Kedatangan Jungle Kingdom

Edgar mengambil ponselnya lalu menelpon salah satu bodyguard yang sedang berjaga di rumahnya.

"Cepat ke ruangan ku sekarang juga." Mematikan telpon, dan meletakkan kembali ponselnya.

Tok.... Tok.... Tok....

Bodyguard yang bertubuh besar dan tinggi masuk lalu berdiri di depan meja kerjanya.

Bodyguard 1

Bodyguard 2

Edgar meletakkan foto wanita itu di ujung meja, sehingga bodyguard mudah mengambilnya. Sejenak bodyguard itu memandangi wajah wanita yang ada di foto itu.

"Culik wanita yang ada di foto itu." Perintah Edgar kepada Bodyguard.

Bodyguard 1 menatap Edgar sambil mengangkat foto. "Wanita ini?"

"Ya! Aku beri waktu sampai malam!" Edgar memberikan waktu yang sangat singkat.

Bodyguard 1 kembali memandangi foto itu. "Baik bos, akan saya laksana."

Edgar memberi kode dengan tangannya agar bodyguard itu pergi dari ruangannya. Bodyguard itu pergi membawa foto wanita yang di serahkan tadi kepadanya.

Edgar memundurkan kursinya lalu beranjak meninggalkan ruang kerja. Ia berjalan menuju kamarnya, ketika ia ingin menaiki anak tangga tiba-tiba ponselnya bergetar.

Dretttt…. Dretttt…. Dretttt….

Edgar menghentikan langkahnya lalu mengambil ponselnya, terlihat di layar ponsel Ernest menelponnya.

“Untuk apa dia menelpon?" gumamnya dan mengangkat telpon itu.

“Kau dimana?” tanya Ernest dari seberang telpon.

“Di rumah.” Jawab Edgar singkat.

“Segera ke markas, tadi aku mendapatkan telpon bahwa Mike, Lewis, dan Trevor sedang dalam menuju markas kita.” Jelas Ernest.

“Ada urusan apalagi orang itu.” Bergumam didalam hati.

“Aku segera kesana.” Sambung Edgar dan menutup telpon dari Ernest.

Edgar membuang nafasnya dengan kasar kembali membalikkan tubuhnya untuk berjalan keluar menuju garasi mobil. Supir yang melihat Edgar keluar rumah ia segera berlari mendatangi Edgar.

Pak Eri berdiri di samping Edgar. “Tuan mau pergi kemana? Apa saya….” Ucapnya terpotong.

Edgar menatap pak Eri. “Aku pergi sendiri saja.”

"Baik Tuan." Pak Eri membukakan pintu mobil untuk Edgar dan menutup kembali.

“Hati-hati Tuan.” Ucap Pak Eri sambil membungkukkan setengah badannya, menatap mobil Edgar yang sudah mulai menjauh dari halaman rumah.

Mobil Edgar sudah dalam perjalanan diiringi rintikan hujan yang membasahi tanah, tidak lama kemudian ia memasuki halaman markas dan segera memarkirkan mobilnya.

Brak……

Edgar keluar dari mobil sambil melihat beberapa buah mobil yang juga terparkir di dekatnya.

“Sepertinya orang-orang itu sudah disini.” Bergumam dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Edgar berjalan ke ruang tengah yang dimana sudah ada Mike, Lewis, dan Trevor.

Mike melihat kedatangan Edgar, ia pun berdiri untuk menyapa terlebih dahulu.

Mike

Lewis

Trevor

“Ekhem….” Mike berdehem lalu menyodorkan tangan kanannya kepada Edgar untuk mengajak berjabat. “Sudah lama tidak bertemu dengan mu.” Ucapnya.

Edgar menatap Mike dingin lalu mengangguk. Ia menyodorkan tangan kanan juga lalu melepaskan jabatan yang bertahan beberapa detik itu.

Edgar melanjutkan langkahnya dan duduk di sofa bagian ujung dekat dengan Ernest dan Bara.

Mike duduk kembali ke tempatnya. “Bagaimana kabar kalian?” tanyanya basa basi. “Ku dengar penjualan kalian sedang meningkat.” Mengambil gelas yang ada di meja lalu menuangkan Wine.

“Baik.” Sahut Bara, sementara Ernest dan Edgar hanya diam tidak menjawab apapun.

Edgar sangat muak melihat kedatangan mereka bertiga. Sebelum HEREWOLF sukses seperti sekarang, dulu Jungle Kingdom yang sukses tetapi mereka tidak pernah membantu HEREWOLF hingga akhirnya bisnis gelap Jungle Kingdom mulai menurun. Sementara HEREWOLF semakin sukses.

