Theon melancarkan sebuah tendangan ke salah satu pergelangan mereka yang hendak mengayunkan tongkat baseballnya, sehingga tongkat tersebut langsung terlempar jauh karena tendangan Theon yang cukup kuat. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu, Theon langsung melompat tinggi dan menangkap tongkat tersebut, berbalik badan dan langsung megayunkan tongkatnya secara Horizontal sehingga mengenai punggung salah satu anggota geng yang Theon hadapi.
Kelima anggota geng Naga biru menggertakkan giginya, dia tidak ingin menyerah dan langsung menghampiri Theon dengan berlari sambil memukulkan tongkat baseballnya ke arah Theon secara bersamaan.
Seketika sebuah kobaran api muncul di saat Theon mengayunkan tongkatnya secara Horizontal lagi, membuat kelima musuh Theon terlempar karena benar-benar terkejut. Tidak hanya itu saja, tongkat baseball yang dipegang Theon juga mengeluarkan api, tanpa tongkat itu terbakar, bahkan Theon sendiri juga merasa tidak kesakitan saat menyentuh tongkat tersebut.
Kemudian Theon langsung bergerak dan memegang kerah baju salah satu dari mereka, mengangkatnya dengan cukup kuat hingga terangkat di udara. Wajah Theon yang datar dengan tongkat api di pundaknya cukup membuat orang tersebut benar-benar mengalami ketakutan yang parah.
Teman yang lainnya juga ketakutan dan memilih untuk menaiki mobil kembali, meninggalkan seseorang yang di tahan oleh Theon. Sebelum mobil itu benar-benar pergi, salah satu dari mereka berteriak, “Dia penyihir! Dia bisa mengeluarkan elemen api, aku tahu kenapa dia bisa mengeluarkan kobaran api dari bara rokok.”
Theon meliriknya dan tidak peduli, kemudian di saat mobil itu hendak pergi menjauh, Theon teringat bahwa mobil dapat bergerak apabila ada bahan bakar. Dan tentunya bahan bakar itu muda terbakar apabila tersulut dengan api. Tiba-tiba hal gila terlintas di pikirannya, lebih tepatnya dia mengulurkan tongkat baseballnya ke arah mobil yang pergi menjauh, dan bersmaan dengan itu, sebuah api kecil melesat dengan sangat cepat, bagaikan sebuah peluru yang menembak mobil tersebut, apalagi sasaran Theon adalah tangki mobil yang berisi bahan bakar.
“Duarrr!!” Mobil tersebut meledak dengan cukup keras, mengeluarkan semburan api yang cukup besar dari mobil yang terbalik karena ledakan. Theon terkejut, ternyata dampak yang dia lakukan cukup besar, setidaknya mungkin hal itu dapat membunuh mereka semua. Tapi, apakah dia peduli? Tentu saja tidak.
“Tuan, maafkan aku!” Kata orang yang diangkat Theon dengan nada yang memohon apalagi, setelah melihat mobil milik teman-temannya meledak dan mengeluarkan api yang cukup besar.
Melhat celana orang itu yang basah, Theon langsung membanting orang tersebut. Seketika, dia juga tidak sengaja melihat jam tangan seseorang yang ada di hadpaannya.
Theon terkejut sambil membuang tongkatnya yang kemudian padam, berbalik badan dan memilih untuk berlari meninggalkan orang tersebut sendirian yang mana mungkin masih dipenuhi rasa ketakutan.
“Sialan, sekarang pukul 6.55? sedangkan sekolah Theon masuk pada pukul 7.00, apakah aku akan terlambat? Di dunia dewa, aku yang sejatinya putra dewa tertinggi sekalipun, terlambat menuju akademi akan mendapatkan sebuah hukuman yang berat, apalagi di dunia ini?” Kata Theon melompat bangkai mobil yang terbakar, tidak hanya itu saja, dirinya juga muncul dari balik kobaran api dengan diperhatikan orang-orang yang tiba-tiba berdatangan dengan wajah terkejut karena mungkin mereka mendengar ledakan tersebut.
Terus berlari di atas trotoar, tidak memperdulikan pejalan kaki dan pedagang yang akan buka yang marah karena Theon tampak tergesa-gesa. Bahkan saat menyebrang jalan sekalipun, Theon tampak tidak memiliki aturan sehingga dirinya menjadi pusat perhatian beberapa penduduk kota.
“Jangan tutup gerbangnya!” Teriak Theon kepada seseorang satpam sekolah yang mendorong sebuah pintu gerbang.
Satpam tersebut seolah tidak menghiraukan apa yang Theon teriakkan, bahkan dia sendiri juga bisa melihat Theon berlari dengan waktu yang mungkin kali ini pukul 7 tepat. Satpam tersebut hanya melakukan tugas yaitu tetap menutup gerbang meskipun ada yang berlari dan berteriak seperti Theon seperti itu.
