The God in the Modern World
“Ayah, bagaimana penampilanku?”
Theon, sosok pemuda berumur tujuh belas tahun, tidak, baru kali ini dia menginjak di umur seperti itu, lebih tepatnya dia berulang tahun dengan dirayakan cukup mewah di sebuah istana yang bernama istana Nirwana.
Istana Nirwana sendiri merupakan sebuah istana yang berdiri di atas awan. Bukan raja, ratu, atau mungkin kaisar, semua gelar itu hanyalah sesuatu yang masih rendah bagi sosok yang menduduki tahta di istana Nirwana. Dia adalah God of Gods, dewa dari segala dewa yang memimpin semua semesta, alam manusia, atau bahkan mungkin alam dewa, ibarat seorang tuhan yang mengatur dan memimpin hal itu semua.
Fang Theon, dia lah putra dari God of Gods, dengan pakaian bak seorang dewa yang begitu mewah, tampilan yang cukup elegan dengan ketampanannya yang begitu memukau. Tidak heran, mengapa para dewi di istana Nirwana banyak yang terkagum dengan sosok putra seorang penguasa dewa.
“Anak ayah benar-benar tampan, selamat ulang tahun untukmu. Selain itu, ayah juga tidak menyangka bahwa di umurmu ke tujuh belas tahun, kau berhasil menyelesaikan peringkat kaisar dewa tingkat pertama. Padahal, kau tahu sendiri, semua dewa memulai peringkat elementalist mereka yaitu dewa pemula pada umur 17 tahun sepertimu.” Kata Ayah Theon merangkul pundaknya.
Memang, ini dunia dewa, yang mana kekuatan setiap dewa merupakan sebuah elemental alam yang bermacam-macam, mereka akan memiliki elemental tersebut pada umur 15 sampai 20 tahun tahun dengan peringkat pertama mereka yaitu dewa pemula. Sedangkan Theon sendiri di umur seperti itu sudah menyelesaikan peringkatnya di peringkat paling tinggi yaitu kaisar dewa.
Tidak heran, dia adalah putra sang dewa tertinggi yang bernama Fang Zeno. Memiliki peringkat pada umur tujuh tahun dengan elemental yang muncul di umur itu pula. Selain itu, Theon kini dijuluki sang penguasa delapan elemental, mengalahkan ayahnya yang memiliki kemampuan menguasai 5 elemental.
Itulah, sejauh ini, dalam beberapa dekade, bahkan berabad-abad sekalipun, tidak ada yang pernah memiliki elemental sebanyak itu. Bahkan, sang penguasa sebelum ayah Theon atau sosok dewi tertinggi saja memiliki tujuh elemental. Mengapa? Yaah, itu terjadi karena Theon memiliki genetik yang sama dengan ayah dan ibunya. Semua elemen itu di turunkan dari ayah dan ibunya.
Seperti saja, Fang Zeno yang merupakan sosok ayah Theon, dia memiliki lima elemental, tidak lain, Air, angin, petir, tanah, serta cahaya. Sedangkan ibunya sendiri, memiliki elemen air, angin, api serta kegelapan, ditambah dengan elemen langka dan non alam yang bernama elemen racun.
Itu hanya elemen dasar, tentunya Theon masih bisa memanipulasi dan menggabungkan setiap elemen dasar hingga memiliki cabang yang cukup banyak. Itulah mengapa dia menjadi sosok yang mungkin akan mengalahkan ayahnya, dan Zeno sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkannya. Karena memang, itulah yang dia harapkan.
“Selamat ulang tahun untuk anak ibu.” Sosok wanita yang mengenakan gaun dengan begitu anggun, mengenakan anting yang membentuk kristal es berwarna biru pula, sehingga dia datang dengan sangat cantik dan elegan bak seorang dewi. Entahlah, memang wanita tersebut memang seorang dewi. Datang, kemudian dia memeluk Theon dengan sangat erat.
Theon menikmati pelukan hangat dari ibunya, sesekali dia membalas pelukan ibunya dan mengucapkan terimakasih.
“Turse, lihatlah anak kita sudah tumbuh dewasa. Dan sudah waktunya kita menyerahkan penjaga mata angin kepadanya.” Kata Zeno, ayah Theon tersenyum senang.
Dewi racun yang merupakan ibu Theon. Dia melepaskan pelukan hangatnya dan memilih untuk merangkul tangan kanan suaminya dengan sangat erat, memperhatikan ke atas bawah, meyakinkan diri bahwa putra satu-satunya memang sudah tumbuh dewasa. Dia... benar-benar tidak percaya, padahal dia merasa seperti kemarin masih menggendong dan memberikan asi kepada Theon.
