Masalah kepala sekolah

“Tampaknya kau mengerti, dan aku tidak mau tahu. Apakah kau mempunyai cara tersendiri untuk menggerakkan hatiku, aku juga tidak peduli.” Lyu masih berkata dengan datar.

Theon memperhatikan keadaan sekitar, entah kenapa ruangan benar-benar seperti sauna yang benar-benar panas. Tapi anehnya, Lyu sama sekali tidak mengeluarkan keringat saat berada di ruangan ini. Berbeda dengan Theon yang dirinya seolah bermandikan keringat.

“Kepala sekolah, kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Mengapa kau tidak membeli pendingin ruangan? Setidaknya kipas angin sudah cukup.” Theon masih bertanya-tanya.

“Kenapa kau bertanya seperti itu? Jika aku jelaskan sekalipun kau tidak akan mengerti. Selain itu, aku sama sekali tidak peduli karena akupun tidak merasakannya sama sekali.” Jawab Lyu dengan seenaknya.

Theon menghela napas sambil mengusap keringat menggunakan tangannya sendiri. Dia merasa, ini bukanlah energi panas yang dihasilkan karena ruangan tertutup seperti ini. Sehingga, dia mengatakannya terus terang kepada kepala sekolah Lyu.

“Anda menggunakan elemen api dan angin secara bersamaan, mengakibatkan sebuah energi panas muncul di sekitar Anda. Aku tahu, Anda tampaknya tidak bisa mengendalikan elemen Api yang ada di dalam tubuh Anda? Sehingga elemen energi panas terus keluar secara terus-menerus tanpa terkendali.” Kata Theon dengan tatapan yang datar pula, karena dia tahu persis semenjak masuk ke dalam ruangan ini, dan menutupnya, dia merasakan ada yang aneh dari kepala sekolah.

Hal tersebut membuat Theon bisa menyimpulkan, bahwa kepala sekolah adalah seorang elementalist pula. Namun, kepala sekolah Lyu sama sekali tidak bisa mengendalikan elemen yang dia miliki, sehingga elemen api dan angin keluar secara tak terkendali yang menyebabkan sebuah energi panas keluar.

Mendengarkan hal itu, kepala sekolah Lyu Shui terkejut, bahkan dia mengangkat alisnya dari balik kacamatanya setelah Theon bisa mengetahuinya. “Bagaimana kau bisa tahu? Bahkan murid yang memiliki kekuatan elemental sekalipun tidak tahu apa masalahku. Kenapa kau bisa, padahal kau hanyalah murid biasa.”

“Anda tahu darimana? Apakah Anda memata-matai hampir seribu siswa di sekolah ini?” Kata Theon sambil mengayunkan tangannya ke depan, sehingga sebuah kobaran api yang cukup besar dalam sekejap hampir memenuhi ruangan ini.

Secara reflesk, kepala sekolah Lyu terdorong ke belakang dengan kursi yang memiliki rodanya. Jantungnya berdebar begitu kencang saat melihat kobaran api sejekap tersebut. Untung saja, kobaran tersebut tidak membakar seluruh ruangan ini sehingga mengakibatkan sesuatu hal yang fatal bagi sekolahan.

“Maafkan aku, hanya saja energi panas di tempat ini cukup besar, sehingga mengakibatkan kobaran api yang ku keluarkan juga besar pula.” Theon menggenggam tangannya secara perlahan, sehingga tidak ada energi panas lagi, melainkan angin semilir di dalam ruangan yang begitu menyejukkan.

Sebagai seorang penguasa, mengendalikan elemen adalah hal yang cukup mudah, bahkan elemen miliki orang lain sekalipun. Hanya saja, saat ini dia hanya bisa mengendalikan dan menguasai elemen api, sehingga menyisakan angin semilir milik kepala sekolah Lyu yang mana elemen anginnya sama sekali belum bangkit.

Dan ketika saat Theon membuka genggamannya, energi panas kembali muncul, karena Theon melepaskan kemampuan sang penguasanya.

“Kepala sekolah, seharusnya orang tua Anda juga memiliki kemampuan untuk menguasai elemen api dan angin. Sehingga mereka bisa mengajari Anda untuk mengendalikan kedua elemen tersebut yang tak terkendali.” Kata Theon.

Lyu menggeret kursinya ke depan untuk mendekat ke arah Theon. “Ayah ibuku tidak mengerti, bahkan sampai ibuku meninggal, dan ayahku tua sekalipun, aku belum bisa mengendalikan elemenku. Itulah mengapa aku masih perawan dan belum memiliki suami sekali, karena setiap ada pria, mereka pasti akan menjauh.”

“Aku bisa membantumu bagaimana caranya mengendalikan kekuatan elemen yang tak terkendali.”

“Apa kau bercanda? tidak ada yang bisa membantuku. Aku akan menjadi seperti ini selamanya.” Jawab Lyu dengan begitu keras kepala.

