Pergi ke pesta

Saat ini Edgar sedang duduk di ruang tamu sambil memakan spaghetti yang ada di tangannya. Sebelumnya Edgar sudah tahu jika Aeri pergi keluar rumah.

Aeri melangkahkan kakinya dengan cepat dan tangan yang menggenggam bungkusan manisan, ia berharap Edgar tidak melihatnya.

Sesampainya Aeri di kamar, ia pun segera duduk di atas ranjang dan mengatur nafas. Kemudian meletakkan bungkusan manisan di samping nakas lampu tidur, tidak lupa ia mengambil beberapa manisan untuk langsung di makan.

Klekkkk……..

Dengan pelan Edgar membuka pintu kamar Aeri dan masuk ke dalam.

Aeri membuka manisan lalu memakannya. “Huh selamat……. Sepertinya dia tidak melihatku.” Mengelus dada.

"Tidak melihat apa?” Edgar sejalan mendekatinya. “Kau datang dari mana?”

“Emmmmmm……. Anu dari……” Aeri bingung.

"Ku rasa dia sudah tahu aku darimana. Atau pura-pura tidak tahu?" Batin Aeri sambil menguyah manisan yang ada di dalam mulutnya.

Edgar melihat ke arah bungkus manisan sambil menyeringai. “Anu apa?”

“Dari……”

“Ekhem….” Edgar berdehem membuat Aeri menoleh ke arahnya. “Aku kesini untuk mengajak mu datang bersama ku ke pesta ulang tahun temanku.”

Aeri melebarkan matanya. “Pesta?”

“Jadi segera bersiaplah.” Perintah Edgar.

“Kau mengajakku?” tanya Aeri memastikan bahwa Edgar mengajaknya untuk datang ke pesta itu.

“Lalu aku mau mengajak siapa lagi?” ucap Edgar. “Tidak usah banyak bicara!” beranjak pergi keluar kamar.

Aeri menatap kepergian Edgar sambil membuka lagi manisan dan memakannya. “Dasar laki-laki aneh.” Gumamnya sambil membuang bungkus manisan dengan sembarang.

**

Matahari sudah mulai terbenam, saat ini Aeri sedang duduk di atas ranjang. Ia mulai memoles beberapa make up agar terlihat cantik.

Tok…… Tok…… Tok……

Aeri yang mendengar suara ketukan pintu langsung beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu.

Terlihat ada kepala pelayan yang sedang berdiri di depan dengan tangan membawa 2 paper bag.

“Permisi non, ini dari Tuan Edgar jangan lupa di pakai ya.” Kepala pelayan menyerahkan 2 paper bag.

Aeri pun mengambilnya lalu menatap 2 paper bag itu. “Untuk acara malam ini ya?” tanya Aeri.

Kepala pelayan hanya mengangguk.

“Terima kasih ya pak, saya akan memakainya.”

Kepala pelayan pun beranjak pergi. Aeri menutup kembali pintu kamarnya dan masuk ke dalam.

“Apa dia sengaja membelikan ini untukku?” gumam Aeri sambil tersenyum.

Ia membuka kedua paper bag itu secara bergantian. Paper bag pertama terlihat ada pakaian berwarna putih dengan hiasan bunga-bunga, sementara paper bag kedua terlihat ada kotak yang berisi heels.

Aeri bergegas mengganti pakaiannya dan melanjutkan make up yang belum selesai. Beberapa menit kemudian Aeri sudah selesai mengenakan pakaian yang tadi dan heels yang di berikan oleh Edgar.

"Sangat cocok untukku." Memandangi tubuhnya.

Tidak menunggu waktu yang lama, Aeri langsung mengambil tas kecil lalu berjalan keluar kamar mendatangi Edgar yang sudah menunggunya.

Edgar melihat Aeri yang berjalan ke arahnya sedikit terpukau dengan kecantikannya malam ini, beberapa detik mata Edgar tidak berkedip melihat Aeri.

“Ayo.” Ajak Aeri.

Edgar tersadar dari lamunannya dan langsung berjalan duluan diikuti Aeri. Ketika sampai di teras terlihat ada supir yang sudah menunggu mereka.

“Kau tidak ikut, aku menyetir sendiri.” Ucap Edgar kepada sang supir.

Supir mengangguk. “Baik Tuan.” Membuka pintu mobil untuk Edgar. Sementara Aeri membuka sendiri pintu bagian belakang.