Mereka duduk di ruang tengah itu sambil meminum Wine yang ada di atas meja, tersedia beberapa buah botol Wine untuk mereka minum.

“Apa tujuan kalian datang kesini?” tanya Ernest memecahkan suasana yang tadinya hening.

Lewis meneguk lagi minumannya. “Kami kesini ingin mengajak kalian untuk bekerjasama.” Ucapnya setelah minum.

“Jarang sekali kami datang ke tempat seseorang apalagi menawarkan kerjasama.” Sahut Trevor.

Edgar meletakkan gelasnya di atas meja dengan kasar sehingga menimbulkan suara. “Apakah kalian datang kesini hanya untuk membicarakan hal itu?” tanyanya. “Apa tidak ada pembahasan yang lain?”

Bara mengambil botol Wine lalu membukanya dan menuangkan ke dalam gelas. “Kalau aku tergantung Edgar saja apakah dia mau atau tidak bekerjasama dengan kalian.” Jelasnya lalu meneguk minumannya beberapa kali.

“Edgar?” panggil Mike. “Kenapa kau tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Trevor, apa kau tidak mau bekerjasama dengan kami?” menatap dingin kepada Edgar.

“Apa kalian…” Ucap Ernest terpotong.

“Tidak.” Jawab Edgar singkat, padat, dan jelas.

Alasan Edgar tidak ingin bekerjasama dengan mereka bertiga, karena mereka sering melakukan penipuan dan membuat orang mengalami banyak kerugian. Edgar selalu menyelidiki seseorang yang sering mengajaknya untuk bekerjasama.

Prok… Prok… Prok…

Mike yang mendengar ucapan Edgar langsung berdiri sambil menepuk tangannya. “Wah wah sombong sekali kau.”

“Apa kau menolak penawaran dari kami?” tanya Trevor untuk lebih memastikan.

“Kami tidak akan memberikan penawaran ini lagi.” Sahut Lewis.

"Kau akan menyesal jika menolak kerjasama dengan kami."

Edgar berdiri sambil mengangguk. “Ya! Silahkan pergi dari tempat ini.” Menolak mentah-mentah. “Kenapa kalian masih berdiri disana? Apa perkataan ku tadi kurang terdengar jelas di telinga kalian?”

Mike mendekati Edgar dan menunjuk wajahnya. “Kau adalah laki-laki yang angkuh dan sombong.”

Edgar menatap Mike dengan tajam. “Jika tidak ada yang penting, silahkan……” Tangan kanan yang menunjuk ke arah luar.

Lewis dan Trevor mulai terpancing emosi dengan perkataan Edgar yang mengusir mereka, tetapi mereka menahannya.

“Kalian ingin pergi sendiri? Atau?”

ucap Edgar.

Trevor mendekati mereka berdua, berdiri di samping Mike. “Santai, tidak usah terburu-buru seperti itu.”

Mike melangkahkan lagi kakinya dan berbisik di telinga Edgar. “Baiklah. Tapi kau tidak usah senang dulu, tunggu saja.” Membalikkan badannya membelakangi Edgar lalu berjalan keluar, diikuti oleh Lewis dan Trevor.

Setelah kepergian Jungle Kingdom. Edgar, Bara dan Ernest kembali duduk di sofa.

Bara menyandarkan tubuhnya lalu menatap Edgar. “Kenapa kau tidak ingin bekerjasama dengan mereka?”

“Padahal kerjasama dengan mereka sepertinya banyak untung.” Sahut Ernest yang kembali mengambil gelasnya.

"Hahahaha untung? Pokoknya kalau mereka menghubungi kalian lagi jangan di angkat! Aku mau pulang dulu.” Edgar melangkahkan kakinya keluar. “Jaga markas, suruh anak buah kalian untuk berjaga.” Teriaknya.

Edgar masuk ke dalam mobilnya lalu menghidupkan mesin mobil dan melaju meninggalkan markas. Di tengah jalan tiba-tiba ada beberapa mobil yang menyalip dari belakang dan berhenti tepat di depan mobil Edgar.

Ciiiiittttt……..

Suara gesekan ban mobil Edgar keluar akibat mengerem secara mendadak.

Brak…….

Mike keluar dari salah satu mobil itu lalu berjalan menuju mobil Edgar. Beberapa kali Mike mengetuk kaca mobil Edgar membuatnya untuk menurunkan kaca itu.

Edgar menatap tajam ke arahnya. “Mau apa lagi kau?”

