Melihat Leon yan datang, Theon mengeluarkan kobaran api dari tangannya yang diarahkan ke arah Leon. Tidak hanya sekali, Theon juga mengeluarkan kobaran api berkali-kali secara membabi buta seolah tidak memberikan ampun kepada Leon. Apalagi setelah dia menghilangkan senyumannya, dia benar-benar begitu serius untuk menghadapi Leon.
Leon benar-benar kewalahan, apalagi elemen airnya tidak cukup untuk melawan semua kobaran api milik Theon. Dia hanya bisa menggertakkan giginya sambil berulang kali mengulurkan tangannya, berharap semua aliran air berhasil memadamkan api milk Theon.
Udara benar-benar menjadi panas, belasan anggota geng seketika menjadi bermandikan keringat, yang mana membuat mereka harus mundur dan tidak berani lagi untuk mengusik Theon dan bawahan tuan besar mereka yang cukup mengerikan saat bertarung, meskipun mereka melihat sendiri bahwa Leon benar-benar kewalahan.
Mengapa udara di lantai tiga gedung ini benar-benar panas secara tiba-tiba? Itu terjadi karena tidak hanya energi panas yang keluar, melainkan juga uap air yang dihasilkan dari elemen air Leon yang menguap karena terkena serangan membabi buta dari serangan api Theon. Sehingga, kali ini, elemen yang katanya lebih lemah daripada air, justru bisa mengimbangi atau bahkan mengalahkan air dengan cukup mudah.
“Ledakan gelembung air!” Teriak Leon dengan cukup keras sambil mengeluarkan puluhan gelembung ke arah Leon.
Theon mundur tanpa menghilangkan api di kedua tangannya sama sekali, dia berdiri dengan posisi kakinya yang agak sedikit berjauhan, sambil berkata, “Apa itu sebuah teknik, persetan dengan itu semua aku mengeluarkannya secara langsung sehingga musuh tidak akan bisa mengetahuinya.”
Theon mengeluarkan tornado api ke depan dengan cukup besar setidaknya menyentuh langit-langit lantai ketiga ini, selain itu dia juga mengeluarkannya untuk menahan ledakan gelembung air yang cukup mengerikan. Sehingga apabila terkena ledakan sekalipun, maka badai api akan menjadi begitu besar. Karena, jika dia meletuskannya jika sembarang sekalipun, maka akibatnya akan benar-benar begitu fatal dan daya ledaknya akan semakin besar.
Menyadari bahwa musuhnya mengeluarkan tornado api yang memporak porandakan gedung ini, membuat Leon langsung mengulurkan tornado air. Tapi tampaknya dia harus menanggung rasa kesal karena tornado airnya begitu kecil dan bisa dengan mudah di lahap oleh tornado api milik Theon.
Leon merasa itu benar-benar berbahaya, apa yang dia lakukan adalah beranjak pergi karena ternyata Theon bukan lawannya. Dia terlalu kuat, bahkan elemen api yang seharusnya kalah dengan elemen air pun dirinya tidak bisa menandingi.
Pergi secara langsung, tapi saat dia berbalik badan, Theon sudah ada di hadapannya. Lebih tepatnya Theon berguling di udara sambil mengayunkan sebuah chakram api ke arah Leon secara langsung.
Leon kaget dengan Theon yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Memang, itu terjadi ketika Leon terus memperhatikan, namun dia benar-benar tidak habis pikir. Dia secara cepat langsung melapisi tubuhnya dengan sebuah gelembung air, sehingga saat chakram api menyentuh permukaan gelembung tersebut, gelembung tersebut meledak dengan sangat keras yang membuat Theon sedikit terlempar.
“Sialan.” Theon berdiri setelah dia terlempar, tampaknya dirinya benar-benar ceroboh saat meledakkan gelembung yang melindungi Leon. Jika saja Theon menyerangnya menggunakan elemen cahaya atau mungkin kegelapan, Theon sanggup untuk membunuhnya, bahkan sebelum gelembung itu meledak sekalipun.
“Aku akan pulang. Lagi pula belasan orang yang membawa pemadam api, yang sebelumnya mereka bawa menggunakan tas. Sedangkan api ini? Aku akan membiarkannya berkobar di gedung ini.” Theon terus berlari, dia kali ini tidak melewati tangga untuk keluar dari gedung ini, karena dia berpikir bahwa di lantai paling bawah akan ada sebuah jebakan yang membuatnya pasti akan terbunuh dengan cukup mudah.
Namun, dia tiba-tiba tersenyum sambil memikirkan sesuatu. Lebih tepatnya, dia membuat kloningan untuk dirinya sendiri yang terbuat dari kobaran api untuk mengelabuhi para geng Naga Biru.