Edgar menoleh Aeri. “Aku bukan supir mu, duduk di depan!” perintahnya lalu masuk ke dalam dan supir menutup kembali pintu itu.

Mereka berdua sudah masuk ke dalam, Edgar mulai menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan di dalam mobil itu hening tidak ada obrolan sama sekali dari keduanya, hingga mereka sampai ke tempat acara.

Sesampai mereka berdua di depan pintu masuk, Edgar langsung di sambut oleh temannya yang punya acara.

“Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahun ku.” Ucap Bintang sambil menyodorkan tangannya kepada Edgar.

Bintang

Edgar mengangguk dan sejenak menjabat tangan Bintang lalu melepaskan jabatan itu.

Bintang menatap bingung Aeri. “Siapa wanita ini?” tanyanya. “Oh dia istrimu ya, hahahaha aku kemarin tidak bisa datang ke acara pernikahan kalian karena ada kesibukan.” Terkekeh.

Edgar hanya diam menatap dingin Bintang dan juga Aeri.

“Iya saya istrinya.” Sahut Aeri tersenyum sambil menatap Edgar.

“Wanita ini sangat cocok untuk mu, karena dia terlihat begitu cantik.” Bintang memuji Aeri, membuat Edgar tidak bisa menyembunyikan ekspresi kesalnya.

“Salam kenal, aku Bintang." Menyodorkan tangannya kepada Aeri sambil tersenyum. "Teman Edgar."

Sejenak Aeri menatap tangan bintang lalu menjabat. “Iya, saya Aeri.” Tersenyum.

Jabatan mereka bertahan beberapa detik.

“Ekhem……” Edgar langsung berdehem, membuat mereka berdua menatap ke arahnya. “Silahkan lepas tangan mu dari tangan istri ku.” Tersenyum tipis.

Bintang melepaskan jabatan itu. "Hahahaha maaf aku tidak bermaksud apa-apa.” Ucapnya. “Aku pergi dulu ya kesana.” Menunjuk ke arah dalam dan beranjak pergi meninggalkan mereka.

Edgar mendekati telinga Aeri lalu berbisik di telinganya. “Sejak kapan kau menjadi wanita penggoda? Aku tidak menyukai aksi murahan mu itu, bisa-bisanya kau ingin menggoda temanku.”

Aeri yang mendengar itu membuat badannya merinding. “Tidak… Tidak…. Aku tidak ada niat untuk menggodanya.” Aeri mengelak. “Aku hanya membalas jabatan tangannya.” Jelasnya.

“Membalas? Apa harus lama? sepertinya kau memang ingin menggodanya.” Ucap Edgar.

"Dia seolah-olah tahu semuanya." Batin Aeri kesal. "Apa jangan-jangan dia cemburu? Ah sangat tidak mungkin, Aeri sadarkan diriku."

“Tidak usah berbicara omong kosong seperti itu, aku bukan orang yang bodoh.” Edgar berjalan duluan masuk ke dalam menuju tempat acara pesta.

Aeri menatap Edgar yang sudah masuk ke dalam. “Lihatlah, dia laki-laki yang sok tahu.” Berjalan masuk ke dalam menyusul Edgar.

Mereka berdua sudah berada di tempat acara, terlihat banyak orang-orang penting yang datang ke pesta itu. Di sisi lain, jarak Edgar dan Aeri tidak terlalu dekat.

“Bagaimana bisa dia mengajak ku ke tempat acara seperti ini, tetapi dia membiarkan ku sendirian disini.” Menatap Edgar yang sedang mengobrol dengan yang lainnya.

"Huh mana dingin lagi disini." Mengelus lengannya.

Tap…. Tap….. Tap…..

Ada seorang pria berjalan ke arah Aeri sambil membawa 2 gelas minuman yang ada di tangannya. “Kau pasti sedang haus.” Menyerahkan 1 gelas kepada Aeri, membuatnya menatap kaget.

“Ah iya iya, terimakasih.” Aeri mengambil gelas itu.

“Bukankah itu istrimu?” ucap Bintang, membuat Edgar menoleh dan melihat Aeri mengambil gelas dari tangan pria itu. Ia pun berjalan mendekati mereka berdua.

“Ekhemmmm….” Edgar berdehem, membuat mereka menoleh ke arahnya.

Edgar menatap Aeri. “Apa yang sedang kau lakukan disini?”

“Tidak ada, aku hanya……”

Edgar mengambil gelas yang tadi di berikan oleh pria itu lalu menyerahkan kembali gelas itu kepadanya. “Minumlah sendiri, tidak usah mengajak istriku.” Menggenggam tangan Aeri lalu berjalan ke arah Bintang.