“Apa kau yakin tidak mau bekerjasama dengan ku?” tanya Mike lagi, dipikirnya Edgar akan berubah pikiran.

Edgar mendekatkan wajahnya. “Sekali lagi ku peringatkan! Jangan memberikan aku penawaran itu lagi, karena mau sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau bekerjasama dengan mu.” Menaikkan kembali kaca mobilnya.

Mike memukul kaca mobil Edgar dengan kasar. Edgar memundurkan mobilnya lalu melaju meninggalkan Mike sendirian di sana.

“Sial!" ucap Mike kesal. “Awas saja kau." Gumamnya sambil berjalan ke arah mobil lalu masuk ke dalam.

“Manusia bodoh, kau pikir aku ini bodoh.” Edgar tersenyum jahat sambil menatap ke arah kaca yang ada di tengah.

“Tidak bisa di biarkan orang sombong seperti dia itu untuk hidup dengan tenang.” Ucap Trevor di dalam mobil. “Dia mengusir kita seenaknya dari sana.”

Mike memasang seat belt lalu menghidupkan mesin mobil. “Lihat saja tanggal mainnya.” Menyeringai lalu melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

...-First time saya membuat cerita seperti ini, maaf jika dalam penulisan banyak kekurangan...

...- Jika suka dengan ceritanya, jangan lupa dukung terus karya ini dengan cara like, vote, gift dan favorit. Terimakasih...

...Bersambung.........

