“Rumah sakit?” Seketika sebuah ucapan terlintas di pikirannya. Bahkan dirinya sama sekali tidak mengerti, apa itu rumah sakit. Namun, sebuah ingatan muncul di pikirannya yang membuat dia ingin membaca pikiran itu.
“Aku bereinkarnasi? Di alam yang aneh ini?” Tampaknya Theon menyadarinya, dia mengerti bahwa dirinya berada di tubuh orang lain yang mana, sosok asli orang ini bernama Theon Alzma, yaah menurutnya itu hampir sama, namun benar-benar berbeda nama keluarganya.
“Ibuu sialan!!” Theon memukul kasur dengan cukup keras, dia merasa cukup jengkel dengan ibunya karena membekukan dan membiarkan Theon sendiri selamat dari insiden itu. Dan tentunya, masih menjadi pertanyaan bagi Theon, itu adalah asap apa? Apa yang dia takutkan adalah ada sosok di belakangnya yang menggerakkan semua asap itu. Selain itu baru kali ini dia mengetahui serangan yang tampaknya begitu mengerikan, bahkan ayahnya saja tidak sanggup untuk menghentikannya.
Kemungkinan lain, asap itu tidak ada yang menghentikannya atau sosok yang menggerakkan di belakangnya, melainkan itu adalah sosok yang bergerak sendiri semaunya, lebih tepatnya asap tersebut memiliki akal tersendiri tanpa digerakkan oleh orang lain.
“Aku harus kembali ke alam dewa secepatnya, mengembalikan semua orang seperti semula dan mengalahkan asap kegelapan itu!” Theon menggertakkan giginya kembali.
Mengenai Theon Alzma, dia membaca ingatannya dengan seksama, tampaknya Theon Alzma adalah korban perundangan baik dari masyarakat maupun di tempat yang menurutnya persis dengan akademi. Tetapi, di ingatannya, Theon sama sekali terkejut bahwa akademi tersebutlah bukan tempat latihan melatih elemental, mereka seperti duduk di kursi dengan waktu yang mana hampir satu hari.
“Theon Alzma, kau tampaknya yatim piatu? Sungguh kejam untuk teman-teman dan orang terdekatmu yang mengucilkanmu. Tetapi tenang saja, kini yang menempati tubuhmu adalah Theon, Fang Theon. Beristirahatlah dengan tenang. Aku meminjam tubuhmu sementara dengan tujuan mengembalikan alam dewa seperti semula.”
“Tampaknya, kau mengalami depresi yang berlebihan, pukulan telak dari punggung, serta pukulan benda tumpul dari leher belakang. Sehingga megakibatkan kau seperti ini, aku mempunyai elemen cahaya sebagai elemental kehidupan, sehingga pukulan seperti ini adalah hal yang biasa untuk disembuhkan.”
Namun, Theon menyadari bahwa peringkat ditubuhnya bukan lagi kaisar dewa, atau bahkan mungkin di bawahnya, justru tidak ada peringkat seperti apa yang dia lihat di alam elementalist manusia.
Yang Theon tempati, mungkin juga disebut sebagai alam manusia pula. Namun, di bumi ini sama sekali tidak ada yang mengerti apa itu kekuatan elementalist. Dunia ini tampak begitu modern sehingga kekuatan semacam sihir hanyalah sebuah takhayul bagi mereka semua.
Mungkin, atau memang ada juga 1 dari 1000 orang mengetahui apa itu kekuatan elemental, mereka mungkin juga sosok yang terlahir kembali untuk memperbaiki kesalahannya di masa depan. Hanya saja, naasnya mereka terlahir di bumi, di tengah-tengah masyarakat yang tidak percaya akan begituan.
“Sialan! Aku tidak bisa mengeluarkan elemen cahaya? Tetapi mengapa aku bisa melihat dengan jelas aku memiliki elemental seed bertipe cahaya?” Theon menggertakkan giginya, dia begitu kesal dan ingin menarik selang infus yang tampaknya baginya cukup mengganggu.
Pintu ruangan terbuka, memperlihatkan seseorang wanita yang tampaknya cukup cantik, dengan membawa sesuatu yang dikalungkan di lehernya, tidak hanya itu saja, wanita tersebut juga diikuti oleh seorang pria yang membawa sebua catatan.
“Aku terkejut saat ternyata kau bisa hidup, aku pikir dengan masalahmu itu, tidak bisa membuatmu bertahan lama. Bukan berarti aku mengharapkan kau mati, justru aku bersyukur.” Kata wanita itu sambil mengambil benda yang ada di lehernya dan menyentuhkan di dada Theon.
“Tabib, aku bisa pulang?” Tanya Theon.
