Minggu pagi, Theon memiliki janji untuk menemui kepala sekolah ke rumahnya. Yang mana, dia harus membuat kepala sekolah Lyu Shui sanggup untuk mengendalikan elementalnya. Masalahnya itu cukup serius, karena selama puluhan tahun, energi panas terus keluar dari tubuhnya sehingga banyak orang yang di dekatnya merasa kurang nyaman.
Dalam ingatan Theon Alzma, rumah kepala sekolah berada di 10 Km dari utara kota Argabinta. Atau kota yang Theon tempati kali ini. Hanya saja kepala sekolah cuma memberikan alamat rumahnya, tanpa memberitahu rumahnya pada bagian mana.
Yang menjadi masalah, bagaimana Theon menuju ke desa tersebut? dirinya sama sekali tidak memiliki kendaraan satupun. Berjalan 10 Km seorang diri rasanya juga tidak mungkin. Dan tentunya, dia tidak memiliki smartphone untuk mengabari kepala sekolah untuk menjemputnya.
Andai saja dirinya memiliki elemental cahaya, kendaraan pun tak butuh. Dia hanya bergerak ke arah utara dalam sekejap, bahkan sebelum kedipan mata sekalipun. Tapi, rasanya juga percuma karena Theon tidak tahu pasti dimana rumah kepala sekolah Lyu.
Saat Theon memikirkannya, sebuah klakson mobil terdengar di luar rumahnya. Sehingga membuat Theon penasaran dan memilih untuk membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang? Selain itu, dirinya juga berjaga-jaga, siapa tahu Rolland sudah memberitahu geng Naga Biru bahwa dirinya masih yang mana membuat geng Naga Biru sendiri tidak tinggal diam dan mencari dimana kediaman Theon.
Namun, ketika dia mengintip dari jendela rumahnya, yang ada hanyalah seorang wanita yang baru saja turun dari mobil dan hendak mengetuk pintu Theon.
Mengenal siapa yang datang, Theon langsung menarik gagang pintu sebelum wanita tersebut. Namun, saat dia membuka pintu, sebuah hembusan angin panas tiba-tiba menerjang tubuh Theon yang mana Theon langsung menutup wajahnya menggunakan lengan.
“Maafkan aku Theon.” Kepala sekolah Lyu langsung menjaga jarak agar elemen tak terkendalinya tidak menyakiti Theon.
“Kepala sekolah Lyu? Silahkan masuk, apa kau ingin survey untuk dana bantuan?” Theon mempersilahkan kepala sekolah Lyu masuk sambil menurunkan tangannya.
“Apa kau lupa?” Kepala sekolah Lyu mengerutkan dahinya, “Bukankah kau berjanji untuk membantuku, aku datang ke sini untuk menjemputmu, mengingat bahwa kau tidak memiliki kendaraan sama sekali. Selain itu, ayahku juga penasaran denganmu.”
“Maafkan aku, baiklah aku sudah bersiap.”
....
Saat ini Theon duduk di kursi depan mobil di sebelah kepala sekolah Lyu yang sedang menyetir. Baru kali ini dia menaiki kereta tanpa kuda yang disebut dengan mobil. Meski Theon Alzma pernah menaikinya sekalipun, tetapi Fang Theon yang merasakannya secara langsung pun cukup senang.
Namun, masalahnya, dia harus menahan bagaimana rasanya terpanggang karena duduk di sebelah kepala sekolah. Walaupun dia menyalakan Ac mobil secara maksimal, tapi hal itu tidak cukup untuk mengalahkan hawa panas dari tubuh Lyu Shui. Mau bagaimana lagi, tampaknya Theon harus menggunakan kemampuan penguasa untuk menahan kekuatan panas yang merupakan elemen api dari ibu Lyu, sehingga yang ada hanyalah semilir angin.
“Bukankah sudah ku bilang, sebaiknya kau duduk di kursi belakang. Atau setidaknya, buka jendela mobil agar hawa panas bisa keluar. Itu lebih baik daripada kau menyalakan Ac namun kau menutup jendelanya.” Kata Lyu.
“Bagaimana caranya?” Theon bertanya sambil memperhatikan semua tombol aneh di depannya.
“Akhhh, apakah kau tidak pernah naik mobil? Di bawah kaca jendela, ada tombol untuk menaik turunkan kaca jendela.”
Theon tersenyum saat dia menekan tombol untuk menurunkan jendela, yang mana kaca di sampingnya menjadi turun, sehingga dia bisa melihat kendaraan lain berlalu lalang. Kemudian, saat dia menarik tombol tersebut menggunakan jarinya, kaca mobil di sampingnya menjadi naik. Tapi, dia tidak ingin membuatnya menjadi sebuah mainan, dia hanya mencobanya sekali agar kepala sekolah tidak marah.