Usai melakukan hal tersebut, apa yang dia lakukan adalah melompat dari jendela gedung tanpa dipenuhi rasa takut sama sekali. Lantai tiga seperti ini bukanlah suatu masalah baginya sehingga dia bisa mendarat di tanah tanpa terluka sedikitpun. Bahkan ketika mendarat, Theon langsung berlari melewati gedung-gedung besar lainnya untuk kembali pulang. Selagi tidak ada yang mengikutinya kembali.
.....
Leon menuruni tangga dengan tubuh yang begitu lemah, jika saja dia tidak berhasil kabur, maka kemungkinan dirinya akan kehilangan nyawa dengan begitu mudah. Dia tidak menyangka, bahwa Theon memiliki kekuatan elemental yang terlihat begitu mengerikan, bahkan seumur-umur, dia belum pernah berhadapan dengan seorang elementalist terkuat.
Apa yang di lakukan oleh Leon, dia meminta seluruh bawahannya yang sudah turun terlebih dahulu untuk bersembunyi. Karena dia tahu, Theon pasti akan kembali turun untuk pulang, pasalnya tidak mungkin Theon akan tetap tinggal di sini. Sehingga, ketika Theon turun, maka geng Naga Biru akan bisa membunuhnya secara diam-diam menggunakan serangan kejutan.
Menunggu Theon turun, dengan tubuh lemahnya, Leon berdiri di bawah tangga sambil mengangkat hp nya yang berdering. Siapa yang menyangka, bahwa itu adalah Rolland yang meminta mereka untuk mengurus Theon.
“Leon, bagaimana dengan Theon. Beritahu aku, kau meletakkan jasadnya dimana?” Tanya Rolland penasaran di dalam teleponnya.
“Maafkan aku tuan muda, ini ada sedikit sebuah kendala. Tapi, aku berjanji akan menyelesaikannya hari ini.” Jawab Leon.
“Leon! Aku pegang janjimu. Jika sudah kau lakukan, segera kirimkan bukti foto jasad Theon agar aku bisa mempercayaimu nantinya.” Tegas Rolland dengan nada suara yang begitu tinggi, bahkan Leon harus menjauhkan hp nya dari telinganya.
“B-baiklah tuan muda.” Jawab Leon dengan gugup sebelum Rolland menutup telepon. Karena Leon tidak tahu, apakah dengan kekuatan Theon seperti itu, dia sanggup untuk membunuhnya? Di sisi lain, jika dia tidak sanggup untuk membunuh Theon, maka tidak hanya keluarga Jark yang akan menghukumnya, bahkan ketua geng Naga Biru sekalipun akan memberikan Leon sebuah hukuman berat.
Di saat dia berpikir berat, tiba-tiba dirinya mendengar langkah kaki menuruni tangga. Sehingga apa yang dia lakukan adalah bersembunyi bersama anggota geng Naga Biru lainnya karena ingin mencoba membunuh Theon dari belakang. Meskipun, Leon sendiri benar-benar ragu untuk melakukannya, apakah bisa? Itulah yang dia pikirkan.
Theon, atau lebih tepatnya kloningan Theon sudah berada di lantai pertama atau lantai dasar gedung terbengkalai ini. Dia tampak berjalan begitu santai meskipun dirinya tahu ada bahaya yang begitu besar mengikutinya. Lagipula, dia hanya kloningan saja? Apa yang harus dicemaskan.
Dan yang benar saja, salah satu anggota geng Naga Biru muncul dari persembunyiannya saat Theon mendekat tanpa dia sadari. Sehingga apa yang dilakukan orang tersebut adalah menyekap Theon dari belakang dengan menggunakan sebuah kain yang diberikan sebuah bius, sehingga kemungkinan Theon tidak akan bisa sadar.
Beberapa orang yang lainnya kemudian muncul, tidak hanya itu saja, salah satu dari mereka masih membawa tabung pemadam api yang digunakan untuk memukul Theon hingga Theon terkapar pingsan dan langsung kehilangan kesadaran.
Leon langsung muncul dari persembunyiannya sambil mengeluarkan pusaran air dari tangannya untuk menyerang jantung Theon agar bisa terbunuh secara sempurna.
Sayangnya, sebuah ledakan terdengar di lantai ketiga. Tidak hanya itu saja, sebuah api yang cukup besar merambat turun tidak hanya ke lantai dua, bahkan melalui lantai satu yang mereka tempati saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Meimei
ternyata,namanya anak dewa,dia gak ad pengalaman bertempur sama sekali.
2024-10-25
0
atek tjoen
api
2024-07-11
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssssss...!! 👍👍👍👍
2022-08-31
2