susi 2020
🙄
2023-10-18
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
hayo kedua mama buat rencana apa tu
2022-08-08
2