Theon hanya berdecak kesal saat gerbang tersebut mulai dikunci. Namun, tampaknya Theon benar-benar tidak habis pikir. Melihat sebuah pohon yang berdiri di depan sebelah gerbang, Theon langsung melompat dengan cukup tinggi hingga ia sanggup berdiri di atas dahan pohon, serta dalam jarak yang cukup jauh, Theon langsung melompat, sehingga kini dia benar-benar melompati pagar dan sudah masuk ke dalam sekolah.
“Hoee Theon, berhenti!” Teriak satpam yang melihat hal itu.
Theon sama sekali tidak ingin memiliki urusan dengan seorang satpam, sehingga dia memilih terus berlari dan masuk ke dalam kelasnya sendiri.
“Tunggu sebentar, itu tadi Theon?” Satpam tersebut mengertukan dahinya seolah dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat, “Sejak kapan Theon bisa meloncat sejauh itu. Dan dia bisa mendarat dari pagar dengan cukup tingg? Ini aneh, padahal dia memiliki sifat seperti perempuan yang seharusnya tidak bisa meloncat sejauh itu.”
Theon kini berjalan santai, jalannya kini juga tampak tegak dan tidak lihai seperti Theon Alzma sebelumnya, sehingga hal tersebut membuat semua siswa Sma ini benar-benar terkejut, apalagi ini kali pertama Theon datang ke sekolah dengan terlambat.
“Itukah yang bernama Rolland? Sosok yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian Theon Alzma?” Kata Theon dengan wajah yang datar berdiri di depan pintu kelas yang tengah menjadi sorotan teman sekelasnya. Tidak hanya itu saja, Theon memperhatikan sosok laki-laki yang memiliki tubuh tinggi besar yang tidak lain adalah Rolland.
Selain itu, Theon juga bisa melihat Lesha, wanita yang Theon temui kemarin, tampaknya dia juga duduk dengan sangat tidak sopan seperti duduk di atas meja. Namun, saat melihat kedatangan Theon, Lesha langsung turun dari mejanya dan duduk di kursi. Hal tersebut terlintas di pikiran Theon, apakah sebenarnya Theon Alzma dan Lesha memiliki kepribadian yang tertukar.
“Theon, aku pikir kau sudah mati. Tunggu sebentar, kali ini kau tidak menggunakan bedak? Di mana bedak yang menempel di wajahmu?” Kata Rolland sambil mengangkat kedua ujung bibirnya.
Gelak tawa kemudian muncul di kelas ini, mungkin hanya beberapa siswa yang tatapannya tampak begitu sinis saat teman sekelasnya menertawai Theon. Lesha yang seharusnya tertawa paling keras, dia juga memilih diam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Dengan wajah datar sambil mengangkat dagunya sedikit ke atas, Theon berjalan dengan benar-benar tegak seperti laki-laki pada umumnya. Dia menghampiri bangku, dan duduk di sebuah kursi kosong, yang mana dalam ingatannya, tempat duduk Theon adalah dikursi tersebut. Dua baris dari depan, satu deret dari kiri, itulah tempat duduk Theon.
Semua siswa di kelas ini terdiam ketika Theon berjalan tidak sebagaimana mestinya, padahal mereka ingin tertawa dengan keras karena melihat Theon berjalan seperti wanita.
“Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apakah perbuatan kalian yang menyebabkan aku terbaring di rumah sakit tidak membuat kalian merubah sikap?” Tanya Theon menatap mereka dengan sinis sebelum dia duduk tegak. Selain itu, dia juga menyipitkan matanya saat melihat laki-laki yang terdiam dan menatap Theon dengan kebingungan.
“Itu artinya, kau tidak masuk selama satu minggu karena terbaring di rumah sakit? lagi? apa itu karena perbuatan Rolland dan teman-teman yang lainnya?” Laki-laki itu bertanya dengan cemas.
“Mungkin begitu, Ali.”
“Tidak bisa dibiarkan, Rolland sudah keterlaluan.”
“Biarkan saja, aku sudah berubah, aku tidak akan masuk ke dalam rumah sakit lagi hanya karena seperti itu.” Jawab Theon dingin.
Rolland yang sebelumnya terdiam karena melihat sikap Theon yang berubah 180 derajat, kemudian dia berkata dengan cukup keras seolah menggertak Zeno dan bertingkah ketakutan, “Siapa bilang kami akan merubah sikap? Lagipula sebanyak apapun kau masuk ke dalam rumah sakit, dokter akan menyembuhkanmu secara gratis, karena orang sepertimu masih dalam tanggungan negara.” Ucapnya sambil tertawa, begitupun beberapa teman sekelas lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
atek tjoen
hajar
2024-07-11
0
F_Zaida_C
kenapa nggak pake lipstik sekalian
2024-03-12
0
MHuda
berarti theon alzma ini banci?
2023-12-05
0