Edgar mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bintang begitu juga dengan Aeri, sejenak berbincang dengan genggaman tangan yang masih menyatu.

“Aku pergi dulu, kami tidak bisa berlama-lama karena ada urusan.” Ucap Edgar.

“Baik, terima kasih sudah datang ke pesta ku.” Ucap Bintang.

Edgar melepaskan genggaman tangannya dan berjalan duluan meninggalkan Aeri menuju tempat parkiran mobil.

...- First time saya membuat cerita seperti ini, maaf jika dalam penulisan masih banyak kekurangan...

...- Jika suka dengan ceritanya, jangan lupa dukung terus karya ini dengan cara like, vote, gift dan favorit. Terimakasih...

...Bersambung..........

Terpopuler

Comments

Nofarahin Mohd Kamel

Nofarahin Mohd Kamel

semangat thorr

2023-11-16

2

Denni Siahaan

Denni Siahaan

bingung mikirin kamu

2022-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 Awal kehidupan
2 Yang tidak di duga
3 Markas HEREWOLF
4 Pergi ke coffe shop
5 Bertemu lagi
6 Melakukan kesalahan
7 Apa yang dipikirkan Edgar?
8 Kedatangan Jungle Kingdom
9 Edgar menculik wanita
10 Hanya untuk balas dendam
11 Mendadak menikah
12 Membeli manisan
13 Pergi ke pesta
14 Bawahan berkhianat
15 Kecemburuan Edgar?
16 Kemarahan Edgar
17 Merencanakan sesuatu
18 Bertemu seseorang
19 Perhatian kecil Edgar
20 Paket dan mobil hitam
21 Pelayan baru
22 Pindah kamar
23 Dak galbi
24 Melukis
25 Perhatian kecil Edgar
26 Mobil hitam
27 Aeri di culik
28 kekhawatiran
29 Mencari Aeri
30 Semua orang ketakutan
31 Ruangan yang gelap
32 Mengetahui keberadaan Aeri
33 Suasan mencekam
34 Cinta itu misteri
35 Di ambang kematian
36 For Silent Readers
37 Aeri sadarkan diri
38 Awal kebahagiaan
39 Shopping
40 Membeli Vespa
41 Tidak pulang
42 Meninggalkan Aeri
43 Wanita penggoda
44 Bisikan cinta
45 Aeri malu
46 Aeri cemburu
47 Jalan-jalan
48 Hadiah?
49 Kasmaran
50 Malam yang bahagia
51 Tidak bisa berjalan
52 Kerjasama
53 Program hamil
54 Mual
55 Saling rindu
56 Mendadak pulang
57 Kotak kecil
58 Pergi ke rumah sakit
59 Dokter kandungan
60 Keinginan bumil
61 Tidak berselera lagi
62 Tanpa suami
63 Edgar khawatir
64 Shopping
65 Edgar mengajak Aeri kemana?
66 Memberi kejutan
67 Perut kram
68 9 bulan kehamilan Aeri
69 Persiapan lahiran
70 Tidak sabar
71 Lahiran
72 2 Bulan kemudian
73 Bertemu Al (End S1)
74 Promosi
75 Flashback S2 (Bab 1)
76 Beberapa tahun S2 (Bab 2)
77 Guru wanita S2 (Bab 3)
78 Jalan-jalan sore S2 (Bab 4)
79 Mimpi buruk S2 (Bab 5)
80 Pemandangan yang indah S2 (Bab 6)
81 Sebuah keberuntungan S2 (Bab 7)
82 Bertemu teman lama S2 (bab 8)
83 Edgar izin pergi S2 (Bab 9)
84 Kotak besar S2 (Bab 10)
85 Al meninggal? S2 (Bab 11)
86 Apa yang di pikirkan Mike? S2 (Bab 12)
87 Wanita malam S2 (Bab 13)
88 Di tabrak mobil S2 (Bab 14)
89 Kondisi Grizella S2 (Bab 15)
90 Mati mengenaskan S2 (Bab 16)
91 Grizella sadarkan diri S2 (Bab 17)
92 Belum membaik S2 (Bab 18)
93 Saling rindu S2 (Bab 19)
94 Tatto Rantai S2 (Bab 20)
95 Modus S2 (Bab 21)