“Bukankah dunia modern terlihat keren?” Batin Theon.
“Tuan, Anda tampak plin-plan. Beberapa waktu yang lalu Anda menyebut bahwa dunia ini begitu menyebalkan. Tapi setelah Anda baru mencoba sebuah tekhnologi, Anda seperti orang bodoh.” Skarlos meledek Theon.
“Mungkin jika kau berubah manusia, kau juga akan menjadi bodoh pula, Skarlos.” Theon tertawa di dalam dirinya, sehingga yang bisa melihat dia tertawa hanyalah keempat beastnya. Sedangkan di dunia nyata, seperti kepala sekolah Lyu, dia sama sekali tidak melihat Theon tertawa.
“Theon, apakah kau punya smartphone? Sehingga ketika aku ingin memintamu bantuan, aku bisa mengabarimu lagi tanpa memanggilmu di ruang kepala.” Tanya Kepala sekolah Lyu dengan sedikit menoleh ke arah Theon sebelum dia fokus ke depan.
“Seharusnya Anda tahu sendiri tanpa bertanya.”
“Sudah kuduga.” Lyu menghela napas sambil sesuatu di dashboard mobilnya dan menyerahkannya kepada Theon sambil berkata, “Ambil punyaku, aku sudah mempunyai yang lain. Selain itu, itu sudah ada nomorku jadi kau jangan khawatir.”
Theon membuka mulutnya dan menerima smartphone yang diberikan oleh kepala sekolah Lyu kepadanya. Dalam ingatannya, Theon Alzma sempat mempunyai smartphone pada kelas sebelumnya, tetapi karena perbuatan Rolland yang membanting smartphone miliknya, hingga saat ini Theon tidak pernah menyentuh lagi apa yang namanya Smartphone.
Sehingga, kali ini dia tidak terlalu bodoh dan sedikit bisa untuk bagaimana cara menggunakannya. Walaupun, dia cukup merasa bahwa ini adalah sesuatu yang keren, bahkan dia terus menerus menggeser layar dan memencet aplikasi yang mana membuatnya cukup senang. Sesekali, dia juga membuka kamera, yang mana muncul wajah dirinya di depan layar hp.
“Benar-benar hebat, aku akan membawa ini di alam dewa.” Batin Theon sambil mematikan smartphone nya. Lagipula dia berandai-andai apabila dia membawa smartphone menuju alam dewa dan menunjukkannya kepada dewa dan dewi di istana nirwana. Pasti mereka akan terkejut dan menganggap bahwa itu adalah sihir. Padahal itu hanyalah sebuah teknologi yang ada pada dunia modern.
“Sekali lagi Anda plin-plan tuan.” Kata Skarlos.
“Sebaiknya kau diam dan masuklah ke dalam tempurungmu.” Theon berkata kepada Skarlos.
Meski dia merasa senang dengan peradaban manusia modern di sebuah tempat yang bernama bumi, Theon merasa bahwa dirinya tidak boleh untuk terlena, atau yang terjadi dirinya akan lupa untuk kembali ke alam dewa dan mengembalikan semua dewa seperti keadaan semula. Karena dia tahu, bahwa teknologi seperti iblis yang membuat manusia akan lupa segalanya. Itulah yang diingat Theon Alzma selama ini.
“Theon, aku penasaran, kau seperti orang lain dan bukan Theon Alzma yang sebenarnya. Maksudku, sifatmu berubah secara tiba-tiba, kau kehilangan sifat feminin, serta ketampananmu juga meningkat yang membuat perempuan di sekolah menjadi menyukaimu, bahkan mungkin aku juga. Selain itu, tiba-tiba kau juga memiliki kemampuan mengenai kekuatan elemental. Apa yang terjadi denganmu?” Kepala sekolah Lyu memulai pembicaraan agar dia tidak merasa jenuh di dalam mobil.
Theon menghela napas sambil melihat spion mobil yang ada di samping kirinya sambil berkata, “Sebaiknya Anda memacu kendaraan ini terlebih dahulu, apa kau tidak curiga ada lima mobil hitam mengikutimu secara berjajar? Jika dipikir-pikir, jalur kanan kosong, mereka seharusnya bisa menyalip dengan mudah seperti kendaraan lainnya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
atek tjoen
kebut
2024-07-11
0
rizky nandala
membuka mulutnya hahahah😂😂😂
2024-01-04
0
kang Deden
Cianjur Selatan nih wkwkwkwk
2022-10-14
2