“Tabib?” Seorang perawat ptia terkekeh mendengarkan apa yang Theon katakan, kemudian dia melanjutkan ucapannya, “Nak, ini tahun 2022, apakah kau berpikir ini adalah Zaman Mesir kuno, Yunani Kuno, atau bahkan mungkin kerajaan Nusantara?”
Dokter mengabaikan ucapan Theon, mungkin dia menganggap bahwa Theon baru saja bangun dari mimpinya, “Benar, kau boleh pulang. Tetapi kau harus berhati-hati dengan teman sekelasmu lagi.” Kata dokter itu itu melepaskan selang infus yang menempel pada pergelangan tangan Theon. “Jangan masalahkan biaya, kau tahu sendiri kan orang sepertimu menjadi tanggungan negara?” Sambungnya.
“Sungguh aneh Theon Alzma, apakah kau manusia atau apa? Semua lukamu mendadak menjadi sembuh, kemudian kau juga kehilangan tanda depresi dan trauma. Ini sungguh aneh.” Batin dokter itu mulai berpikir.
Bukan tabib, Theon mencoba mengingat suatu kata di ingatan Theon Alzma, atau yang terjadi dirinya akan menjadi sangat malu. Hingga akhirnya, dia mengerti bahwa sosok yang menyembuhkan seseorang bernama dokter, sangat-sangat berbeda dengan sosok penyembuh yang ada di alam dewa.
Theon kini sudah keluar dari kamar rawat inapnya, sesekali dia agak kebingungan dengan kondisi rumah sakit. banyak orang sakit sana-sini, tangisan juga memenuhi sudut ruangan. Sehingga membuat Theon memutuskan untuk segera keluar dari rumah sakit ini, meskipun dia agak kesulitan untuk mencari jalan keluar.
“Apakah tempat para tabib, maksudku dokter sebesar ini? Aku pikir ini jauh lebih besar daripada kerajaan Fang.” Batinnya sambil beranjak pergi dan mencari tempat persembunyian, masalahnya, dia harus mencari tahu apakah semua elemennya berfungsi atau tidak? Jika tidak berfungsi, maka dirinya benar-benar akan menjadi kerepotan.
Theon menatap ke depan, dia begitu terkejut saat melihat sebuah kereta tanpa kuda yang berjalan menggunakan roda berjumlah empat, kendaraan besar yang mengeluarkan suara gemuruh pun juga muncul. Theon sebelumnya mulai berpikir bahwa itu adalah digerakkan oleh sihir, namun ingatannya kembali muncul bahwa itu semua adalah mobil dan truk yang digerakkan oleh sebuah mesin.
“Sialan, jika bukan karena ingatan Theon Alzma, mungkin aku akan kesulitan untuk beradaptasi di dunia ini. Aku bahkan hampir menganggap lift yang digunakan naik turun lantai adalah portal teleportasi.” Kata Theon kepada dirinya sembari berjalan di tempat yang begitu sepi. “Tunggu sebentar, itu artinya namaku di sini adalah Theon Alzma? Orang-orang memanggilku seperti itu.”
Ketika dia mencari tempat yang begitu sepi, seperti sebuah gang yang tidak ada orang sama sekali, Theon mulai mengulurkan tangannya dan berusaha untuk mengeluarkan elemental.
Pertama, dia mencoba untuk mengeluarkan elemen cahaya, berharap kegagalan saat dirinya mengeluarkannya di rumah sakit, ada sebuah kesalahan sehingga elemen cahayanya tidak kunjung keluar.
Tidak hanya cahaya, Theon juga mengulurkan beberapa elemen selain cahaya, dan hasilnya? Benar-benar nihil, tidak ada yang berhasil atau mungkin tidak ada elemen yang keluar dari tangannya.
Theon hanya berdecak kesal, ketujuh elemennya tidak ada yang keluar padahal elemental seednya tampak utuh, sehingga elemennya seharusnya keluar. Terkecuali, elemen api, itulah harapan terakhir ketika dia ingin mencobanya atau lebih tepatnya semenjak tadi dia belum mencobanya sama sekali.
Dan yang benar saja, Theon menghela napas lega, elemen apinya bereaksi, memunculkan sebuah bola api di atas permukaan telapak tangannya dengan membara, tanpa tangan Theon melepuh sama sekali. Setidaknya, dia memiliki sebuah harapan untuk bertahan dan kembali menuju alam dewa.
“Tuan muda Theon!”
Theon kaget, kemudian dia mencoba memperhatikan sekeliling ketika ada yang memanggilnya demikian. Sayangnya, dia merasa itu seolah adalah sebuah hantu, ada yang memanggilnya namun tidak ada wujudnya sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
kang Deden
ternyata di bumi yah, wilayah mana yah hhe
2022-10-14
2
kang Deden
thor klo bisa namanya jgn yg susah di baca, nama biasa saja
2022-10-14
0