Episodes
1 Awal kehidupan
2 Yang tidak di duga
3 Markas HEREWOLF
4 Pergi ke coffe shop
5 Bertemu lagi
6 Melakukan kesalahan
7 Apa yang dipikirkan Edgar?
8 Kedatangan Jungle Kingdom
9 Edgar menculik wanita
10 Hanya untuk balas dendam
11 Mendadak menikah
12 Membeli manisan
13 Pergi ke pesta
14 Bawahan berkhianat
15 Kecemburuan Edgar?
16 Kemarahan Edgar
17 Merencanakan sesuatu
18 Bertemu seseorang
19 Perhatian kecil Edgar
20 Paket dan mobil hitam
21 Pelayan baru
22 Pindah kamar
23 Dak galbi
24 Melukis
25 Perhatian kecil Edgar
26 Mobil hitam
27 Aeri di culik
28 kekhawatiran
29 Mencari Aeri
30 Semua orang ketakutan
31 Ruangan yang gelap
32 Mengetahui keberadaan Aeri
33 Suasan mencekam
34 Cinta itu misteri
35 Di ambang kematian
36 For Silent Readers
37 Aeri sadarkan diri
38 Awal kebahagiaan
39 Shopping
40 Membeli Vespa
41 Tidak pulang
42 Meninggalkan Aeri
43 Wanita penggoda
44 Bisikan cinta
45 Aeri malu
46 Aeri cemburu
47 Jalan-jalan
48 Hadiah?
49 Kasmaran
50 Malam yang bahagia
51 Tidak bisa berjalan
52 Kerjasama
53 Program hamil
54 Mual
55 Saling rindu
56 Mendadak pulang
57 Kotak kecil
58 Pergi ke rumah sakit
59 Dokter kandungan
60 Keinginan bumil
61 Tidak berselera lagi
62 Tanpa suami
63 Edgar khawatir
64 Shopping
65 Edgar mengajak Aeri kemana?
66 Memberi kejutan
67 Perut kram
68 9 bulan kehamilan Aeri
69 Persiapan lahiran
70 Tidak sabar
71 Lahiran
72 2 Bulan kemudian
73 Bertemu Al (End S1)
74 Promosi
75 Flashback S2 (Bab 1)
76 Beberapa tahun S2 (Bab 2)
77 Guru wanita S2 (Bab 3)
78 Jalan-jalan sore S2 (Bab 4)
79 Mimpi buruk S2 (Bab 5)
80 Pemandangan yang indah S2 (Bab 6)
81 Sebuah keberuntungan S2 (Bab 7)
82 Bertemu teman lama S2 (bab 8)
83 Edgar izin pergi S2 (Bab 9)
84 Kotak besar S2 (Bab 10)
85 Al meninggal? S2 (Bab 11)
86 Apa yang di pikirkan Mike? S2 (Bab 12)
87 Wanita malam S2 (Bab 13)
88 Di tabrak mobil S2 (Bab 14)
89 Kondisi Grizella S2 (Bab 15)
90 Mati mengenaskan S2 (Bab 16)
91 Grizella sadarkan diri S2 (Bab 17)
92 Belum membaik S2 (Bab 18)
93 Saling rindu S2 (Bab 19)
94 Tatto Rantai S2 (Bab 20)
95 Modus S2 (Bab 21)
96 1 bulan berlalu S2 (Bab 22)
97 Keharmonisan S2 (Bab 23)
98 Mulai menyelidiki pemilik tatto rantai S2 (Bab 24)
99 Ratusan markas S2 (Bab 25)
100 Bertemu Pria Misterius Lagi S2 (Bab 26)
101 Diculik S2 (Bab 27)
102 Titik koordinat S2 (Bab 28)
103 Orang dibalik topi hitam S2 (Bab 29)
104 Flashback S2 (Bab 30)
105 Terungkap S2 (Bab 31)
106 Kebersamaan S2 (End)
107 Promosi Karya baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal kehidupan
2
Yang tidak di duga
3
Markas HEREWOLF
4
Pergi ke coffe shop
5
Bertemu lagi
6
Melakukan kesalahan
7
Apa yang dipikirkan Edgar?
8
Kedatangan Jungle Kingdom
9
Edgar menculik wanita
10
Hanya untuk balas dendam
11
Mendadak menikah
12
Membeli manisan
13
Pergi ke pesta
14
Bawahan berkhianat
15
Kecemburuan Edgar?
16
Kemarahan Edgar
17
Merencanakan sesuatu
18
Bertemu seseorang
19
Perhatian kecil Edgar
20
Paket dan mobil hitam
21
Pelayan baru
22
Pindah kamar
23
Dak galbi
24
Melukis
25
Perhatian kecil Edgar
26
Mobil hitam
27
Aeri di culik
28
kekhawatiran
29
Mencari Aeri
30
Semua orang ketakutan
31
Ruangan yang gelap
32
Mengetahui keberadaan Aeri
33
Suasan mencekam
34
Cinta itu misteri
35
Di ambang kematian
36
For Silent Readers
37
Aeri sadarkan diri
38
Awal kebahagiaan
39
Shopping
40
Membeli Vespa
41
Tidak pulang
42
Meninggalkan Aeri
43
Wanita penggoda
44
Bisikan cinta
45
Aeri malu
46
Aeri cemburu
47
Jalan-jalan
48
Hadiah?
49
Kasmaran
50
Malam yang bahagia
51
Tidak bisa berjalan
52
Kerjasama
53
Program hamil
54
Mual
55
Saling rindu
56
Mendadak pulang
57
Kotak kecil
58
Pergi ke rumah sakit
59
Dokter kandungan
60
Keinginan bumil
61
Tidak berselera lagi
62
Tanpa suami
63
Edgar khawatir
64
Shopping
65
Edgar mengajak Aeri kemana?
66
Memberi kejutan
67
Perut kram
68
9 bulan kehamilan Aeri
69
Persiapan lahiran
70
Tidak sabar
71
Lahiran
72
2 Bulan kemudian
73
Bertemu Al (End S1)
74
Promosi
75
Flashback S2 (Bab 1)
76
Beberapa tahun S2 (Bab 2)
77
Guru wanita S2 (Bab 3)
78
Jalan-jalan sore S2 (Bab 4)
79
Mimpi buruk S2 (Bab 5)
80
Pemandangan yang indah S2 (Bab 6)
81
Sebuah keberuntungan S2 (Bab 7)
82
Bertemu teman lama S2 (bab 8)
83
Edgar izin pergi S2 (Bab 9)
84
Kotak besar S2 (Bab 10)
85
Al meninggal? S2 (Bab 11)
86
Apa yang di pikirkan Mike? S2 (Bab 12)
87
Wanita malam S2 (Bab 13)
88
Di tabrak mobil S2 (Bab 14)
89
Kondisi Grizella S2 (Bab 15)
90
Mati mengenaskan S2 (Bab 16)
91
Grizella sadarkan diri S2 (Bab 17)
92
Belum membaik S2 (Bab 18)
93
Saling rindu S2 (Bab 19)
94
Tatto Rantai S2 (Bab 20)
95
Modus S2 (Bab 21)
96
1 bulan berlalu S2 (Bab 22)
97
Keharmonisan S2 (Bab 23)
98
Mulai menyelidiki pemilik tatto rantai S2 (Bab 24)
99
Ratusan markas S2 (Bab 25)
100
Bertemu Pria Misterius Lagi S2 (Bab 26)
101
Diculik S2 (Bab 27)
102
Titik koordinat S2 (Bab 28)
103
Orang dibalik topi hitam S2 (Bab 29)
104
Flashback S2 (Bab 30)
105
Terungkap S2 (Bab 31)
106
Kebersamaan S2 (End)
107
Promosi Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!