96 1 bulan berlalu S2 (Bab 22)
97 Keharmonisan S2 (Bab 23)
98 Mulai menyelidiki pemilik tatto rantai S2 (Bab 24)
99 Ratusan markas S2 (Bab 25)
100 Bertemu Pria Misterius Lagi S2 (Bab 26)
101 Diculik S2 (Bab 27)
102 Titik koordinat S2 (Bab 28)
103 Orang dibalik topi hitam S2 (Bab 29)
104 Flashback S2 (Bab 30)
105 Terungkap S2 (Bab 31)
106 Kebersamaan S2 (End)
107 Promosi Karya baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal kehidupan
2
Yang tidak di duga
3
Markas HEREWOLF
4
Pergi ke coffe shop
5
Bertemu lagi
6
Melakukan kesalahan
7
Apa yang dipikirkan Edgar?
8
Kedatangan Jungle Kingdom
9
Edgar menculik wanita
10
Hanya untuk balas dendam
11
Mendadak menikah
12
Membeli manisan
13
Pergi ke pesta
14
Bawahan berkhianat
15
Kecemburuan Edgar?
16
Kemarahan Edgar
17
Merencanakan sesuatu
18
Bertemu seseorang
19
Perhatian kecil Edgar
20
Paket dan mobil hitam
21
Pelayan baru
22
Pindah kamar
23
Dak galbi
24
Melukis
25
Perhatian kecil Edgar
26
Mobil hitam
27
Aeri di culik
28
kekhawatiran
29
Mencari Aeri
30
Semua orang ketakutan
31
Ruangan yang gelap
32
Mengetahui keberadaan Aeri
33
Suasan mencekam
34
Cinta itu misteri
35
Di ambang kematian
36
For Silent Readers
37
Aeri sadarkan diri
38
Awal kebahagiaan
39
Shopping
40
Membeli Vespa
41
Tidak pulang
42
Meninggalkan Aeri
43
Wanita penggoda
44
Bisikan cinta
45
Aeri malu
46
Aeri cemburu
47
Jalan-jalan
48
Hadiah?
49
Kasmaran
50
Malam yang bahagia
51
Tidak bisa berjalan
52
Kerjasama
53
Program hamil
54
Mual
55
Saling rindu
56
Mendadak pulang
57
Kotak kecil
58
Pergi ke rumah sakit
59
Dokter kandungan
60
Keinginan bumil
61
Tidak berselera lagi
62
Tanpa suami
63
Edgar khawatir
64
Shopping
65
Edgar mengajak Aeri kemana?
66
Memberi kejutan
67
Perut kram
68
9 bulan kehamilan Aeri
69
Persiapan lahiran
70
Tidak sabar
71
Lahiran
72
2 Bulan kemudian
73
Bertemu Al (End S1)
74
Promosi
75
Flashback S2 (Bab 1)
76
Beberapa tahun S2 (Bab 2)
77
Guru wanita S2 (Bab 3)
78
Jalan-jalan sore S2 (Bab 4)
79
Mimpi buruk S2 (Bab 5)
80
Pemandangan yang indah S2 (Bab 6)
81
Sebuah keberuntungan S2 (Bab 7)
82
Bertemu teman lama S2 (bab 8)
83
Edgar izin pergi S2 (Bab 9)
84
Kotak besar S2 (Bab 10)
85
Al meninggal? S2 (Bab 11)
86
Apa yang di pikirkan Mike? S2 (Bab 12)
87
Wanita malam S2 (Bab 13)
88
Di tabrak mobil S2 (Bab 14)
89
Kondisi Grizella S2 (Bab 15)
90
Mati mengenaskan S2 (Bab 16)
91
Grizella sadarkan diri S2 (Bab 17)
92
Belum membaik S2 (Bab 18)
93
Saling rindu S2 (Bab 19)
94
Tatto Rantai S2 (Bab 20)
95
Modus S2 (Bab 21)
96
1 bulan berlalu S2 (Bab 22)
97
Keharmonisan S2 (Bab 23)
98
Mulai menyelidiki pemilik tatto rantai S2 (Bab 24)
99
Ratusan markas S2 (Bab 25)
100
Bertemu Pria Misterius Lagi S2 (Bab 26)
101
Diculik S2 (Bab 27)
102
Titik koordinat S2 (Bab 28)
103
Orang dibalik topi hitam S2 (Bab 29)
104
Flashback S2 (Bab 30)
105
Terungkap S2 (Bab 31)
106
Kebersamaan S2 (End)
107
Promosi Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!