“Bagaimana Anda bisa seyakin itu? Anda bahkan belum mencobanya sama sekali. Begini saja, aku bisa tahu bahwa bagian dada Anda setiap kali merasakan seperti terbakar?” Theon mengangkat alisnya.

“Ba-bagaimana kau bisa tahu jika aku memiliki masalah seperti itu?” Lyu berdiri tegak sambil mengerutkan dahinya sebelum dia melanjutkan ucapannya, “Orang tuaku saja bahkan tidak mengetahuinya, karena aku tidak pernah menceritakannya kepada mereka agar mereka tidak khawatir.”

Theon kembali tersenyum sambil memejamkan matanya sebentar, sebagai seorang putra dewa tertinggi, masalah seperti itu adalah hal yang sepele baginya. Lebih tepatnya, akademi dan ibunya pernah mengajari tentang pengetahuan mengenai maslaah-masalah elemental yang terjadi pada tubuh seseorang.

Namun sayangnya, belum ada yang mengetahui masalah dan penyelesaiannya secara cepat, mengenai kasus yang Theon alami, mengenai mengapa dia tidak bisa menggunakan ketujuh elemen, padahal ketujuh elemental seednya masih bertahan. Penyelesaiannya hanyalah satu, itupun lama, yaitu membangkitkannya satu persatu secara tidak sengaja.

“Anda masih kurang yakin bahwa aku bisa menyembuhkan Anda?” Theon balik bertanya.

Lyu berpikir sejenak untuk beberapa waktu, setidaknya untuk mempercayai apakah Theon bisa menyembuhkannya? Tetapi, dia berpikir, bagaimana mungkin Theon berbohong jika Theon saja mengetahui masalah yang dia alami. Selain itu, tidak adalahnya dirinya mencoba.

“Baiklah, aku meminta kepadamu Theon agar bisa menyembuhkan masalah yang ku alami?” Lyu yang berwajah datar, kini berwajah memelas seperti memohon.

“Apa itu artinya, apa aku berhasil menggerakkan hati Anda untuk tidak mengeluarkanku?” Theon berkata dengan licik.

“Sialan.” Lyu Shui tersenyum, “Baiklah, kau tidak akan ku keluarkan dari sekolahan, asalkan kau mau menyelesaikan kasus yang ada di tubuhku.”

Sebenarnya, Theon tidak begitu masalah apabila dia dikeluarkan dari sekolahan, karena dirinya tidak membutuhkan Ijazah untuk pergi mencari pekerjaan atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Hanya saja, dirinya begitu bosan untuk berada di rumah, sehingga putus sekolah merupakan hal yang tidak begitu baik.

“Benar-benar, baru kali ini ada siswa bisa menyelesaikan syarat untuk mendapatkan kesempatan kedua. Selain itu, kau tidak menggunakan cara seperti bersujud memohon, atau memberikanku hadiah. Melainkan menggunakan cara seperti itu, aku benar-benar salut.”

Lyu Shui kemudian melanjutkan ucapannya, “Theon Alzma, mengapa kau baru mengeluarkan watak aslimu di kelas tiga semester akhir? Padahal kau dikenal di sekolahan ini sebagai laki dengan sifat feminin, tapi sekarang? kau terlihat lebih jantan dibandingkan laki-laki pada umumnya. Kau bahkan masuk ke dalam ruangan kepala tanpa bergetar sedikitpun, berbeda dengan siswa lainnya. Ini sungguh aneh.”

“Tak ada yang aneh. Hanya saja aku sedikit bosan untuk menyembunyikan sifatku yang seperti itu. Selain itu, bu Lyu, bisakah kau aku keluar ruangan ini?”

“Silahkan.”

Pada akhirnya, Theon keluar daru ruangan kepala sekolah yang begitu panas sambil menghela napas lega. Dia bahkan mengelap keringat di dahinya menggunakan dasinya hingga basah.

....

“Maafkan aku, kepala sekolah tadi memanggilku, pak.”Theon masuk ke dalam kelas dalam kondisi kelas sudah masuk. Sehingga kali ini tampaknya dia terlambat dengan sebab.

“Baguslah, setidaknya ini merupakan kelas terakhirmu. Jadi, jangan sia-siakan waktumu.” Kata guru tersebut sambil tersenyum jahat.

“Tidak, Anda berpikir saya dikeluarkan? Jika tak percaya, tanya saja kepada kepala sekolah.”

Semua siswa di kelas ini terkejut, begitupun dengan guru yang ada di depan kelas. Seharusnya, siswa bermasalah yang keluar dari ruangan kepala, setidaknya itu menandakan bahwa siswa tersebut akan dikeluarkan. Tapi mengapa, Theon usai memiliki masalah dan berada di ruangan kepala, dia tidak diberikan surat pengeluaran? Mereka semua berpikir, apakah itu artinya di sekolah ini ada yang bisa mengajukan banding dengan syarat bisa menggerakkan hati kepala sekolah yang tampak membatu?