Turse menghela napas berat, “Benar, Flamon, kau tidak keberatan kan untuk berpindah tuan?” Tanya Turse dengan sendirinya. Meskipun begitu, suaminya dan Theon sendiri mengerti berbicara dengan siapa.
“Aku sudah bersiap kapanpun yang mulia dewi.”
“Kiba, Azure dan Skarlos. Maafkan aku karena kita sudah tidak akan bersama lagi. Karena, kalian harus menjaga putraku.” Kata Zeno spontan.
“Kapanpun tuan. Kami juga tidak keberatan.” Kata mereka bertiga serentak di dalam diri Zeno.
“Kami akan menyerahkannya di tengah-tengah pesta, kau tidak keberatan kan Theon?” Tanya Zeno mengangkat alisnya.
Theon menggelengkan kepalanya, kemudian dirinya berkata, “Sebenarnya kalian tidak perlu menyerahkan empat penjaga arah mata angin seperti itu, ayah, ibu. Apalagi sebagai hadiah ulang tahunku, karena, pelukan dari kalian sudah sangat cukup bagiku.” Sambil memeluk kedua orang tuanya.
Zeno dan Turse, keduanya saling memandang dan membalas pelukan Theon. Walaupun, Theon berkata seperti itu, kedua orang tua Theon tetap akan memberikan empat penjaga arah mata anginnya kepada Theon.
Pada akhirnya, mereka bertiga berjalan ke arah aula istana, yang mana dipenuhi oleh dewa dan dewi yang berlalu lalang, menikmati jamuan makan yang telah disediakan para pelayan istana.
Semua dewi, mereka terpana dengan kedatangan Theon, putra sang penguasa dengan kedua orang tua mereka yang ada di belakang. Bahkan beberapa para dewa elemen alam tertinggi yang dijuluki sebagai para pilar, mereka juga terpukau dan melamun saat menatap Theon.
“Yang mulia, izinkan aku menikah dengan putramu.” Ucap wanita berambut merah yang begitu cantik, dia menatap Theon seperti terkena sihir cinta.
Turse yang ada di dekatnya, dia langsung mengusap wajah wanita tersebut dan menatapnya dengan sedikit sinis, “Fore, sang pilar api. Umurmu bahkan hampir mencapai ribuan tahun. Sedangkan anakku berumur tujuh belas tahun.”
Yaah, sudah sewajarnya bahwa dewa dan dewi berumur ribuan tahun. Namun, walaupun umur mereka sudah sangat tua, wajah mereka akan tampak seperti seorang pemuda yang cantik dan tampan. Itu adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh dewa dewi yang mana mereka benar-benar awet muda.
“Lagipula, anakku sudah memiliki seorang wanita yang lebih muda Fore.” Zeno berkata demikian, sambil memandang seorang wanita cantik yang kerap kali mencuri perhatian ke arah Theon.
Theon hanya menggarukkan kepalanya dan tersenyum malu, namun, dia hanya diam saja dan merasa bodoh, tidak menghiraukan perkataan ayahnya. Lagipula, dia sendiri juga belum tertarik untuk masalah percintaan, karena dia sendiri benar-benar fokus mengenai penguasaan depalapan elemental agar dirinya bisa menjadi sosok dewa yang hebat.
“Benarkah, siapa nama wanita itu Theon? Apakah putra ibu kini sudah tumbuh dewasa hingga sudah tumbuh buih jatuh cinta?” Turse mencubit hidung Theon dengan manja yang membuat Theon sendiri merasa benar-benar begitu risih.
“Elzabeth, namanya adalah Elzabeth. Namun aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa, ibu, tolong jangan urus kehidupanku apalagi masalah Asmara. Apakah aku menyukai seseorang di umur remaja ini, atau bahkan dewasa, atau mungkin di saat aku tua itu urusanku.” Ucap Theon sambil mendorong wajah ibunya yang semakin mendekat.
“Kau tahu? Ayah dulu menyukai ibumu jauh lebih muda dibandingkan denganmu, ayah menyukai ibumu di umur lima belas tahun, dan menikah di umur delapan belas tahun.” Kata Zeno kepada Theon yang membuat Turse sendiri benar-benar begitu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-04-08
0
Ardi Muhammad
okelah langsung ke seson selanjutnya
2024-03-05
0
Kayna 293
kiw, kayna hadir disini gess😃
2023-12-17
0